Quantcast
Channel: AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia
Viewing all 12300 articles
Browse latest View live

Nissan & Renault Dituduh Curangi Emisi 1,3 Juta Kendaraan

$
0
0

AutonetMagz.com – Masih ingat dengan kasus dieselgate? Yap, itu adalah kasus yang membuat nama baik dari Volkswagen Group tercoreng, dan jujur saja, perlu waktu lama hingga publik bisa melupakan aib dari VW tersebut. Nah, kali ini kasus serupa dengan dieselgate kembali muncul dan menyeret nama pabrikan asal Jepang yaitu Nissan dan kompatriotnya asal Perancis yaitu Renault. Nissan & Renault dituduh telah mencurangi hasil emisi kendaraan mereka.

Mengutip informasi via AutoCar, sebuah Firma Hukum yang berbasis di London, Inggris yaitu Harcus Parker sedang menyiapkan gugatan perwakilan atau class action lawsuit kepada pihak Nissan dan Renault terkait hal ini. Pihak Harcus Parker akan mengklaim kebebasan informasi yang diajukan ke Departemen Transformasi terkait sebuah dokumen tak terlihat yang menunjukkan bahwa ada 100.000 unit Nissan Qashqai bermesin 1.200cc yang mencatatkan angka emisi melanggar batas hingga 15 kali lipat di Inggris. Pihak Harcus Parker juga mengutip hasil pengujian data independen yang melibatkan 700 ribu unit mobil Renault dan 600 ribu unit mobil Nissan di Inggris.

Model mobil yang dituduh menggunakan tambahan piranti untuk mengakali emisi ini adalah Nissan Qashqai, Nissan Note, Nissan Juke, dan Nissan X-Trail. Selain itu, mobil yang juga dituduh serupa adalah Renault Clio, Renault Espace, Renault Captur, Renault Megane, dan Renault Scenic. Harcus Parker menyebutkan bahwa mobil – mobil yang mengakali emisi ini adalah unit yang diproduksi mulai tahun 2009 hingga tahun 2018. Nah, sumber menyebutkan dalam dokumen tersebut bahwa sebenarnya Pemerintah Inggris sudah meminta Nissan untuk melakukan recall dan memperbaiki problem ini namun ditolak oleh pihak Nissan.

Mengacu pada Departemen Transportasi Inggris di tahun 2017, ada catatan yang berisikan bahwa sebuah unit Nissan Qashqai bensin telah dipilih untuk diuji, dan ditemukan dalam pola pengujian NEDC dan pengujian emisi nyata bahwa Emisi NOx (Nitrogen Oxide) yang dihasilkan sangat tinggi. Lantas, bagaimana dengan tanggapan Nissan dan Renault terhadap tuduhan ini? Keduanya kompak menolak tuduhan tersebut. Nissan menyebutkan bahwa mereka tidak menggunakan alat untuk mengakali emisi dalam mobil yang mereka buat, dan seluruh kendaraan Nissan sepenuhnya mematuhi hukum yang berlaku.

Sedangkan Renault menyebutkan seluruh kendaraan Renault akan selalu mengikuti hukum dan peraturan di seluruh negara dimana unitnya dijual, dan tidak diperlengkapi dengan alat untuk mengakali emisi gas buang. Jadi, kita tunggu saja perkembangan kasusnya. Btw, Harcus Parker sendiri juga sempat terlibat dalam kasus serupa terhadap VW, dan Mercedes-Benz. Jadi, apa tanggapan kalian?


Musk : Tesla Model Y 7 Seater Rilis Tahun Ini!

$
0
0

AutonetMagz.com – Kalian masih ingat dengan sosok Tesla Model Y? Yap, mobil ini adalah crossover yang dijual oleh Tesla bersandingan dengan Tesla Model 3 sebagai mobil yang paling ramah rekening dari Tesla. Dan kini, pabrikan asal Amerika Serikat ini mulai berinovasi lagi dengan basis Tesla Model Y. Dan inovasinya adalah menambah jumlah kursi di dalam kabin Tesla Model Y jadi 7 penumpang.

Yap, informasi ini disampaikan langsung oleh sosok penting dibalik Tesla yaitu Elon Musk. Seperti biasa, Musk melemparkan informasi ini melalui akun Twitter pribadinya. Musk memberikan tanggapan mengenai versi produksi dari Tesla Model Y versi 3 baris penumpang. Dan tanggapannya adalah, “Mungkin mendekati Kuartal 4 (Tahun ini)”, cuitnya. Nah, jikalau kita perhitungkan, maka bisa jadi Tesla Model Y versi 7 penumpang akan hadir di akhir Q3 atau di awal Q4 tang artinya ada di sekitar bulan September atau Oktober 2020 mendatang. Masalahnya, Tesla Model Y sendiri sejatinya adalah sebuah crossover listrik dengan body kompak.

Lantas, bagaimana caranya Tesla akan menambah 1 baris lagi kursi di dalam interior Tesla Model Y? Sebenarnya, kalau kita telisik bentuk body dari Tesla Model Y, bagian pilar C ke belakang memang masih terlihat menyediakan ruang namun bisa dipastikan cukup minim. Jikalau Tesla menambahkan bangku belakang tanpa mengubah komposisi dan dimensi body, maka nampaknya Tesla Model Y lebih cocok disebut 5+2 dibandingkan 7 seater sejati. Oiya, sebenarnya informasi ini sempat mengudara kala Tesla Model Y versi prototipe bocor ke dunia maya. Kala itu, ada foto yang menunjukkan bahwa Tesla Model Y akan memiliki bangku baris ketiga.

Namun, kalau kita perhatikan, bangku ini nampak sangat dipaksakan, sehingga legroom-nya nyaris tak ada dan posisinya nyaris bersila kaki. Selain itu, muncul sebuah teori baru bahwa bangku baris ketiga dari Tesla Model Y akan dibuat ‘berbeda’ dari mobil 3 baris pada umumnya. Perbedaannya ada pada posisi bangku yang menghadap ke belakang. Nah, kalau komposisinya seperti ini, maka setidaknya ruang kaki dan ruang kepala masih bisa diakali. Namun, apakah nyaman duduk menghadap ke belakang? Pengguna angkot sepertinya bisa berbagi cerita akan hal ini. Ide ini juga sesuai dengan masa lalu Tesla yang sempat menawarkan kursi menghadap belakang untuk Tesla Model S.

Jadi, kalau menurut kalian bagaimana? hadap depan atau hadap belakang?

Sumber : Electrek

Resmi, Honda Civic Sedan Menyerah di Pasar Jepang

$
0
0

AutonetMagz.com – Honda Civic adalah salah satu mobil yang mendefinisikan citra merek Honda dan menuai sukses di banyak pasar. Hari ini, Honda Civic sudah mencapai generasi kesepuluh di mana ia debut pertama kali tahun 2015 dan punya 3 jenis bodi : Sedan, coupe dan hatchback. Untuk versi sedan, Honda harus mengakui bahwa Civic sedan di pasar Jepang tak lagi memiliki daya pikat kuat sehingga terpaksa pensiun dini dan pamit dari segmen sedan di Jepang.

Sebenarnya, hal ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Pasca Honda membuat Honda Civic generasi kedelapan berkode FD yang ramai peminatnya di sini, Honda memutuskan tak lagi merancang sedan di Jepang karena jumlah peminatnya mulai pindah selera ke mobil-mobil kecil. Setelah itu, Honda Civic FB dan FC adalah rancangan Honda Amerika. Meski versi sedan tak dijual lagi di Jepang, Civic hatchback dan Civic Type R tetap dijual secara CBU dari Inggris.

Menurut Automotive News, penjualan Honda Civic sedan di Jepang bisa dibilang cukup menyedihkan. Honda hanya berhasil menjual 1.619 Civic sedan di Jepang tahun 2019, sementara Honda N-Box bisa laku 250.000 unit di tahun yang sama. Memang sih, kei car macam Honda N-Box punya banyak kelebihan seperti keringanan pajak untuk kei car, produksi lokal Jepang sehingga bebas biaya impor dan masih banyak lagi. Kei car masih merajai pasar domestik Jepang alias JDM.

Pasar Jepang memang sangat memudahkan bagi mobil kecil macam kei car, khususnya di area yang padat seperti Tokyo karena ruang sangat terbatas. Biarpun di Amerika Honda Civic dikategorikan sebagai mobil yang kecil, di Jepang dan Indonesia Honda Civic tidak bisa dibilang kecil. Ini juga jadi indikator yang pas untuk melihat kalau mobil baru semakin hari semakin besar saja ukurannya.

Konsumen Jepang yang ditargetkan oleh Honda Civic sedan rata-rata malah lari ke Honda CR-V, sekali lagi kisah bahwa crossover dan SUV sangat memakan pasar sedan. Meski pasar sedan tidaklah sehangat dulu, jumlah pemain yang tersisa masih cukup memberi alasan para produsen untuk tetap bermain sedan, terlebih di segmen premium. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Hadapi New Normal, DFSK Terapkan Protokol Baru

$
0
0

AutonetMagz.com – Kebijakan fase baru bernama Kelaziman Baru alias New Normal memang sedang dan sudah diterapkan di beberapa daerah di Indonesia. Dan para penggiat otomotif pun menyambut fase baru ini dengan sejumlah persiapan. Salah satunya adalah pabrikan asal China yaitu DFSK yang memastikan setiap diler & kantor mereka menerapkan protokol baru di era New Normal ini.

PT Sokonindo Automobile selaku Agen Pemegang Merek DFSK di Indonesia sudah kembali menjalankan operasional bisnisnya seperti biasa. Tentu saja karyawan DFSK yang hadir di kantor harus melewati dan menjalankan SOP protokol kesehatan sesuai dengan yang dianjurkan oleh pemerintah. Seluruh karyawan yang hadir ke kantor wajib menjalani pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki gedung, serta ada pengecekan berkala suhu tubuh setiap harinya. Selain itu seluruh karyawan diwajibkan menggunakan masker, menjaga jarak, disediakan hand sanitizer di berbagai tempat, serta diimbau untuk sering mencuci tangan dengan sabun.

Kemudian DFSK juga memberlakukan shifting kerja para karyawan sehingga diharapkan social distancing bisa diterapkan demi mencegah penularan Virus Corona di area kantor DFSK. “Seluruh protokol kesehatan yang diterapkan di lingkungan kantor dan dealer DFSK bertujuan untuk melindungi dan menjaga kesehatan karyawan serta konsumen kami. Di tengah Pandemik Covid-19 ini penting rasanya bagi kami semua untuk lebih memperhatikan kesehatan dan menjaga kebersihan agar terhindar dari Virus Corona,” ungkap PR & Digital Manager PT Sokonindo Automobile, Arviane D. B. Penerapan protokol ini juga diikuti dengan kembali diizinkannya dealer dan bengkel resmi kendaraan untuk beroperasi kembali.

Dealer-dealer DFSK siap untuk melayani kebutuhan konsumen, mulai dari pembelian kendaraan baru, perawatan dan perbaikan kendaraan, penyediaan suku cadang, dan berbagai kebutuhan konsumen lainnya. Pelayanan yang diberikan kini ditingkatkan lagi kualitasnya dengan menyertakan protokol kesehatan di area dealer. Seluruh karyawan dan pengunjung dealer akan di cek kondisi suhu tubuhnya sebelum memasuki area dealer dan bengkel, mewajibkan seluruh orang yang ada di area dealer mengenakan masker, penyediaan hand sanitizer di setiap sudut ruangan, melakukan desinfektan untuk fasilitas bersama. Konsumen yang akan melakukan test drive kendaraan-kendaraan DFSK tidak perlu khawatir juga karena setiap usai digunakan, kendaraan langsung dibersihkan dengan menggunakan cairan desinfektan.

Konsumen tidak perlu takut dan khawatir ketika datang berkunjung ke dealer karena kami menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 di area dealer kami seluruh Indonesia. Bagi kami Keamanan dan kenyamanan yang utama ketika datang berkunjung ke dealer, dan menyediakan berbagai kebutuhan konsumen akan kendaraan DFSK sebaik mungkin adalah kewajiban kami dalam melayani,” tegas Arviane. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Teknologi e:HEV Jazz Diadopsi dari Teknologi Formula 1

$
0
0

AutonetMagz.com – Sejak kemunculannya di Tokyo Motor Show 2019 kemarin, All New Honda Jazz memang memantik banyak pro dan kontra, apalagi perihal desainnya. Baru – baru ini, unit yang sedikit berbeda juga diluncurkan di China. Sedangkan di Eropa, Honda berencana untuk memperkenalkan varian hybrid untuk mobil ini. Dan Honda menyebutkan bahwa teknologi Hybrid di Jazz diadaptasi dari teknologi serupa di ajang Formula One. Yuk kita bahas lebih lanjut.

Jadi, Honda Motor Europe berencana menghadirkan All New Honda Jazz di Eropa pada akhir tahun ini, dan salah satu variannya akan mengandalkan teknologi hybrid. Nah, teknologi ini sudah diperkenalkan saat TMS 2019 lalu, namun kami belum membahasnya secara mendetail. Dengan bermodalkan pengalaman dari tim balap F1, Honda mengaplikasikan keahliannya dalam merancang Hybrid Power Unit (PU) kedalam sistem hybrid terbarunya, e:HEV. FYI, mesin terbaru dari Honda Formula 1, bernama RA620H, menggunakan mesin 1.600 cc dengan enam silinder dan internal combustion engine, serta dikombinasikan dengan Energy Recovery System.

Kasarnya, sistem ini memungkinkan energi untuk didaur ulang dari pengereman dan gas buang, guna memberikan tenaga tambahan yang dapat menambah kecepatan mobil dan mengurangi gejala lag atau kurang responsif pada kendaraan. Yasuaki Asaki sebagai Head of PU Development menjelaskan, “Di sepanjang balap Formula 1, tim kami dengan cermat telah mengukur berapa banyak bensin yang dikonsumsi agar dapat mengikuti ketentuan dari penyelenggara balap. Namun, ada beberapa situasi dimana kami berharap dapat menggunakan lebih banyak bahan bakar untuk meningkatkan performa, atau situasi sebaliknya dimana kami ingin menghemat lebih banyak bahan bakar, misalnya saat mobil kami sedang berjalan dibelakang safety car.”

Asaki-san menambahkan bahwa di mesin e:HEV yang mereka rancang, Honda mengaplikasikan pengalaman dari ajang balap untuk memastikan mesin ini dapat menghasilkan tenaga yang besar dengan rasio efisiensi bahan bakar terbaik pada mode berkendara apapun. Dengan menggunakan sistem e:HEV, mesin hybrid akan mendaur ulang energi dan memanfaatkannya untuk mengisi baterai dan menciptakan tenaga yang lebih besar. Mesin tersebut terdiri dari dua buah komponen motor elektrik yang terhubung dengan mesin 1.5L DOHC i-VTEC, sebuah baterai lithium-ion, dan sebuah transmisi fixed-gear melalui intelligent power control unit yang bekerja secara berkesinambungan.

Sayangnya, Honda Prospect Motor (HPM) selaku APM Honda di Indonesia nampaknya belum mempertimbangkan kehadiran All New Honda Jazz versi Jepang karena desainnya yang dianggap kurang sporty. Tentunya kita tak bisa terlalu banyak berharap teknologi dan desain All New Honda Jazz akan mengaspal di Indonesia, apalagi sudah ada isu bahwa Honda City Hatchback akan menggantikan mobil ini walaupun belum jelas apakah menggunakan nama City atau Jazz. Jadi bagaimana menurut kalian?

Penjualan Raize di Jepang Hampir 3 Kali Lipat Rocky, Segera ke Indonesia?

$
0
0

AutonetMagz.com – Kemarin kami sudah sempat membahas mengenai hasil test tabrak dari Daihatsu Rocky yang notabene juga merupakan kembaran dari Toyota Raize. Nah, selagi berita mengenai duet SUV kompak ini masih hot, kami juga ingin membahas mengenai capaian penjualan dari keduanya. FYI, keduanya sudah dipasarkan selama 7 bulan sejak diluncurkan, dan capaian penjualannya cukup menarik. Toyota Raize mampu mengungguli kembarannya hampir 3 kali lipat.

Mengutip data penjualan via BestCarWeb, terlihat bahwa penjualan dari Toyota Raize dan Daihatsu Rocky memang sudah didominasi oleh Toyota di bulan pertama peluncuran. Hal ini terbilang wajar, apalagi kalau kita perhatikan sejarah penjualan mobil duet kedua pabrikan ini, termasuk Avanza-Xenia dan Rush-Terios. Mungkin hanya Sigra saja yang berhasil menunjukkan taji Daihatsu dibandingkan Toyota, CMIIW. Kembali ke duet Raize-Rocky, dalam 7 bulan penjualan, Toyota Raize berhasil mencatatkan penjualan di angka 62.270 unit. Lantas, untuk kompatriotnya yaitu Daihatsu Rocky hanya mencatatkan angka 23.103 unit dalam periode yang sama.

Berdasarkan Japan Automobile Dealers Association data

Artinya, ada gap hampir 40 ribu unit diantara keduanya. Padahal, kita semua tahu bahwa nama ‘Rocky’ adalah nama yang menjual dan legendaris dari pabrikan asal Jepang tersebut. Sedangkan Raize adalah nama baru dari Toyota. Ada beberapa faktor yang memang mendasari perbedaan yang cukup signifikan ini diluar brand image masing – masing. Salah satunya karena jumlah diler Toyota yang jauh lebih banyak dibandingkan Daihatsu. Di Jepang, Toyota memiliki 4.900 cabang, sedangkan Daihatsu hanya ada 720 cabang saja. Walaupun penjualan dari Rocky masih ada di bawah Raize, namun bisa dikatakan keuntungan dari Daihatsu tetaplah besar. Kok bisa?

Jelas, karena Daihatsu-lah yang memproduksi keduanya. Saat COVID-19 mulai melanda beberapa negara termasuk Jepang, Toyota Raize masih mampu terjual dengan angka yang bagus. Tentunya ini memberikan stabilisasi dana untuk Daihatsu pula. Nah, Daihatsu Rocky dan Toyota Raize sendiri diisukan kuat akan segera menuju ke Indonesia. Toyota sempat menyebutkan bahwa mereka menunggu waktu yang tepat untuk membawa Raize ke Indonesia. Sedangkan Daihatsu sendiri menunjukkan gerak – gerik bahwa mereka juga berminat dengan Rocky. Bisa jadi, akhir tahun ini atau mungkin tahun depan akan menjadi panggung bagi duet baru Toyota-Daihatsu di Indonesia.

Tapi ini baru sekedar prediksi, dan bisa saja meleset. Bagaimana kalau menurut kalian?

Nissan Tebar Teaser Ariya, Mirip Versi Konsep?

$
0
0

AutonetMagz.com – Masih ingat kan dengan Nissan Ariya? Yap, SUV yang sempat menarik perhatian di Tokyo Motor Show 2019 kemarin kini makin dekat ke realitas. Setelah sebelumnya kami membocorkan prediksi peluncurannya yang akan dihelat bulan depan, kini pihak Nissan mengkonfirmasi dengan menyebar teaser dari SUV bertenaga listrik tersebut. Lantas, seperti apa sosoknya dalam teaser? Mari kita bahas.

Jadi, Nissan hanya menebar teaser berupa siluet body mobil dengan lampu yang menyala. Yang menarik, pihak Nissan nampaknya tidak mengubah komposisi lampu yang ada di versi konsep. LED Bar berbentuk V terpisah di kanan kiri masih ada seperti di versi konsepnya, dan lampu utamanya diposisikan di atas dengan 4 cluster terpisah. Nampaknya, mobil ini akan menggunakan 4 proyektor LED mengotak di setiap lampunya pada versi produksi. Nissan juga menyertakan sejumlah ‘pesan’ bersamaan dengan munculnya teaser ini.

Pesan tersebut berbunyi “Dunia sedang membutuhkan terobosan. Konsep Ariya menjawab kebutuhan tersebut dengan ide crossover yang dibangun dari dasar, termasuk desian yang mencolok. ruang dan fitur interior, dan kinerja yang seperti mobil sport”. Nah, kalau kita perhatikan, proporsi body dari Nissan Ariya dalam teaser ini juga tidak banyak berubah jikalau dibandingkan dengan versi konsep. Mobil ini tampak jangkung walaupun secara dimensi masih lebih kompak kalau dibandingkan dengan All New Nissan X-Trail T33. Seperti kabar yang pernah kami sampaikan, Nissan akan memperkenalkan Ariya versi produksi massal di bulan Juli, alias bulan depan.

Mobil ini akan menjadi mobil listrik terbaru dari Nissan dan bersanding bersama Nissan Leaf. Tak banyak informasi yang bisa tergali sejauh ini, hanya saja, Nissan memastikan bahwa mobil ini akan dibekali sistem semi otonom mereka yaitu Nissan ProPilot, mungkin juga yang terhubung dengan NaviLink. Informasi ini terkonfirmasi dalam pernyataan mereka yang berbunyi, “Elemen konvensional seperti grille depan tradisional sudah berevolusi menjadi perisai yang keren untuk melindungi teknologi penting yang digunakan termasuk ProPilot Driving Assitance versi terbaru”.

Selain itu, motor listrik yang digunakan kabarnya mencapai 2 unit yang artinya masing – masing ada 1 motor listrik di setiap sumbu roda. Yap, mobil ini AWD. Jadi, bagaimana kalau menurut kalian, kawan?

Toyota Corolla Cross Rilis Bulan Depan : Alternatif C-HR atau Baby RAV4?

$
0
0

AutonetMagz.com – Dalam beberapa minggu terakhir, nama Corolla Cross membanjiri dunia maya khususnya di protal – protal otomotif yang ada di kawasan Asia Tenggara. Kehadiran sosok Corolla Cross memang menjadi sebuah ‘penantian’ pasca selama ini Toyota nampak tidak terlalu berminat di segmen SUV kompak sebelum hadirnya Yaris Cross. Nah, penantian itu pun akan segera berakhir, karena Toyota Corolla Cross akan melaksanakan debutnya di bulan Juli mendatang.

Mengutip informasi via Headlightmag, Toyota Corolla Cross akan menjalani debutnya di bulan depan. Bisa jadi, peluncuran perdana alias world premiere dari Toyota Corolla Cross akan mengambil lokasi di gelaran Bangkok International Motor Show (BIMS) 2020. Nah, kalau world premiere dari Toyota Corolla Cross digelar di Thailand, maka bisa dipastikan bahwa mobil ini akan memainkan peran penting di pasar Asia tenggara, dan dalam hal ini termasuk di Indonesia. Selain jadwal peluncuran, ada beberapa detail lain yang bisa kami dapatkan terkait Toyota Corolla Cross dari sumber. Salah satunya adalah dimensi dari Toyota Corolla Cross. Tentu banyak yang bertanya – tanya, siapakah lawan sejati dari Toyota Corolla Cross?

Sebagai gambaran, sesuai namanya, Toyota Corolla Cross dibangun dari basis Toyota Corolla, yaitu TNGA-C. Jelas, lawannya adalah SUV atau CUV yang juga dibangun dari basis compact sedan. Kalau dari sisi Mazda, ada Mazda CX-30 yang dibangun dari basis Mazda3, sedangkan di sisi Honda ada Honda CR-V yang dibangun dari basis Honda Civic, serta Mitsubishi Outlander Sport yang berbasis Lancer EX. Lho? Kok bukan HR-V? Eits, basis dari HR-V adalah Honda Jazz/City. Lantas, mengapa bukan Mazda CX-5? Mudah saja, karena CX-5 adalah rival dari RAV4 yang sama – sama menggunakan basis dari medium sedan (Mazda6 & Camry). Dimensi Toyota Corolla Cross sendiri adlaah 4.460×1.825x1620mm dengan wheelbase 2.640mm.

Oiya, artinya Toyota Corolla Cross memiliki wheelbase sama persis dengan Toyota C-HR, hanya saja lebih panjang, lebih tinggi, dan lebih lebar dari saudara coupe-nya itu. Jika dibandingkan dengan CX-30, dimensi Toyota Corolla Cross juga lebih bongsor, apalagi kalau dibandingkan dengan HR-V dan Kicks. Dimensi dari Toyota Corolla Cross mendekati dimensi dari Mitsubishi Outlander Sport, Mitsubishi Eclipse Cross, Wuling Almaz/Chevrolet Captiva, Hyundai Tucson, dan KIA Sportage. Jadi, sudah ada gamabran kan Toyota Corolla Cross masuk kelas mana? Untuk urusan mesin, Toyota Corolla Cross akan menggunakan 2 mesin 1.800cc baik ICE maupun Hybrid yang digunakan Altis & C-HR.

Lantas, berapa harga jual dari Toyota Corolla Cross? Tentu belum ada informasi, namun bisa jadi harga dari Toyota Corolla Cross malah lebih tinggi sedikit dibandingkan C-HR. Toyota Corolla Cross akan menjadi alternatif bagi mereka yang merasa C-HR terlalu funky, atau malah alternatif ringkas bagi mereka yang ingin RAV4 tapi belum kesampaian. Jadi, bagaimana menurut kalian?


Mercedes-Benz Gandeng Nvidia demi Teknologi Self-Driving

$
0
0

AutonetMagz.com – Pasca menghentikan kerjasama dengan Bimmer, Mercedes-Benz akhirnya memutuskan menggandeng Nvidia untuk bersama-sama menyempurnakan sistem autopilot atau bisa juga dikenal sebagai self-driving, sistem supaya mobil bisa mengemudikan dirinya sendiri. Nvidia sebagai perusahaan yang terkenal akan Graphics Processing Units alias GPU dan chip komputernya akan menjadi sistem pendukung di mobil-mobil Mercedes-Benz keesokan hari, mulai tahun 2024 lebih tepatnya.

Mercedes-Benz dan Nvidia akan membangun sistem komputer yang modular dan mudah buat dinaikkan spesifikasinya. Selain dari sistem autopilot, teknologi hasil kerjasama keduanya harus bisa mendukung kecerdasan buatan, dan karena Mercedes-Benz baru sudah punya kecerdasan buatan dalam sistem MBUX berikut navigasi dengan Augmented Reality, Nvidia sudah punya gambaran dasar apa yang harus mereka kembangkan.

Sistem komputer ini akan dibangun dengan perangkat keras Nvidia generasi terbaru, namanya Orin. Mercedes mengatakan sistem ini akan menawarkan kemampuan autopilot Level 2 dan Level 3 dan kemampuan parkir otomatis Level 4 sebagai permulaan, nantinya standarnya akan berdasarkan skala kemampuan self-driving dari SAE. Mercedes-Benz yakin, suatu hari mobilnya akan bisa mempelajari cara autopilot dalam rute reguler.

Rute reguler yang dimaksud misalnya saat kita menentukan satu tempat tujuan dan mobilnya akan menjalankan dirinya sendiri, terlepas apa pun jenis jalannya. Jika semuanya lancar, Mercedes-Benz dan Nvidia akan lanjut mengembangkan teknologi self-driving mereka ke level 4 dan level 5, di mana mobil bisa benar-benar jalan sendiri tanpa adanya campur tangan manusia dari saat nyala hingga sampai tempat tujuan dan dimatikan.

Ketika teknologi, peraturan dan lingkungan sekitar sudah berkembang untuk mendukung sistem self-driving yang lebih kompeten, pemilik mobil bisa meningkatkan level teknologi mobil mereka melalui update yang bisa diunduh dari internet, mirip Tesla. Fitur keamanan lainnya serta fitur kenyamanan juga akan tersedia melalui update software terbaru. Betul ya, mobil makin hari makin terasa seperti gadget. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Maserati Umumkan Mesin V6 Twin Turbo demi Gantikan V8

$
0
0

AutonetMagz.com – Selama bertahun-tahun Maserati selalu hadir di bawah bayangan Ferrari, selangkah demi selangkah mereka mulai mencari diferensiasi sendiri supaya tidak dianggap versi pahe dari kuda jingkrak Italia. Melalui pembuatan supercar baru Maserati MC20, Trisula ini ingin bangkit. Maserati jarang bicara banyak soal MC20, nampaknya supaya semuanya disetel dengan tepat sembari tipis-tipis diperlihatkan prototipenya ke publik.

Maserati sendiri sempat bilang kalau MC20 bukanlah penerus mantan flagship Maserati, MC12 Stradale. Untuk posisi itu, Maserati nanti punya model sendiri yang dikaitkan dengan Stirling Moss meski basisnya tetap pakai MC20, sehingga MC20 biasa akan jadi supercar reguler. Nah, hal terbaru yang bocor dari Automotive News adalah bahwa Maserati akan memakai mesin 3.000 cc V6 twin turbo bertenaga 550 PS untuk menggantikan mesin V8 eks Ferrari yang selama ini mereka pakai.

Karena Maserati sudah tidak mau pakai mesin Ferrari lagi, mesin V6 twin turbo ini nampaknya merupakan mesin buatan Maserati sendiri. Selain Maserati MC20 yang siap pakai mesin V6 twin turbo ini, nampaknya Maserati lain seperti GranTurismo dan GranCabrio versi baru juga bakal menggunakannya. Jangan lupa juga soal sedan besar Maserati Quattroporte dan SUV Maserati Levante, konon mereka juga akan pakai mesin V6 tadi dengan tenaga masing-masing 530 PS dan 580 PS.

Beranjak ke model lain, Maserati juga tengah membangun sebuah SUV kecil yang akan dibangun berdampingan dengan Alfa Romeo Stelvio dengan tenaga 530 PS. Belum diketahui apakah Maserati juga minat bikin SUV yang lebih kecil lagi berbasis Alfa Romeo Tonale, tapi kita lihat saja nanti. Selain mesin V6 twin turbo baru, Maserati juga ingin mengembangkan Ghibli dengan teknologi hybrid. Betul, Ghibli akan jadi Maserati pertama yang berteknologi hybrid.

Mesin hybrid macam apa yang mau dipakai Maserati Ghibli? Well, konon katanya adalah mesin 2.000 cc turbo plus motor listrik, dan mesin 2.000 cc-nya adalah mesin dari famili FCA seperti Alfa Romeo dan Jeep. Oh ya, Maserati Indonesia juga akan meluncurkan SUV super mereka, yakni Maserati Levante Trofeo pada akhir bulan ini. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Yuk, Intip Need For Speed 2021 Garapan Criterion

$
0
0

AutonetMagz.com – Saat kemarin kita melihat meluncurnya penampakan PlayStation 5 atau PS5 terbaru bersamaan dengan permainan-permainan yang akan menyusul seperti Gran Turismo 7, tentu para pemain berharap kalau ada game lain yang mengantri untuk dimainkan. Tidak, belum tentu game yang akan kita bahas ini siap untuk dimainkan di PS5, tapi seri Need For Speed baru biasanya jadi hal yang enak untuk dikupas.

Seri NFS terakhir yang diluncurkan adalah Need For Speed Heat yang bisa dimainkan di PC, PS4 dan Xbox One. NFS Heat digarap oleh Ghost Games, dan NFS sendiri memang punya beberapa studio yang menggarap seri-seri mereka. NFS Heat, Payback, NFS 2015 adalah contoh yang dikerjakan Ghost Games, lalu NFS Shift dan Shift 2 Unleashed dikerjakan oleh Slightly Mad Studios, lalu ada juga yang dikerjakan Criterion seperti NFS Hot Pursuit yang keren atau Most Wanted 2012 yang mengecewakan.

Untuk seri terbaru yang akan keluar di tahun 2021, Need For Speed – dalam hal ini, Electronic Arts – meminta Criterion untuk menggarapnya. Seperti dibilang tadi, Criterion sempat menggarap Hot Pursuit dan Most Wanted 2012, jadi bukan hal baru lagi. Criterion sendiri punya game balap dengan menu utama tabrak-tabrakan seperti Burnout 3 : Takedown, Burnout Revenge dan Burnout Paradise. Seperti apa NFS baru dari Criterion?

Melalui klip singkat ini, sebenarnya ada hal yang bisa digali. Seri-seri NFS garapan Criterion sebelumnya tidak terkenal dengan modifikasi mobil, lihat saja Hot Pursuit atau Most Wanted 2012, mobilnya tak bisa modifikasi visual kan? Criterion nampaknya sudah belajar sesuatu, sebab di cuplikan terlihat sebuah Nissan 240SX dengan modifikasi gahar macam mobil drift. Mungkin ada balap drift juga ya.

Selain Nissan 240SX tadi, ada juga sebuah Porsche 911 GT3 RS generasi 991.2 berwarna putih yang tampil apa adanya dengan hiasan detail kuning. Grafis nampaknya bagus, tapi kami kurang sepakat dengan apa yang dibilang Fast Lane Gaming bahwa Criterion punya “Superior Physics” karena game-game garapan Criterion biasanya physics-nya kurang, tapi siapa tahu ada perbedaan di NFS 2021. Apa ekspektasimu? Sampaikan di kolom komentar!

Honda City Hatchback Tertangkap Kamera (Lagi), Segera Rilis?

$
0
0

AutonetMagz.com – Para pecinta Honda, khususnya small hatchback asal Jepang yaitu Honda Jazz nampaknya saat ini sedang dibuat galau dengan belum jelasnya keputusan Honda Prospect Motor (HPM) terkait masa depan dari rival yaris tersebut. Disaat yang bersamaan, versi hatchback dari Honda City GN (Honda City Turbo di Thailand) sudah tertangkap kamera diuji jalan, termasuk baru – baru ini.

Mengutip foto yang diposting oleh Rungroth Bostkaew via laman grup Auto Debut Thailand, terlihat sosok Honda City Hatchback yang sedang diuji jalan di jalanan Thailand. Bagaimana kami bisa memastikan bahwa ini adalah Honda City Hatchback? Bukan sekedar dari kasak – kusuk yang beredar saja, namun kita bisa mengkonfirmasi dari unit yang tertangkap foto tersebut. Perhatikan model velg yang digunakan di unit Honda City Hatchback ini, yang mana memiliki bentuk yang sama persis dengan milik Honda City Turbo RS di Thailand. Hanya saja, di unit test ini velg tersebut ditutupi sticker kamuflase berwarna hitam. Namun langkah tersebut tidak bisa menutupi bentuk velg-nya.

Ada beberapa detail lain yang bisa kami amati dari foto ini. Pertama, kalian bisa melihat bentuk garis body yang memanjang di sisi samping, yang mana juga sama dengan garis body di versi sedan. Sedangkan shape kaca jendelanya pun persis sama dengan versi sedan, hanya saja pilar C tentunya diubah sehingga lebih pas dengan postur sebuah hatchback. Detail lain yang bisa diamati adalah penggunaan rear spoiler dengan side support dan juga antena model shark fin, serta kaca belakang yang sudah diperlengkapi dengan defogger. Setidaknya, Honda nampak lebih bekerja keras mengubah sebuah Honda City menjadi hatchback dibandingkan saat mengubah Honda Civic sedan menjadi sebuah hacthback.

Dengan makin seringnya Honda City Hatchback diuji jalan, maka bisa jadi kehadiran dari mobil ini juga semakin mendekat. Namun, ingat, ini baru untuk pasar Thailand. Karena untuk Honda City sedan versi terbaru saja masih belum menyapa pasar Indonesia. All New Honda City baru diperkenalkan di 2 negara, yaitu Thailand dengan mesin bensin turbo, dan India dengan mesin naturally aspirated. Untuk Honda City Hatchback sendiri masih belum jelas apakah menggunakan nama ‘City’ yang sejauh ini lebih identik dengan nama sedan di Asia tenggara. Eits, tapi Suzuki juga melakukan hal yang sama pada Baleno beberapa tahun lalu. Jadi, kita nantikan saja kejutannya.

Bagaimana kalau menurut kalian, kawan?

Teaser Mobil Muncul di Akun Resmi Xiaomi, Kok Mirip Jimny?

$
0
0

AutonetMagz.com – Makin kesini, kita harus sadar bahwa pabrikan otomotif dan pabrikan teknologi tidak bisa dipisahkan. Kaitan keduanya makin erat, apalagi guna menyongsong beberapa teknologi modern seperti mobil listrik, connected vehicle, hingga mobil otonom. Nah, kondisi ini makin membuat kami berpikir, apakah nantinya pabrikan teknologi juga akan memproduksi mobil? Dan Xiaomi makin membuat kami penasaran karena unggahan misteriusnya.

Dikutip dari Gizchina, Xiaomi kedapatan mengunggah sebuah teaser siluet mobil di akun resmi mereka di Weibo, walaupun pada akhirnya unggahan tersebut dihapus. Mungkin beberapa orang mengira bahwa ini hanya sekedar lelucon atau keisengan semata, namun masalahnya Xiaomi tidak mungkin bermain – main dengan akun resmi mereka kan? Apalagi, kalimat yang tertera dalam teaser tersebut berbunyi “Memproduksi Mobil? Kami Serius!”. Tentunya kalimat tersebut makin membuat banyak orang penasaran, apalagi kita semua tahu bahwa Xiaomi juga sempat membuat Xiaomi Redmi Car yang dikerjakan bersama dengan Bestune yang notabene adalah rebadge dari Bestune T77. Setelah itu Xiaomi juga bekerjasama dengan Baojun menjual Xiaomi Baojun E300.

Nah, kembali ke teaser, bagian paling menarik dari teaser ini jelas ada pada siluet mobil yang digunakan. Dan jujur saja, bayangan kami langsung ke arah Mercedes-Benz G-Class dan Suzuki Jimny, karena perawakannya yang kotak khas SUV. Kami pun iseng dengan mengedit foto Suzuki Jimny di sebelah teaser tersebut, dan hasilnya cukup mengejutkan. Ada beberapa bagian yang terasa cocok dengan teaser. Seperti bentuk lekukan spion, bentuk atapnya, hingga bentuk fender-nya yang mengotak. Ada dua kemungkinan, bisa jadi memang ini adalah langkah Xiaomi untuk melakukan rebadge pada Suzuki Jimny, hanya saja kita saja tahu bahwa Suzuki cukup kewalahan memproduksi unit inden SUV kompak ini. Dan di China, Suzuki kurang memiliki taji.

Hanya saja, ide ini bocor sebelum saatnya. Atau, kemungkinan kedua, memang ini sebuah keisengan belaka, atau mungkin akun resmi dari Xiaomi diserang oleh hacker? Segalanya bisa saja terjadi. Masih belum ada pernyataan resmi dari Xiaomi terkait munculnya teaser ini, jadi kita tunggu saja. Kami sendiri merasa bahwa kedepannya pabrikan teknologi bisa jadi akan menjadi pemain baru di segmen otomotif. Lihat saja manuver dari Samsung, Huawei, Apple, dan Google yang sudah mendekat ke segmen otomotif. Belum lagi kerjasama antara pabrikan otomotif dengan pabrikan teknologi lain seperti Nvidia dan juga Intel. Bukannya tidak mungkin, suatu saat nanti kita menggunakan mobil, tapi logonya Xiaomi atau Samsung kan?

Bagaimana menurut kalian?

Teaser Mazda3 Turbo Disebar, Rilis 8 Juli!

$
0
0

AutonetMagz.com – Sebelumnya kami sudah sempat menyinggung bahwa Mazda sedang mengerjakan sebuah varian baru dari All New Mazda3, yaitu yang menggunakan mesin turbo. Dan benar saja, pihak Mazda secara tidak langsung mengkonfirmasi hal ini dengan menebarkan sebuah teaser berupa video. Dan di video tersebut, mobil yang knalpotnya di bleyer tersebut akan diperkenalkan dalam waktu dekat, yaitu bulan depan.

Nah, di teaser tersebut, Mazda memberikan judul ‘Prepare for Launch’, dimana video singkat tersebut hanya berisikan tanggal peluncuran dan suara knalpot dari snag mobil. Dari informasi yang beredar, mesin turbo ini akan ditawarkan dahulu untuk pasar Amerika Serikat, dan hadir baik di versi sedan maupun hatchback dari All New Mazda3. Sesuai dengan tanggal di teaser, All New Mazda3 Turbo akan hadir di tanggal 8 Juli 2020 mendatang. Pertanyaannya, mesin turbo seperti apakah yang akan digunakan oleh All New Mazda3? Akankah mesin ini membuatnya bisa dibandingkan dengan Honda Civic dan VW Golf yang sama – sama menggunakan mesin turbo?

Kalau kita perhatikan, sebenarnya Mazda bukan kali ini saja menggunakan mesin turbo, termasuk pada Mazda3. Namun, untuk saat ini, mesin turbo yang dipasarkan Mazda pada mobil global mereka hanya ada 1 versi saja. Yap, tentunya mesin 2.500cc SkyActiv-G yang digunakan oleh Mazda CX-9, Mazda6 Turbo, dan Mazda CX-5 Turbo. Mesin ini memiliki tenaga mencapai 250 hp dengan torsi mencapai 420 Nm. Nah, mesin yang bukan kaleng – kaleng ini jelas membuat All New Mazda3 makin jauh meninggalkan Honda Civic Turbo dan VW Golf yang secara standar menggunakan mesin 1.500 Turbo saja. All New Mazda3 Turbo nampaknya akan menjadi varian flagship alias versi termahal dan paling powerful.

Dengan tenaga dan torsi tersebut, nampaknya kita bisa menyematkan titel ‘hothacth’ pada sosok All New Mazda3 bermesin turbo. Namun, ini baru sekedar prediksi saja, karena semua kemungkinan juga bisa terjadi. Toh, Mazda CX-3 saja malah mendapatkan mesin 1.500cc n/a baru – baru ini. Untuk urusan transmisi, kabar yang berkembang All New Mazda3 Turbo hanya akan ditawarkan dalam opsi transmisi otomatis saja. Tentunya ini menjadi kabar yang kurang menyenangkan bagi mereka yang merasa ‘real man’. Lantas, apakah All New Mazda3 Turbo akan menyapa pasar Indonesia? Prediksi kami, mungkin saja. Namun kita lihat saja perkembangannya.

Toh, Mazda6 turbo dan Mazda CX-5 Turbo juga belum masuk pasar Indonesia kan? Bagaimana kalau menurut kalian?

First Impression Nissan Livina Sporty Package : Worth The Money?

$
0
0

AutonetMagz.com – Beberapa bulan lalu saat kami sedang menggarap video Review Nissan Livina, sempat muncul kasak kusuk mengenai sebuah edisi terbatas yang mencatut nama Nismo. Yap, ada kabar bahwa Nissan Livina akan mendapatkan varian Nismo Look. Namun pada akhirnya, nama Nismo tak dipakai, dan Nissan Indonesia menggunakan nama varian ‘Sporty Package’ untuk varian terbatas mereka. Dan kami pun diundang oleh Nissan Datsun Ahmad Yani Surabaya untuk melihat mobil ini lebih dekat.

Sekilas Pandang

Oke, sebagai sebuah varian baru, jelas kita tidak bisa mengharapkan ubahan yang signifikan pada mobil ini. Ingat, ini varian baru, bukan facelift. Jadi, Nissan Livina Sporty Package dibangun dari basis Nissan Livina VE, satu tingkat di bawah VL sebagai varian tertinggi. Oleh karenanya, seluruh fitur dan kelengkapan di varian VE dipastikan ada di mobil ini. Ubahan paling kentara pada Nissan Livina Sporty Package ada pada penggunaan warna merah sebagai ornamen eksteriornya. Jika ditotal, ada 4 part yang diberi sentuhan warna merah di interiornya. Pertama, ada di lip spoiler depan, lalu di ornamen side skirt, dan kemudian ada di ornamen ala diffuser di bumper belakangnya.

Nah, tiga bagian ini diberi sentuhan warna merah, namun kalian harus tahu bahwa warna merah ini bukan cat melainkan sticker. Berbeda dengan tiga bagian itu, spion di Nissan Livina Sporty Package ini menggunakan cat warna merah. Namun, kita semua tahu bahwa Nissan Livina memang memiliki varian berwarna merah, jadi spion ini dicomot dari versi berwarna merah tersebut. Oiya, Nissan Livina Sporty Package hanya ditawarkan dalam opsi warna hitam, dan cuma ada 100 unit saja. Untuk area Surabaya, display dari Nissan Livina Sporty Package hanya ada di cabang Ahmad Yani saja untuk saat ini.

Selain ubahan di ornamen eksterior, ubahan yang diberikan di Nissan Livina Sporty Package ada pada interior. Ada sill plate bertuliskan Livina, dan juga jok kulit baru yang berwarna hitam dan coklat dengan jahitan merah. Oiya, bentuk jok kulitnya sama dengan tipe VL, hanya saja beda warna. FYI, untuk tipe VE standar hanya mendapatkan sarung jok saja. Selain itu, ubahan berikutnya ada di sisi depan tuas transmisi, yaitu munculnya tombol baru di sebelah power outlet. Tombol ini berguna untuk mengoperasikan kamera 360 atau bahasa lainnya around view monitor (AVM). Dengan menekan tombol ini, maka kita bisa melihat citra 360 derajat mobil ini.

Oiya, saat mesin dinyalakan, ada animasi Nissan Livina dan citra 360 secara live di layar head unit-nya yang terbilang lumayan keren. Nah, AVM di mobil ini bukan hanya bertugas untuk memperlihatkan citra gambar secara live saja, namun juga merekam. Yap, AVM di mobil ini juga bertugas sebagai Digital Video Recorder (DVR) alias dashcam yang merekam 4 sudut mobil. Pembeli akan dibekali remote khusus untuk digunakan untuk mengoperasikan sistem perekaman ini. Di dalam head unit sendiri sudah tertanam memori walau belum jelas kapasitasnya. Namun, penggunak bisa menyalin atau memindahkan data via USB yang ada di glovebox. Catatannya, ada 2 kabel USB di glovebox, pastikan yang berkabel putih, karena kabel yang lain berguna untuk file audio di HU.

Layak dibeli?

Nah, dengan segala ubahan tersebut, Nissan Livina Sporty Package dijual di harga 265,4 jutaan Rupiah di Jakarta dan 273 jutaan di Surabaya. Artinya, ada kenaikan harga mencapai 6 juta Rupiah dibandingkan dengan versi VE standar, dan lebih murah 7 juta Rupiah dibandingkan versi VL. Lantas, apakah seluruh ubahan ini terbilang layak untuk ditebus? Itu kembali ke preferensi kalian. Sebagai gambaran, kalau kalian memasang kelengkapan yang sama di versi VE biasa, maka tentu lebih mahal. Sebagai contoh, sill plate dihargai 500 ribuan dengan ongkos pasangnya, lalu kamera 360 di pasar aftermarket juga beragam mulai 4 hingga 9 jutaan tergantung kualitas.

Sedangkan kembaran Livina dahulu menerapkan angka 3 jutaan untuk mendapatkan upgrade jok kulit. Jadi, dengan sejumlah tambahan di Nissan Livina Sporty Package, worth atau tidak tergantung ke preferensi beli kalian dan juga tentunya nominal rekening kalian. Penambahan AVM memang memberikan nilai tambah, bahkan melebihi tipe VL. Hanya saja, kelengkapan lain seperti keyless entry dan interior gelap hanya bisa ditemukan di tipe VL saja. Oiya, perlu dijadikan catatan, unit Nissan Livina Sporty Package ini menggunakan VIN 2019, namun tidak ada perbedaan signifikan dengan unit 2020. Kalau kalian fans die hard dari Nissan, memiliki Nissan Livina Sporty Package sebagai edisi terbatas tentu menjadi salah satu pertimbangan.

Namun, kalau kalian merasa ubahan di Nissan Livina Sporty Package hanya sekedar gimmick, maka tipe lain tentu lebih menarik dipinang. Nah, jadi bagaimana menurut kalian, kawan?


Prototipe Bajaj Listrik, Cocok Buat Jakarta!

$
0
0

AutonetMagz.com – Siapa tak kenal Bajaj? Maksudnya bukan merek motor asal India itu ya, tapi kendaraan sederhana roda tiga yang menjadi angkutan umum warga Jakarta menembus kemacetan. Evolusi Bajaj di Jakarta mulai dari yang berwarna jingga dan bertenaga bensin hingga kini yang berwarna biru dan bertenaga gas. Nah, nampaknya prototipe Bajaj listrik hasil rancangan D2H Advanced Technologies di Inggris ini cocok buat Jakarta.

Banyak mobil listrik mengejar performa tinggi dan konsep sasis spesifikasi tinggi. Itu proyek yang hebat, tapi kami menilai perlunya kendaraan murah dan bebas emisi yang cocok untuk berbagai kondisi dan bisa diserap lebih banyak pemakai,” ungkap Matthew Dicks, Direktur Engineering D2H. Rodanya empat, bukan tiga seperti Bajaj yang kita kenal, tapi keseluruhan struktur dan bentuknya nampak ideal untuk jadi Bajaj.

Berkat standar klasifikasi L7E Heavy Quadricycle Uni Eropa yang dipenuhi oleh D2H, prototipe Bajaj listrik ini aman dalam penggunaan dan sesuai standar tes tabrak. Suspensi, rem dan setirnya berasal dari versi yang sudah mereka produksi sebelumnya sampai saat ini. Bajaj listrik ini berpenggerak roda depan dan baterainya tersimpan di roda belakang. Jika baterainya tidak dihitung, berat konstruksi Bajaj listrik ini sekitar 480 kg atau setara 3-4 motor 250 cc.

Belum ada angka performa resmi yang dirilis oleh D2H, namun mereka yakin bahwa prototipe Bajaj listrik ini sanggup untuk digunakan selama 12 jam tanpa henti. Setelah merancang model yang kita lihat bersama ini, mereka akan membuat unit tesnya di dunia nyata untuk kemudian dicoba, dikumpulkan hasil uji cobanya dan dikembangkan jadi transportasi sungguhan bersama dengan mitra-mitra yang akan mendukung mereka.

Ini adalah versi modern dan bersih dari transportasi yang legendaris di kalangan masyarakat dan jadi moda andalan di India, Asia Tenggara dan Amerika Selatan. Jika kami bisa memberikan kendaraan yang lebih ringan, aman, bersih yang manfaat dan harganya bersaing, itu artinya kami berhasil,” tutup Matthew. Belum diketahui kapan Bajaj listrik ini akan jadi, tapi rasanya cocok sekali ya Bajaj ini untuk Jakarta. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Bukan Mobil Asli, Xiaomi Rilis Jimny Versi Remote Control

$
0
0

AutonetMagz.com – Beberapa waktu lalu Xiaomi sempat membuat geger dunia persilatan roda empat karena seolah ‘membocorkan’ rencana mereka untuk memperkenalkan sebuah produk baru yang disinyalir adalah mobil buatan mereka. Apalagi, siluet mobil tersebut memiliki bentuk mengotak bak SUV dan kami pun sudah melakukan kroscek bahwa bentuknya memiliki banyak kesamaan dengan Suzuki Jimny. Dan ternyata, memang mobil tersebut adalah Suzuki Jimny, sob.

Namun tenang saja, bukan berarti Xiaomi akan melakukan rebadge atau mungkin membantu Suzuki memproduksi Jimny, karena teaser yang sempat membuat heboh tersebut adalah teaser untuk sebuah mainan remote control berukuran 1:16. Yap, Xiaomi memang akan menjual Jimny, namun versi EV dan tidak bisa dinaiki oleh pemiliknya tapi bisa dikendalikan jarak jauh. Public Relation Manager dari Xiaomi, Xu Jieyun pun langsung meluruskan perihal hal ini. Xu menyebutkan bahwa petugas di Weibo melakukan kesalahan dan telah mendapatkan sanksi karena kehebohan ini. Xu juga menyebutkan perihal pandangan Xiaomi tentang produksi mobil.

Xu menyebutkan bahwa untuk saat ini, Xiaomi tidak memiliki rencana langsung untuk memproduksi sebuah mobil. Sehingga, kalau kalian berharap akan ada mobil berlogo Mi Orange dalam beberapa waktu ke depan, pupuskan dahulu harapan kalian tersebut. Walaupun begitu, Xiaomi sendiri sudah sempat bekerja sama dengan beberapa pabrikan lokal China untuk membuat versi khusus dari mobil yang sudah ada. Sebut saja Bestune T77 dan Baojun E300. Oke, kembali ke masalah si Jimny, Xiami menjual versi skala 1:16 dari Suzuki Jimny dengan harga mencapai 179 Yuan atau setara 360 ribuan Rupiah. Kalau diperhatikan, mainan ini berupa model kit yang harus disusun.

Nah, kalau kalian berminat, mungkin kalian bisa berseluncur di marketplace China dan memesan produk ini. Kembali lagi membahas brand Xiaomi, ada sedikit fun fact yang muncul di bulan ini. Terlepas tidak adanya rencana langsung untuk memproduksi mobil, namun Xiaomi kedapatan mendaftarkan trademark bernama Xiaomi Car Alliance pada bulan ini. Apa artinya? Bisa jadi Xiaomi akan menggandeng beberapa pabrikan otomotif di masa depan. Mungkin, langkah yang ditempuh mirip dengan Huawei yang menggandeng beberapa brand otomotif untuk menggunakan teknologi 5G mereka. Kita nantikan saja.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Imbas COVID-19, Geneva Motor Show 2021 Resmi Ditiadakan

$
0
0

AutonetMagz.com – Masih ingat kan dengan momen pembatalan gelaran Geneva International Motor Show 2020 di awal bulan Maret 2020 kemarin? Yap, momen itu jujur saja membuat banyak insan otomotif terkejut. Namun demi kepentingan yang lebih besar, keputusan tersebut memang harus diambil. Lantas, bagaimana dengan penyelenggaraan Geneva International Motor Show di tahun depan? Ternyata juga ikut dibatalkan seperti tahun ini.

Sebelumnya kami sempat mengabarkan bahwa memang ada kemungkinan gelaran Geneva International Motor Show di tahun depan akan ditiadakan, hanya saja belum ada pernyataan resmi. Dan baru – baru ini, penyelenggara Geneva International Motor Show memberikan pernyataan resmi bahwa gelaran tahun 2021 juga tidak akan dilaksanakan. Keputusan ini berdasarkan hasil survey yang menyebutkan bahwa mayoritas pabrikan peserta Geneva International Motor Show tidak akan ambil bagian dalam penyelenggaraan di tahun 2021. Lantas, jikalau peserta pamerannya tidak ada, maka pameran tidak bisa berjalan. Mayoritas peserta pameran lebih memilih untuk ikut gelaran di tahun 2022 mendatang.

Penyelenggara Geneva International Motor Show pun memahami bahwa memang dibutuhkan waktu ekstra bagi perusahaan otomotif untuk memulihkan diri pasca serangan pandemi COVID-19 yang juga berimbas besar pada penjualan dan sejumlah agenda lainnya. Yang menarik, selain membatalkan pelaksanaan Geneva International Motor Show di tahun 2021, penyelenggara juga berniat untuk ‘menjual’ event ini kepada pihak lain. Pihak lain yang dimaksud adalah Palexpo SA yang merupakan tuan rumah penyelenggaraan Geneva International Motor Show dari tahun ke tahun. Pilihan ini diambil karena bisa memberi kepastian terkait organisasi reguler yang menghelat motor show berskala internasional di Geneva.

Penyelenggara juga memaparkan kondisi mereka yang mengalami kerugian mencapai 11 juta Francs (164 Miliar Rupiah) karena pembatalan mendadak event tahun ini. Penyelenggara pun sudah mencoba untuk mengajukan pinjaman ke Otoritas Wilayah Geneva dan ternyata telah disetujui pinjaman sebesar 16,8 juta Francs (251,8 Miliar Rupiah). Sayangnya, pinjaman tersebut disertai dengan sejumlah syarat yang tak bisa disetujui oleh pihak penyelenggara. Salah satunya adalah pihak penyelenggara harus menghelat Geneva International Motor Show 2021 dan mengembalikan pinjaman sebesar 1 Juta Francs di awal Juni 2021. Tentunya ini kabar sedih bagi kita para pecinta otomotif.

Karena kita semua tahu bahwa Geneva International Motor Show sudah menjadi rumah bagi produk – produk baru nan akbar di setiap tahunnya. Nah, bagaimana menurut kalian, kawan?

EICMA 2020 Resmi Ditiadakan Karena Pandemi COVID-19

$
0
0

AutonetMagz.com – Nampaknya tahun ini memang menjadi tahun yang menyedihkan bagi indan otomotif, baik roda 4 maupun roda 2. Setelah di artikel sebelumnya kami mengabarkan bahwa Geneva International Motor Show tahun depan ditiadakan sebagai imbas pandemi COVID-19, kini di sisi roda 2 ada gelaran EICMA yang juga resmi ditiadakan penyelenggaraanya di tahun 2020 ini.

Seperti kebanyakan pembatalan pameran otomotif, alasan dibalik pembatalan EICMA 2020 sendiri karena adanya resiko penyebaran virus COVID-19 yang sampai detik ini masih belum ditemukan vaksinnya. Seharusnya, EICMA 2020 menjadi penyelenggaraan ke 78 dan akan dihelat pada tanggal 3 hingga 8 November 2020. Walaupun EICMA 2020 dibatalkan, namun nasib dari gelaran ini masih lebih baik dibandingkan dengan Geneva International Motor Show. EICMA akan kembali dihelat di tahun depan alias 2021 dan akan dilaksanakan pada tanggal 9 hingga 14 November 2021. Tentunya kami berharap kala itu COVID-19 sudah tertangani dengan baik.

Oiya, EICMA bukan satu – satunya gelaran roda dua akbar yang harus dibatalkan pelaksanaannya. Sebelumnya, penyelenggara dari Intermot 2020 juga terpaksa membatalkan seri tahun ini karena hal yang sama. FYI, EICMA sendiri merupakan salah satu pameran roda dua terbesar yang ada di bumi ini. Oleh karenanya, biasanya di gelaran ini para pabrikan otomotif roda dua memamerkan produk dan teknologi terbaru mereka. Sebelum keputusan EICMA 2020 dibatalkan, satu per satu dari pabrikan yang sebelumnya memastikan ambil bagian di edisi tahun 2020 ini berguguran. Di bulan April silam, KTM dan BMW Motorrad memutuskan tidak mengikuti EICMA 2020.

Para pemimpin exhibition internasional juga sudah menyarankan kepada penyelenggara EICMA untuk tidak sepenuhnya bergantung pada evolusi situasi kesehatan dan mengabaikan resiko COVID-19. Oleh karenanya, keputusan berat ini dibuat untuk melindungi para pecinta roda dua dari resiko penyebaran virus COVID-19. Di Indonesia sendiri, ada sejumlah agenda otomotif yang terpaksa dibatalkan seperti IIMS 2020, dan sejumlah GIIAS Roadshow. Walaupun begitu, GIIAS 2020 rencananya masih akan dihelat dengan menempatkan Surabaya sebagai kota pertama di bulan September dan Tangerang di akhir bulan Oktober 2020.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Toyota RAV4 PHEV Laris Manis di Jepang, Order Ditutup!

$
0
0

AutonetMagz.com – Suzuki dengan Suzuki Jimny-nya sempat dan mungkin masih menjadi salah satu produk yang menarik minat publik Jepang saat peluncuranannya. Alhasil, inden pun mengular dan sempat menyentuh angka beberapa tahun. Nah, Toyota ternyata juga mengalami kondisi serupa saat ini melalui sosok Toyota RAV4 PHEV. Hanya saja, Toyota mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara pemesanan untuk Toyota RAV4 PHEV.

Jadi, Toyota RAV4 PHEV merupakan produk terbaru dari Toyota di Jepang, dan baru dirilis di tanggal 8 Juni kemarin. Namun, belum 1 bulan dipasarkan di Jepang, Toyota sudah menghentikan sementara penjualan dan order untuk Toyota RAV4 PHEV. Tentunya alasan ini siambil karena tingginya permintaan akan Toyota RAV4 PHEV di sana, dan asumsinya, bisa jadi unit yang awalnya dialokasikan untuk penjualan di tahun 2020 untuk pasar Jepang sudah ludes terjual saat usia mobil ini belum mencapai sebulan. Pernyataan ini sendiri disampaikan oleh pihak Toyota dalam laman resmi mereka untuk Toyota RAV4 PHEV yang bisa kalian lihat seperti di gambar terlampir.

Dalam pernyataan ini, Toyota menyebutkan bahwa pihaknya menangguhkan pemesanan untuk RAV4 PHEV karena jumlah pesanan yang ada saat ini sudah jauh melebihi kapasitas produksi baterai untuk mobil ini. Toyota juga menambahkan bahwa mereka telah menuntaskan produksi baterai untuk Toyota RAV4 PHEV tahun ini, sedangkan untuk produksi tahun depan masih menunggu kepastian mengenai subsidi, pajak, dan hal lainnya. Toyota sendiri berjanji mereka akan segera memberitahukan kapan mereka membuka kembali pemesanan untuk Toyota RAV4 PHEV. Nah, kabarnya, target bulanan dari penjualan Toyota RAV4 PHEV mencapai 300 unit. Bisa jadi, pemesanan unit Toyota RAV4 PHEV sudah memenuhi target hingga akhir tahun.

Dikutip dari Creativetrend, sumber melakukan pengecekan ke diler Toyota, dan menyebutkan bahwa masa inden Toyota RAV4 PHEV saat ini mencapai 8 bulan. Artinya, jikalau kita saat ini akan memasuki bulan Juli, maka unit Toyota RAV4 PHEV baru akan dikirim di bulan Maret 2021. Toyota RAV4 PHEV sendiri pertama kali muncul di LA Auto Show 2019 pada bulan Desember lalu. Pertama kali dijual di Amerika Utara, kini Toyota RAV4 PHEV melebarkan sayap ke Jepang. Mesin yang digunakan SUV ini adalah mesin A25A-FXS berkubikasi 2.500cc dengan motor listrik yang menghasilkan tenaga maksimal 306 PS secara kombinasi dan torsi 228 Nm. Kalau dibandingkan dengan versi hybrid, tenaga dari Toyota RAV4 PHEV jelas jauh lebih besar.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Berharap Toyota RAV4 PHEV masuk ke Indonesia?

Viewing all 12300 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>