Quantcast
Channel: AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia
Viewing all 12300 articles
Browse latest View live

Toyota Wigo Facelift, Agya KTP Filipina Punya Apple CarPlay!

$
0
0

AutonetMagz.com – Bukan rahasia kalau duet Toyota Agya dan Daihatsu Ayla adalah mobil yang didesain dan dirancang untuk pasar Indonesia, namun negara tetangga juga tertarik dengan hasil racikan mobil yang lahir di Indonesia. Makanya Agya dan Ayla juga hadir di luar negeri, misalnya di Malaysia di mana ia dijual sebagai Perodua Axia dan di Filipina ia dikenal sebagai Toyota Wigo. Nah, Toyota Wigo yang jadi Agya-nya orang Filipina belum lama ini mendapatkan facelift.

Jika diingat-ingat, baru 2 bulan lalu Toyota Astra Motor (TAM) merilis Toyota Agya facelift 2020 untuk pasar Indonesia melalui peluncuran secara digital, tentu saja bersamaan dengan Daihatsu Ayla. Desain body kit Agya TRD S dan Wigo TRD S bisa dibilang sama, contohnya di bagian housing lampu kabut. Perbedaan desain ada pada add-on kit bumper depan Wigo TRD S yang aksen hitamnya dilebihkan daripada punya Agya TRD S. Punya Agya lebih kalem, sementara Wigo lebih kontras.

Bedanya lagi, jika Toyota Agya TRD S punya aksen merah seperti taring di bumper depan, Wigo TRD S tidak ada aksen tersebut atas nama diferensiasi pasar masing-masing negara. Bumper belakangnya juga setali tiga uang dengan bumper depan, di mana Wigo TRD S lebih mencolok aksen hitamnya sementara Agya TRD S lebih simpel. Sedikit perbedaan adalah Agya TRD S punya aksen mirip diffuser, sementara Wigo hanya panel sewarna bodi biasa.

Toyota Wigo TRD S juga sudah dilengkapi sensor parkir di belakang, namun ditambah juga dengan kamera parkir. Sebagai info, Toyota Agya TRD S 2020 hanya dapat sensor parkir dan tidak ada kamera parkir. Perbedaan lainnya adalah jika Toyota Agya TRD S Indonesia punya stiker “TRD S” di dekat spion dan penempatannya kami rasa aneh, Wigo TRD S pakai stiker TRD di pintu depan bagian bawah, lebih normal dan tidak norak. Oh ya, jika Toyota Agya ada side body moulding, Toyota Wigo tidak.

Selain posisi setir yang ada di kiri, bisa dibilang interior Toyota Agya TRD S dan Toyota Wigo TRD S sama saja. Setir mirip, spidometer mirip, MID mirip, AC digitalnya pun mirip. Fitur yang menarik seperti keyless entry, tombol start-stop engine dan pelipat spion elektrik pun sama saja antara Agya dan Wigo. Pembeda yang bisa dilihat ada di head unit Toyota Wigo TRD S, di mana ia sudah siap dengan koneksi Apple CarPlay dan Android Auto. Ada dashcam, tapi itu aksesoris terpisah.

Tentu saja mengganti head unit dan memasang kamera parkir bukanlah pekerjaan yang sulit dilakukan di aftermarket, namun bukankah menyenangkan jika langsung menyediakan head unit yang oke punya dan kamera parkir dari standarnya untuk pasar Indonesia? Nah, sekarang masuk ke keunggulan Toyota Agya TRD S dibandingkan dengan Toyota Wigo TRD S, yakni mesinnya. Ada apa dengan mesinnya?

Toyota Wigo hanya disediakan dalam pilihan mesin 1.000 cc 3 silinder 65 hp dan 89 Nm sebagai satu-satunya pilihan. Perlu diingat, selain mesin 1.000 cc 3 silinder, Toyota Agya di Indonesia juga dipasarkan dengan pilihan mesin 1.200 cc 4 silinder bertenaga 88 hp dan torsi 108 Nm. Sekali lagi, ini bisa jadi sesuai kondisi masing-masing negara, di mana mungkin konsumen Filipina tidak terlalu masalah dengan mesin 1.000 cc 3 silinder.

Konsumen Indonesia lain, kebanyakan lebih menggandrungi mesin 1.200 cc 4 silinder karena dinilai lebih pas. Meski konsumen mobil murah di sini biasanya senang mesin kecil karena irit, konsumen Indonesia biasanya agak ragu dengan mesin yang terlalu kecil dan silindernya kurang dari 4 jika belum test drive. Makanya begitu dengar mesin yang lebih kecil dan hanya 3 silinder, konsumen biasanya akan mulai rajin bertanya karena citra 3 silinder mobil murah biasanya bergetar dan berisik, apalagi kalau mesinnya terlalu kecil, biasanya tenaganya di bawah rata-rata.

Kembali ke Toyota Wigo, di Filipina Toyota Wigo sudah mulai dijual dengan harga kisaran 160,5 juta Rupiah hingga 197,9 juta Rupiah jika dikurskan. Ada selisih harga yang lumayan memang, sebab harga Toyota Agya di Indonesia kini berkisar 143,8 juta Rupiah hingga 169,3 juta Rupiah. Dengan segala diferensiasi yang dibuat masing-masing negara, apa opinimu mengenai Toyota Wigo facelift jika dibandingkan dengan Toyota Agya facelift? Sampaikan opinimu di kolom komentar!


Porsche Cayenne GTS, Penengah yang Masuk Akal

$
0
0

AutonetMagz.com – Model GTS Porsche selalu menjadi jembatan antara versi terbawah dan teratas tiap modelnya, tak terkecuali buat SUV Porsche Cayenne GTS baru ini. Porsche membuat Cayenne GTS sebagai jawaban apabila Cayenne biasa dinilai kurang ini dan itunya tapi Cayenne Turbo – atau bahkan Cayenne Turbo S e-hybrid – terlalu berlebihan. Jadilah varian GTS sebagai penengah yang bisa menjawab kebutuhan macam tadi.

Porsche tidak mengeksklusifkan varian GTS bagi satu jenis bodi Cayenne saja. Terserah anda pilih Cayenne atau Cayenne Coupe, keduanya tetap tersedia dalam varian GTS. Sama seperti varian Turbo, Cayenne GTS memakai mesin 4.000 cc V8 twin turbo yang tenaga dan torsinya disetel lebih “ramah”, yakni 453 hp dan 620 Nm. Yaaa… Tenaga dan torsi sebesar itu memang kedengaran besar dan buas, tapi itu masih lebih rendah dari Cayenne Turbo yang bisa di atas 500 hp.

Porsche Cayenne GTS memakai transmisi otomatis 8 percepatan dan penggerak AWD, dan jika launch control aktif mampu melesatkan SUV besar ini dari 0-100 dalam 4,5 detik. Bisa jadi 4,2 detik jika pakai paket Sport Chrono namun kecepatan puncak ada di 270 km/jam. Tradisi Porsche GTS yang turut dianut oleh Cayenne GTS adalah pemakaian emblem berwarna hitam dof, seperti di Macan GTS, 718 GTS dan 911 GTS.

Pembeli Porsche Cayenne GTS langsung mendapatkan paket eksterior Sport Design yang bisa dikenali dari trim hitam di lis jendela, aksen bumper, spion dan lain-lain. Peleknya menggunakan pelek RS Spyder Design berdiameter 21 inci yang juga berwarna hitam. Standarnya, Cayenne GTS pakai knalpot sport 4 lubang yang terletak di kiri-kanan bumper belakang, tapi paling cocok pakai Lightweight Sport Package. Knalpotnya jadi 2 buah oval di tengah bumper belakang dan suaranya lebih keras.

Pada bagian dalam, Porsche Cayenne GTS tetaplah sebuah Porsche. Bahan-bahan dipilih berkualitas tinggi, pemasangan baik dan presisi, ergonomi mantap dan praktis untuk harian. Seperti biasa, untuk Cayenne Coupe pastilah ruang kepala penumpang belakang sedikit dikorbankan. Khusus varian GTS, Porsche menambahkan bahan Alcantara untuk jok, konsol tengah, panel pintu dan plafon. Fitur Porsche Cayenne tentunya bebas pilih apa saja sesuai maunya konsumen. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

MINI Paceman Akan Menjadi SUV Listrik di China

$
0
0

AutonetMagz.com – Sebagai salah satu pasar dan pusat otomotif terbesar di dunia, China memang selalu menjadi daya tarik bagi pabrikan otomotif. Dan salah satu yang terang – terangan tertarik untuk berinvestasi lebih di pasar China adalah anak perusahaan BMW yaitu MINI. Dan ini ditunjukkan dengan rencana MINI untuk memproduksi mobil listrik di China. Dan menariknya, detail dari mobil listrik ini mulai terkuak, dan ini bukan MINI SE.

MINI Rocketman Concept

Nah, kalau kita membahas sebuah MINI yang kompak, apalagi produknya belum ada, maka satu nama yang selalu terngiang adalah sosok MINI Rocketman. Namun, nampaknya ini bukan waktu untuk si Rocketman, melainkan untuk Paceman. Mengutip informasi via AutoCar, MINI merencanakan untuk memproduksi dua buah SUV kompak di China dalam beberapa tahun ke depan. Satu SUV akan menggunakan mesin konvensional, sedangkan SUV lainnya akan menggunakan tenaga listrik. Khusus untuk SUV listrik, ada beberapa bocoran menarik mengenai mobil ini.

Pertama, SUV ini akan menggunakan format 5 pintu, dengan dimensi mendekati ukutan BMW X1. Jadi, secara dimensi masih termasuk kompak, namun jangan dibayangkan ukurannya sangat mungil. Kedua, SUV ini akan menggunakan platform baru yang dikembangkan bersama dengan JV mereka di China. Lalu, SUV ini juga akan menggunakan baterai dengan sel yang cobalt-free lansiran SVolt. Nah, SVolt sendiri adalah bekas divisi di Great Wall Motor, partner JV MINI di China. Dan terakhir, mobil ini akan masuk dalam varian Paceman. Jadi fix, bukan sebuah Rocketman.

Sedangkan untuk SUV satunya, yang menggunakan mesin konvensional, akan menjadi lebih besar dibandingkan SUV yang ada saat ini. SUV ini akan menggunakan dimensi yang kurang lebih sama dengan BMW X3. Yap, ini akan menjadi MINI paling bongsor yang dijual, apakah harusnya pakai nama MAXI? Seharusnya begitu. Nah, untuk SUV Listrik, kabarnya mobil tersebut akan menggeser eksistensi dari BMW i3 yang masa depannya masih tak jelas. MINI dan Great Wall sendiri sudah merencanakan fasilitas produksi yang akan dibangun antara 2020 hingga 2022 dengan kapasitas 160 ribu unit per tahun dan berlokasi di Jiangsu.

Nah, kemungkinan mobil baru MINI ini baru akan siap setelah 2022 mendatang. Jadi sabar – sabar saja. Apa tanggapan kalian, kawan?

All New Mazda BT-50 : Penantian 9 Tahun, Kini Gandeng Isuzu!

$
0
0

AutonetMagz.com – Sesuai dengan beberapa informasi yang sempat kami sampaikan sebelumnya, hari ini pihak Mazda telah resmi memperkenalkan sosok All New Mazda BT-50 di pasar Australia. Lantas, apa saja yang menarik dan juga berubah dibandingkan dengan sosok Mazda BT-50 versi terdahulu? Mari kita kupas lebih dalam, setajam benang layangan.

Desain Baru, Platform Baru

All New Mazda BT-50 menandai 9 tahun sudah penantian akan kehadiran double cabin terbaru dari Mazda. Dan kita tahu bahwa Isuzu adalah sosok penting dibalik kehadiran versi terbaru Mazda Bt-50 ini. Secara desain, All New Mazda BT-50 menggunakan desain fascia depan dengan nyawa Kodo Design. Perhatikan saja bentuk grille dengan aksen krom berbentuk bilah horisontal dan juga bingkai khas Kodo Design. Lampu depannya juga termasuk sipit dengan LED DRL bulat dan lampu model proyektor. Di sisi bawah terdapat lampu sein dan lampu kabut yang ditata secara vertikal, dan bumper depannya terlihat minimalis dan mengotak.

Sayangnya, pemilihan bentuk bumper yang ‘lempeng’ tersebut agak kurang pas dengan desain wajahnya yang mengalir. Bentuk kap mesin pun juga terlihat cantik dengan tarikan garis tegas yang menyesuaikan bentuk wajahnya. Secara kasar, wajah depan All New Mazda BT-50 masih khas ala SUV- SUV Mazda lainnya. Dari sisi samping, yang membedakan All New Mazda BT-50 dengan All New Isuzu D-Max selain bentuk moncongnya adalah desain velgnya. All New Mazda BT-50 menggunakan model palang Y dengan 5 palang dan sudah dual tone. Sedangkan desain jendelanya masih sama, bahkan lekukan di pintunya pun sama.

Di sisi belakang, All New Mazda BT-50 menggunakan lampu dengan bentuk yang minimalis dan khas double cabin dengan penataan vertikal. Oiya, detail lampunya, di sisi atas ada lampu rem berbentuk bulat, khas Mazda, dan di bawahnya ada lampu sein dan lampu mundur. Bumper belakangnya sama persis dengan D-Max, hanya saja didominasi warna hitam, tidak sewarna body seperti D-Max. Pintu bagasinya juga sedikit diubah dengan menghilangkan lekukan yang ada di D-Max. Nah, karena dia menggunakan basis dari D-Max, maka jelas ada perubahan platform dibandingkan dengan versi terdahulu.

Interior Niat

Untuk interior, sebagai produk rebadge sebenarnya kita tak bisa berharap banyak pada ubahan di bagian ini. Namun ternyata ubahan yang dilakukan Mazda cukup total. Secara desain, Mazda mengubah sekitar 50% dari desain dashboard-nya. Jikalau di D-Max dashboard nampak menonjol di bagian tengah, maka Mazda membuatnya menjadi lurus seperti kebanyakan interior mobil mereka.Bentuk kisi AC juga diubah total dengan konsep yang lebih membulat. Mazda juga menambahkan ornamen silver horisontal di tengah dashboard.

Untuk desain controler AC, HU, dan konsol tengah masih sama persis dengan D-Max. Untuk setir, bentuknya pada dasarnya sama, dengan ornamen silver, namun bagian tengah di setir mobil ini dibuat membulat khas Mazda. Dan untuk menyesuaikan dengan desain dashboard, Mazda juga mengubah sedikit desain doortrim mobil ini, yang mana terlihat lebih minimalis dibandingkan dengan D-Max. Untuk fitur, interior mobil ini diperlengkapi dengan AC Digital, dan Head unit 9 inci dengan touchscreen.

Mesin & Dimensi

All New Mazda BT-50 memiliki dimensi panjang 5,2 meter dengan lebar 1,8 meter dan tinggi 1,7 meter. Jarak sumbu rodanya mencapai 3,1 meter yang membuatnya cukup bongsor. Dengan dimensi tersebut, All New Mazda BT-50 membutuhkan jarak putar mencapai 6,1 meter. Oiya, kapasitas angkutnya mencapai 1.065 kg dengan towing capacity mencapai 3,5 ton. Nah, untuk urusan dapur pacu, All New Mazda BT-50 mengandalkan mesin bertenaga 190 PS pada 3.600 rpm dan torsi 450 Nm pada rentang 1.600 hingga 2.600 rpm. Yap, ini spesifikasi mesin 4JJ3 milik Isuzu D-Max, yang mana persis sama keluaran torsi dan tenaga maksimalnya.

Di Australia sendiri All New Mazda BT-50 akan dipasarkan dengan spesifikasi penggerak 4 roda dan juga transmisi otomatis saja. Jadi, bagaimana menurut kalian sosok All New Mazda BT-50 ini?

Mahindra Berencana Lepas Merk Korsel, Ssangyong

$
0
0

AutonetMagz.com – Siapa yang ingat dengan merk asal Korea Selatan yaitu Ssangyong? Yap, merk asal Negeri Ginseng ini sempat menarik perhatian di awal kemunculannya pasca menggunakan mesin lansiran Mercedes-Benz. FYI, untuk saat ini, mayoritas kepemilikan saham dari merk Ssangyong ada di tangan pabrikan asal India yang juga berjualan di Indonesia yaitu Mahindra.

Nah, mentuip informasi dari AutoNews, ada kabar yang beredar bahwa Mahindra selaku pemilik 75% dari saham Ssangyong berencana untuk melepas saham mereka di merk asal Korsel tersebut. Sebelumnya, Mahindra adalah ‘penyelamat’ Ssangyong dari kebangkrutan di tahun 2010 alias 1 dekade silam. Berkat Mahindra, Ssangyong masih bisa eksis hingga saat ini. Baik Mahindra maupun Ssangyong sendiri juga berbagi produk satu sama lain. Ssangyong Rexton di-rebadge oleh Mahindra menjadi Mahindra Alturas, sedangkan Mahindra XUV300 adalah kembaran dari Ssangyong Tivoli.

Kondisi saat ini ditambah munculnya COVID-19 membuat banyak pabrikan otomotif harus mengencangkan ikat pinggang mereka. Dan ini juga bisa menjadi alasan paling logis mengapa Mahindra rela melepas Ssangyong. “Ssangyong memerlukan investor baru, dan kami bersama perusahaan bekerja keras untuk melihat apakah kami bisa mengamankan investasi tersebut”, ujar Managing Director Mahindra, Pawan Kumar Goenka. Sedangkan Deputy Managing Director Mahindra, Anish Shah menyebutkan bahwa jikalau ada investor baru, maka pihaknya secara otomatis akan menjual saham mereka di Ssangyong.

Walaupun berhasil menyelamatkan Ssangyong dari kebangkrutan 10 tahun lalu, nyatanya kolaborasi antara Mahindra dan Ssangyong masih belum terlihat memberikan keuntungan satu sama lain. Untuk saat ini, ada beberapa model Ssangyong yang dijual bebas. Sebut saja Ssangyong Rexton, Ssangyong Musso Double Cabin, Ssangyong Korando, Ssangyong Tivoli, dan Ssangyong Tivoli XLV (LWB), serta Ssangyong Turismo. Melepas saham di Ssangyong nampaknya akan memberikan Mahindra dana segar untuk mereka bisa revive dan survive dari kondisi dunia yang tak menentu pasca kehadiran COVID-19.

Jadi, bagaimana tanggapan kalian?

Toyota Sudah Restorasi Sebuah Nissan Skyline GT-R

$
0
0

AutonetMagz.com – Fanboy Toyota Supra dan Nissan Skyline termasuk dua kubu yang paling sering bersuara soal mobil kebanggaannya masing-masing, namun jika sudah sampai menjelekkan yang lain tanpa alasan dengan pondasi yang kuat atau masuk akal tentu tak elok didengar. Nah, sekarang apa kabarnya jika Toyota sudah merestorasi total sebuah Nissan Skyline GT-R R32? Iya, Toyota merapikan kembali Godzilla. Mereka yang di atas saja saling bantu, masih mau berantem?

Kembali ke berita, sebuah Nissan Skyline GT-R R32 berwarna abu-abu baru saja selesai direstorasi oleh Toyota. R32 itu adalah bagian dari koleksi Toyota MegaWeb di Odaiba, Tokyo. Buat yang sudah tahu tempat apa itu, tentu saja itu adalah surganya otomotif Jepang yang haram untuk dilewatkan bersamaan dengan Honda Gallery dan Nissan Crossing. Bagi yang belum tahu, Toyota MegaWeb adalah showroom yang memamerkan mobil-mobil klasik, dan tidak hanya merek Toyota saja, melainkan semua merek di dunia.

Kita bisa menemukan Datsun Fairlady, BMW Isetta bahkan hingga Corvette C2 di Toyota MegaWeb, termasuk ya si R32 tadi. Semua mobil di Toyota MegaWeb bisa dikendarai dan masih layak jalan, kadang-kadang stafnya memanaskan mobil-mobilnya sembari jalan santai dan mengijinkan pengunjung untuk menumpang. Pada lantai bawah Toyota MegaWeb, ada satu area bernama Restore Pit, tempat perawatan dan restorasi mobil-mobil koleksi di sana.

Sejumlah teknisi akan terlihat sedang bekerja serius merawat atau merestorasi mobil-mobil yang ada di sana. Rata-rata teknisinya sudah berusia lanjut, tapi memang mereka bekerja lama di bidang otomotif – Khususnya di manufaktur Toyota – alias berdedikasi penuh, jadi sudah hapal mobil luar dalam. Area Restore Pit ini tidak luas, jadi kadang-kadang seabrek mobil masuk bersamaan di area ini. Restorasi ini dimulai tahun 2019, dan satu-satunya pengerjaan yang dilakukan dari pihak luar adalah pengecatan dan perbaikan bodi, soalnya Restore Pit tidak ada fasilitas tersebut.

Tentu saja restorasinya pakai suku cadang Nissan, karena Nissan sendiri sudah membuat lagi suku cadang Nissan Skyline R32 hingga R34. Berbekal alat-alat standar sebuah bengkel, teknisi Toyota MegaWeb pelan-pelan memulihkan kondisi R32 itu. Sangat menyenangkan kala melihat sebuah merek sangat peduli dengan karya merek lain, apalagi karya terbesarnya. Sekali lagi, yang di atas saja saling bantu, masih mau berantem? Sampaikan opinimu di kolom komentar!

Nissan X-Trail Nismo Bisa Saja Terwujud

$
0
0

AutonetMagz.com – Masih dalam hangatnya langkah perbaikan diri Nissan, berita soal kehadiran Nissan X-Trail generasi keempat pun masih diperbincangkan karena memang merupakan salah satu SUV terlaris Nissan, khususnya di Amerika di mana ia dikenal sebagai Nissan Rogue. Desain, platform, teknologi, bahkan hingga mesinnya dipakaikan yang baru. Saat ini, Nissan Rogue – atau Nissan X-Trail – hanya tersedia dalam 1 pilihan mesin saja.

Adalah mesin 2.500 cc 4 silinder non turbo bertenaga 181 hp dan torsi 245 Nm yang disalurkan ke roda melalui transmisi CVT X-Tronic kepunyaan Nissan, dan penggeraknya tersedia dalam opsi FWD atau AWD. Mesin ini sudah ada di Nissan Altima sebelumnya, tapi karena biasanya Nissan tidak berhenti di 1 mesin saja, apa masih ada kemunculan varian lain? Bayangkan, Nissan X-Trail Nismo bermesin 2.000 cc turbo dengan kompresi variabel baru dari Nissan. Beuh…

Presiden Perencanaan Produk Nissan, Jared Haslam ditanyai oleh Carbuzz soal varian baru semisal Nissan X-Trail Nismo bermesin turbo.”Memasang mesin 2.000 cc turbo dengan kompresi variabel belum pernah kami lakukan sebelumnya. Tidak ada prototipe yang pakai mesin turbo itu di luar sana,” katanya.”Kami merilis varian 2.500 cc. Itu adalah keseimbangan terbaik antara performa dan efisiensi. Selalu ada pertimbangan untuk masa mendatang. Kami terbuka untuk potensi studi model lain,” tambah Jared.

Jika Nissan memberikan bumbu Nismo kepada Nissan X-Trail, ia dijamin bakal tambah ganteng dan memikat. Lihat apa yang kami buat, sebuah rekaan Nissan X-Trail Nismo dengan warna putih dan aksen merah seperti Nissan GT-R Nismo dan Nissan Fairlady Z Nismo. Lis-lis chrome diganti dengan hitam dan ada emblem “Nismo” di gril depan. Mobil juga dibuat lebih ceper dan ia memakai pelek Nismo, lengkap dengan rem yang lebih besar dan bertuliskan “Nissan”.

Tentu kami harap Nissan dapat membuat Nissan X-Trail Nismo jadi kenyataan, tapi toh kami rasa Nissan X-Trail baru juga akan menawarkan sebuah produk yang melampaui pendahulunya berkat revisi besar-besaran di beberapa aspek penting. Jika mesin turbo dengan kompresi variabel Nissan yang bertenaga 248 hp dan torsi 370 Nm dibenamkan untuk membuat versi Nismo, tentu sangat diapresiasi. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Lamborghini Stop Ikut Pameran Besar, Fokus Acara Privat

$
0
0

AutonetMagz.com – Kita semua tahu kalau Geneva Motor Show tahun 2020 batal digelar gara-gara COVID-19, tapi hal ini tidak jadi soal buat Lamborghini karena mereka memang tidak jadi peserta pameran itu. Malah, Lamborghini memutuskan untuk berhenti ikut serta dalam pameran besar berskala internasional dan fokus ke acara khusus yang bersifat pribadi demi menjalin hubungan lebih dekat dan personal dengan penggunanya.

Gerakan tersebut disampaikan oleh Kepala Pemasaran dan Komunikasi Lamborghini, Katia Bassi kepada Autocar India. “Kami memutuskan untuk stop ikut pameran karena kami makin yakin bahwa untuk menjalin relasi lebih intim dengan konsumen kami adalah kunci, dan pameran mobil tidak lagi relevan dengan filosofi kami,” katanya. Terakhir kali Lamborghini ikut pameran besar, mereka memperkenalkan Lamborghini Sian, supercar V12 hybrid pertama Lamborghini yang dibuat terbatas.

Lamborghini akan membuat acara pengganti, semacam program eksklusif untuk konsumennya seperti merilis mobil baru di tempat spesial, tur istimewa dan acara test drive untuk klien, prospek dan VIP yang mengerti apa itu Lamborghini. Buat merek-merek normal seperti Suzuki, Honda, Toyota, Mitsubishi atau Nissan, mungkin hal ini bukan gerakan bagus, tapi buat merek yang penggunanya bisa dibilang eksklusif seperti Lamborghini, Pagani dan Ferrari, hal ini masuk akal.

Terlebih,”Pameran otomotif dengan format tradisional memberi kesempatan bagi orang untuk melihat mobil dan teknologi baru dalam satu tempat dan waktu, namun pengaruh dari internet dan media sosial sudah mengubah peranan fundamental pameran otomotif.” Kata Bassi. Tidak salah sih, gara-gara coronavirus semua layanan online jadi normal sekarang, termasuk lihat pameran secara online.

Dalam waktu dekat, Lamborghini akan membuat acara pribadi untuk meluncurkan edisi spesial balap hasil racikan Squadra Corse. Mobilnya belum punya nama, tapi mesin 6.500 cc V12 Lamborghini diklaim akan menghasilkan 830 hp dan konon hanya dibuat 40 unit. Selain itu, ada juga Huracan Super Trofeo Omologato yang memakai mesin 5.200 cc V10 640 hp namun lebih ringan 150 kg dibanding Huracan Evo biasa. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!


Alasan Mazda Pilih Isuzu Alih – Alih Ford & Toyota

$
0
0

AutonetMagz.com – Kemarin kita telah saksikan bersama kehadiran dari All New Mazda BT-50 di pasar Australia. Dan kehadiran mobil ini menggenapi 9 tahun penantian, karena sebelumnya mobil ini adalah kembaran dari Ford Ranger, dan kerjasama antara Ford dan Mazda di segmen tersebut sudah berakhir. Lantas, mengapa Mazda memilih Isuzu sebagai kompatriot barunya? Mengapa bukan Toyota?

Kita semua tahu bahwa Mazda juga memiliki kedekatan tersendiri dengan pihak Toyota. Terbukti dengan pabrik bersama yang didirikan di Amerika Serikat. Lantas, mengapa pihak Mazda tidak lebih memilih Toyota yang juga baru saja memperbaharui sosok D-Cab mereka yaitu Toyota Hilux? Nah, Pihak Mazda dalam rilis resminya menyatakan bahwa mereka sejatinya sudah berbicara dengan pihak Toyota terkait proyek All New Mazda BT-50. Namun, dari diskusi tersebut, keduanya menemukan bahwa daur hidup model Toyota di segmen ini tidak bisa sesuai dengan permintaan dari Mazda. Belum jelas dimana ketidaksesuaiannya, namun pihak Mazda berjanji akan membahasnya.

Mazda juga menyebutkan bahwa dipilihnya Isuzu juga sudah dikomunikasikan dengan pihak Toyota dan juga mantan kompatriot mereka yaitu Ford, Kita juga tahu bahwa Ford kini menggandeng VW untuk mengembangkan Ranger-Amarok di segmen yang sama. Nah, All New Mazda BT-50 sendiri tidak akan diproduksi di pabrik perakitan milik Mazda. Jadi, seluruh unit All New Mazda BT-50 adalah rakitan pabrik Isuzu di Thailand. Produksi sendiri sudah dimulai di paruh kedua tahun 2020 ini, dan setelah unit dirasa cukup akan langsung didistribusikan ke konsumen. Pihak Mazda sendiri tidak banyak berkomentar terkait produksinya, karena itu adalah ranah dari Isuzu.

Lantas, pertanyaan pamungkas, kenapa dirakit Isuzu? Kan Mazda juga punya pabrik? Mazda menjelaskan bahwa pihaknya ingin memperkuat pasar passenger dan SUV mereka dengan target mencapai 40 ribu unit per tahun yang akan diproduksi di AAT alias Auto Alliance Thailand. FYI, AAT adalah fasilitas perakitan hasil kerjasama Mazda dan Ford yang sebenarnya dialokasikan untuk memproduksi kendaraan komersial seperti Mazda BT-50. Nah, dengan dialihkannya produksi All New Mazda BT-50 ke pabrik Isuzu, maka Mazda bisa menggunakan fasilitas tersebut untuk memproduksi passenger car mereka termasuk SUV – SUV mereka.

Jadi, itulah alasan dibalik kehadiran All New Mazda BT-50 yang melibatkan Isuzu, termasuk mengapa Mazda tidak memproduksi sendiri. Bagaimana menurut kalian?

Audi Jalankan Project Artemis demi Kuasai Mobil Listrik

$
0
0

AutonetMagz.com – Secara diam-diam, rupanya Audi sedang melakukan pembenahan demi mengejar teknologi mobil listrik yang terus berkembang tiap harinya. Meski sudah punya mobil listrik seperti Audi e-tron dan e-tron Sportback, Audi tahu bahwa masih banyak sektor yang harus digarap jika ingin jadi pemain besar di kancah mobil listrik. Untuk itulah, di bawah kepemimpinan CEO baru Audi bernama Markus Duesmann, Audi resmi menjalankan Project Artemis.

Bukan, ini bukan nama karakter dalam film “Ready Player One”, tapi lebih seperti divisi baru dalam tubuh Audi untuk meriset teknologi baru untuk mobil listrik, sistem self-driving yang merujuk kepada model tertentu. Divisi ini diharapkan bisa menghasilkan sebuah mobil listrik baru untuk siap berkeliaran pada tahun 2024. Mantan insinyur F1 bernama Alex Hitzinger akan menjadi kepala divisi Project Artemis ini.

Sebelum memimpin Artemis, Hitzinger saat ini adalah pimpinan pengembangan teknologi autonomous VW Group. Dalam dunia balap, ia pernah bergabung di Ford / Cosworth sebagai kepala insinyur pengembangan termuda di F1. Ia menciptakan mesin F1 pertama yang putaran mesinnya bisa mencapai 20.000 RPM pada tahun 2006. Kemenangan Porsche di Le Mans secara hattrick pada 2015, 2016, dan 2017 juga tak lepas dari perannya di balik layar.

Untuk bisa membuat mobil baru dalam 4 tahun saja, tim Artemis akan memiliki akses ke semua sumber daya di VW Group. Dengan demikian, mereka tidak akan terpaku untuk meracik mobil Audi. Sebagai imbalannya, hasil pengembangan yang dibuat oleh Project Artemis akan memberikan rancangan dasar untuk proses pengembangan yang cepat dan agresif dalam VW Group. Dengan begini, merek lain di bawah payung VW Group dapat mempercepat pengembangan produk masing-masing.

Selain mempercepat riset dan pengembangan mobil listrik, Project Artemis juga akan bertanggung jawab untuk merancang model bisnis baru untuk semua tahap penggunaan atau kepemilikan mobil. Ini bisa berarti bahwa mobil yang dikembangkan oleh divisi Artemis Audi dapat disediakan bagi pelanggan dengan metode lain selain dari beli, cicil atau sewa seperti yang kita lakukan sekarang. Singkatnya, cari cara baru untuk memiliki atau menggunakan mobilnya. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Volkswagen Segera Kuasai Penuh Saham Audi

$
0
0

AutonetMagz.com – Sudah lebih dari 55 tahun pihak Volkswagen AG menjadi pemilik mayoritas dari brand senegara mereka yaitu Audi. Namun, hingga detik ini, VW masih berstatus sebagai pemegang saham mayoritas saja, bukan sebaga pemilik penuh dari Audi. Walaupun begitu, dalam waktu dekat status ini sanga mungkin berubah, karena pihak VW sedang berencana untuk mengakuisisi semua saham sisa dari Audi. Mari kita bahas.

Jadi, mengutip informasi via AutoNews, saat ini Volkswagen memegang 99,64% saham milik Audi. Yap, itu memang sudah hampir 100%, namun tetap saja 0,36% saham masih menjadi milik pihak lain. Nah, pihak Volkswagen sendiri kabarnya akan membeli saham minoritas tersebut dan memiliki Audi secara penuh. “Volkswagen AG mengumumkan dan mendetailkan bahwa mereka telah menyiapkan dana untuk membeli saham dari pemegang sama minor di Audi dengan membeli sebesar 1,551.53 Euro per lembar saham Audi AG”, ujar Volkswagen kepada sumber. Sumber menyebutkan ada premi mengejutkan sebesar 48% yang akan dibayarkan pada pemegang saham minoritas.

FYI, untuk harga saham milik Audi AG ada di angka 1.050 Euro atau setara dengan 16 jutaan Rupiah. Nah, sesuai pernyataan diatas, pihak VW akan membeli saham dengan harga 1.551,53 Euro atau setara 24,6 jutaan Rupiah. Saham Audi yang beredar sendiri ada 152.749 saham, sehingga perlu biaya sekitar 237 juta Euro atau setara dengan 3,7 triliun bagi VW untuk menjadi pemilik penuh dari Audi. Kabarnya, akuisisi dari pihak Volkswagen AG akan dilaksanakan di bulan Juli ataupun Agustus 2020 ini dalam rapat tahunan Audi. Tentunya kita tunggu saja perkembangannya.

Sebelum dimiliki oleh Volkswagen AG, Audi sendiri sempat dimiliki oleh rekanan senegaranya yang lain yaitu Daimler-Benz. Sedangkan Volkswagen AG sendiri pada awalnya hanya memiliki 50% saham saja di awal mula mengakuisisi saham milik Audi. Hingga saat ini, baik Volkswagen maupun Audi sudah menorehkan banyak hal, termasuk berbagi platform dan mesin. Tentunya, dengan kepemilikan penuh atas saham Audi, Volkswagen AG bisa makin leluasa untuk menentukan arah masa depan Audi, dan juga keterhubungannya dengan jajaran merk lain di bawah naungan Volkswagen AG.

Jadi, apa tanggapan kalian, kawan?

Wholesales Mobil Anjlok 95,7%, Retail Terjun Bebas 81,8%

$
0
0

AutonetMagz.com – Kondisi pandemi COVID-19 yang saat ini tengah dialami banyak negara termasuk Indonesia telah berhasil memukul telak sektor otomotif, khususnya roda 4. Pasca menghantam penjualan di bulan April 2020 lalu secara wholesales dan retail, COVID-19 juga telah membuat penjualan mobil di bulan Mei 2020 sama buruknya. Bahkan, secara wholesales ada penurunan sebanyak 95,7% secara year-on-year di bulan lalu.

Secara wholesales, penjualan mobil di bulan Mei 2020 kemarin mencapai angka 3.551 unit, yang mana drop jauh dari angka 84.109 unit di bulan yang sama tahun lalu. Dibandingkan bulan April, ada penurunan sebanyak 4.317 unit alias 54,8%. Jikalau kita bandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, penurunan secara wholesales termasuk ekstrim, yaitu di angka 85,7%. Capaian di bulan Mei 2020 ini menghasilkan nilai kumulatif di angka 248.310 unit sejak awal tahun. Angka ini jelas turun dibandingkan capaian kumulatif di tahun lalu yang ada di sekitar 422.497 unit, alias drop 41,2%. Oiya, perlu kami ingatkan lagi jikalau angka wholesales adalah angka pengiriman unit dari pabrik ke diler.

Dan menariknya, di bulan mei ada pabrikan yang angka wholesales-nya nol, yaitu Astra Daihatsu. Ini karena Daihatsu tidak mengirim unit satupun ke diler. Alasannya jelas, karena unit di diler masih menumpuk. Sedangkan secara retail, penjualan di bulan Mei 2020 ada di angka 17,083 unit, yang mana drop sebesar 81,8% dibandingkan bulan yang sama di tahun lalu yang ada di angka 93,881 unit. Dibandingkan bulan April, penjualan retail juga turun sebesar 29,6% dari angka 24.273 unit. Angka kumulatif retail ada di angka 260.716 unit sejak awal tahun 2020 ini yang mana juga menurun sebanyak 40% dari angka kumulatif di periode yang sama tahun lalu. Toyota masih memimping angka retail bulan lalu dengan 6.700 unit kendaraan lebih

Dan terakhir, adalah angka produksi mobil. Kita tahu bersama dalam 2 bulan terakhir PSBB diterapkan di kawasan – kawasan tertentu yang akhirnya berpengaruh pada produksi mobil. Di bulan Mei 2020 kemarin, produksi mobil hanya ada di angka 2,627 unit saja, jauh kalau dibandingkan dengan angka 103,342 unit di tahun lalu. Hanya Toyota, Mitsubishi Fuso, Suzuki, Honda, Hino, Isuzu, DFSK, Mercedes-Benz, Hyundai dan Mercedes-Benz Niaga yang memproduksi barang di bulan lalu. Sedangkan merk lain seperti Mitsubishi, Wuling, Daihatsu, dan BMW tidak memproduksi unit apapun di bulan Mei 2020.

Jadi, apa tanggapan kalian, kawan?

All New Honda City Rilis di India, Tanpa Mesin Turbo

$
0
0

AutonetMagz.com – Akhirnya, setelah beberapa kali bocoran spesifikasinya muncul di Internet, pihak Honda India resmi memperkenalkan versi terbaru dari sedan laris manis mereka, Honda City. Nah, tampilan dari All New Honda City sendiri sama dengan versi Thailand, namun ada beberapa perbedaan dalam hal spesifikasi untuk versi Negeri Bollywood tersebut.

Pertama, dan paling krusial, All New Honda City tidak dibekali dengan mesin turbo untuk versi India. Alih – alih menggunakan mesin 1.000cc Turbo, All New Honda City di India malah menggunakan mesin 1.500cc L15B i-VTEC naturally aspirated. Tenaganya mencapai 121 PS pada 6.600 rpm dengan torsi 145 Nm pada 4.300 rpm. Sedangkan mesin kedua adalah mesin 1.500cc i-DTEC Diesel dengan tenaga mencapai 100 PS pada 3.600 rpm dan torsi 200 Nm pada 1.750 rpm. Untuk versi bensin akan dibekali transmisi manual 6 percepatan dan CVT, sedangkan versi mesin diesel hanya ada opsi transmisi manual 6 percepatan saja.’

Untuk urusan fitur, All New Honda City dibekali dengan beberapa fitur menarik seperti electric sunroof, lampu LED depan belakang dengan fitur follow me home, passive keyless entry dengan walkaway autolock, remote engine start, layar MID 7 inci TFT full colour dengan G-Meter, sistem infotainment 8 inci layar sentuh dengan konektivitas Apple CarPlay dan Android Auto, serta spion elektrokromatik. Oiya, selain itu, mobil ini juga dibekali dengan Alexa Remote Capability, Ambient Light, Honda LaneWatch Camera, 6 buah airbags, VSA dengan Agile Handling Assist (AHA), HSA, dan juga Tyre Pressure Monitoring System (TPMS).

Secara dimensi, All New Honda City juga sedikit berbeda dengan versi Thailand. All New Honda City versi India lebih pendek 4mm dan 22mm lebih tinggi. Sedangkan yang menarik, ada perbedaan wheelbase mencapai 11mm lebih panjang dibandingkan dengan All New Honda City versi Thailand. Pihak Honda mengklaim bahwa All New Honda City versi India ini mampu mencatatkan angka konsumsi BBM mencapai 17,8 km/liter untuk versi bensin-manual dan 18,4 km/liter untuk varian Bensin-CVT. Sedangkan versi Diesel-Manual diklaim bisa mencapai angka 24,1 km/liter.

All New Honda City akan mulai dijual di India pada bulan Juli mendatang dengan prediksi harga mulai dibawah 10 lakh Rupee (185 jutaan Rupiah). Jadi, apa pendapat kalian, sob?

Porsche : 911 Hybrid Akan Datang, Takdir Mesin N/A Terdesak

$
0
0

AutonetMagz.com – Porsche 911 adalah salah satu ikon otomotif dunia yang mudah dikenali dan berusia panjang. Setelah puluhan tahun menjalani perannya sebagai mobil sport, ia terus berubah mengikuti perkembangan jaman meski penerimaannya tidak selalu mudah. Saat Porsche memperkenalkan mesin berpendingin air, fansnya ribut. Saat setirnya pakai EPS, fansnya ribut. Saat 911 Carrera pakai turbo, ribut lagi, tapi semua itu pelan-pelan akan jadi terbiasa.

Pimpinan mobil sport Porsche, Frank-Steffen Walliser mengungkapkan kepada Autocar bahwa 911 varian awal seperti Carrera, Carrera S atau Carrera T bahkan GTS tidak akan kembali ke mesin naturally aspirated. Meski mesin 4.000 cc flat 6 N/A Porsche bisa terpasang sempurna di 911 GT3, 911 GT3 RS, 718 Cayman dan 718 Boxster, memasangnya di 911 Carrera bakal susah karena mesinnya harus diputar 180 derajat. Ini karena Cayman dan Boxster mesin tengah sementara 911 mesin belakang.

Iya, mesin itu bisa dipasang di 911 GT3 dan GT3 RS karena memang dari awal sudah disiapkan untuk mesin itu, tapi tidak untuk 911 Carrera. Masalah engineering-nya sendiri tidak mudah dan tidak murah, dan jika digabung dengan standar gas buang baru yang makin ketat, nampaknya tak ada gunanya Porsche repot-repot memasang mesin non turbo ke Carrera atau GTS. Frank-Steffen Walliser sendiri mau melihat 911 naturally aspirated, tapi realita tak mengijinkan hal itu terjadi.

Sekali lagi, itu hanya untuk varian Carrera dan GTS. Khusus 992 varian GT3 dan GT3 RS, mesin 4.000 cc flat 6 non turbo akan tetap terpasang, kecuali buat GT2 RS yang pasti twin turbo. Memang versi darah balap macam GT3, GT3 RS dan GT2 RS bukan buat kebanyakan konsumen Porsche 911, tapi mereka memegang peranan penting dalam segmen yang niche. Selanjutnya, Porsche 911 hybrid dipastikan hadir saat generasi 992 ini akan facelift.

Tantangan terbesar dalam membuat Porsche 911 hybrid adalah berat. Jelas, baterai itu berat, belum lagi soal ruang.”Kami harus pintar-pintar mendesain penempatannya karena mobilnya sendiri relatif kecil. Kami tidak mau menghilangkan format 2+2 seater, bentuk khasnya atau arsitektur mobilnya, karena itu adalah bagian penting dari 911,” tutup Frank-Steffen Walliser. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Yamaha Jatim Sambut New Normal Dengan Program Baru

$
0
0

AutonetMagz.com – Kalian tentu tahu bahwa beberapa daerah, utamanya yang pernah menerapkan PSBB, kini mulai beranjak ke fase baru yaitu New Normal. Dan di fase New Normal ini, ada beberapa kebijakan yang membuat publik bisa kembali beraktifitas seperti dahulu namun dengan sejumlah protokol kesehatan. Nah, kembalinya aktifitas publik tentunya juga menghidupkan kembali roda bisnis otomotif, termasuk di segmen roda dua.

PT Surya Timur Sakti Jatim (STSJ) selaku main dealer resmi Yamaha di kawasan Jawa Timur menyadari bahwa kebutuhan akan kendaraan pribadi saat ini semakin meningkat. Apalagi kondisi new normal menghimbau masyarakat untuk selalu menjaga jarak juga semakin gencar digalakkan. Untuk tetap memenuhi kebutuhan konsumen, pihak STSJ pun memberikan program baru berupa penawaran spesial pembelian unit-unit Yamaha mulai dari potongan angsuran hingga bunga cicilan 0%. Nah, pihak STSJ memberlakukan program ini hampir pada semua produk mereka, dimulai dari Parade Extra Hemat yang memberikan penawaran angsuran ringan unit Yamaha Fino, Vixion, Lexi, dan Freego.

William Saputra selaku Manager Promosi PT STSJ mengatakan, “Program-program ini kami adakan untuk memberikan kemudahan masyarakat yang ingin memiliki kendaraan pribadi. Harapannya nanti masyarakat tidak lagi kesulitan untuk membeli motor Yamaha. Apalagi saat ini memasuki masa new normal di mana masyarakat dianjurkan untuk menjaga jarak salah satunya dengan menaiki kendaraan pribadi”. Oiya, sebagai bentuk apresiasi bagi para PNS, pegawai BUMN, dan Tenaga Medis yang selalu senantiasa berjuang demi masyarakat, ada penawaran Special for You untuk unit All New NMAX 155, Lexi, dan Freego.

Disadari ataupun tidak, perubahan kebijakan menuju new normal memang memberikan pilihan bagi masyarakat untuk berkendara dengan kendaraan pribadi seperti sepeda motor, sepeda angin ataupun mobil pribadi. Layanan kendaraan umum memang masih berjalan, hanya saja kita tidak bisa memprediksi seberapa ramai pengguna layanan tersebut, padahal disaat yang bersamaan kita harus tetap menjaga jarak sosial. Bagi kalian yang bermukim di kawasan Surabaya dan sekitarnya, serta sedang mempertimbangakan untuk meminang motor baru, kalian bisa manfaatkan program dari pihak Yamaha Jatim ini.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?


MINI GT Edition Dirilis, Cuma Ada 30 Unit Saja!

$
0
0

AutonetMagz.com – BMW Group Indonesia selaku APM BMW dan MINI di tanah air nampaknya merupakan APM paling rajin selama masa pandemi COVID-19 ini. Pasca memperkenalkan beberapa produk di masa PSBB kemarin, kini BMW Group Indonesia melalui MINI juga memperkenalkan sebuah varian baru dan terbatas dari produk mereka. Dan inilah sosok MINI GT Edition yang cuma ada 30 unit saja di Indonesia.

Kehadiran MINI GT Edition di pasar Indonesia sendiri merupakan sebuah peringatan akan salah satu produk MINI di masa lalu yaitu Mini 1275 GT yang merupakan ciptaan Roy Hanes di tahun 1969. Mini 1275 GT sendiri kala itu merupakan penerus dari Cooper S dengan tampilan lebih sporty. Oleh karenanya, MINI GT Edition sendiri juga dibangun dari basis MINI Cooper S versi 3 pintu. “Hari ini, MINI Indonesia memperkenalkan MINI GT Edition baru, terinspirasi oleh kesuksesan Mini 1275 GT yang pada saat itu merupakan salah satu kendaraan sport kompak paling aman, lengkap, unggul secara aerodinamis, dan mudah untuk dikonfigurasi“, ujar Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia.

Lantas, apa saja ubahan yang diberikan di MINI GT Edition ini sehingg aberbeda dengan varian Cooper S biasa? Ada beberapa komponen. Pertama, MINI GT Edition menggunakan John Cooper Works Aerodynamic Kit, velg 17 inci JCW dengan run flat tyre, sepaket decal GT Edition (kap mesin, skirt depan, spoiler belakang, dan bagian samping) serta Scuttle Samping GT Edition. Selain itu, mobil ini juga mendapatkan ubahan lain berupa lampu LED tambahan di depan, serta aplikasi ornamen piano black pada door handle, trim lampu depan belakang, penutup tangki, dan grille-nya. Di Interior, ada 3D Printed GT Edition Interior Surface dan LED Door Sill bertuliskan GT, serta puddle lamp yang memproyeksikan logo GT.

MINI GT Edition sendiri hanya akan dijual dalam 3 skema warna saja, yaitu Midnight Black dengan Melting Silver Roof dan Mirror Caps, lalu Chili Red dengan Jet Black Roof dan Mirror Caps, serta White Silver dengan Jet Black Roof dan Mirror Caps. MINI GT Edition akan mulai tersedia melalui pemesanan online berupa pre booking pada tanggal 22 Juni 2020 mendatang, atau kalian juga bisa mengunjungi diler resmi MINI . Harga dari MINI GT Edition mencapai 840 juta Rupiah secara off the road, dan ingat, unitnya terbatas 30 unit saja. Nah, kalau kalian berminat dengan mobil ini, kalian bisa berjuang untuk mendapatkan salah satu dari 30 unit terbatas versi GT tersebut.

Bagaimana menurut kalian?

Hadapi COVID-19, Gaji Petinggi Mitsubishi Akan Dipotong

$
0
0

AutonetMagz.com – Kita semua tahu bahwa pabrikan otomotif kini sedang menderita karena penjualan yang anjlok di beberapa belahan dunia pasca kehadiran COVID-19. Banyak pabrikan yang akhirnya mengencangkan ikat pingging mereka guna bisa terus bertahan dalam pandemi ini. Salah satunya adalah Mitsubishi Motors yang baru – baru ini mengumumkan salah satu kebijakan penghematan mereka.

In this image from a video provided by Mitsubishi Motors Corp., Chief Executive Takao Kato speaks during its shareholders meeting Thursday, June 18, 2020. Mitsubishi Motors told shareholders Thursday that top executives are getting pay cuts to take responsibility for the Japanese automaker’s financial losses. (Mitsubishi Motors Corp. via AP)

Takao Kato, CEO dari Mitsubishi Motor Corp menyebutkan dalam siaran online Meeting kepada para petinggi Mitsubishi bahwa pihaknya akan menerapkan sebuah kebijakan baru berupa penghematan anggaran untuk para petinggi. Penghematan anggaran ini berupa pemotongan gaji pokok sebesar 45% dari angka seharusnya, dan juga tidak memberikan bonus seperti sebagaimana biasanya. Langkah ini menurut Kato-san harus diambil karena adanya ketidakpastian kondisi pasca munculnya pandemi. “Saya berharap kami bisa mendapatkan pengertian dari kalian semua”, ujar Takao Kato kepada para pemegang saham MMC.

Mitsubishi Motor Corp sendiri ikut merasakan penurunan penjualan karena adanya pandemi COVID-19. MMC sendiri dikabarkan merugi sebesar 25,8 Milyar Yen atau sekitar 3,42 Triliun Rupiah pada penghujung tahun fiskal 2019 di bulan Maret 2020 kemarin. Di Indonesia sendiri, MMKSI selaku APM dari Mitsubishi juga tidak memproduksi satupun unit mobil di bulan Mei 2020 kemarin. Kondisi ini jelas membuat para prinsipal di Mitsubishi haru segera mengambil tindakan, dan memotong gaji para petinggi menjadi sebuah bentuk ‘pengorbanan’ mereka terhadap keberlangsungan perusahaan. Mitsubishi sendiri berada dalam aliansi bersama dengan Nissan dan Renault.

Yang mana, pada penghujung bulan Mei 2020 kemarin aliansi tersebut menetapkan beberapa strategi baru untuk menghadapi beberapa kondisi yang ada. Mitsubishi akan memerankan peran penting sebagai leader untuk aliansi di kawasan Asia tenggara, dimana pabrikan berlogo tiga berlian ini memiliki posisi yang cukup baik di Indonesia, dan Thailand. Itu artinya, bisa jadi Mitsubishi akan menentukan arah R&D dari produk aliansi di kawasan ini. Selain itu, Mitsubishi juga akan memainkan peran penting dalam hal pengembangan teknologi plug in hybrid alias PHEV. Kita sudah tahu bahwa Outlander PHEV merupakan salah satu bukti kemampuan Mitsubishi di bidang ini.

Jadi, bagaimana tanggapan kalian, kawan?

KIA Sebar Teaser All New Grand Sedona, Lebih Macho?

$
0
0

AutonetMagz.com – Sosok KIA Grand Sedona versi terbaru memang sudah beberapa kali tertangkap kamera diuji jalan, dan kali ini bukan lagi foto spyshot yang beredar di dunia maya melainkan teaser. Yap, KIA telah resmi menyebar teaser dari All New KIA Grand Sedona alias KIA Carnival. Dan menariknya, wajah depan dari mobil ini terlihat cukup gamblang dalam teaser tersebut. Mari kita bahas.

Kalau kita perhatikan, sosok All New KIA Grand Sedona ini kini memiliki nafas ala sebuah SUV, namun dengan body bongsor khas minivan atau MPV. Di sisi depan, All New KIA Grand Sedona menggunakan grille khas KIA yaitu tiger nose dengan bingkai bereana silver atau krom dan ukuran grille yang lumayan besar. Oiya, grille ini seolah menyambung dengan bentuk lampunya, seperti yang bisa kita temukan di KIA Seltos juga. Selain itu, nampaknya kap mesin dari All New KIA Grand Sedona tidak terlalu panjang, dengan bentuk fender yang cukup bulky untuk sebuah MPV. Oiya, bumpernya juga terlihat sporty dengan tarikan garis yang tegas.

Kalau diperhatikan, nafas SUV dari All New KIA Grand Sedona cukup terlihat pada bentuk fascia depannya. Dan benar saja, KIA sendiri menyebut All New KIA Grand Sedona sebagai GUV atau Grand Utility Vehicle. Selain itu, kalau kalian perhatikan bentuk buritannya, banyak aura boxy atau mengotak yang ditanamkan KIA di mobil ini. Penggunaan desain semacam ini makin membuat All New KIA Grand Sedona berkesan macho. Oiya, karena teaser ini masih oleh digital, jadi jangan baper melihat bentuk velg dan ban berprofil tipis di gambar tersebut, aslinya tidak akan seperti itu karena akan mengorbankan kenyamanan dan radius putar.

Nah, jikalau teaser-nya sudah disebar, maka jelas kehadiran All New KIA Grand Sedona tinggal menunggu waktu saja. Kabarnya, All New KIA Grand Sedona akan menyapa publik korea Selatan pada kuartal ketiga tahun 2020 ini, yaitu antara Juli hingga September mendatang. KIA Grand Sedona yang dijual saat ini adalah versi generasi ketiga yang berkode YP, dan sudah dijual sejak tahun 2015 lalu. Praktis, KIA Grand Sedona YP adalah model yang usianya paling singkat karena di generasi pertamanya mampu bertahan selama 7 tahun dan di generasi keduanya malah mencapai 8 tahun sebelum berganti model.

Jadi, apa tanggapan kalian mengenai sosok All New KIA Grand Sedona ini?

Royal Enfield Buka Flagship Store di Pondok Indah

$
0
0

AutonetMagz.com – Sebagai salah satu merk yang serius menggarap pasar roda dua di Indonesia, Royal Enfield Indonesia terus berusaha untuk memperluas jaringan mereka sehingga bisa lebih mudah dijangkau oleh calon konsumen. Dan baru – baru ini, pihak Royal Enfield kembali membuka flagship store baru di kawasan Jakarta, lebih tepatnya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Bersama Main Authorized Dealer (diler resmi utama) – PT Nusantara Batavia International, Royal Enfield mengharapkan pertumbuhan bisnis yang lebih ambisius, ekspansi yang lebih besar, serta layanan dan pengalaman pelanggan terbaik. Flagship store pertama Royal Enfield bersama PT Nusantara Batavia International ini berlokasi di Jalan Sultan Iskandar Muda, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dengan desain store yang mengesankan dan sesuai identitas global Royal Enfield, store ini menjadi destinasi bagi para pelanggan dan pengendara sepeda motor. Store Royal Enfield ini menjalankan fungsi penjualan, servis dan suku cadang untuk memenuhi berbagai kebutuhan gaya hidup pengendara.

Tidak hanya melihat line-up lengkap motor Royal Enfield, pengunjung juga dapat membeli apparel dan aksesoris asli Royal Enfield di flagship store Pondok Indah ini. Sejak pertama kali hadir di pasar Indonesia, Royal Enfield telah memiliki lebih dari 3.000 pengendara yang tersebar di berbagai wilayah. Sejumlah komunitas beranggotakan para pengendara yang antusias telah dibangun dengan jumlah anggota yang terus bertambah dari hari ke hari. Berbagai aktivitas bermotor dan kegiatan bagi para pengendara Royal Enfield digelar untuk memastikan para pelanggan dan penggemar Royal Enfield dapat merasakan pengalaman berkendara yang sesungguhnya bersama Royal Enfield.

Pemilihan PT Nusantara Batavia International sendiri karena ada alasan yang kuat. Nusantara Group, perusahaan otomotif ternama di Indonesia, didirikan pada tahun 1973 dan mengelola 12 merek yang terdiri dari merek roda dua dan roda empat dengan 55 outlet yang tersebar di Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Nah, pengalaman tersebutlah yang membuat pihak Royal Enfield percaya diri menggandeng grup Nusantara. Untuk kalian yang kepo dengan produk – produk dari Royal Enfield dan kebetulan berdomisili di kawasan Jakarta, khususnya Jakarta Selatan, maka kini kalian punya destinasi jikalau ingin mengenal lebih jauh produk milik Royal Enfield.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Sambut New Normal, V-Kool Indonesia Siapkan Tawaran Spesial

$
0
0

AutonetMagz.com – Indonesia kini sedang berada dalam masa transisi menuju ke fase New Normal atau Normal Baru dalam hal menanggapi pandemi COVID-19. Dan menyambut fase baru ini, beberapa pejuang bisnis termasuk di bisnis otomotif dan pendukungnya juga ikut bersiap. Salh satunya adalah V-Kool Indonesia yang juga telah menyiapkan sejumlah tawaran spesial menuju era New Normal.

Tentunya kalian mengenal brand satu ini kan? V-Kool adalah brand dari Eastman Chemical Company, yang dikenal secara global dalam industri kaca film bidang otomotif dan arsitektur. Kali ini, V-Kool Indonesia siap memanjakan pecinta kaca film terbaik ini dengan mengadakan program “A New Start with the Best”. V-Kool Indonesian memberikan potongan harga (discount) sebesar 30% dan tambahan cashback 10% (dengan maksimal angka Rp500ribu) untuk setiap pembelian kaca film V-Kool di V-Kool Official Shop Bukalapak. Selain itu juga diberikan voucher interior desinfektan fogging secara gratis selama persediaan masih ada.

Program spesial ini sudah berlangsung dari 6 Juni hingga 30 Juni 2020 mendatang. Selain itu, V-Kool juga meluncurkan V-Kool Limited Edition di Official Shop Tokopedia untuk pertama kalinya. Jadi, para pelanggan bisa mendapatkan kaca film edisi terbatas ini dengan berbelanja di rumah melalui marketplace tersebut. FYI, V-Kool Limited Edition adalah Kombinasi VK30 untuk kaca depan dan VK10 pada kaca samping dan belakang yang dijual sangat terbatas. “Kami sangat senang mengumumkan bahwa Tokopedia saat ini telah memasarkan kaca film Limited Edition dari V-Kool,” jelas Linda Widjaja, Vice President Director PT V-Kool Indo Lestari.

Selain itu dalam, rangka menghadapi kelaziman baru, PT V-Kool Indo Lestari juga berkomitmen menerapkan semua tindakan keselamatan dan keamanan yang diperlukan guna memastikan perlindungan dan keselamatan pelanggan serta karyawan di diler resmi V-Kool di seluruh Indonesia. “Protokol kesehatan saat di Dealer V-Kool hingga home service menjadi prioritas sebagai standar pelayanan. Misi kami adalah membuat pelanggan memiliki pengalaman berbelanja terbaik meskipun dalam kondisi yang tidak biasa karena adanya pandemi Covid19”, tambah Linda. Hal ini sesuai dengan pedoman Gugus Tugas Covid19 Pemerintah Indonesia. Mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak menjadi dasar kehidupan normal yang baru di setiap aktivitas di dalamnya.

Jadi, bagaimana menurut kalian? Ada yang butuh kaca film? Kalian bisa manfaatkan program spesial ini.

Viewing all 12300 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>