AutonetMagz.com – Porsche sudah merilis edisi khusus dari 911 dan Boxster yang dinamai Black Edition. Tunggu dulu, meski namanya Black Edition, jangan langsung menyamaratakan Black Edition versi Porsche dengan Black Series milik Mercedes-Benz AMG. Kalau kita mengenali Mercedes-Benz AMG Black Series dengan performa dan tampilan yang lebih gahar dibanding standarnya, seperti SLS AMG Black, SL65 AMG Black dan C63 AMG Black, maka Black Edition versi Porsche benar-benar harafiah, karena hampir semua bagian mobil diberi warna hitam.

Untuk 911 Black Edition, sejatinya ia merupakan varian termurah 911 bermesin boxer 3.600 cc 345 hp yang diguyur warna hitam mulai dari warna bodi, warna interior, aksen, headlamp, semuanya berwarna hitam. Akan tetapi, ia lebih lengkap berkat hadirnya Porsche Communication Management (PCM) berikut modul navigasi, auto dimming mirror, rain sensor, cruise control dan setir Sport Design.

Selain itu, pelek varian Black Edition merupakan common parts dengan milik 911 Turbo dan headlamp LED-nya sudah berteknologi Porsche Dynamic Light System Plus (PDLS+). Fitur standar lainnya adalah jok sport berpemanas, Bose Surround Sound System, modul telepon dan Park Assist yang sepaket dengan kamera mundur. Oh ya, 911 Black Edition hadir dalam wujud coupe dan convertible serta pilihan penggerak AWD atau RWD.

Sementara itu, Boxster Black Edition juga mendapat resep ubahan yang mirip-mirip. Mulai warna bodi, soft top, rollover protection bar hingga interiornya juga berwarna hitam. Pelek Carrera Classic berukuran 20 inci kini menghiasi ruang fendernya. Sama seperti 911, Boxster Black Edition juga sudah punya PDLS+, jok berpemanas, climate control dual zone dan Sound Package Plus untuk audionya.

Harga Porsche 911 Black Edition mulai dari 95.058 Euro (1,37 M Rupiah), sementara Boxster Black Edition dibanderol mulai 59.477 Euro (858,9 juta Rupiah) dan sudah bisa dibeli sekarang. Kami prediksi sih, di Indonesia pasti ada yang pesan juga kok, mengingat Porsche 911 dan Boxster juga punya fanatik yang mampu membelinya di sini. Bagaimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Warga Amerika Serikat nampaknya kini sedang gusar, karena mereka hanya bisa ngiler melihat review internasional Mazda 2 SkyActiv yang rata-rata menyatakan kalau ini adalah mobil yang layak disebut the game changer di kelas subcompact hatchback berkat fun to drive dan efisiensi mesin SkyActivnya. Iya, mereka hanya bisa melihat namun tak bisa merasakan, karena Mazda sudah memutuskan tidak akan menjual Mazda 2 di Amerika Serikat.

Robert Davis selaku salah satu pemegang jabatan eksekutif di Mazda mengatakan, “Bisa saja sebenarnya kalau mau, tapi akan ada berbagai kendala di sisi marketing untuk mengurus 600 dealer jika meluncurkan mobil baru. Kami ingin mengalokasikan sumber daya yang kami punya untuk produk-produk yang memberikan keuntungan lebih banyak daripada Mazda 2.”

Pernyataan beliau cukup beralasan sebenarnya, karena Mazda 2 versi terdahulu bukanlah mobil yang laris di sana. Saat diluncurkan tahun 2010, penjualannya sering naik turun. Tahun 2012 adalah tahun terbaiknya dengan 19.315 unit bisa terjual, namun di tahun 2014 malah turun menjadi 14.000 unit. Bandingkan dengan Ford Fiesta yang terjual lebih dari 63.000 unit tahun lalu di sana. Sebagai info, di Amerika sana, yang menjadi tulang punggung penjualan Mazda adalah Mazda 3.

Davis menyatakan, Mazda 2 bisa tetap hadir di Amerika Serikat, tapi tidak pakai logo Mazda, melainkan logo Scion. Persisnya lagi, Scion iA yang merupakan hasil rebadge dari Mazda 2 Sedan akan menjadi satu-satunya alternatif bagi konsumen Amerika yang ingin mencoba Mazda 2. Jujur saja, tak banyak yang memuji Scion iA meski ia diambil dari Mazda 2 sedan yang ganteng dan proporsional.

Menurut beberapa sumber, hal itu karena desain Kodo khas Mazda diganti dengan bahasa desain keen look Toyota dengan air dam besar dan aksen bak kumis lele di sampingnya yang membuat tampilannya jadi jelek. Belum lagi soal kepraktisan yang dinilai berkurang jika dibanding Mazda 2. Makannya banyak pihak yang menyayangkan Mazda karena tak mendatangkan Mazda 2 di Amerika Serikat.

Wah, sayang juga ya mobil sebagus Mazda 2 SkyActiv tak bisa dinikmati warga AS, padahal kita di Indonesia saja sudah cukup senang bisa menikmati Mazda 2. Tapi jika dibalik kondisinya, kita di sini tidak dapat Mazda 2 tapi malah dapat Scion iA berkumis lele, bagaimana menurut anda? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Seperti kita tahu, Toyota sudah meluncurkan Mirai yang merupakan mobil hidrogen dan dijual untuk umum, dan biasanya Honda akan langsung merespons hal ini. Faktanya, Honda memang merespons, tapi untuk kali ini mereka tidak terburu-buru. Untuk kali ini, Honda akan mengambil waktu lebih banyak di meja kerja mereka dan baru meluncurkan mobil hidrogen di tahun 2020.

Mobil hidrogen yang dimaksud akan dibuat berdasarkan Honda FCV Concept.”Namun kami harus mengubah sebagian bentuk bodi dulu, tapi hasil akhirnya masih terhitung mirip dengan versi konsep,” kata Thomas Brachmann, Powertrain Development Head Honda. Sayangnya, ia tidak memberi tahu berapa jumlah mobil hidrogen yang akan dibuat Honda.

Hambatan yang selalu ditanyakan ketika satu pabrikan membuat mobil hidrogen adalah soal infrastruktur, khususnya stasiun pengisian bahan bakar hidrogen. Tapi itu tak menghalangi Honda dalam membangun mobil hidrogennya, mereka percaya kalau FCV yang mereka buat akan sangat baik, dengan jarak tempuh 480 km lebih dan waktu pengisian hidrogen hanya 3-5 menit saja.

Menurut Bachmann, teknologi ini baru bisa diterima secara luas sekitar 10-15 tahun lagi. “Bisa saja lebih cepat, kalau kita mau mengubah strategi marketing dan pola pikir masyarakat kita,” katanya. Honda Global juga akan menyediakan sejumlah mesin pilihan lain sampai masyarakat dunia mau dan mampu menerima teknologi hidrogen sebagai era baru di dunia otomotif.

Honda FCV versi produksi memang harus mewaspadai Toyota Mirai yang sudah muncul lebih dulu. Toyota Mirai punya jarak tempuh 483 km, waktu pengisian hidrogen hanya 5 menit dan harganya sekitar 57.500 USD (756,5 juta Rupiah). Nah, kira-kira menurut anda kapan ya mobil hidrogen bisa banyak berkeliaran di Indonesia? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Kabar terbaru datang dari sang Arjuna balap yang masih bergelut di panasnya sirkuit dunia. Pembalap Indonesia satu-satunya di kejuaraan GP2 Series, Rio Haryanto mengakhiri balapannya di sprint race ronde Monako secara prematur, akan tetapi Rio tetap menjaga semangatnya. Jalan raya Monte Carlo yang sempit membuat insiden tabrakan menjadi hal yang jamak dijumpai.

Tak lama setelah start, Johnny Cecotto dan Zoel Amberg terlibat dalam tabrakan selepas tikungan pertama. Rio yang tergabung dalam tim Campos Racing yang didukung Pertamina pun tidak bisa menghindari kecelakaan pada lap pembuka. Rio sejak awal balapan telah berhati-hati mengemudikan mobilnya dan memberi banyak ruang di sisi dalam menuju hairpin Grand Hotel. Namun, Nato yang berada dua posisi di belakang Rio justru menggiring pembalap asal Surakarta tersebut ke mobil Rene Binder di sisi luar.

Rio kemudian terjepit di antara dua kompetitor. Hampir mustahil melewati tikungan paling lambat di kalender GP2 tersebut dengan tiga mobil berdampingan sekaligus. Roda kanan depan Nato dan roda kiri belakang Binder pun merusak sayap depan mobil Rio.

Akhirnya, Rio harus terhenti di dinding pembatas ditambah dengan kerusakan roda dan suspensi. Penalti tambahan waktu 10 detik kemudian diberikan kepada Nato. Hukuman itu nampak tidak setimpal mengingat ia masih mampu mencapai finish sedangkan Rio tidak bisa melanjutkan perlombaan. Sayang sekali ya?

Sekedar catatan, Nato juga melakukan manuver serupa di feature race kemarin (22/5) yang memaksa Marco Sorensen tersingkir. Pada feature race di Bahrain (18/4), Nato bahkan menyebabkan kecelakaan beruntun yang mengeliminasi tiga peserta lain, termasuk di antaranya rekan setim Rio asal Perancis, Arthur Pic. Wah, agak gimana gitu ya gaya balap si Nato ini? Ah sudahlah.

Meski pada permulaan lomba sempat dilanda awan mendung, namun untungnya hujan deras tidak kunjung turun. Kecelakaan besar lainnya lalu terjadi di zona pengereman setelah terowongan. Mobil Jordan King sampai harus melayang ke udara setelah terlibat insiden dengan Pierre Gasly.

Akhirnya, Richie Stanaway dari Selandia Baru menjadi pemenang sprint race. Sementara itu, Pic berhasil finish di urutan enam dan kembali menjadi indikator bahwa mobil-mobil Campos Racing mampu bersaing kompetitif. Pentas GP2 dijadwalkan akan kembali digelar di Spielberg, Austria (19-21 Juni).

“Saya mohon maaf karena tidak mendapatkan poin pada balapan di Monako. Pada babak kualifikasi, saya tidak mendapatkan waktu terbaik karena tertahan yellow flag. Balapan di Monte Carlo yang sempit kuncinya ada di posisi start dan strategi yang tepat. Konsentrasi penuh juga diperlukan untuk mencapai finish karena kemungkinan menyalip sangat tipis. Mohon doanya untuk keberhasilan di ronde berikutnya. Saya harus tetap menjaga semangat demi Merah Putih,” demikian kata Rio Haryanto.

Semangat terus Rio!

AutonetMagz.com – Di Indonesia, kita mengenal Fiat modern mengenai mobil-mobilnya yang imut menggemaskan, dan beberapa di antaranya memiliki performa buas. Makannya rata-rata di sini kita mengenal Fiat melalui Fiat 500 serta sedikit edisi spesial semisal Abarth 695 Tributo Ferrari di samping Fiat Punto yang gaungnya tak begitu kedengaran. Di luar sana, Fiat baru melengkapi modelnya dengan meluncurkan sedan bernama Aegea.

Sejatinya, Aegea ini adalah pengganti Fiat Linea yang sudah sangat sepuh. Sedan gres ini sebenarnya diset sebagai compact sedan, tapi ia punya dimensi yang mirip dengan Toyota Corolla. Panjang Fiat Aegea adalah 4,5 meter, lebarnya 1,78 meter , tingginya 1,48 meter sedangkan jarak wheelbase-nya 2,64 meter.

Dibandingkan dengan Linea, Aegea berhasil tampil lebih dewasa dengan tarikan garis dan sudut bodi yang tegas, membuatnya terlihat lebih keren. Fiat menyatakan, Aegea adalah mobil yang sejak awal memang dirancang untuk jadi sedan, tidak untuk jadi hatchback seperti halnya Ford Focus, Mazda 3 atau Honda Civic yang punya versi sedan ataupun hatchback. Ini berarti, kita tidak akan melihat Fiat Aegea dalam bentuk hatchback.

Akan tetapi, menurut kami tampilan Fiat Aegea sama sekali tidak mencerminkan kalau ini adalah sebuah Fiat atau sebuah mobil Italia, malah seperti sedan BMW yang disederhanakan. Entahlah, mungkin gara-gara kami lebih mengenal Fiat melalui 500 dan Abarth 695,bukan dengan mengenal Fiat Punto, Sedici atau Panda.

Di Interior, Aegea benar-benar meninggalkan aura konservatif milik Linea dan mempersembahkan nuansa baru, meski desain dashboard-nya yang unik belum tentu klop dengan selera semua orang. Belum termasuk plastiknya yang kelihatan biasa saja dan jok yang masih berbahan fabric. Jika anda cukup cuek dengan semua hal itu, fitur bawaan Aegea cukup oke sebenarnya.

Entertainment System Uconnect dengan touch screen 5 inci, navigasi satelit TomTom, Bluetooth, audio streaming, konektivitas USB, AUX dan iPod sudah jadi standar di Aegea. Masih ada lagi, Fiat Aegea juga memanjakan pemiliknya dengan hadirnya voice command, pengatur ketinggian sorot lampu, climate control, steering switch control serta layar MID di panel instrumen.

Mesin Fiat Aegea bervariasi, tercatat ada 2 mesin bensin dan 2 mesin diesel yang bisa dipilih dengan rentang pilihan tenaga mulai 95 hp hingga 120 hp. Mengandalkan penggerak roda depan, Aegea tersedia dalam transmisi manual dan otomatis dengan klaim konsumsi BBM terbaik mencapai 25 km/liter.

Fiat berencana menjual Aegea mulai bulan November di Turki sebelum dilanjut ke lebih dari 40 negara. Apakah Indonesia termasuk? Kemungkinan kecil sepertinya, apa lagi ia tidak punya heritage atau ciri khas seperti Fiat 500 yang laris manis di sini. Tapi bagaimana kesan anda tentang Fiat Aegea ini? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Kelakuan Audi dan Lamborghini yang satu ini cukup aneh sebenarnya. Kami tahu tren penurunan dimensi dan kapasitas mesin terjadi di setiap jenis mobil, tapi untuk kelas supercar, kami tak menyangka bakal ada diet ketat sesadis yang akan dilakukan merek Jerman dan Italia ini. Salah satu diet ukuran mesin yang kami tahu adalah Mercedes-Benz AMG GT yang pakai mesin 4.000 cc V8 twin turbo untuk menggantikan mesin 6.300 cc V8 pada SLS AMG.

Tadinya kami pikir, kalau kedua supercar yang basisnya sama ini ingin diet juga, mesin terkecilnya yang masih kedengaran masuk akal harusnya mesin V8, atau paling tidak mesin V6 sudah paling “pait”. Ternyata penurunannya luar biasa besar, yakni menjadi mesin 2.500 cc 5 silinder turbo. Ini sih hanya separuh dari kapasitas mesin Audi R8 dan Lamborghini Urakan… eh, Huracan yang 5.200 cc V10.

Mesin 2.500 cc turbo ini akan sama dengan yang dipakai Audi RS3, namun diklaim kalau mesin ini akan disematkan teknologi kompresor elektrik baru agar bisa menghasilkan tenaga 600 hp dan torsi 650 Nm. Wah, hasil yang amat sangat besar untuk mesin yang dimensinya tak sebesar mesin V8, V10 atau V12 pada supercar lain. Pengaplikasian mesin ini bisa disimak di Audi TT Clubsport Concept.

Memang, Audi menjanjikan akan segera membawa teknologi kompresor elektrik untuk menghasilkan electric boost yang bisa menambah kemampuan mesin. Electric boost ini akan bermain di putaran mesin rendah untuk mencegah pengemudi merasakan turbo lag sebelum turbo pada mesin mulai bermain di putaran mesin selanjutnya.

Jika ditelaah lagi, sistem seperti ini agak mirip dengan mesin 1.400 cc TSI pada VW Golf Mk6. Tapi bedanya, kalau Golf pakai supercharger, maka Audi memakai kompresor dengan baterai lithium-ion dan alternator 48 volt untuk menjadi sumber tenaga Electric boost-nya.

“Electric boost akan menjadi keharusan bila kami pakai mesin kecil, sekalipun sudah pakai turbo. Masalah dari Electric boost adalah baterai yang digunakan cukup berat, dan bobot ekstra dari penambahan baterai ini jelas akan mempengaruhi performa mobil,” demikian kata Heinz Peter Hollerweger, head of Quattro GmbH.

Menurut autoevolution, target utama supercar bermesin 2.500 cc turbo ini adalah China, di mana jika ada orang yang beli mobil baru dengan kapasitas di bawah 4.000 cc kena pajak 17 persen sementara yang beli mesin V8 atau V10 besar pajaknya lebih dari 40 persen. Apa ini ide bagus? Well, dari sisi engineering sih mungkin iya, tapi kami tak yakin mesin kecil ini akan laris, karena ada klaim kalau karakter mobil ini akan sedikit memburuk akibat penambahan bobot dari baterai.

Untuk sebuah supercar, karakter dan ciri khas adalah kunci kesuksesan jika ingin bertahan. Dengan mengatas namakan angka penjualan, Audi dan Lamborghini sepertinya memang harus melepas idealisme mereka mengenai supercar untuk bertahan hidup di kondisi pasar yang tak menentu. Kalau ada orang yang mau mesin 2.500 cc 5 silinder turbo yang punya 600 hp dan 650 Nm, kenapa harus di Lamborghini Huracan atau Audi R8? Kenapa tidak di Audi TT RS saja?

Bagaimana menurut anda? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Dampak dari gebrakan desain Toyota Alphard terbaru dengan gorilla face ternyata ingin disebar luaskan juga kepada kei car yang dimensinya jauh lebih kecil. Jika kemarin kami sudah memaparkan banyak tentang Daihatsu Move Custom yang mukanya mirip sekali dengan Toyota Alphard, namun kini ada lagi yang melakukan langkah sama, yakni Subaru yang mendandani Stella Custom dengan wajah ala MPV mewah Toyota tersebut.

Baik Daihatsu Move Custom dan Subaru Stella punya wajah dan bumper yang masih mencerminkan gaya gorilla face ala Alphard. Bedanya, jika keseluruhan wajah, lampu depan dan gril Move Custom terkesan membentuk huruf X, punya Stella sedikit berbeda karena memiliki housing fog lamp yang unik dengan desain memanjang ke atas. Lampu LED projector dan DRL sudah jadi standar.

Sisanya, mobil ini bisa dibilang sebelas-dua belas dengan Daihatsu Move. Akan tetapi, jika anda tak suka Stella Custom yang bentuknya mirip Alphard bantet ini, anda bisa lirik Stella biasa yang jauh lebih kalem. Masih dengan desain boxy ala kei car, tapi yang ini kesannya malah seperti Alphard generasi pertama, atau malah mirip Toyota Noah/Nav1.

Yang baru di Subaru Stella 2015 adalah hadirnya fitur SMART ASSIST II yang merupakah sebuah fitur keselamatan cerdas. Fitur ini meliputi alarm peringatan tabrakan dan pencegahan benturan dengan menggunakan komputer untuk mengoperasikan rem, dan sistem ini sekarang bisa dipakai pada kecepatan tinggi. Selain itu, fitur lane departure warning system juga sudah menjadi standar.

Mesin Subaru Stella sama saja seperti kei car lainnya, 660 cc 3 silinder betenaga 64 hp dipadu transmisi CVT. Tentu saja yang ini bukan mesin boxer, rugi amat mesin sekecil ini pakai arsitektur mesin boxer segala. Dengan pilihan penggerak FWD dan AWD, konsumsi BBM Stella bisa seirit 31,25 km/liter.

Subaru Stella 2015 sudah dijual di Jepang dengan harga 1,05 juta hingga 1,6 juta Yen (112,6 hingga 171 juta Rupiah). Bagaimana menurut anda para pembaca? Jika dibandingkan dengan Daihatsu Move on.. eh, Move saja, tanpa on, apakah Subaru Stella lebih keren atau tidak? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Ford Motor Indonesia (FMI) kembali merealisasikan komitmen mereka terhadap keselamatan berkendara melalui program Ford Driving Skills for Life (DSFL) dari Sabang sampai Merauke, dengan digelarnya sesi pelatihan berkendara aman dan hemat bahan bakar yang telah menjangkau hingga ke Jayapura, Papua.

Sebelum di Jayapura, kegiatan DSFL ini juga dilaksanakan di Banjarmasin dan Makassar. Lebih dari 600 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan masyarakat mengikuti kegiatan yang diberikan secara gratis di tiga kota ini.

“Kami sangat bangga atas kesuksesan program DSFL yang telah menjangkau lebih banyak kota yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dengan terlaksananya rangkaian program DSFL ini, kami berharap seluruh peserta dapat menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas sehingga menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman bagi semua pengguna jalan di Indonesia,” kata Lea Indra, Communications Director, Ford Motor Indonesia.

Sama seperti event DSFL sebelumnya, pihak Ford bekerja sama dengan beberapa instansi yang berkaitan dengan keselamatan berkendara seperti kepolisian atau bahkan lembaga Jakarta Defensive Driving Centre (JDDC). Dengan Ford EcoSport sebagai media demonstrasi driving skills yang telah diajarkan, satu per satu peserta menunjukkan apa yang mereka sudah pelajari.

Jauh juga nih jangkauan kampanye Safety drivingnya, sampai ke pulau tertimur di Indonesia. Tentu saja kami harap tak hanya jangkauan kampanye ini yang luas, namun segala hal seperti dealer dan perawatan kendaraan juga sama. Keep safety driving ya semuanya!

AutonetMagz.com – Jika anda termasuk orang yang update dengan isu terbaru di media sosial, tentu anda ingat tentang kejadian mobil Hummer yang digosipkan melaju berlawanan arah dan menyusahkan pengendara lain. Tenang saja, kami tidak akan memberitakan tentang peristiwa konyol itu, melainkan kami jadi ingat kalau pada 24 Mei 2015 kemarin adalah tepat 5 tahun merek yang bernaung di bawah bendera General Motors (GM) ini dihentikan produksinya.

Padahal saat memulai bisnisnya, Hummer termasuk mobil yang punya sejarah unik. Hummer sebenarnya adalah kendaraan perang tentara Amerika Serikat yang bernama High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle (HMMWV). Karena penyebutan nama aslinya kepanjangan dan ribet, maka mobil ini dipanggil Humvee.

Melihat kalau Humvee punya potensi untuk dijual ke rakyat sipil, akhirnya GM membeli hak cipta merek Humvee di tahun 1998. Sejak saat itu, produksi Humvee yang di-rebadge menjadi Hummer H1 menjadi tanggung jawab GM sampai akhirnya mereka penasaran untuk coba-coba membuat SUV yang lebih kalem. Nah, akhirnya SUV tersebut lahir tahun 2002 dan kita mengenalnya sebagai Hummer H2.

Dalam sekejap, Hummer H2 yang tersedia dalam varian SUV dan SUT (Super Utility Truck) langsung sukses besar dengan menorehkan penjualan 30.000 mobil per tahun. Untuk mendulang keuntungan lebih dan memperbanyak modelnya, Hummer juga memproduksi Hummer H3 yang lebih kecil, menggunakan basis mid-size pickup truck milik GM. Ya sekecil-kecilnya Hummer H3 tetap saja ukurannya besar dibanding mobil lain.

Lucunya, sempat ada sindiran di Amerika Serikat di mana para pemilik Hummer H1 selalu merasa mobilnya adalah Hummer sejati jika dibandingkan H2 atau H3. Kasarnya, mereka menganggap SUV Hummer H1 sebagai SUV sejati dan Hummer H2 dan H3 adalah SUV banci, sehingga muncul jargon “H1 goes to war, H2 goes to mall“. Ya memang sih, kalau dilihat dari bentuk, sangaran Hummer H1 kemana-mana, namanya juga mobil perang.

Puncak kesuksesan Hummer ada di tahun 2006, dan setelah itu Hummer langsung diuji dengan berbagai cobaan. Salah satu yang paling terkenal adalah identiknya Hummer dengan pemborosan bahan bakar dan pengotoran lingkungan sejak masa resesi di tanah kelahirannya dan naiknya harga BBM secara drastis.

Memang sih, SUV ini gas buangnya sangat kotor dan konsumsi BBM-nya sangat boros. Dalam kondisi mesin sehat dan pengendaraan normal saja, 1 liter bahan bakar hanya cukup untuk jarak kurang dari 3-4 kilometer. Bayangkan kalau suatu saat harus memacu Hummer agak kencang, mau seboros apa? Untungnya, pemilik Hummer biasanya sudah tidak peduli soal konsumsi BBM. Bensinnya habis? Ya tinggal beli lagi, susah amat.

Akhirnya, tanda-tanda kebangkrutan beberapa merek GM sudah mulai kelihatan dengan dijualnya brand Hummer di tahun 2009. Waktu itu, GM sudah berhasil menjualnya ke Tengzhong Heavy Industrial Machinery Company dengan nilai jual 150 juta US Dollar, namun gara-gara sejumlah penundaan yang alasannya tidak diketahui, kesepakatan ini dibatalkan. Bulan Februari tahun 2010, GM resmi menutup merek Hummer, dan Hummer H3 yang keluar dari pabrik tanggal 24 Mei 2010 adalah Hummer terakhir.

Di Indonesia, Hummer sendiri tak pernah dijual secara resmi, selalu diimpor via IU. Selera miliuner Indonesia yang beragam membuat segala jenis Hummer ada di sini. Humvee? Ada. Hummer H1? Ada. Hummer H2 SUV? Banyak. Hummer H2 SUT? Ada. Hummer H3? Paling banyak. Itu sajakah? Tidak juga, faktanya, Hummer H2 Limousine yang panjangnya bisa menyaingi bus AKAP saja ternyata ada beberapa unit lho di sini. Wow!

Jakarta, AutonetMagz – Setelah sebelumnya kami mencoba Datsun GO+ Panca yang memiliki 3 baris kursi, akhirnya kami mendapatkan unit test drive Datsun GO Panca hatchback yang memiliki 2 baris kursi saja. Yang kami review kali ini adalah tipe tertinggi, yaitu Datsun GO Panca T Active yang sudah dilengkapi dengan body kit.

Desain Datsun GO Panca

Hilangnya “plus” pada Datsun GO Panca sebenarnya tidak memberikan ubahan yang banyak pada mobil ini. Desainnya masih sama dari depan, hanya saja panjangnya menyusut dari 3.995 mm menjadi 3.795 mm. Pilar D mobil ini berubah menjadi lebih landai dan tentunya lebih proporsional dibandingkan kakak kembarnya.

Berhubung ini adalah tipe T Active, Datsun sebenarnya tidak membedakan trim mobil ini berdasarkan fitur, namun berdasarkan body kit eksterior mobil ini. Berbeda dengan kompetitornya yang memberikan kelengkapan lebih seperti Power Window, Electric Mirror dan lain lain.

Tipe T Active ini kita mendapatkan full body kit mulai dari spoiler bumper depan dan belakang, side skirt dan wing spoiler. Terlihat lebih cantik memang, apalagi spoiler bumper belakangnya terlihat seperti difusser.

Tetapi meskipun ia telah dilengkapi dengan body kit, tetap saja mobil ini terlihat culun karena masih menggunakan velg kaleng 13 inchi ditambah dop plastik murahan. Padahal alangkah lebih baik jika berikan velg alloy daripada body kit.

Dibandingkan dengan Datsun GO+ Panca yang pernah kami tes sebelumnya, secara build quality, mobil ini jauh lebih refine. Contoh seperti kaki-kaki depan Datsun GO ini sudah tidak berkarat dan tidak oblak, lalu gap kap mesin sudah lebih rapat, pintu sudah tidak seperti angkot lagi saat ditutup, meskipun gap celah-celah pintu mobil ini masih sangat terlihat, terutama di pintu belakang yang gap nya masih terlihat besar.

Meskipun masih banyak kekurangan, jujur saja kami masih menyukai desain eksterior mobil ini yang masih lebih cantik dibandingkan dengan duo Agya-Ayla dan Karimun Wagon-R.

Interior Datsun GO Panca

Masuk ke dalam interior Datsun GO Panca tidak ada ubahnya dengan Datsun GO+ Panca. Mulai dari dashboard, kursi, door trim dan bangku belakangnya masih sama persis. Tapi tidak ada salahnya jika kita bahas sekali lagi.

Interior mobil ini tentunya menggunakan material murah dan di desain sehemat mungkin agar harga jual mobil ini masih terjangkau. Lihat saja storage tanpa penutup, clip-clip dashboard dan door trim yang masih terbuka, kaki kaki kursi yang tidak ditutup plastik, dan port OBD (On-Board Diagnostics) yang dibiarkan terbuka begitu saja. Namun meskipun bagian tersebut dihilangkan, sebenarnya tidak mengurangi fungsionalitas dari mobil ini.

Desain cluster tengahnya sangat sederhana, tapi tidak jelek. Sebuah head unit aftermarket dengan koneksi USB dan AUX memberikan kualitas suara yang lumayan meskipun hanya memiliki 2 buah speaker. Panel AC juga sangat sederhana dengan 2 buah kenop untuk mengatur kecepatan angin dan suhu. Speedometernya juga di desain sederhana dengan MID yang cukup lengkap.

Oke mari kita duduk di bangku pengemudi. Kesan pertama duduk di bangku pengemudi mobil ini untuk saya yang memiliki tinggi 170 cm terasa aneh. Letak setir dengan lingkar kemudi kecil ini terasa terlalu tinggi, tuas perseneling juga tinggi dan kasar, rem tangan model tarik membuat saya terasa awkward. Ditambah lagi posisi landasan kursi yang tidak cocok dengan posisi pedal kopling yang membuat kaki terasa menggantung.

Untungnya kursi mobil ini cukup empuk dan sandaran kursinya cukup suportif, sehingga punggung pengendara bisa bertahan dalam perjalanan jauh tanpa harus merasa pegal pegal. Datsun menyebut kursi ini sebagai Low Fatigue Seat yang bisa mengurangi kelelahan dalam mengemudi.

Di bangku penumpang kiri depan, kita akan menemukan kursi menyambung dengan kursi pengemudi. Kami sebenarnya sedikit bingung dengan model kursi seperti ini, karena model kursi ini bisa membuat orang mencoba untuk mendudukan anak mereka di sambungan kursi ini. Memang kami sudah mencoba dan bisa ternyata, tapi sangat berbahaya, apalagi tidak ada seatbelt.

Masuk ke kursi belakang mobil ini tidak ada ubahnya dengan Datsun GO+ Panca, headroom dan legroom-nya masih lega, bentuk kursinya masih sama persis, door trim masih sama dan belum lengkap dengan power window, dan terakhir mobil ini masih memiliki seatbelt belakang yang harus anda sesuaikan secara manual.

Lanjut ke bagasi belakang, kita akan disuguhkan dengan bagasi yang sangat luas dengan ukuran 262 liter, sedikit lebih kecil dari duo Astra, tapi ini sudah sangat besar menurut kami. Sayangnya kita tidak mendapatkan tray seperti halnya varian India.

Fitur Datsun GO Panca

Dibandingkan dengan mobil murah di kelasnya, Datsun GO bisa dibilang paling miskin fitur, sebut saja seperti electric mirror, foglamp, airbag, power window belakang dan wiper belakang tidak ada di mobil ini.

Meskipun semua aspek dihemat, Datsun GO tetap memiliki kelebihan yang cerdas menurut kami, contohnya fitur seperti MID dan lampu depan dengan follow me home justru malah hadir.

Di varian tertiggi ini kita juga sudah mendapatkan remote alarm yang suaranya sangat berisik karena menggunakan suara klakson, sensor parkir dan tentu saja head unit yang tidak sekedar mobile docking station.

Berhubung ini adalah LCGC yang amat minim fitur, tidak banyak yang bisa kita bahas lebih mendalam. Agar lebih jelas, saksikan video review yang mengulas detail mengenai kelebihan dan kekurangan Datsun GO Panca hatchback ini.

Hasil driving impression-nya akan dilanjut di artikel Test Drive Datsun GO Panca Hatchback.

AutonetMagz.com – American Muscle yang menjadi robot Bumblebee di film Transformers ini akhirnya mendapatkan generasi terbarunya. Camaro generasi keenam ini hadir untuk meladeni Ford Mustang yang merupakan rival abadinya selama 50 tahun lebih. Meski bentuknya mirip-mirip dengan Camaro sebelumnya, tapi ketahuilah kalau mobil ini benar-benar dibuat baru dari nol. Common parts dengan Camaro generasi kelima hanyalah emblem Chevrolet dan SS di belakang.

Para engineer General Motors begitu berkonsentrasi saat membuat mobil ini. Sekitar 70 % komponen arsitektur didesain khusus untuk Camaro, bukan common parts dengan mobil lain dan rigiditasnya meningkat hingga 28 %. Mereka bahkan menjadikan pengurangan bobot sebagai salah satu tujuan utama perancangan Camaro baru.

Caranya, para engineer memakai rangka panel instrumen dari aluminium yang lebih ringan 4,2 kg. Link suspensi depan juga berbahan aluminium dengan lubang di beberapa bagiannya, jadi beratnya 12 kg lebih enteng. Totalkan seluruh program diet yang dijalani Camaro, maka Camaro baru bisa lebih ringan 90 kg lebih daripada Camaro lama.

“Rasa berkendara Camaro baru ini sangat berbeda. Anda akan langsung merasakan betapa lincah dan ringannya Camaro ini. Semakin anda mengendarainya lebih kencang, anda akan merasakan betapa pakem remnya, betapa gesit beloknya dan betapa kencang akselerasinya,” demikian kata Aaron Link, lead development engineer Chevrolet Camaro.

Interior Camaro baru sangat futuristik, komplit dan modern, namun ada beberapa hal yang tidak kami sukai. Pertama, kenapa ventilasi AC tengahnya harus diletakkan dekat tuas transmisi? Kedua, rem parkir elektronik yang mengurangi kesenangan saat ingin melakukan sejumlah stunt yang umumnya bisa dilakukan dengan rem tangan konvensional.

Itu saja yang tidak kami suka, sementara sisanya sangat menggiurkan. Camaro baru punya layar di antara takometer dan spidometernya yang bisa menampilkan data performa mobil, navigasi dan berbagai info kendaraan. Di center cluster, ada monitor 8 inci yang sudah terpasang dengan sistem terbaru Chevrolet MyLink.

Sistem suspensi MacPherson strut baru sudah didesain khusus untuk Camaro untuk kendali lebih presisi dan meningkatkan feeling berkendara, berikut five-link suspension di belakang yang bisa mencegah Camaro ini mendongak bak mau wheelie saat akselerasi spontan. Sistem Magnetic Ride Control untuk pertama kalinya hadir di Camaro SS.

Semua Camaro baru sudah pakai rem Brembo. Ukurannya 345 mm di rotor depan dan 338 mm di rotor belakang, dan kaliber rem 4 piston adalah standar pada Camaro SS, sedangkan LT punya ukuran 320 mm di rotor depan dengan kaliper 4 piston dan 315 mm di rotor belakang dengan kaliper single piston sliding. Pelek 18 inci merupakan standar pada tipe LT, sedangkan SS mendapat pelek 20 inci.

Pilihan mesin Camaro baru ternyata cukup banyak. Pertama, ada mesin 2.000 cc turbo yang punya 275 hp dan 400 Nm yang bisa membawa Camaro dari 0-96 km/jam dalam waktu kurang dari 6 detik dan konsumsi BBM-nya dirancang agar bisa irit untuk mobil seukuran Camaro LT. Ini bisa jadi pilihan bijak kalau anda ingin gaya dengan muscle car tapi masih cukup pelit untuk mengeluarkan uang demi membelikan si bongsor ini bensin oktan tinggi sebagai makanan pokoknya.

Berikutnya adalah mesin 3.600 cc V6 baru yang tersedia di Camaro LT dengan 335 hp dan 385 Nm. Ada 3 teknologi pendukung performa dan efisiensi yang disematkan di mesin ini, yakni sistem direct injection, variable valve timing dan Active Fuel Management cylinder deactivation.

Fitur yang terakhir disebut bisa mematikan 2 dari 6 silinder yang ada saat berakselerasi halus agar BBM yang terpakai lebih sedikit. Rasanya seperti punya 2 mesin dalam 1 mobil, yakni mesin 4 silinder dan 6 silinder. Sebagai info, fitur ini juga ada di Corvette C7 Stingray.

Baik versi 2.000 cc turbo maupun 3.600 cc V6, keduanya hadir dengan transmisi manual 6 percepatan atau transmisi otomatis baru 8 percepatan Hydra-Matic 8L45 yang merupakan transmisi 8L90 dengan beberapa penyesuaian agar cocok dipakai di mesin kecil. GM mengklaim, transmisi ini 5 % lebih efisien daripada transmisi otomatis sejenis yang hanya 6 percepatan.

Jika anda anti dengan mesin kecil dan ingin Camaro yang sangar di tampang dan larinya, maka pilihlah Camaro SS bermesin LT1 6.200 cc V8 bertenaga 455 hp dan torsi 617 Nm. Mesin ini sama dengan milik Corvette C7 Stingray, tapi 20 % arsitektur komponen sudah dirancang ulang khusus untuk Camaro.

Sama seperti versi V6, ia juga punya sistem direct injection, variable valve timing dan Active Fuel Management cylinder deactivation. Pilihan transmisinya masih sama, manual 6 percepatan atau transmisi otomatis 8 percepatan Hydra-Matic 8L90.

Apalah artinya muscle car tanpa suara menggelegar? Makannya, Chevrolet juga fokus menggarap suara Camaro baru. Di versi 2.000 cc turbo ada sistem active noise cancellation yang bisa mengeliminasi suara bising agar tak masuk ke kabin, dan sistem audio Bosenya sudah lengkap dengan suara mesin palsu untuk membuat kita terjaga. Jika anda tak suka suara mesin palsunya, sistem ini bisa dimatikan kok.

Sementara di versi V6 dan V8, ada mechanical sound enhancers berupa resonator yang menyalurkan suara pembakaran dari ruang mesin ke kabin. Ada juga katup exhaust yang bisa dikontrol secara elektronik, jadi suaranya bisa dipilih antara kalem atau sangar, demikian juga performanya, mau halus atau serius. Keren ya?

Chevrolet Camaro 2016 akan segera diproduksi di pabrik GM di Michigan dan mulai dijual di akhir 2015. Rencana ekspansi ke beberapa negara juga sudah ada, tapi kini terbatas untuk negara dengan mobil setir kiri saja. Chevrolet belum berpikir untuk membuat Camaro versi setir kanan karena mereka sedang menghemat anggaran. Yah, jadi belum tentu masuk ke Indonesia dalam waktu dekat dong?

Bagaimana menurut anda Camaro baru ini? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Pada acara Jazz Tuning Contest dan Brio Tuning Contest kemarin, Mal Taman Anggrek langsung penuh dengan para kontestan yang gandrung dengan dunia modifikasi mobil dan saling bersaing untuk memenangkan tiap kategori yang ada. Berbagai jenis gaya modifikasi Jazz dan Brio bertebaran di sini dengan gaya dan keunikannya masing-masing. (Baca juga : Galeri Foto Mobil Modifikasi Honda Jazz Tuning Contest 2015).

Setelah melewati proses awal dengan seleksi yang sangat ketat dan penilaian oleh tim juri, kemarin akhirnya kontes modifikasi Jazz Tuning Contest Featuring Brio Tuning Contest memasuki tahap akhir penentuan pemenang. Malam Grand Final Honda Jazz Tuning Contest featuring Honda Brio Tuning Contest merupakan momen yang dinanti-nanti para peserta.

Seluruh peserta ini akan dinilai oleh tim juri yang terdiri dari 5 orang wartawan otomotif nasional yang berpengalaman di bidang modifikasi. Aspek penilaian peserta terdiri dari tujuh variabel, yaitu modifikasi cat, modifikasi velg dan ban (termasuk sistemnya), modifikasi body kit, modifikasi interior, modifikasi eksterior, modifikasi audio dan modifikasi mesin.

Dewan juri kontes ini berasal dari wartawan otomotif nasional yang terdiri dari Aris F. Harvenda (Kompas.com), Danang Arradian (Koran SIndo), Octo Budhiarto (Majalah Autocar), Rendy Surya (Majalah Car & Tuning Guide), dan Rudy Ghupta (Majalah MOTOR).

Setelah melalui penyaringan akhir, sebanyak 13 mobil Honda Jazz dan 13 mobil Honda Brio tampil sebagai finalis untuk memperebutkan 26 kategori secara keseluruhan, termasuk gelar utama “The King of Honda Jazz” 10 dan “The King of Honda Brio” pertama. Pendaftar tahun ini datang dari banyak kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang dan Surabaya.

King of Honda Jazz 10 akan menerima hadiah uang tunai sebesar Rp 50 juta, 1st Runner Up King of Honda Jazz 10 akan menerima Rp 40 juta dan 2nd Runner Up King of Honda Jazz 10 berhak atas uang Rp 30 juta. Dan King of Honda Brio 2015 akan menerima hadiah uang tunai sebesar Rp 30 juta, 1st Runner Up King of Honda Brio akan menerima Rp 20 juta dan 2nd Runner Up King of Honda Brio berhak atas uang Rp 10 juta. Selain itu, seluruh pemenang juga mendapatkan piala dan piagam dari Honda.

“Selamat kepada peserta yang telah meraih gelar King of Honda Jazz 10 dan King of Honda Brio. Seluruh peserta tahun ini telah menunjukkan hal-hal positif, baik dari sisi kreativitas maupun kualitas pengerjaan, sehingga penjurian untuk penentuan gelar bergengsi ini berlangsung dengan ketat,” ungkap Jonfis Fandy, Marketing & Aftersales Service Director PT Honda Prospect Motor.

Ini dia daftar nama para pemenang. Selamat untuk semuanya!

JAZZ TUNING CONTEST 10 WINNERS

1. KING OF JAZZ TUNING CONTEST  : Peserta no 10 ( Sandy Sieto )
2. 1st RUNNER UP : Peserta no 6 ( Andi Setiawan )
3. 2nd RUNNER UP : Peserta no 2 ( Juan Michael )
4. The Coolest Body Conversion : Tidak Ada Pemenangnya
5. The Coolest Paint & Airbrush Design : Peserta no 6 ( Andi Setiawan )
6. The Coolest Cutting Sticker Design : Peserta no 7 ( Effendi Handoko )
7. The Coolest In Car Entertainment : Peserta no 6 ( Andi Setiawan )
8. The Coolest Gadget Implementer : Peserta no 6 ( Andi Setiawan )
9. The Coolest Engine : Peserta no 10 ( Sandy Sieto )
10. The Coolest Rims : Peserta no 10 ( Sandy Sieto )
11. The Coolest Under Carriage : Peserta no 10 ( Sandy Sieto )
12. The Coolest Body Kit : Peserta no 10 ( Sandy Sieto )
13. The Coolest Interior Design : Peserta no 10 ( Sandy Sieto )

BRIO TUNING CONTEST 2015 WINNERS

1. KING OF BRIO TUNING CONTEST : Peserta no 5 ( Evan Sumanto )
2. 1st RUNNER UP : Peserta no 7 ( Riky Ahmad )
3. 2nd RUNNER UP : Peserta no 3 ( Elvira Yovita )
4. The Best Brio Body Conversion : Tidak Ada Pemenangnya
5. The Best Brio Paint & Airbrush Design : Peserta no 3 ( Elvira Yovita )
6. The Best Brio Cutting Sticker Design : Peserta no 1 ( Galih )
7. The Best Brio In Car Entertainment : Peserta no 5 ( Evan Sumanto )
8. The Best Brio Gadget Implementer : Peserta no 5 ( Evan Sumanto )
9. The Best Brio Engine : Peserta no 8 ( Andre )
10. The Best Brio Rims : Peserta no 3 ( Elvira Yovita )
11. The Best Brio Under Carriage : Peserta no 7 ( Riky Ahmad )
12. The Best Brio Body Kit : Peserta no 5 ( Evan Sumanto )
13. The Best Brio Interior Design : Peserta no 7 ( Riky Ahmad )

AutonetMagz.com – Meski bukan tercatat sebagai pemimpin penjualan di kelasnya, tapi Mazda patut berbangga dengan CX-5. Sejak awal produksi di bulan November 2011 di pabrik Mazda di Hiroshima, Jepang, Mazda CX-5 kini sudah berhasil diproduksi sebanyak 1 juta unit. Cukup bagus untuk SUV yang usianya baru sekitar 3,5 tahun, dan artinya ia jadi model Mazda kedua yang paling cepat mencapai produksi kesejuta setelah Mazda 3.

Sekarang, Mazda CX-5 dirakit di Jepang, Malaysia, Russia, Vietnam, China dan beberapa negara lain. CX-5 adalah model Mazda pertama yang dijejali teknologi SkyActiv dan bahasa desain Kodo yang kini menjadi ciri khas Mazda modern. Suksesnya CX-5 membuat model-model Mazda lain diberikan nafas serupa, dan hasilnya bisa kita lihat di Mazda 2, Mazda 3 dan Mazda 6.

“Saya bangga karena CX-5 bisa mencapai produksi kesejuta dalam waktu 3 tahun 5 bulan saja. Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada semua orang di dunia yang sudah menghargai dan mendukung CX-5. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan model ini untuk memastikan kalau CX-5 adalah pilihan yang populer untuk mereka dengan gaya hidup aktif, dan bakal menarik lebih banyak konsumen di masa depan,” kata Masashi Otsuka, Manajer Program Mazda CX-5.

Di Indonesia, Mazda CX-5 saat ini bersaing dengan SUV dan crossover sejenis dari Jepang seperti Nissan X-Trail, Honda CR-V, Subaru XV, Mitsubishi Outlander Sport dan lain-lain, namun serangan dari kubu Korea seperti Hyundai Tucson dan KIA Sportage juga patut diperhitungkan oleh CX-5. Baru-baru ini, Mazda CX-5 facelift sudah meluncur dengan penambahan sejumlah fitur mutakhir berbarengan dengan Mazda 6 facelift.

Kami ucapkan selamat untuk Mazda CX-5 atas jumlah produksinya yang kesejuta, ini luar biasa. Nah, beres bahas CX-5, apa kabarnya Mazda CX-3 dan Mazda MX-5 yang rumornya akan dipersiapkan untuk dijual di Indonesia ya? Tunggu info selanjutnya di AutonetMagz!

AutonetMagz.com – Selain trio IMV Toyota, ada lagi mobil baru Toyota yang akan mendapat pembaruan dalam waktu dekat. SUV terkenal Toyota Land Cruiser sudah mendapatkan facelift untuk tahun 2016, dan pengguna Instagram Hamad1Two3 sudah mengunggah beberapa gambar perdananya. Menurut sejumlah kabar tak resmi, Land Cruiser baru akan diluncurkan secara global pada bulan Agustus mendatang.

Dilihat dari fotonya, sepertinya ini adalah foto dari sebuah majalah Jepang. Tapi menurut saya, foto Land Cruiser berwarna putih itu bukan murni hasil dari Toyota, melainkan hasil rekayasa digital dari artist/illustrator yang menggambarkan bentuk Land Cruiser baru. Entah dari mana ia mendapat inspirasinya, mungkin ia memang sudah melihat unit tesnya namun ditutup kamuflase.

Oh ya, saya bilang ini bukan foto asli Toyota karena saya melihat adanya beberapa detail yang tidak rapi dan aneh, sesuatu yang tidak akan kita temukan di foto press release resmi pabrikan. Contohnya, pelek belakang mobil ini (foto 1) bentuk dan sudutnya terkesan persis dengan pelek depan, sehingga jadi terlihat aneh di foto itu. Harusnya dengan sudut seperti itu, penampakan pelek belakang akan tampak seperti foto 2.

Oke, cukup bicara soal detailing rendernya. Mari kita simak ubahannya, dan menurut render yang beredar ini, gril besar dengan batang chrome yang membelah headlamp langsung menjadi perhatian kami. Headlamp-nya sudah memiliki 2 projector lens, LED DRL dan foglamp kotak baru. Jujur saja, kalau benar Land Cruiser baru mukanya seperti ini, ini adalah tampang Land Cruiser teraneh yang pernah kami lihat karena bentuk gril dan kumisnya itu.

Di dalamnya, kita akan menyimak center console baru dengan layar monitor yang besar. Banyaknya tombol yang berada di area tengah menggambarkan betapa banyaknya fitur yang dimilikinya. Panel instrumennya juga baru, termasuk adanya rear entertainment system berupa monitor untuk menghibur penumpang belakang.

Soal mesin, Land Cruiser 200 bisa jadi memakai mesin diesel GD 2.800 cc terbaru yang juga akan muncul di Innova dan Fortuner baru, tapi untuk beberapa pasar, mesin bensin 4.500 cc V8 akan tetap hadir. Nah, bagaimana menurutmu Land Cruiser baru ini? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Mercedes-Benz Indonesia menggelar dua acara eksibisi untuk para pelanggan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1436 H. Eksibisi tersebut akan berlangsung di dua tempat terpisah, yaitu di Main Atrium Pondok Indah Mall 2 (PIM 2), Jakarta Selatan, mulai 1 hingga 7 Juni, 2015 dan Promotion Atrium Mall Kelapa Gading 5 (MKG 5), Jakarta Utara, mulai 9 hingga 14 Juni 2015.

Selama eksibisi berlangsung Mercedes-Benz Indonesia akan menampilkan beberapa produk premium terbaru yaitu, C-Class, E-Class dan GLA-Class. Ini adalah salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Mercedes-Benz di Indonesia.

Roelof Lamberts, Sales and Marketing Director for Passenger Cars Mercedes-Benz Indonesia mengatakan, “Dalam menyambut bulan suci Ramadan tahun ini, kami menyelenggarakan eksibisi bagi para penggemar otomotif Indonesia dan pencinta Mercedes-Benz.

“Dalam eksibisi ini, pengunjung akan dimanjakan dengan layanan dan inovasi terbaru dari Mercedes-Benz, meliputi optimalisasi dalam teknologi berkendara yang selaras dengan kenyamanan dan kemewahan premium khas Mercedes-Benz.” tambahnya.

Di dalam area seluas 164m² di PIM 2 dan 120m² di MKG 5, pengunjung akan disambut dan didampingi oleh tim pemasaran dan penjualan yang dapat memberikan perhatian dan membantu untuk mengenal lebih jauh mengenai produk kendaraan Mercedes-Benz.

Para pengunjung dapat datang langsung ke eksibisi selama jam operasional mall, serta dapat menikmati hiburan ringan yang diadakan pada akhir pekan. Bagi pengguna kendaraan Mercedes-Benz yang menghadiri acara ini, disediakan juga valet parking selama eksibisi berlangsung.

Roelof menambahkan “Pada kesempatan ini pelanggan dapat dengan mudah dan nyaman mengetahui informasi tentang cara memiliki kendaraan terbaru Mercedes-Bens melalui paket pembelian yang disiapkan oleh Mercedes-Benz Indonesia.” Yuk, kunjungi pamerannya untuk anda yang sedang mencari info tentang Mercy.

AutonetMagz.com – Merek Jepang seperti Toyota, Honda, Nissan, Mazda, Subaru, Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu dan Isuzu mungkin sudah biasa terdengar di telinga kita, namun tahukah anda kalau ada merek bernama Mitsuoka yang punya keunikan tersendiri? Ya, merek yang berasal dari Jepang ini terkenal dengan keberaniannya memadukan desain mobil jadul ke dalam mobil modern, dan mereka menyebutnya sebagai karya seni.

Meski dibilang karya seni, tetap saja jatuhnya mobil-mobil rombakan Mitsuoka kelihatannya aneh. Entahlah, mungkin karena saya lapar, kurang piknik atau memang seperti itulah selera produsen dan konsumen Mitsuoka. Salah satu contohnya, mari kita lihat Mitsuoka Viewt di bawah ini. Coba anda tebak, aslinya ini mobil apa?

Bila masih susah menebaknya, biar kami beri tahukan kalau ini adalah Nissan March yang sudah kena sentuhan artistik – atau mungkin lebih cocok dibilang sentuhan abstrak – dari Mitsuoka. Dengan bodi tengah masih mencirikan city car Nissan March, bagian depan dan belakang sudah diubah menjadi jauh lebih retro dengan sentuhan lampu bulat, gril oval besar dan bumper bergaya mobil-mobil klasik atau jadul.

Nah, lalu yang di atas ini adalah Mitsuoka Le-Seyde. Ini aslinya adalah Nissan Silvia yang sudah mengalami konversi bodi dengan aura desain mundur sekitar 80 tahun ke belakang. Jujur saja, kalau Nissan Silvia asli bisa membuat mata saya berbinar-binar karena desainnya yang cantik dan sporty, sepertinya Mitsuoka Le-Seyde bisa membuat penjualan obat tetes mata laris manis karena saya bisa iritasi mata kalau melihatnya lama-lama.

Lalu foto di atas adalah mobil bernama Mitsuoka Himiko yang basisnya merupakan Mazda MX-5 Miata dengan bonnet panjang, bentuknya jadi sedikit mirip Morgan Aero 8. Berikutnya di foto bawah adalah Mitsuoka Orochi yang basisnya adalah Honda NSX, tapi yang ini amat sangat miris, karena secara pribadi saya suka Honda NSX, dan NSX yang ganteng dan legendaris itu jadi aneh bin ajaib begini. Bahkan Jalopnik menyebut Mitsuoka Orochi sebagai mobil terjelek di dunia pada tahun 2008. Ya memang jelek sih, mau bagaimana lagi?

Tapi kembali lagi, Mitsuoka membuat ini karena ada yang seleranya seperti ini dan ada yang mau beli, bahkan Mitsuoka pernah dijual di beberapa negara di luar Jepang seperti Korea, Singapura, Malaysia, Thailand, Uni Emirat Arab, Nepal, Bangladesh dan Irak. Di Indonesia, satu-satunya mobil Mitsuoka yang pernah terdeteksi digosipkan berada di Batam.

Nah, bagaimana menurut anda mobil Jepang yang bentuknya sedikit luar biasa ini? Atau mungkin daripada saya bilang “luar biasa” harusnya saya bilang “di luar kebiasaan”? Sampaikan opinimu di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Ada yang suka ikutan lomba irit-iritan bahan bakar? Biasanya kalau di sini lombanya dilakukan di jalan tol dengan checkpoint yang sudah ditetapkan dan hanya menempuh jarak puluhan atau ratusan kilometer. Kali ini, tes yang akan dilakukan Honda Eropa akan membuat satu gebrakan besar, karena mereka akan menguji mesin diesel 1.600 cc i-DTEC mereka keliling Eropa sejauh 8.500 mil atau sekitar 13.679 kilometer. Niat banget nih!

Menggunakan Honda Civic Tourer, orang yang akan mengujinya adalah 2 karyawan R&D Honda Eropa. Kedua sukarelawan ini siap menerima tantangan untuk mengemudi rata-rata 595 kilometer per hari dengan masing-masing orang hanya bisa mengemudi selama 7,5 jam saja. Artinya, mobil akan melaju selama 15 jam, dan sisa waktunya bisa untuk istirahat.

Apa sih yang mendasari pengujian besar ini? Well, Honda mengklaim kalau mesin diesel i-DTEC mereka adalah salah satu yang paling konsisten soal keiritan konsumsi bahan bakar. Mesin ini bisa ditemukan di Honda Civic dan Honda CR-V. Biar tidak dianggap omong kosong, harus ada yang membuktikannya, makannya tes besar ini dilakukan.

Tim pengendara Honda tersebut akan memulai perjalanan dari Aalst, Belgia pada 1 Juni mendatang dengan tujuan sebagai berikut : keliling ke 24 negara di Eropa searah jarum jam dan kembali ke titik awal 25 hari kemudian, tepatnya pada tanggal 25 Juni dan menyelesaikan jarak tempuh tes sejauh 8.500 mil.

Rekor ini rencananya akan dicatatkan di buku rekor Guiness bila berhasil, dan untuk itu ada sejumlah aturan yang harus ditaati. Honda Civic Tourer tersebut harus melewati ke-24 negara yang sudah disebutkan tanpa kecuali, dan untuk mencegah kacaunya hasil tes, tangki mobil akan diisi penuh di tiap checkpoint pengisian bensin yang telah disepakati. Masih ada lagi, yakni logbook perbandingan jumlah bensin dan jarak tempuh, pembacaan GPS, video, foto dan saksi independen yang akan membuktikan kebenaran semua hal tersebut.

“Kami sangat bersemangat dalam percobaan pemecahan rekor ini, tapi kami juga sempat gugup sedikit mengenai tugas yang akan kami jalani. Sejumlah perencanaan sudah kami siapkan dalam menghadapi tantangan ini, dan kami harap kami sukses ketika kembali ke titik awal pada 25 Juni. Kami punya lebih dari 170 jam untuk mempersiapkan segalanya,” kata Fergal McGrath, salah satu pengemudi.

Wah, kira-kira mereka bisa membuat rekor Guiness yang rumornya bakal dinamai “rekor konsumsi BBM teririt melintasi 24 negara Eropa” atau tidak ya? Semoga berhasil deh. Bagaimana, ada yang mau melakukan lomba irit-iritan BBM yang jaraknya lebih jauh dari ini? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Mulai dari tanggal 23 Mei hingga 26 Juli 2015, MINI Indonesia menjalin kerja sama dengan Mandarin Oriental untuk menguatkan nilai dan gaya hidup yang mereka miliki masing-masing dan memberikan pengalaman yang unik dan berbeda pada setiap tamu. Ada 3 program unik dan menarik yang memadukan layanan bintang 5 yang khas, sensasi “go-kart” serta inovasi-inovasi mutakhir yang unik dari sebuah MINI saat berkendara keliling Jakarta.

“Ini adalah pertama kalinya Mandarin Oriental, Jakarta bekerja sama dengan brand otomotif premium untuk menyediakan berbagai pengalaman unik bagi semua tamu kami. Kami memilih brand premium MINI karena kesamaan semangat untuk menawarkan gaya hidup dan pengalaman tersendiri kepada tamu kami,” kata Christian Dolenc, Director of Rooms dari Mandarin Oriental, Jakarta.

“Mandarin Oriental, Jakarta telah terkenal karena menciptakan pengalaman unik melalui penggunaan desain khas dan kemewahan. Melalui penawaran ini, para tamu kami tidak hanya akan menikmati akomodasi yang fantastis di hotel pemenang penghargaan dan mewah ini, tetapi mereka juga akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik tentang brand premium MINI,” tambah Mr Dolenc.

“Kami sangat senang berkolaborasi dengan Mandarin Oriental, Jakarta. Kerjasama ini memberikan peluang bagi semua penggemar MINI, serta tamu dari Mandarin Oriental, untuk mengenal lebih banyak tentang FUN dan energi yang lekat dengan brand MINI,” kata Jodie O’tania, Head of Corporate Communications BMW Group Indonesia.

“Para tamuyang menginap baik untuk keperluan bisnis maupun liburan sekarang berkesempatan menikmati pengalaman terbaik di Oriental Suite yang mewah sambil mengenal lebih jauh semua atribut menakjubkan yang ditawarkan oleh MINI melalui serangkaian program menyenangkan dan seru,” tambah Jodie.

Tiga program yang dimaksud di awal adalah #MINIshopping, #MINIculture dan #MINIpicnic yang bisa dipilih berdasarkan keinginan. Masing-masing penawaran eksklusif bersama MINI ini mencakup akomodasi di Oriental Suite yang mewah, supir pribadi, sarapan, koneksi Wi-fi, serta waktu check-out yang lebih panjang hingga jam 6 sore, ditambah hadiah khusus dari koleksi MINI Lifestyle yang dapat dibawa pulang oleh tamu.

Paket #MINIshopping dapat dinikmati dengan harga IDR 7,888,888++, paket #MINIculture dapat dinikmati dengan harga IDR 8,888,888++, sedangkan paket #MINIpicnic dapat dinikmati bersama keluarga dengan harga IDR 9,999,999++. Bagaimana, tertarik merasakan program baru kolaborasi merek ikonik Inggris dan hotel mewah ini?

AutonetMagz.com – Saat ini, perhatian publik mengenai mobil double cabin memang sedang tertuju pada Toyota Hilux 2015 yang belum lama ini diluncurkan di Thailand, sementara di Indonesia, double cabin terbaru yang meluncur adalah Nissan Navara NP300. Akan tetapi, sepertinya Mazda juga sedang mengambil ancang-ancang dengan double cabin andalan mereka, BT-50, karena kini sudah tersiar foto Mazda BT-50 facelift di sejumlah grup Facebook dan forum Thailand.

Sosok BT-50 berwarna merah itu sepertinya bukan tipe termahal, terlihat dari gril hitam, lampu depan tanpa projector lens dan bentuk bodi yang bertipe smart cabin, bukan double cabin. Dibanding BT-50 sekarang, BT-50 facelift punya gril lebih kecil dan logo Mazda yang kini duduk manis di tengah batang horizontal pada gril.

Sayangnya, hanya itu saja foto dan info yang berhasil diraih, namun menurut Paultan, jika Ford Ranger yang merupakan saudaranya BT-50 tidak mendapatkan ubahan berarti di sisi mesin, artinya BT-50 juga tak akan berubah dari segi jantung pacunya. Yang paling mungkin adalah penambahan fitur-fitur baru, khususnya pada varian double cabin termahal.

Nah, bagi anda yang suka double cabin, apa harapan anda untuk Mazda BT-50 facelift? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Shell Indonesia baru-baru ini sedang menggalakkan kampanye “CLEANnPROUD”, dan salah satu program pendukungnya adalah aktivitas “Shell Helix Ultra Hood”. Kegiatan Shell Helix Ultra Hood ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa mesin mobil yang bersih mampu memberikan kebanggaan bagi pemilik atau pengendaranya. Kegiatan ini digelar di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya mulai 18 Mei hingga September 2015 mendatang.

Edward Satrio, Shell Helix & Advance Brand Manager mengatakan “Melalui aktivitas Ultrahood ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk merawat mobil tidak hanya bagian luarnya saja, namun juga bagian dalamnya termasuk bagian mesin, karena mesin yang bersih mampu membuat performa kendaraan tetap maksimal dan mesin menjadi lebih tahan lama.” Kegiatan inovatif ini merupakan kegiatan yang pertama kalinya dilakukan oleh produsen pelumas di Indonesia.

Untuk lebih mendekatkan pesan CLEANnPROUD kepada masyarakat, kegiatan Shell Helix Ultra Hood dimeriahkan juga dengan sebuah kompetisi. Kompetisi ini dilakukan dengan mengajak masyarakat untuk berpose dengan mobil berstiker kap terbuka dan mengunggahnya di media sosial untuk dapat memenangkan berbagai hadiah menarik dari Shell Lubricants. “Pesannya jelas, melalui kompetisi foto di sosial media ini kami ingin menularkan kebanggaan terhadap mesin mobil yang bersih kepada masyarakat,’ jelas Edward Satrio.

Sebelumnya, pada April 2015 lalu, Shell Lubricants berkolaborasi dengan komunitas penggemar mobil kap terbuka di Jakarta, Hoodless Society, yang sengaja membuka kap mobilnya untuk memamerkan mesin mobil karena bangga dengan kebersihan mesinnya. Kolaborasi ini terjalin kembali pada acara Mini Jakarta Meet-Up di Bintaro pada bulan Mei dengan pembagian stiker bertuliskan Shell Helix #CLEANnPROUD ke para pemilik mobil yang hadir dan memberikan trial kepada pemenang “10 Mobil Terbaik versi Mini Meet Up” untuk mencoba sensasi berkendara dengan Shell Helix Ultra.

Selain kegiatan Shell Helix Ultra Hood untuk para pemilik mobil, Shell Lubricants juga mengajak para pemilik motor di Indonesia dalam berbagai aktivitas program kampanye Shell CLEANnPROUD. Salah satunya melalui kegiatan touring uji pelumas bertajuk “Shell Advance Ultra Miles”.

Melalui kegiatan ini, Shell Lubricants Indonesia mengajak 10 pengendara motor dari berbagai komunitas di Jakarta untuk berkendara sepanjang 2.563 KM keliling pulau Jawa dengan pelumas motor terbaru Shell Advance yang berbahan bahan baku gas alam yang lebih ramah lingkungan.

Shell Lubricants juga mengajak pemilik dan pengendara motor terlibat dalam kegiatan “Ultra Clean Zone Photo Contest” yang dilakukan dengan mengunggah foto mereka dan motornya yang bersih serta kegiatan ”Ultra Performance Zone”, yang mengajak pemilik motor menguji performa motornya melalui Dyno Machine.

Shell Indonesia juga mengundang figur publik untuk menyukseskan kampanye ini, misalnya drifter Akbar Rais, racer Diandra Gautama, DJ Riri dan fotografer Barry Kusuma. Bagaimana kawan, apa mesinmu sudah bersih?