AutonetMagz.com – “Capek juga adu urat dengan produsen China,” mungkin kira-kira begitulah yang sedang dipikirkan Ralf Spelth, CEO Jaguar Land Rover. Dia sedang kecewa berat atas praktek plagiat merek China, Jiangling Landwind X7 yang menjiplak habis model Range Rover Evoque. Menurutnya, negeri sebesar China harusnya sudah bisa mendesain mobil sendiri, tidak usah meniru-niru segala.

Saat Jiangling meluncurkan Landwind X7 di Guangzhou Motor Show 2014 lalu, Ralf Spelth memberikan konfirmasi ke Autocar UK kalau ia akan melayangkan komplain ke pihak berwenang di China karena sudah mengalami pencurian properti atau hak kekayaan intelektual. Lalu bagaimana hasilnya?

Bisa ditebak, pihak berwenang China tidak menggubris gugatan dari CEO Jaguar Land Rover dan melindungi Jiangling, bahkan Jiangling diizinkan memproduksi Landwind X7 pada awal tahun ini. Memang, pemerintahan China begitu memanjakan industri lokal dan tak jarang membuat merek lain gerah dengan hobi menjiplaknya.

“China, menurut pandangan saya sudah punya cukup kreativitas dan kemampuan engineering untuk membuat sesuatu sendiri dan tidak usah terus-terusan menjiplak model-model lain,” ujar Speth saat ditemui dalam sebuah acara di Mumbai, India. Tambahnya lagi, tak ada hal yang bisa menolong merek-merek mobil yang desainnya dijiplak oleh produsen China.

Speth juga berkata kalau di China tidak ada aturan hukum yang melawan aksi plagiat yang bisa membuat produsen China jera. “Kita tak bisa melakukan apa-apa. Saya harap konsumen China akan mengerti bahwa pada akhirnya ada perbedaan jelas antara produk asli dan produk bajakan. Kami harap mereka segera menyusun regulasi yang bisa mengakhiri kebiasaan plagiat ini,” katanya.

Selain itu, sudah jadi rahasia umum kalau mobil China harganya bisa jauh lebih murah dari mobil yang dibajaknya. Kalau Range Rover Evoque di India harganya sekitar 824 jutaan, maka Jiangling Landwind X7 hanya dibanderol 288 jutaan saja. Hanya sepertiga dari harga Evoque asli, dan itu jelas bisa mengganggu penjualan Evoque.

Jika anda tanya pendapat kami, ya kesal juga. Sudah capek-capek mendesain mobil cakep, malah dijiplak, lalu pas ditegur atau diperingatkan malah ngelawan, pusing pala berbi. Bagaimana menurut anda? Sampaikan di kolom komentar!

Jakarta, AutonetMagz – Akhirnya Daihasu Copen dijual juga oleh Astra Daihatsu Motor Indonesia setelah sekian lama hanya menjadi pajangan di IIMS 2013 dan 2014 silam. Tapi karena situasi ekonomi dan nilai tukar Dollar terhadap Rupiah yang tidak begitu baik, Daihatsu terpaksa menjual mobil ini tanpa selebrasi.

Awalnya kami cukup excited dengan Daihatsu Copen karena menurut desas-desus dari internal Daihatsu, mobil ini akan dibanderol dengan harga berkisar 300 hingga 350 juta Rupiah. Namun ternyata Daihatsu justru menjual mobil ini dengan harga yang cukup mahal di angka 416 juta Rupiah untuk varian manual, dan 431 juta Rupiah untuk varian CVT.

Di Jepang, mobil ini masuk ke dalam kategori Kei Car, yaitu mobil kecil yang harus memenuhi kriteria tertentu agar mendapatkan pengurangan pajak di Jepang. Karena pengurangan pajak tersebut, harga mobil ini dibanderol sangat terjangkau di angka 1.7 juta Yen hingga 2 juta Yen untuk varian tertingginya yang sudah menggunakan transmisi CVT. Harga terdekat dari mobil ini ada pada Daihatsu Be-Go atau yang dikenal dengan nama Terios di Jepang yang dibanderol dengan harga 2.2 juta Yen. Dengan banderol harga yang mungkin mirip dengan Terios jika tidak masuk ke dalam kategori Kei Car, jika ditambah bea impor dan kawan-kawan, seharusnya mobil ini tidak sampai menyentuh 400 juta menurut pendapat kami.

Oke, tidak perlu membahas harga lebih lanjut karena memang harganya tidak menarik bagi kantong saya, jadi lanjut saja kita bahas tentang kelebihan yang dimiliki mobil ini. Pertama, mobil ini memiliki desain yang cantik, imut dan sangat memikat siapa saja yang melihatnya, pernah liat di IIMS tahun lalu? Ya, mobil ini sempat mencuri perhatian pengunjung disana pada waktu itu, apalagi atap convertiblenya sangat menggemaskan.

Kedua, karena mobil ini di impor langsung dari Jepang, maka tidak heran jika Daihatsu memberikan spesifikasi yang sama dengan varian yang ada di Jepang. Fitur-fiturnya juga sangat mutakhir untuk sebuah Daihatsu, dan Daihatsu Copen merupakan Daihatsu pertama di Indonesia yang mengadopsi teknologi keyless entry dengan push start stop engine button, automatic air conditioner, heated seat dan tentu saja immobilizer.

Ketiga, Daihatsu Copen juga memiliki keunikan lain pada bodinya, mobil ini memiliki bodi yang terdiri dari 13 buah panel resin yang bisa dilepas dan dipasang seperti halnya sebuah casing telepon genggam, sehingga pemiliknya bisa mengganti motif dan cat mobil dengan mengganti 13 buah panel bodi mobil ini. Namun kami tidak melihat bahwa Daihatsu Indonesia akan menawarkan opsi panel-panel bodi dengan warna tau motif lain pada mobil ini.

Soal spesifikasi mesin, Daihatsu Copen menggunakan mesin 660 cc dengan turbocharged yang dapat mengeluarkan tenaga hingga 64 Ps dan torsi 92 Nm, lumayan untuk sebuah mesin ukuran 600 cc, karena output tenaganya hampir mirip dengan Datsun GO Panca yang mengeluarkan tenaga 68 PS dengan kapasitas mesin yang hampir 2 kali lipatnya. Namun kami agak ragu jika mobil ini bisa berakselerasi lebih baik dari LCGC Datsun, karena meskipun kecil, mobil ini memiliki bobot cukup berat di 850 dan 870 kilogram, sedangkan Datsun GO Panca hanya 785 Kilogram saja.

Lihat Juga Review Datsun GO Panca

Sebenarnya kami lebih senang dengan Daihatsu Copen generasi pertama di tahun 2002 karena mereka menawarkan dua buah pilihan mesin, mesin pertama ialah mesin Kei Car 660 cc turbocharged bertenaga 64 Ps dan torsi 110 Nm, mesin kedua tidak lain adalah mesin K3-VE 1.300 cc yang digunakan oleh Daihatsu Sirion saat ini. Dengan tenaga mesin 85 PS dan torsi 120 Nm. Daihatsu Copen 1.3 non turbo dapat melesat dari 0 ke 100 di rentang angka 10 detik-an karena bobotnya lebih ringan di angka 830 kilogram saja (varian 660 cc hanya 810 kilogram).

Jika ingin menyasar pasar luar Jepang seperti Copen Generasi pertama, seharusnya Daihatsu tetap menyediakan mesin 1.300 cc dan diberikan turbo agar terlihat inovasi di generasi terbaru, Daihatsu cukup aneh menurut kami, mereka membuat Copen generasi kedua dengan mesin yang sama dan tenaga mesin yang sama, namun torsinya menurun dan bobotnya bertambah, duh!

Soal hemat bahan bakar, tentu saja mobil ini sangat hemat bahan bakar. CC-nya kecil, dibekali turbo dan memiliki transmisi CVT. Daihatsu Jepang menclaim konsumsi bahan bakar mobil ini bisa mencapai 22 hingga 25 kilometer perliter seperti halnya sebuah LCGC masa kini.

Oke, mungkin memang Daihatsu tidak bisa menawarkan performa mesin tinggi seperti halnya sebuah sportscar, tetapi Daihatsu menjamin bahwa mobil ini memiliki keasyikan mengemudi kelas wahid. Daihatsu merancang sasis mobil ini dengan tingkat rigiditas yang sangat tinggi dan suspensi yang sudah di optimasi agar untuk memberikan kesan mengenmudi natural. Sepertinya kami percaya hal tersebut, karena Copen generasi pertama banyak mendapatkan pujian dari segi pengendalian.

Terakhir, mobil ini sudah bisa anda pesan sekarang dengan dua ketentuan, pertama, anda harus menunggu inden mobil ini sekitar 2 hingga 5 bulan setelah pemesanan, dan kedua, jika anda bukan berada di lingkaran internal Daihatsu, maka anda hanya bisa membeli Daihatsu Copen varian transmisi manual 5 percepatan saja, karena varian CVT dari mobil ini hanya dijual untuk lingkungan Astra Daihatsu Motor.

Nah jika anda adalah orang yang mengutamakan penampilan dan ingin menjadi pusat perhatian, rasanya tidak ada salahnya untuk membeli mobil ini. Namun jika anda adalah orang yang membeli mobil ini karena fun-to-drive. Hmm… ya, mobil ini fun to drive, tapi tidak bisa dibilang kencang. Dengan uang sebesar 416 juta anda bisa mendapatkan Suzuki Swift Sport atau Ford Fiesta Ecoboost, atau jika anda punya budget berlebih, tambah sedikit anda sudah bisa mendapatkan VW Golf TSi Mk7 dan Mini Cooper.

AutonetMagz.com – Seperti tidak mau ketinggalan untuk meramaikan kelas 250 cc naked, Yamaha meracik MT-25 untuk pasar Indonesia dan pasar ekspor yang menggunakan basis Yamaha R25. Lalu Seperti biasa saat Yamaha Indonesia akan meluncurkan produk baru, mereka melakukan aksi kecil agar membuat publik penasaran. Aksi kecil yang dipilih Yamaha kali ini adalah teaser berjudul Yamaha #NakedVolution yang berarti “Naked Evolution“, eits jangan di terjemahkan ya!

Cukup unik memang video teaser yang dimunculkan melalui akun Yamaha Motor Indonesia di YouTube, terlihat lambang Master of Torque alias MT family terpampang saat dimulai. Menjanjikan motor dengan sensasi torsi berlebih, adegan stuntman seperti burnout, wheelie, motogymkhana maupun two wheel drift banyak dipertontonkan dalam video ini.

Namun dari tadi saya menunggu sosok seperti Yamaha MT-25 yang bocorannya sudah banyak tersebar di social media kok nggak muncul-muncul ya? Paling tidak siluetnya saja deh, eh tetap tidak kunjung muncul. Malahan motor seperti Yamaha MT-150 maupun Yamaha MT-09 justru rajin berpose ria disini. Apa maksudnya ya? apakah MT-25 akan bertampang seperti ini? atau Yamaha sedang mengerjai kita saja?

Namun ada kabar gembira untuk kita semua, saat video hampir selesai tiba tiba muncul tulisan “Epicentrum Boulevard Barat Street Rasuna Epicentrum Area, Saturday 06-06-2015″. Nah bagi anda yang masih penasaran seperti saya, mungkin petunjuk ini bisa membantu. Semoga saja kegantengan Yamaha MT-25 seperti dua saudaranya yang tampil di video ini, karena publik sudah menantikan kehadiran Yamaha R25 versi naked ini.

Well done Yamaha, kalian berhasil membuat saya penasaran dan mengambil kuota internet saya haha…. (menangis)

AutonetMagz.com – Terakhir kali Hyundai menyeriusi pasar SUV besar di Indonesia dengan meluncurkan Santa Fe D-Spec, dan di luar negeri sana konon Hyundai Santa Fe facelift sudah dalam tahap pengujian di jalan. Untuk pertama kalinya, foto Hyundai Santa Fe facelift yang terlihat jelas dari luar tanpa penyamaran bisa diabadikan oleh seseorang dari carscoops dan Bobaedream.

Apa yang berubah dibanding Santa Fe sekarang? Menurut foto yang diambil di Korea ini, kita bisa melihat adanya pembaruan pada cluster headlamp, gril baru dengan kesan 3D dan desain bumper anyar, lengkap dengan fog lamp yang juga baru.

Sementara di belakang kita akan mendapat grafis lampu belakang baru, desain bumper yang lebih segar dan knalpot mengotak yang menggantikan knalpot bulat di model yang sekarang. Diklaim, Santa Fe facelift di seluruh dunia wujudnya akan seperti ini semua, karena ini adalah mobil global.

Sedangkan menurut spy shot interiornya yang difoto di Eropa, ubahan yang terlihat adalah layar monitor baru yang lebih besar serta tombol-tombol untuk mengatur fungsi fitur baru yang ada di Santa Fe facelift. Oh ya, yang anda simak di foto adalah Santa Fe bermesin 3.300 cc V6.

Santa Fe versi KDM (Korean Domestic Market) harusnya akan diluncurkan resmi dalam hitungan beberapa minggu atau bulan mendatang. Penasaran seperti apa lengkapnya? Kami juga. Simak terus liputannya hanya di AutonetMagz!

Photo Credit : Carscoops, Bobaedream and TheKoreanCarblog

AutonetMagz.com – Baru saja tadi memberitakan tentang Hyundai Santa Fe facelift, sekarang ada info baru lagi soal saudaranya yang lain kelas dan merek, yakni KIA Sportage. Mobil yang masih merupakan saudara Hyundai Tucson ini baru saja terungkap foto interiornya oleh sebuah majalah Korea. Bagaimana perubahannya?

Dibanding yang sekarang, interior KIA Sportage baru lebih mirip kepunyaan KIA Optima generasi baru. Di setirnya kita mendapatkan banyak tombol, baik untuk mengatur UVO infotainment system bawaannya, fungsi telepon atau untuk cruise control. Ventilasi AC tengah dan layar monitor 7 inci yang duduk manis di center cluster-nya memiliki desain yang mirip-mirip dengan mobil-mobil terbaru KIA.

Soal eksterior, meski belum ada fotonya, diklaim akan mengambil beberapa elemen desain dari KIA KX3 yang khusus untuk pasar China. Lampu depan dan belakangnya sudah LED, lampu mundur terpisah seperti model sekarang dan tentu saja, ada gril tiger nose.

Soal dapur pacu, Sportage generasi baru akan dibekali mesin bensin 1.200 cc turbo T-GDI, 1.600 cc GDI dan 1.700 cc diesel CRDI untuk pasar Eropa. Transmisinya diklaim akan memakai girboks kopling ganda 7 percepatan untuk efisiensi BBM dan performa yang lebih baik. Wah, penawaran yang menarik seandainya benar jadi kenyataan.

Bagaimana menurut anda, sebaiknya KIA Sportage 2016 baru harus bagaimana biar bisa bersaing? Sampaikan di kolom komentar!

Photo Credit : Auto.hankyung

AutonetMagz.com – Entah seakan menjawab kehadiran Suzuki Satria F115 Young Star yang kemarin baru saja dirilis atau memang Kawasaki sudah menyiapkan ini jauh sebelumnya, karena tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba Kawasaki Indonesia meluncurkan Kawasaki Athlete versi terbaru. Generasi baru ini dinamai Kawasaki Athlete Pro. Ngomong-ngomong kenapa ada embel “Pro” ya? terinspirasi nama motor pabrikan sebelah? terinspirasi line up Kawasaki seperti Kawasaki KSR110 Pro? atau desainernya terinspirasi saat main Pro Evolution Soccer?

Ah sudahlah sampingkan perdebatan nama ini, yang jelas Kawasaki Athlete Pro ini mempunyai desain yang berbeda jauh dibanding pendahulunya. Kita bisa menemukan garis desain yang lebih meruncing namun padat, berbeda dengan pendahulunya yang cenderung slim and mild. Perbedaan makin kentara pada saat kita melihat headlamp yang menggunakan lampu sein batang, tidak menjadi satu kesatuan dengan headlamp seperti dulu. Bergeser ke kokpit kita menemukan tuas clucth, wow motor ini sekarang sudah kopling manual toh.

Namun perbedaan yang kentara justru terlihat pada sektor belakang. Pertama monoshock dari Kawasaki Athlete Pro ini cenderung lebih tegak dan bergeser mepet ke kanan. Seolah-olah ada gen Kawasaki ER-6n dan kawan-kawan mogenya di motor ayam jago ini. Selain itu desain knalpot besar yang mirip dengan knalpot klan Ninja ini cukup menyumbang tampilan di Athlete Pro menjadi lebih gahar.

Untuk sektor mesin, sepertinya jangan terlalu berharap motor ini mendapat kubikasi setara dengan kelas bebek sport 150 cc yang sedang panas-panasnya di negeri ini. Masih berkutat di kapasitas 125 cc, bahkan motor ini masih menggunakan karburator. Namun Kawasaki tetap melakukan peningkatan tenaga dengan tune up karburator, mendesain ulang durasi camshaft, profil gear belakang yang lebih besar dan… tentu saja kopling sudah manual.

Dengan improvement di sektor mesin, maka Kawasaki Athlete Pro ini memperoleh tenaga 9.8 PS di putaran mesin 8000 RPM dan torsi 9.2 nm di putaran 6500 RPM. Motor ini dijual dengan dua pilihan warna : hijau-hitam dan oranye-hitam. Lalu berapa uang yang harus dikeluarkan untuk menebusnya? moped Kawasaki ini dibanderol dengan harga Rp.17,1 juta.

Kawasaki Indonesia tidak terlalu muluk-muluk menargetkan angka penjualan terhadap Kawasaki Athlete Pro ini, alasan mereka menghadirkan motor ini karena masih adanya penggemar setia bebek Kawasaki. So dengan tampilan ala ayago namun padat berisi, harga tergolong ringan, performa lebih baik, dan oh ya tangki bensinnya masih tetap berada di depan rider lho, jadi tidak perlu repot buka jok saat mengisi bensin. Bagaimana, tertarik kah?

AutonetMagz.com – Ini mungkin terlihat seperti Toyota Camry, tapi warga Australia lebih mengenalnya sebagai Toyota Aurion meski spesifikasi teknisnya mirip-mirip dengan Camry. Nah, Toyota Aurion di sana baru saja diluncurkan dengan sejumlah perbaikan dibanding Aurion terdahulu, dan varian yang bisa dipilih adalah AT-X, Sportivo dan Presara.

Di varian termurah AT-X, eksteriornya disegarkan dengan mesh grille berwarna hitam, pelek alloy 16 inci dengan desain palang 10 dan knalpot ganda di belakangnya. Di dalam, Aurion AT-X punya jok elektrik untuk pengemudi dengan balutan bahan fabric. Varian AT-X juga punya tambahan warna baru, namun hanya itu saja ubahannya. Sedikit yah?

Ya sudahlah, lanjut ke tipe Sportivo. Seperti halnya varian TRD Sportivo yang dijual Toyota di sini, Aurion Sportivo punya tampilan yang sporty berkat gril hitam, pelek hitam dan knalpot ganda berwarna hitam. Interiornya dilapisi bahan fabric bernuansa sporty, rear sunshade, jok elektrik untuk pengemudi dan penumpang depan serta setir kulit berdiameter kecil yang dilengkapi paddle shift.

Kalau anda punya uang lebih, ada sejumlah opsional untuk Aurion Sportivo. Di antaranya termasuk moonroof, cat spesial dan pilihan premium package yang mencakup sistem audio JBL dengan 10 speaker, navigasi satelit dan jok dengan aksen kulit.

Varian termahal Aurion Presara dilengkapi dengan pelek 17 inci, blind spot monitoring system dan auto high beam yang tidak ada di varian lain. Lebih jauh lagi, semua hal yang jadi opsional di Aurion Sportivo adalah kelengkapan standar di Aurion Presara. Untuk semua varian Aurion, Toyota sudah memberikan 7 airbags, kamera mundur dan seabrek fitur safety canggih.

Urusan mesin, tak ada ubahan dari mesin V6 bertenaga 268 hp milik Aurion, namun di komponen lain ada pembenahan, seperti pengaplikasian pre-load differential dan setup steering serta suspensi untuk mengoptimalkan handling dan stabilitas. Cukup berbanding terbalik dengan Toyota Camry di Indonesia yang tak diubah sama sekali di sektor ini, mungkin karena konsumen Australia lebih suka menyetir sendiri.

Harga Aurion AT-X dan Sportivo tidak naik, masih di angka $ 36.490 (480 juta Rupiah) dan $ 40.990 (539 juta Rupiah), namun untuk varian Presara harganya dikatrol menjadi $ 50.400 (663,6 juta Rupiah). Bagaimana konsumen Indonesia, lebih suka Camry lokal atau Aurion dari Aussie? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Apa hal yang menarik dari sebuah superbike pada umumnya selain dari bentuk tampilan? Tentu saja mesinnya, mesin superbike umumnya berbeda dengan mesin motor biasa. Selain dimensinya kompak dan ringan, mesin superbike juga mempunyai karakter hi rev engine sehingga tenaga yang dihasilkan sangat besar. Padahal kubikasinya tidak besar-besar amat lho, umumnya 1000 cc naturally aspirated saja bisa menghasilkan 150 hp bahkan 200 hp, Fantastis bukan?

Peluang ini yang dilihat oleh sebuah pabrikan motor di Australia bernama PGM Motorcycles. Hem, saya kok familiar mendengar namanya cuma ada yang kurang. Ah lupakan saja, jadi motor ini digarap oleh seorang Australia bernama Paul Maloney, mantan insinyur Yamaha superbike. Bisa dibilang beliau sangat antusias menggarap proyek motor bernama PGM V8 ini. Bagaimana tidak, motor ini digarap tahun 2006 dan sempat hiatus hingga dilanjutkan lagi pada 2008 dan akhirnya selesai pada 2015. Wah… lama betul.

Paul Maloney mendapat ide untuk menggabungkan dua mesin superbike ke dalam sebuah motor demi mendapatkan motor bertenaga liar. Basis yang digunakan adalah mesin dari Yamaha R1 dengan spesifikasi inline-4 bertenaga 172,6 hp lalu dua mesin ini digabungkan. Alhasil jadi seperti apa spesifikasinya? PGM ini berkubikasi 1996 cc 40 valve menghasilkan tenaga yang cukup sinting, 334 hp! Dibandingkan dengan Kawasaki H2R hanya selisih 8 hp lebih besar.

Namun bermodalkan tenaga besar saja tidak cukup, PGM juga didesain dengan spesifikasi khusus sehingga motor ini dapat menjinakkan mesin liar tersebut. Seperti material bodi dan trellis frame menggunakan carbon fibre dipadukan dengan fork Ohlins FGX di depan dan shock Ohlins TTX di belakang. Sektor kaki-kaki menggunakan velg berlabel Marchesini dan rem Brembo. Alhasil berat badan motor ini bisa dimaksimalkan hingga 242 kg.

Saya sempat menengok-nengok situs PGMV8 ini, saat melihat spesifikasinya memang cukup lengkap dan gamblang. Kecuali satu kolom dibawahnya, top speed hanya diisi “How brave are you?“. Hahaha… Speechless.

Berbicara tentang harganya, motor ini dibanderol dengan harga $180.000, jumlah yang tidak sedikit memang. Namun wajar juga mengingat risetnya sendiri memakan waktu bertahun-tahun hingga sekarang. Menariknya Paul Maloney ada niat untuk membuat PGM full fairing dengan spesifikasi V8 mesin Yamaha R1 Crossplane saat ini. Woh, bisa kebablasan sampai 400 hp nih, pusing pala barbie.

Jadi penasaran impresi suara V8 dari mesin superbike, mungkin segokil mesin V8 Ferrari hehe…

AutonetMagz.com – Sesi Free Practice 1 Moto GP Mugello Italia pada tahun 2015 ini menjadi ajang yang cukup ditunggu tunggu bagi penggemar Moto GP. Kenapa? sebab track Mugello adalah salah satu track unik di musim Moto GP 2015 ini. Keunikan karakter track ini karena tipenya berupa lintasan cepat meskipun berada di tikungan sekalipun. Namun tidak hanya tikungan saja, ada juga profil menanjak dan menurun di track ini.

So di track yang bernama lengkap Autodromo del Mugello ini, sang tuan rumah Ducati Moto GP Team berhasil unjuk gigi. Memang sejak memasuki musim Moto GP 2015 ini Ducati semakin bertaji saja, dan pada sesi Mugello ini makin panas dengan Andrea Dovizioso memperoleh pole position di FP1 ini dengan catatan waktu terbaik 1’47.893. Namun Jorge Lorenzo dari Movistar Yamaha Moto GP berhasil menempel di posisi kedua dengan selisih 0,033 detik berikutnya adalah rekan setim Dovizioso, Andrea Iannone di posisi ketiga dengan selisih 0,047 detik lebih lambat dari Dovi.

Apa kabar dengan Marc Marquez dan Valentino Rossi? Marc Marquez terpaksa berada di posisi keempat, sepertinya kondisinya belum 100% oleh cedera yang dialaminya di sesi kemarin. Valentino Rossi sendiri justru bertengger di posisi keenam, walaupun cukup banyak dukungan terhadap Rossi karena ini memang di wilayahnya sang The Doctor. Dani Pedrosa yang kita tahu akhirnya come back setelah istirahat total yang cukup lama selama ini juga hanya memperoleh hasil podium 11.

Berikut hasil lengkapnya :

Mugello, Friday, May 29, 2015

Weather Conditions

Track Condition: Dry|   Air: 21º| Humidity: 54%|   Ground: 32º

Records

AutonetMagz.com – Pasar SUV kencang lama-kelamaan akan tambah seru, sebab Lamborghini menyatakan mereka resmi akan memproduksi SUV Urus yang muncul di Beijing Motor Show tahun 2012 kemarin. Ini semua berkat bantuan dari pemerintah Italia yang memberi bantuan finansial kepada Lamborghini untuk membuat pabrik baru dan memproduksi Urus secepat mungkin.

Atas bantuan pemerintah Italia jugalah Urus jadinya akan dibuat di rumah Lamborghini sendiri, di Sant’Agata Bolognese, padahal tadinya dia akan dibangun bersamaan dengan Audi Q7 dan Porsche Cayenne di Slovakia. Selain membuat pabrik baru, Lamborghini juga akan menambah tenaga kerja baru dan memperluas departemen Research and Development-nya.

Detil tentang spesifikasi teknis Urus masih samar-samar, ada yang bilang kalau ia akan pakai mesin 5.200 cc V10 milik Lamborghini Huracan atau pakai mesin V8 yang dipinjam dari merek lain yang masih bernaung di VW Group. Yang pasti, paling tidak SUV ini harus punya 600 hp sebagai tenaga standar berikut penggerak AWD seperti Lamborghini pada umumnya.

Meski SUV, Urus akan dibuat seserius supercar Lamborghini lainnya dengan banyak material carbon fiber dan beratnya tidak boleh lebih dari 2 ton. Dengan prediksi harga jual sekitar 200.000 US Dollar (2,63 M Rupiah), Lamborghini mengklaim bisa menjual 3.000 Urus per tahunnya dengan negara-negara seperti Amerika Serikat,C hina, Timur Tengah, Jerman, Rusia dan Inggris sebagai pasar utama.

Hal lainnya adalah, dirumorkan Urus akan menyandang nama baru saat ia dijual nanti? Wah, apa ya namanya? Fulus? Mulus? Tulus? Pilus? Humus? Jurus? Kurus? Lurus? Bulus? Lupus? Apa menurutmu namanya nanti? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Bila sebelumnya saya telah memperkenalkan kepada pembaca AutonetMagz tentang PGM V8, sebuah superbike dengan mesin V8 paduan dari dua mesin Yamaha R1. Maka kali ini saya menemukan video tentang suara dari superbike ini. Video ini diunggah oleh akun youtube Australian Motorcycle News dan sepertinya mereka juga sudah mengetes motor buatan tangan dingin Paul Maloney yang harganya fantastis ini.

Sebelum menyaksikan video berikut ini mungkin ada baiknya bila kita mengecek spesifikasi mesin dari Yamaha YZF-R1 yang menjadi basis dari motor ini. Memang tidak disebutkan mesin Yamaha YZF-R1 pada generasi keberapa yang beliau pakai di PGM V8 ini. Namun melihat dari waktu mulainya proyek (sekitar tahun 2006) dan katup-nya yang berjumlah 40 maka bisa dipastikan basisnya berasal dari Yamaha YZF-R1 tahun 2006 generasi kelima.

Yamaha YZF-R1 generasi kelima ini mempunyai spesifikasi mesin DOHC inline-4, 998 cc, 20 katup (5 katup dalam 1 silindernya), injeksi dengan sistem dual valve throttle bodies dan motor driven secondary valves, berpendingin air dan kompresi mesin 12,5:1. Tenaga yang dihasilkan adalah 172,6 hp @ 12.500 RPM dan torsi 106,8 Nm @ 10.500 RPM. Walau belum dilengkapi dengan Yamaha Chip Control Intake (YCC-I) dan Yamaha Chip Control Throttle (YCC-T) namun tenaga ini sudah layak untuk dicap sebagai superbike.

So bagaimana jika dua mesin Yamaha YZF-R1 dengan spesifikasi seperti diatas digabung, dan itulah yang dimiliki oleh PGM V8. Maka mari saya bacakan disini, spesifikasi PGM V8 berupa DOHC V8 90 derajat, 1996 cc, 40 katup, injeksi dengan ECU Motec M130, berpendingin air dan kompresi mesin 13:1. Dengan spesifikasi tersebut menghasilkan 334 hp @ 12.800 RPM dan torsi 214 Nm @ 9.500 RPM. Kalau miss kopling gimana ya? bisa lompat balet nih.

Daripada terlalu lama mendengar celoteh saya mending saya langsung deskripsikan di video ini. Jangan lupa pakai sound system andalan anda, dan dengarkan merdunya V8 high rev machine.

AutonetMagz.com – Sepertinya balapan Moto GP Mugello besok akan menjadi balapan yang berat bagi beberapa bintang papan atas Moto GP. Baru saya melihat update Moto GP tadi saja sepertinya prediksi rider yang biasanya dominan Rossi, Marquez, Pedrosa seperti tercerai berai. Hanya Lorenzo yang berhasil ikut barisan depan starting grid walaupun dia di posisi dua. Namun perjuangan Lorenzo tidaklah mudah sebab kiri kanannya ada Ducati rider : Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso.

Keberuntungan datang menghampiri Andrea Iannone setelah saat kualifikasi dia mencetak lap tercepat dalam sesi kali ini. Padahal sebelumnya rekor tercepat digenggam oleh Jorge Lorenzo cukup lama lho, bahkan Lorenzo sendiri cukup sengit dalam kualifikasi melawan Dani Pedrosa. Namun Andrea Iannone berhasil pole position, sementara Jorge Lorenzo harus puas di posisi kedua, Andrea Dovizioso pun berhasil menempel di posisi ketiga. Maka balapan besok adalah ujian bagi Lorenzo apakah dia bisa lolos dari jeratan duo Ducati yang dipegang duo Andrea Hirata, eh…

Namun hey, apa kabar Dani Pedrosa? sepertinya doi butuh keberuntungan lebih, pasalnya Pedrosa yang tadinya meraih posisi 3 dipaksa turun sampai posisi 7. Sementara Valentino Rossi berhasil memperbaiki posisinya yang tadinya berada di 12 kini naik ke 8. Setidaknya masih ada harapan saat lomba, Valentino Rossi akan bermanuver agresif untuk sampai podium.

Bila Iannone dihinggapi dewi fortuna, hal sebaliknya terjadi di Marc Marquez yang terpental sangat jauh, jauh melebihi bayangan mantan (eh?). Saat Free Practice 4, Marquez sempat terjatuh dan saat berganti motor, Marquez gagal mencetak waktu untuk lolos kualifikasi kedua. So, Marc Marquez terpaksa menempati posisi 13, hum semoga saja kegagalan posisi besok bisa terbayarkan saat balapan. Nah Sepertinya bisa berharap nih Mugello bakal berkumandang lagu kebangsaan Italia hehe…

Mugello, Saturday, May 30, 2015

Weather Conditions :

Records :

AutonetMagz.com – Wow sepertinya Kawasaki sedang semangat 45 di bulan ini, baru saja Kawasaki Motor Indonesia meluncurkan Kawasaki Athlete Pro 4 hari yang lalu, sekarang Kawasaki kembali meluncurkan KLX 150 baru. Saya sampai kaget sebab sepertinya nampaknya euforia Kawasaki Athlete Pro belum turun, tiba-tiba ada produk lagi. Yah apapun itu cukup menarik disimak, apalagi shock depan sudah Up Side Down (USD), ngeri bro!

Dari segi tampilan, motor trail andalan Kawasaki ini terlihat lebih mature. Hal ini terlihat dari tarikan garis yang lebih tegas sehingga membuat motor ini secara dimensional pas dengan kaki kaki yang telah diupgrade. Tidak seperti pendahulunya yang terlihat cingkrang saat memakai profil rims 21 inchi dan rims 18 inchi. Lagipula memang refreshment untuk KLX 150 perlu dilakukan, habis terlihat uzur sih hehe…

Apa saja yang baru di Kawasaki KLX 150 ini? cukup banyak, mulai dari penggunaan Up Side Down di depan, penggunaan rims dengan material alumunium, juga speedometer yang dilengkapi indikator BBM sehingga tidak gambling bensinnya masih ada apa tidak. Saya cukup suka dengan model silencer knalpotnya yang lebih berbobot dibanding pendahulunya. Menariknya adalah Kawasaki memberikan 3 opsi bila anda berminat meminang Kawasaki KLX 150. Tiga tipe tersebut adalah : Kawasaki KLX 150 BF SE, Kawasaki KLX 150 BF dan Kawasaki KLX 150 Basic. Mari kita bahas satu per satu saja.

Kawasaki KLX 150 BF SE ini adalah trim teratas dari varian KLX 150. Beberapa update menarik pada seri BF SE adalah livery yang lebih sporty dan dinamis, penggunaan Up Side Down, penggunaan hand guard dan engine guard, penggunaan fatbar serta penggunaan kaki kaki alumunium warna hitam dengan diameter depan 21 inchi dan belakang 18 inchi. Wah cukup proper tampilannya.

Varian berikutnya adalah Kawasaki KLX 150 BF dimana tampilannya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tipe BF SE. Kita masih bisa melihat adanya Up Side Down, masih ada juga kaki kaki dengan diameter yang sama dengan tipe BF SE namun warnanya silver alumunium. Namun di varian BF ini tidak menggunakan engine guard maupun hand guard, bahkan dari segi livery saja tampil polos dan lebih cerah.

Lalu kita bergeser ke Kawasaki KLX 150 Basic, dimana ini adalah trim terbawah dari KLX 150. Disini anda tidak akan melihat Up Side Down dan profil kaki kaki kekar. Tampilannya polos layaknya KLX 150 lawas hanya saja berbeda baju. Oh ya perihal kaki kaki, varian Basic ini menggunakan rims alumunium juga namun diameter depan 19 inchi dan diameter belakang 16 inchi.

Perihal harga, Kawasaki membanderol Kawasaki KLX 150 BF SE dengan harga Rp.30,9 juta, Kawasaki KLX 150 BF dengan harga Rp.29,9 juta dan Kawasaki KLX 150 Basic dengan harga Rp.26,8 juta. Last sepertinya mengingat kontestan untuk pasar motor ban pacul ini memang bertambah dan tidak menutup kemungkinan daerah blue ocean yang tadinya dihuni Kawasaki ini akan menjadi red ocean juga. So pilihan motor garuk tanah? jadi banyak bro!

AutonetMagz.com – Apabila pembaca menyimak pemberitaan roda 2 belakangan ini, pasti ritme pemberitaan tentang launching motor baru Yamaha tidak ada habisnya. Awal tahun saja Yamaha banyak mengeluarkan produk baru, sebut saja Yamaha Mio M3 Blue Core yang dijual akhir 2014, lalu mereka merilis Yamaha NMAX 155 Blue Core, tambah lagi Yamaha Soul GT Blue Core, setelah itu Yamaha Jupiter MX King, lalu Yamaha New Vixion Advance. Belum lagi Yamaha Byson baru dan Yamaha MT-25, kagetnya lagi mereka tambah menu Yamaha Grand Filano 125, weleh launching tiada akhir hehe…

Seakan tidak mau ketinggalan momentum, Yamaha Grand Filano ada untuk memberikan pilihan terbaru bagi konsumen indonesia. Posisi Grand Filano akan berada di kelas retro premium. Hal ini bisa dilihat dari tarikan garis desain yang tampak rapi, berbeda dengan Fino yang cenderung polos. Terlihat dari tampilan pun berkesan well build dan menariknya lagi sektor pencahayaan dan iluminasi digarap dengan apik sehingga terlihat mewah tiap desainnya.

Nah apa saja fitur menarik yang ada di Yamaha Grand Filano 125 ini? well, kita bisa mendapatkan bagasi dibalik joknya yang cukup besar, 27 liter. Ini seperti bagasi matic eropa pada umumnya, kita bisa memasukkan 2 helm di dalamnya. Uniknya lagi di dalam bagasi dilengkapi lampu LED sehingga cukup efektif saat membuka bagasi di malam hari. Selain itu terdapat Answer Back System pada kuncinya, ditambah lagi untuk membuka jok dan tutup bensin cukup dengan menekan tombol.

Bukan tutup bensin dengan menekan tombol? Oh saya lupa menerangkan ini, tutup bensinnya berada di sektor glove box di kiri yang dialihfungsikan menjadi tempat mengisi bensin. Jadi inilah kunci mengapa kapasitas bagasinya bisa 27 liter. Namun kalau dipikir, berarti bila kita isi bensin kita harus berada di kanan pompa bensin ya, hehe. Selain itu speedometer Grand Filano bisa dikatakan cantik, apalagi dengan MID dengan pencahayaan biru yang elegan. Selain itu stoplampnya juga menggunakan LED dengan iluminasi yang keren.

Soal mesin, Yamaha Grand Filano jelas menggunakan 125 cc Blue Core yang sepertinya sih ada sedikit perbedaan jika dibandingkan mesin 125 cc Blue Core Mio M3 dan Soul GT. Namun mesin ini menghasilkan tenaga 8.2 PS / 6,500 RPM dan torsi 9.7 Nm/ 5,000 RPM, walau performanya tidak menonjol namun sepertinya torsinya cukup menjanjikan. Dengan mesin ini, Yamaha Grand Filano dapat berjalan sejauh 60 km per liternya berdasarkan klaim Yamaha Thailand.

Dengan mengisi celah antar Yamaha Xeon 125 dan Yamaha Nmax sepertinya Yamaha Grand Filano akan di set dengan harga berkisar di 20 jutaan. Tapi tergantung kurs mata uang juga sebab motor ini akan diimpor dari Thailand langsung. Hem, mengingat masih ada wacana Yamaha Nmax non-ABS, bisa saja Grand Filano di set di harga 20 juta pas, gimana?

AutonetMagz – Rasanya balapan kali ini Honda semakin tertinggal oleh Yamaha di MotoGP 2015, setelah MotoGP Mugello 2015 yang dimenangkan oleh Lorenzo dengan perolehan waktu yang sangat baik di angka 41 menit 39.173 detik, kini point yang dimiliki Lorenzo hanya selisih 6 poin saja dibandingkan dentgan Valentino Rossi yang bertengger di angka 118 poin.

Dari hasil kualifikasi, Andrea Iannone dari Ducati memulai balap di posisi pertama. Sedangkan pembalap bintang yang selalu dipuja-puja oleh penggemarnya seperti Valention Rossi dan Marc Marques mendapatkan posisi start di urutan ke 8 dan ke 13 saja.

Posisi yang menguntungkan bagi Andrea Iannone ternyata tidak dapat membuatnya aman, karena Jorge Lorenzo mengintainya di posisi kedua pada saat start. Saat balap berlangsung, ternyata yang berhasil memimpin balapan setelah balapan dimulai justru bukanlah Iannone atau Lorenzo, melainkan Doviozo yang start di posisi ketiga.

Hebatnya, Marc Marquez yang memulai balapan dari posisi ke-13, ia ngamuk dan langsung nyusruk menuju posisi ke-5 secara luar biasa. di lap kedua, Marquez menyusul Iannone ke posisi ke-3 dan di lap ke-3, Marquez mampu menyusul Doviozo ke posisi kedua. Bayangkan dari posisi ke-13 bisa meraih posisi ke-2 hanya dalam 3 lap saja. Jago!

Di lap ke-5 Alex Espargaro dan Nicky Hayden mengalami kecelakaan, setelah itu Lorenzo perkasa memimmpin balapan. Hingga akhirnya di lap ke-18, Marc Marquez yang sudah susah payah memulai balapan dari posisi ke-13 dan masuk ke dalam arena 3 besar balapan harus tersingkir karena mengalami kecelakaan.

Hingga lap terakhir, Lorenzo kokoh dan menjauh dari lawan-lawannya yang berada di belakangnya, hingga akhirnya di lap terakhir Lorenzo menjuarai MotoGP 2015 Mugello dengan angka lebih cepat 7 detik dari Iannone dan Valentino Rossi berada di belakang Iannonve dengan angka 0.5 detik. Kemenangan Lorenzo dan Valentino Rossi di posisi ketiga membuat keduanya menguasai klasemen MotoGP Mei-Juni 2015 dengan angka yang cukup jauh dibandingkan dengan kompetitornya. tetapi yang menjadi perhatian saya kali ini adalah Marc Marquez yang sangat gemilang dari posisi yang cukup jauh bisa memberikan persaingan cukup ketat meskipun harus terjatuh di lap ke-18. Better luck next time!

AutonetMagz.com – Gelaran Moto GP Mugello kemarin memang cukup dramatis, sebab terjadi pertarungan antar dua kubu yang tidak diduga-duga. Mugello menjadi panggung pertempuran pabrikan Yamaha versus Ducati, dan di Mugello ini pun banyak terjadi drama, khususnya Honda yang terpaksa menelan pil pahit.

Podium pertama diperoleh Jorge Lorenzo selama 41’39.173 sementara kedua dipegang oleh Andrea Iannone dengan gap +5.563 dan ketiga oleh The Doctor, Valentino Rossi dengan gap +6.661.

Sayang bagi Marc Marquez sebab pembalap dengan julukan Baby Alien ini terjatuh saat di putaran ke 11. Awal start dari posisi 13, Marquez berhasil menusuk sampai ke posisi 4 dan tinggal head to head dengan Dovizioso. Bahkan Marquez sempat menorehkan fastest lap di putaran ke 19 dengan catatan waktu 1’47.654. Saat putaran ke 11, Marquez sudah berada di posisi ketiga memperebutkan podium 2 dengan Iannone. Rupanya Iannone berhasil meredamnya, Marquez memaksakan diri melebihi limit motor akhirnya Baby Alien terjatuh dari duel tersebut.

Apa kabar Valentino Rossi? Proses Rossi saat memperoleh podium bisa dikatakan perlahan namun pasti. Rossi awalnya berada di posisi 10 namun Rossi menyelip semua rider di depan satu per satu. Sehingga Rossi berhasil mengejar grup Iannone, Dovizioso, Marquez dan Pedrosa yang sedang fighting keras. Rossi berhasil menyingkirkan Dovizioso yang berada di podium 5 dan menggeser paksa Pedrosa di podium 4. Saat Marquez jatuh, praktis posisi Rossi ada di podium 3 dan tidak berubah sampai finish.

Perihal Jorge Lorenzo sejujurnya saya tidak terlalu antusias menceritakannya sih, bukan apa-apa, saat mulai start seperti yang kita ketahui Lorenzo memang jago flying start sehingga podium 1 praktis digaetnya. Saat Iannone berusaha mengejar dengan Ducati justru perlahan gap nya makin menjauh dan otomatis Lorenzo melenggang sendirian sampai garis finish. Rupanya power Ducati yang besar belum mampu menghentikan rider dengan nomor 99.

Namun saya juga salut dengan Andrea Iannone, sebab dengan cedera retak yang masih belum sembuh, doi bisa fight sampai meraih podium 2. Last, harapan saya mendengarkan lagu kebangsaan Italia pupus sudah karena Lorenzo touring sendiran di depan, asem… Spanyol lagi Spanyol lagi.

Mugello, Sunday, May 31, 2015

AutonetMagz.com – Sepengetahuan kami, tak banyak mobil yang sanggup bertahun-tahun mempertahankan karakter aslinya yang menjadi ciri khas dan menuntunnya menjadi deretan mobil terkenal di dunia. Misalnya ada Porsche 911 yang setia dengan desainnya dan mesin di belakang, Mercedes-Benz G Class dengan bentuk kotaknya yang gagah dan Mazda MX-5 yang tiap generasi selalu mempertahankan 4 resep utama : wujud roadster, mesin kecil di depan, gerak roda belakang dan distribusi bobot sempurna 50:50.

Kali ini, mobil yang terakhir disebutlah yang akan dibahas. Mobil roadster yang bobotnya hanya 1 ton ini belakangan ini masih sempat memamerkan hasil engineering-nya dengan bantuan sebuah timbangan yang konstruksinya mirip permainan jungkat-jungkit yang biasa kita mainkan waktu masih TK.

Seperti kita tahu, susah untuk membuat jungkat-jungkit lurus dan seimbang jika tak ditaruh beban yang setara di kedua sisinya. Nah, Mazda MX-5 baru yang diklaim tetap memiliki distribusi bobot depan-belakang yang sempurna, yakni 50:50 akan melakukan tantangan ini. Roadster yang punya pilihan mesin 1.500 cc dan 2.000 cc ini naik ke atas alat tersebut dan mencoba membuatnya seimbang. Bisakah?

Ternyata setelah diposisikan sedemikian rupa, Mazda MX-5 bisa berdiri tegak dan menyeimbangkan papan timbangan jungkat-jungkit, hal yang belum tentu mobil lain bisa melakukannya. Sekedar info, Mazda memang sangat terobsesi dengan distribusi bobot yang sempurna sejak awal pembuatan MX-5, bahkan di MX-5 generasi pertama saja akinya ditempatkan di bagasi agar obsesi mereka tercapai.

Di luar topik ini, kami pernah memberitakan kalau Mazda MX-5 sedang diuji di Indonesia dan sepertinya ada indikasi akan dijual, namun sepertinya yang dijual hanya varian 2.000 cc bertransmisi matik saja. Yuk, simak video kebolehan MX-5 di bawah ini.

AutonetMagz.com – Salah satu dari mobil yang menjadi andalan penjualan Mitsubishi, yakni Mitsubishi Pajero Sport dikabarkan sudah siap untuk memperkenalkan diri pada musim panas ini di dataran Eropa. SUV yang berbagi platform dengan Mitsubishi Strada Triton baru ini pun sudah dibeberkan sedikit mengenai fitur-fitur dan mesinnya di Eropa. Apa sajakah yang bisa kita nikmati di Pajero Sport baru?

Pertama-tama, Mitsubishi akan menyematkan koneksi bertajuk Smartphone Link Display Audio (SDA) system. Sistem ini kompatibel dengan apps kekinian macam Android Auto atau Apple CarPlay, dan ini kemungkinan besar menjadi fitur standar di Pajero Sport untuk pasar global.

Mitsubishi bilang, koneksi SDA ini mampu digunakan dengan kontrol layar sentuh ataupun voice command. Jika smartphone anda terhubung ke sistem via kabel USB, SDA akan menampilkan tampilan layar smarphone di layar head unit. Setelah itu, kita bisa melakukan banyak hal di head unit seperti memakai navigasi, bertelepon, kirim SMS, mendengarkan musik dan masih banyak lagi.

Salah satu keuntungan sistem SDA ini adalah kita tidak perlu meng-update peta yang tertanam secara bulit-in di dalam head unitnya, karena kita bisa mengandalkan peta di smartphone kita yang bisa kita update saat memakai Wi-Fi gratisan atau pakai paket internet kalau mau sedikit lebih modal untuk menjadi sistem navigasi di mobil kita. Lumayan kan?

Soal mesin, ia tak ubahnya Mitsubishi Strada Triton terbaru. Di Eropa, mobil yang dipanggil L200 ini dipersenjatai mesin 2.400 cc MIVEC turbo diesel dengan 2 pilihan output, yakni 152 Nm dan 380 Nm serta 178 hp dan 430 Nm. Pilihan transmisinya pun sama, antara manual 6 percepatan atau matik 5 percepatan.

Nah, makin layak ditunggukah Mitsubishi Pajero Sport generasi baru nanti? Meski jujur saja, kami agak pesimis kalau fitur SDA tadi lolos ke pasar Indonesia, tapi jika fitur itu tak disunat, bisa jadi satu nilai jual Pajero Sport dibanding kompetitornya seperti Ford Everest atau Toyota Fortuner. Bagaimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Coupe four door memang merupakan genre baru dalam pasar otomotif dunia saat ini. Namun seiring waktu berjalan sepertinya trend akan mobil berjenis coupe four door semakin berkembang pesat. Hal ini terlihat dari rencana BMW untuk membangun Gran Coupe berbasis Seri 2 seperti dilansir di media Auto Motor und Sport.

Menurut media otomotif asal Jerman tersebut, Klaus Fröhlich, Chief Research and Development BMW mengakui bahwa adanya rencana untuk membuat Gran Coupe berbasis Seri 2. Kabar baiknya, Seri 2 Gran Coupe akan dibangun dengan penggerak roda belakang. Yah setidaknya ini pencerahan dibandingkan saudaranya Seri 1 yang rencananya akan berpenggerak roda depan. Bagi orang lain mungkin saja Seri 1 berpenggerak depan terdengar menarik tapi bagi saya, terdengar seperti bencana.

2 Series Gran Coupe akan dibangun dengan platform yang serupa dengan 3,5 dan 7 series dimana perbedaannya hanya wheelbase dan track width-nya. Sebagai budget sport sedan, mobil ini diprediksi tampil di tahun 2018 dan akan menjadi rival panas dari Mercedes-Benz CLA.

Sepertinya BMW Seri 2 Gran Coupe akan tampil lebih atraktif dan memikat dengan center of gravity lebih rendah dan dimensi yang lebih lebar daripada saudaranya Seri 1. Entah kenapa mendengar berita ini, saya jadi teringat akan generasi sedan BMW yang modelnya kompak dan sporty, sebut saja E30. Tidak seperti lini sedan BMW sekarang yang dari segi ukuran cenderung obesitas.

Bagaimana rencana BMW Seri 2 Gran Coupe ini? Sedan kompak berpenggerak roda belakang dengan harga yang lebih bersahabat, hmm sepertinya opsi yang cukup menarik ya. Sampaikan pendapatmu di kolom komentar.

AutonetMagz.com – Ada supercar baru yang dalam waktu dekat segera hadir untuk menjadi mainan kesayangan baru para miliarder, baik untuk sekedar jalan-jalan, touring atau ikutan track day di sirkuit, dan kali ini datangnya dari sang Cavalino Rampante alias Ferrari. Merek asal Italia berlogo kuda jingkrak ini berencana mendatangkan sang pengganti 458 Italia, yakni Ferrari 488 GTB yang merupakan Ferrari kedua yang bermesin turbo di abad 21 setelah Ferrari California T.

Seperti dilansir Otonity, Arie Christopher selaku CEO dari CLO (Citra Langgeng Otomotif) yang menjadi APM Ferrari di Indonesia mengatakan mobil ini akan diluncurkan pertengahan tahun nanti. “Peluncurannya akhir Juli, bersamaan dengan pelaksanaan Ferrari Challange Asia-Pasifik seri kelima di Sirkuit Sentul,” katanya.

Meskipun peluncuran Ferrari 488 GTB di Indonesia masih agak lama, menariknya pihak Ferrari Indonesia sudah membuka inden pemesanan bagi penggemarnya yang berminat. Bahkan meskipun banderol harganya juga belum diumumkan, namun menurut salah satu staf Ferrari Indonesia menyebutkan ternyata peminatnya cukup banyak meski tak bisa disebutkan persis berapa jumlahnya.

Wajar saja kalau mobil ini diincar banyak orang, karena siapa pun pasti penasaran dengan performa mesin turbo baru Ferrari. Mesin 488 GTB adalah 3.900 cc V8 twin turbo bertenaga 670 hp, setara dengan Lamborghini Murcielago LP 670-4 SuperVeloce yang mesinnya jauh lebih besar dan silindernya lebih banyak. Oh ya, Ferrari 488 GTB adalah Ferrari twin turbo pertama di tahun 2000-an sejak dihentikannya produksi Ferrari F40 yang juga bermesin twin turbo di tahun 1992.

Akselerasi 0-100 km/jam 488 GTB cukup 3 detik saja, lalu 0-200 km/jam hanya 8,3 detik dengan top speed sekitar 330 km/jam. Saat mengitari sirkuit Fiorano, mobil ini lebih cepat 1 detik dibanding 458 Speciale dan 2 detik lebih baik dibanding 458 biasa. Ini cukup untuk melawan 2 rival terdekatnya, yaitu Lamborghini Huracan dan McLaren 675LT.

Pihak Ferrari Indonesia masih memilih untuk diam saat ditanya berapa kira-kira banderol 488 GTB di Indonesia, tapi tentu saja kalau sudah bisa beli Ferrari, harga tak jadi soal. Malah jangan-jangan salah satu dari anda semua sudah ada yang pesan. Bagaimana, mau ikutan mengantre untuk membeli Ferrari 488 GTB ini? Sampaikan di kolom komentar!