AutonetMagz.com – Dengan terjualnya Bugatti Veyron La Finale, selesai sudah pabrikan hypercar asal Prancis ini mengurus Veyron. Meski begitu, bukan berarti mereka akan vakum dan membiarkan Koenigsegg yang menjadi rival utama mereka naik pamor, terutama setelah mengumumkan megacar pertama di dunia, One : 1 dan Regera hybrid. Yak, Bugatti tak akan tinggal diam dan sedang mengembangkan penerus Veyron.

Namanya pun sudah dipilih, yakni Chiron (baca : khairon). Sebenarnya nama Chiron diambil dari nama dewa mitologi Yunani, tapi rasanya nama Chiron sangat cocok untuk menjadi penerus Veyron. Bayangkan saja, bisa saja kan Chiron itu singkatan dari “Child of Veyron” alias anak Veyron. Lalu, bagaimana spesifikasi Chiron nantinya?

Yang baru bisa dikonfirmasi adalah mesin dan beberapa detail teknisnya. Chiron masih akan menggendong mesin 8.000 cc W16 4 turbo dan 10 radiator milik Veyron, begitu pula dengan transmisi kopling ganda 7 percepatan serta penggerak AWD-nya. Akan tetapi, ada sejumlah upgrade yang disiapkan Bugatti.

Upgrade yang pertama tentu di sektor tenaga dan torsi, diklaim bisa mencapai 1.500 hp dan 1.490 Nm, sepertinya cukup untuk menarik anda dari ranjang bila malas bangun tidur akibat ditarik gravitasi kasur yang (katanya) kuat. Lebih jauh lagi, akselerasi 0-100 km/jam diklaim hanya 2 hingga 2,5 detik saja, dan top speed tembus 463 km/jam. Muke gile kencengnya!

Selain angka-angka tadi, masih belum banyak info yang dikorek soal Chiron, terutama soal bentuk luar-dalam, harga dan kapan diluncurkannya. Tapi kami jadi ingin cepat-cepat melihat persaingan antara Chiron vs Regera. Bagaimana menurut anda? Berikan opinimu di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Daihatsu Copen adalah kei car roadster yang menjadi human magnet di booth Daihatsu saat IIMS 2014 kemarin. Tak hanya menarik mata pengunjung saja, sepertinya bisa menarik tangan pengunjung untuk mengeluarkan anggarannya demi membeli mobil ini. Banyak sekali yang bertanya bagaimana speknya, berapa harganya, kapan dijualnya dan lain-lain.

Daihatsu pun sempat mengungkapkan kalau peminat yang serius sudah bisa test drive Copen di tahun ini dengan mendatangi dealer terdekat. Lalu, sebenarnya berapa harga Daihatsu Copen? Kemarin-kemarin, harganya masih misterius dan simpang siur, tapi berkat info dari pembaca setia kami, terlihat kalau harga Daihatsu Copen sudah terdaftar di NJKB, didaftarkan dengan kode LA400RK-KMPZ.

Hanya 2 varian Copen yang terpampang, yaitu versi manual 5 percepatan dan CVT 7 percepatan yang masing-masing harganya 284 juta dan 293 juta Rupiah. Beda harga antara versi manual dan CVT masih wajar sebenarnya, tapi sepertinya itu belum harga jual on the road-nya. Tambahkan sejumlah pajak ini-itu, harga Copen bertransmisi CVT bisa saja hampir menyentuh 400 jutaan. Waduh, calon-calon Daihatsu termahal di Indonesia nih.

Sebagai info, Copen hanya dibekali mesin 660 cc 3 silinder turbo bertenaga 64 hp dan torsi 92 Nm dengan konsumsi BBM menurut hasil tes di Jepang mencapai 22,2 km/liter (manual) dan 26,2 km/liter (CVT). Di negara asalnya, mobil ini termasuk fenomenal, karena sejak diluncurkan di bulan Juni 2014, pesanan hingga sekitar bulan Agustus 2014 sudah 4.000 unit (Baca juga : Belum Lama Diluncurkan, Daihatsu Copen 2014 Raih Rekor Penjualan).

Lalu, adakah pangsa pasar yang bisa diisi oleh Copen di Indonesia? Sebenarnya ada, Copen bisa jadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin gaya dengan mobil convertible, berukuran kecil, tidak suka ngebut dan ingin mesin yang irit. Kami belum tahu apakah harga yang dimiliki Copen tergolong kompetitif atau tidak, sebab belum ada sesama APM Jepang yang resmi menjual kei car roadster-nya di sini. Copen pun tak bisa disaingkan dengan mobil seperti Mazda MX-5, Toyota 86 dan Honda CR-Z karena sudah lain kelas.

Bagaimana menurut anda, kira-kira cocok tidak mobil yang gaya, ringkas dan bermesin kecil ini dihargai segitu? Tapi serius, kalau Copen dijual resmi dan sukses, kami rasa ini bisa jadi kompor bagi Honda agar mempertimbangkan bagaimana jika Honda S660 diimpor ke Indonesia sebagai Honda S1000. Sepakat? Berikan komentar anda!

AutonetMagz.com – Sportcar kembar tiga Toyota 86 baru saja mendapat sejumlah ubahan minor di Inggris yang meliputi ubahan pelek dan warna, namun pihak Toyota UK bilang kalau coupe yang dikenal sebagai GT86 tersebut kini banderol Toyota 86 kini menjadi lebih terjangkau dari sebelumnya. Lho, kok bisa? Biasanya minor change harganya tetap atau malah naik sedikit. Tenang, nanti anda juga tahu alasannya kenapa.

Mari kita lihat dulu dari tipe yang paling mahal, GT86 Aero. Tipe yang bisa dikenali via spoiler besar yang sering disindir beberapa petrolhead sebagai “tiang jemuran” ini sekarang punya pelek 18 inci berwarna gloss black sebagai standar, tapi di varian lain pelek tersebut hanya jadi opsional saja. Tak hanya itu, kini warna orange khas GT86 juga hadir di tipe Aero.

Sementara itu, di tipe termurah GT86 Primo kini peleknya berukuran lebih kecil, mengecil jadi 16 inci. Ya pantas saja harganya jadi lebih murah, peleknya turun ukuran ternyata. Selain semua yang sudah kami sebut tadi, tak ada ubahan lagi baik di interior, fitur maupun mesin boxer 2.000 cc 197 hp milik kembaran Subaru BRZ dan Scion FR-S ini.

Berkat minor change ini, rentang harga GT86 di Inggris kini lebih luas dan mudah dijangkau. Yang turun harga adalah GT86 Primo yang kini bisa dibeli dengan 22.195 Poundsterling saja (445 juta Rupiah). Harga ini turun 300 Poundsterling (6 juta Rupiah) dibanding sebelumnya, bahkan jika memilih paket promo bisa lebih hemat hingga 805 Poundsterling (16 juta Rupiah). Sementara varian lain, harganya tetap sama.

Ya pintar juga sih, karena mayoritas pemilik GT86 biasanya adalah orang-orang yang tangannya gatal untuk merogoh dompet dan membeli pelek aftermarket untuk menggusur pelek bawaan sebagai langkah awal modifikasi. Ke depannya, Toyota UK akan menghadirkan tipe spesial dari GT86. Wah, kira-kira tipe 86 cB yang lugu itu atau 86 RC yang terondolan ya?

Jakarta, AutonetMagz – Konfirmasi kehadiran Toyota Avanza Faeclift 2015 terbaru mulai terlihat jelas, berdasarkan informasi yang kami terima dari sumber internal yang bekerja di tempat perakitan Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza, kedua mobil yang mengalami ubahan minor tersebut akan dimulai produksinya pada bulan Juni 2015 ini.

Menurutnya, project Avanza terbaru ini merupakan project yang cukup besar mengingat kode produksi mobil ini berubah dari D94B menjadi D17D. Kurang lebih ubahannnya sama seperti facelift Daihatsu Terios dan Toyota Rush terbaru yang memiliki ubahan di sektor eksterior mulai dari bumper depan, bumper belakang, velg, grille dan lampu depan/belakang, terutama untuk tipe Veloz, lampu depan Avanza Facelift sudah dilengkapi dengan projection headlamp seperti varian Avanza Veloz special edition.

Baca juga: Toyota Avanza Special Edition

Menurut sumber, varian facelift dari Avanza dan Xenia nantinya hanya memiliki warna interior hitam di semua tipe, warna beige yang tersedia di varian mesin 1.300 cc sudah tidak digunakan lagi. Head unit mendapatkan update yang lebih canggih dengan layar touchscreen, tidak lupa juga aplikasi M Toyota seperti halnya Toyota Rush dan Yaris terbaru yang cukup membantu di keadaan darurat karena memilikii daftar showroom Toyota terdekat lengkap dengan nomor telponnya, sangat membantu jika anda mendadak butuh mobil baru di perjalanan saat paket internet smartphone anda habis.

Di sektor mesin akan ada update secara signifikan, mobil ini masih menggunakan mesin K3-VE dan 3SZ-VE, hanya saja di sektor kelistrikan berubah menjadi lebih advanced karena sudah dilengkapi dengan immobilizer dan teknologi rem ABS pada Avanza tipe Veloz. Masalah safety juga menjadi hal yang di-highlight oleh Toyota karena kini kursi tengahnya bisa menopang child seat atau yang kita kenal dengan ISOFIX.

Karena di produksi bulan Juni 2015 ini, ada 2 kemungkinan perihal kapan mobil ini diluncurkan. Pertama, bisa saja mobil ini diluncurkan sebelum bulan Juni, atau diluncurkan setelah bulan Juni. Paling masuk akal, mobil ini akan diluncurkan di GIIAS 2015 atau beberapa hari sebelum GIIAS di bulan Agustus, karena bulan Juli adalah bulan Ramadhan dimana orang akan sibuk mengurusi mudik dan hari raya ketimbang mobil baru.

Penasaran seperti apa bentuknya? Berhubung kami belum mendapatkan izin untuk menyebarkan gambar Avanza dan Xenia facelift terbaru, jadi harap bersabar ya, sebagai gambaran, Daihatsu Xenia Scarlet dan Indigo bisa menjadi referensi wajah dari Avanza dan Xenia facelift yang sudah ditampilkan 2 tahun silam.

AutonetMagz.com – Keselamatan harus selalu diperhatikan di kegiatan apapun, karena tak sedikit kejadian yang merugikan hanya karena mengabaikan aspek vital ini. Dalam rangka membudayakan pentingnya keselamatan, perusahaan minyak cap kerang alias PT Shell Indonesia mendedikasikan satu hari kerja untuk berbagai kegiatan tentang keselamatan yang diberi nama “Safety Day” dan tahun ini bertemakan “Because We Care”.

Pada Safety Day kali ini, jajaran manajemen Shell menyapa langsung para pelanggan. Cesar Romero (VP Retail Network) dan Wahyu Indrawanto (GM Retail untuk Indonesia, Singapura dan Hongkong) berinteraksi dengan para pelanggan di SPBU Shell Antasari 1, Jakarta Selatan. Mereka menyampaikan kartu tips tentang keselamatan dan stiker kepada para pengendara mobil dan sepeda motor yang sedang mengisi bahan bakar di SPBU Shell tersebut sebagai bentuk kepedulian Shell terhadap keselamatan para pelanggannya.

“Hari ini kami fokuskan waktu kerja kami langsung berinteraksi dengan staff, mitra kerja, kontraktor, pelanggan serta sesama praktisi industri tentang bagaimana kita secara bersama-sama dapat meningkatkan kesadaran dan menumbuhkan budaya kita akan keselamatan,” ujar Presiden Direktur dan Country Chairman PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi.

“Dengan langkah sederhana yang kita lakukan secara terus menerus, kami berharap budaya keselamatan akan tertanam dalam kehidupan sehari-hari. Kesadaran akan pentingnya keselamatan tidak hanya untuk diri sendiri tetapi akan berdampak juga bagi keluarga dan masyarakat secara luas,”demikian tambahnya. Nah, bagi para pembaca, apapun yang anda lakukan di tempat anda sekarang, utamakan keselamatan ya!

AutonetMagz.com – Ingat saat kita diminta guru TK atau SD untuk membuat prakarya dari barang bekas? Saat itu sebenarnya kita diajar untuk bisa kreatif memakai barang tak terpakai menjadi barang lain yang punya nilai guna, itu yang disebut dengan recycle atau daur ulang. Pelajaran dasar itu juga yang menjadi salah satu syarat barang ramah lingkungan.

Seiring canggihnya teknologi, barang elektronik pun kini sudah bisa di-recycle, contohnya bisa dilihat di Sony Ericsson Greenheart yang hadir beberapa tahun yang lalu. Lalu, bagaimana dengan mobil? Sebenarnya beberapa merek sudah pernah punya mobil konsep yang konon katanya bisa didaur ulang, contohnya Mercedes-Benz Biome Concept. Tapi ya itu, karena hanya konsep jadi realisasinya jangan terlalu diharapkan.

Sementara itu, rival abadinya sudah lebih visioner dengan membuat i3 dan i8 yang diklaim 95 persen komponennya bisa digunakan lagi sebagai bahan daur ulang. Wah, ini sih namanya ramah lingkungan sampai ke tulang-tulangnya. Lagipula, jika mobil-mobil bisa didaur ulang, jumlah kepadatan bangkai dan sampah mobil di junkyard bisa menurun.

Hal itu dimungkinkan karena mereka terbuat dari bahan-bahan baru hasil riset khusus. Kokpitnya misalnya, terbuat dari bahan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) dan sasisnya dibuat dari bahan aluminium. BMW merancang agar bahan-bahan ini bisa digunakan kembali saat dibutuhkan. Demikian juga dengan baterainya, bisa dipakai untuk menjadi sumber energi fasilitas publik, misalnya lampu jalan atau neon box.

Nah, di bawah ini kita bisa simak bagaimana seorang karyawan divisi Recycling and Dismantling Center BMW mempreteli BMW i3 untuk kemudian diambil komponennya, lalu diproses ulang menjadi bahan baru. Dalam hal ini, yang ditunjukkan adalah proses daur ulang CFRP agar bisa dipakai untuk keperluan pabrik. Jadi, mungkin ada yang tertarik untuk mendaur ulang mobilnya?

AutonetMagz.com – SUV KIA Sorento yang kini sudah dapat generasi baru pada Agustus 2014 lalu akhirnya sedikit demi sedikit populasinya diperluas ke berbagai negara di dunia. Di Asia Tenggara sendiri, kabar terbaru datang dari negara tetangga, Malaysia yang rumornya akan segera kedatangan Sorento baru pada bulan Juni atau Juli mendatang. Wah, sebentar lagi dong?

Menurut Paultan, rumor ini mencuat pasca pertanyaan dari seorang pemilik KIA Sportage di Facebook KIA Malaysia yang bertanya “Kapan Sorento 2015 dijual di Malaysia?” Lalu sang admin Facebook menyarankan untuk menghubungi nomor telepon KIA Careline, dan konsumen tersebut langsung menelepon. Dari situlah kabar kedatangan Sorento baru terdeteksi.

Sorento baru yang mengusung tagline “Man on the Road” ini dimensinya jadi lebih gemuk dibanding sebelumnya. Panjangnya bertambah 95 mm dan wheelbase-nya melar hingga 80 mm. Meski atapnya lebih rendah 15 mm, joknya diposisikan sedikit lebih rendah juga agar tak mengorbankan headroom.

Soal kepraktisan, jangan ragukan SUV Korea yang ini. Bagasinya kini berkapasitas 605 liter, 90 liter lebih lega daripada versi lawas, lengkap dengan kompartemen penyimpanan ekstra di bawah lantai bagasi. Sorento baru tersedia dalam versi 5-seater atau 7-seater yang bisa dipilih, namun khusus untuk 7-seater, bangku baris kedua bisa dilipat dari sebuah tuas di bagasi. Artinya, tak perlu pindah dari bagasi ke pintu baris kedua untuk melipat joknya.

Di Korea Selatan, KIA Sorento dilengkapi mesin diesel 2.000 cc dan 2.200 cc yang keduanya sudah punya turbo. Outputnya lumayan untuk masing-masing mesin, yakni 186 PS/402 Nm dan 202 PS/441 Nm, meningkat dibanding Sorento 2.200 cc diesel lama yang tak sampai 200 PS. Untuk mesin bensinnya, ada 2.400 cc MPI dan 2.400 cc GDI, tapi khusus untuk pasar yang sudah masa bodoh dengan konsumsi BBM dan ingin tenaga yang besar, ada mesin bensin 3.300 cc V6.

Sorento versi Malaysia hanya dijual dalam varian bensin, tak ada mesin diesel seperti yang kita dapatkan di sini. Diklaim, harga Sorento baru pasti naik dibanding Sorento lama yang di Malaysia dijual seharga 156.800 ringgit (sekitar 572,7 juta Rupiah). Wah, kira-kira Indonesia kapan ya kebagian jatah Sorento baru? Apa pas gelaran IIMS atau GIIAS? Kita tunggu saja, sepertinya bakal menarik untuk menghadapi Fortuner, Everest dan Pajero Sport generasi baru yang masih belum sampai juga di sini. Bagaimana menurutmu?

AutonetMagz.com –Bagi pemilik Toyota Kijang Innova, Hilux dan Fortuner diesel sekarang tentu sudah hafal dengan karakter mesin 2KD-FTV yang mengisi ruang mesin ketiga mobil IMV Toyota ini. Bersamaan dengan rumor kemunculan generasi baru dari ketiga mobil tersebut, banyak orang yang membahas tentang ubahan mesinnya, khususnya mesin diesel yang belakangan ini trennya mulai naik di dalam negeri berkat performa dan keiritan yang mumpuni.

Akan tetapi, tak sedikit yang berpikir kalau hanya generasi baru ini hanya ganti bentuk dan tambah kelengkapan namun mesinnya masih pakai mesin yang sama saat ketiga mobil IMV ini muncul pertama kali. Ehem, maaf sebelumnya, prediksi tersebut ternyata meleset, karena mesin 2KD-FTV tersebut akan diganti dengan mesin baru dengan kode GD.

Mesin berkode GD ini nantinya akan berkapasitas lebih kecil 100 cc dari 2KD-FTV, yakni 2.400 cc. Meski lebih kecil, kami rasa mesin ini akan bisa lebih baik dalam hal performa dibanding pendahulunya, karena Toyota sudah menyematkan teknologi Economy with Superior Thermal Efficient Combustion (ESTEC) dan Variable Geometry Turbo alias VGT. Wow!

Selain versi 2.400 cc, ada juga versi 2.800 cc yang dibuat untuk menggantikan mesin 3.000 cc diesel 1KD-FTV. Masing-masing bisa menghasilkan 160 hp dan 400 Nm (2.400 cc) serta 177 hp dan 450 Nm (2.800 cc). Keduanya akan dipasangkan dengan transmisi otomatis dan manual 6 percepatan. Meski spek mesin dieselnya sudah bisa diungkap sedikit, kami belum mendapat info apapun soal mesin bensinnya.

Detil mesin baru ini bisa kita simak lebih lanjut saat Toyota Hilux 2015 diluncurkan nanti tanggal 21 Mei nanti. Satu fitur yang dikonfirmasi akan hadir adalah tombol untuk memilih driving mode antara Eco dan Power. Nah, kalau mesin dieselnya saja sudah diganti yang baru, kami rasa mobil-mobil ini akan makin kompetitif di masing-masing kelasnya. Bagaimana menurut anda? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Kami sering mendengar komentar pembaca kalau ada pihak yang gemar melakukan black campaign mengenai teknologi “langit aktif” meniru teknologi “pengaturan bukaan katup variabel dengan intelejensi”. Untuk ke depannya, jika masih ada pihak yang melakukan black campaign yang sama, lempar saja mukanya dengan artikel ini. Yak, Toyota dan Mazda kini sudah memperkuat kerja sama mereka dalam berbagi kemajuan teknologi mesin.

Kerja sama ini dijalani karena regulasi emisi makin hari makin ketat, namun jika mengembangkan teknologi sendirian belum tentu efektif dan cepat. Makannya, Toyota dan Mazda saling menawarkan teknologi terbaik mereka. Mazda menawarkan resep mesin SkyActiv andalan mereka, sementara Toyota akan membalasnya dengan memberikan teknologi hybrid dan fuel-cell miliknya.

Ini jelas menghasilkan keuntungan bagi kedua belah pihak, karena Mazda digosipkan sedang mengembangkan mobil fuel-cell secara mandiri, tapi setelah kerja sama ini dijalin, Mazda bisa lebih jauh lagi dalam pembuatan mobil fuel-cell miliknya. Tentu saja membentuk tim dengan Toyota adalah pilihan tepat, karena Toyota Mirai kini merupakan salah satu mobil hidrogen yang bisa dijual bebas di pasaran.

Perlu diingat juga, Toyota juga berkontribusi besar dalam pengembangan mobil fuel-cell dengan menggratiskan lebih dari 5.000 hak paten teknologi hidrogen mereka sampai tahun 2020. Nah, Toyota juga akan memakai teknologi SkyActiv milik Mazda untuk mobil-mobil barunya. Yang pernah terdeteksi, mereka menjalin kerja sama di benua Amerika dengan merilis Scion iA, sedan yang berbasis Mazda 2 sedan.

Menurut koran Nikkei, kerja sama ini mungkin masih bisa diperluas lagi, tapi belum ada komentar dari kedua belah pihak mengenai perluasan kerja sama. Nah, jadi jangan heran ya kalau nanti Toyota Avanza mungkin pakai teknologi SkyActiv atau Mazda 6 bakal punya varian hybrid. Bagaimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Hot hatch selalu menjadi salah satu mainan kesayangan para adrenalin junkie. Ini merupakan salah satu mobil yang masih punya kepraktisan dan ukuran ringkas ala hatchback tapi larinya bisa menyamai mobil sport. Contoh mobil ini sangat banyak, mulai dari Suzuki Swift Sport, Honda Civic Type R Turbo, VW Golf GTI, BMW M135i, Audi RS3 dan masih banyak lagi. Nah, kelas hot hatch baru saja kedatangan pilihan yang makin menarik, yaitu MINI John Cooper Works.

Kalau melihat MINI John Cooper Works (JCW) ini sebenarnya menarik, sebab meski ia punya serangkaian ubahan yang membuatnya kelihatan lebih sporty dan dinamis, ia masih punya desain yang imut-imut menggemaskan khas MINI, dan sepertinya masih bisa membuat kaum hawa yang awam soal mobil berkata “iihhh, gemeeess, mauuu” kalau melihatnya di jalanan.

Tapi jangan salah, sebab mesin milik MINI JCW ini tidak menggemaskan dalam hal performa, malah cenderung mengerikan. Dari mesin 2.000 cc turbonya bisa menghasilkan 228 hp dan 320 Nm. Dengan peningkatan tenaga 10 % dan torsi 23 %, ini adalah mesin paling bertenaga yang pernah masuk ke engine bay MINI Cooper. Selain mesin, MINI juga meningkatkan suspensi, rem, differensial dan segala kontrol stabilitasnya.

Dengan transmisi manual 6 percepatan, 0-100 km/jam cukup 6,3 detik saja. Mau lebih kencang? Pakai transmisi Steptronic, akselerasinya hanya 6,1 detik saja. Dengan top speed 246 km/jam, konsumsi BBM MINI JCW terhitung masih masuk akal untuk sebuah hot hatch, yakni di kisaran 17,5 km/liter berdasarkan hasil tes di Eropa.

Bagaimana membedakan versi JCW dan Cooper biasa atau Cooper S? Dari luar, kita bisa melihat kalau di bagian depan, samping dan belakang ada emblem John Cooper Works sebagai penanda ini edisi spesial. Selain itu, bumper depan-belakang serta side skirt didesain lebih sporty dan ada air scoop di kap mesinnya. Khusus JCW ini, ada pilihan warna Rebel Green seperti yang anda lihat di foto.

Di dalamnya, nuansa JCW makin kental berkat setir, jok, tuas transmisi dan door sill yang dilengkapi logo JCW. Ia masih punya spidometer di balik setir, begitu pula dengan layar lingkaran besar di tengah masih menampilkan display head unit. Akan tetapi, MINI JCW lebih lengkap dengan penambahan head-up display di depan pengemudi.

MINI JCW akan segera dijual di Eropa dengan harga pembukaan sekitar 465 juta Rupiah, dan negara yang bisa menikmatinya paling pertama adalah Inggris dan Jerman. Nah, para penggemar MINI di Indonesia yang suka mobil kencang, ada mainan baru nih, buruan dipesan!

AutonetMagz.com – Atas permintaan NHTSA, Mitsubishi akhirnya melakukan recall terhadap dua modelnya, yakni Lancer dan Outlander. Menurut autoevolution, recall ditujukan bagi Lancer dan Outlander yang diproduksi dari tahun 2009 hingga 2011. Sampai berita ini diturunkan, setidaknya ditengarai ada dua isu yang mendasari kampanye recall ini.

Yang pertama adalah masalah pada blower motor yang bisa mati mendadak kapan saja. Kalau hal ini terjadi, pemanas untuk kaca depan tak akan bekerja maksimal saat kaca berembun akibat suhu dingin. Ini bisa memperburuk visibilitas dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Masalah kedua adalah komponen Electronic Control Unit (ECU) yang bertugas mengontrol lampu depan, lampu belakang dan wiper depan. Diklaim, akibat kesalahan pada proses manufaktur yang menyebabkan voltase menjadi tidak stabil dan bisa menyebabkan ketiga alat tadi tak berfungsi mendadak. Kalau kondisi hujan dan gelap, matinya ketiga komponen di atas bisa berbahaya bagi pengendaranya dan pengguna jalan lain.

Unit yang di-recall cukup banyak, hingga 130.000 kendaraan. Detilnya adalah sebagai berikut : Lancer Sedan produksi 16 Maret 2009 – 30 Maret 2011, Lancer Sportback produksi 17 Juni 2009 – 1 Desember 2010 serta Lancer Evolution produksi 14 Juni 2009 – 7 Januari 2011. Sementara Outlander yang direcall adalah produksi 10 Februari 2009 – 22 Juni 2011 dan Outlander Sport produksi 26 Agustus 2010 – 19 November 2010.

Mitsubishi akan langsung mengirimkan surat pemberitahuan untuk para pemilik mobil-mobil tersebut, dan komponen yang bermasalah akan diganti tanpa biaya sepeser pun. Meski begitu, belum diketahui kapan Mitsubishi akan memperbaikinya. Lalu, bagaimana dengan Outlander Sport dan Lancer yang ada di Indonesia, apa masalahnya juga sama? Yah, tak ada salahnya memeriksa ke bengkel resmi terdekat. Sampaikan opini anda di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Weekend kemarin, tepatnya hari Sabtu (9/5) aera JIExpo Kemayoran menjadi saksi bisu atas perhelatan akbar untuk memperingati 1 tahun kembalinya Datsun di Indonesia. Acara ini dinamai Datsun Day. Tak tanggung-tanggung, hampir 2.000 pengguna Datsun alias risers memadati area tersebut. Baik Datsun lawas yang legendaris maupun Datsun baru, semuanya hadir di sini. Otomatis, acara ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi, temu kangen dan diskusi tatap muka soal Datsun.

Steve Ardianto selaku President Director NMI mengatakan, “Menyambut hari jadi pertama Datsun di Indonesia, kami ingin berbagi kebahagiaan bersama para risers pencinta dan pemilik mobil Datsun di Indonesia, baik pemilik Datsun GO+ Panca, Datsun GO Panca dan juga Datsun retro. Ini adalah bentuk terima kasih dari kami atas loyalitas dan dukungan mereka terhadap brand Datsun selama ini. Besarnya dukungan mereka tersebut merupakan kunci dari keberhasilan yang kami raih hingga saat ini, dan menjadi modal berharga bagi Datsun untuk terus berprestasi dan meraih keberhasilan di masa yang akan datang”.

“Kemarin kami merayakan hari jadi Datsun bersama karyawan di pabrik Datsun di Purwakarta dan hari ini kami sangat gembira bertemu dengan para pecinta Datsun di acara Datsun Day”, ujar Indriani Hadiwidjaja, Head of Datsun Indonesia. Kegiatan Datsun Day disiapkan dengan mengambil tema dekorasi yang menunjukkan kehadiran Datsun telah sejak lama digemari oleh risers. Dekorasi tematik seperti tema 1960-an hingga ambiens saat ini pun bisa dirasakan. Berbagai jenis mobil dari retro hingga modern juga dipamerkan dalam acara ini.

Yang unik dari acara ini adalah bercampurnya pengguna Datsun baru dan Datsun lama. Tak ada batasan pergaulan hanya karena usia dan karakter Datsun baru dengan Datsun lama berbeda, justru karena perbedaan itu para pengguna bisa saling berbagi pengalaman dan pengetahuan yang bisa menjadi hal baru bagi mereka. Bagus kan?

Sesuai dengan image Datsun baru sebagai mobil keluarga, acara ini juga dibuat untuk dinikmati oleh para risers dan anggota keluarganya, karena dimeriahkan dengan berbagai program menarik seperti smart driving course, bazaar pakaian hingga aksesoris mobil, family program yang melibatkan peranan ayah, ibu dan anak.

Kegiatan CSR bernama Datsun Rising Hope berupa penggalangan buku dan mainan edukatif yang akan disumbangkan untuk anak-anak Indonesia yang membutuhkannya. Hiburan lain yang dihadirkan untuk para risers beserta keluarga agar semakin semarak dan bersemangat adalah hadirnya performance dari band Alexa dan band Chaplin.

Perayaan hari jadi Datsun tidak hanya dilakukan di Jakarta, tapi juga di seluruh Indonesia. Kampanye program tematik ulang tahun Datsun akan dilakukan melalui kegiatan showroom event di dealer-dealer Datsun di seluruh Indonesia. Program penjualan spesial disiapkan untuk konsumen di bulan Mei ini dengan hadiah utama antara lain, emas batangan. Selamat atas tahun pertama Datsun returns!

AutonetMagz.com – Spy shot dari media HeadlightMag ini sepertinya bisa membuat crossover lain yang dijual di Thailand ketar-ketir, karena mereka baru saja kedatangan rival baru yang daya saingnya tergolong kuat. Meski ditutupi stiker penyamaran, sangat mudah mengenali mobil ini sebagai Mazda CX-3 berkat siluet bodi, lampu dan gril khas Mazda yang belakangan ini menjadi identitasnya.

Mazda CX-3 Prototype ini tertangkap basah saat proses bongkar muat kargo di bandara Suvarnabhumi, Thailand. Apa ini berarti Mazda CX-3 akan dijual di Thailand dengan status CBU Jepang? Tidak juga, karena menurut sumber yang sama, Mazda CX-3 akan dirakit lokal di pabrik Mazda di Rayong, Thailand. Ada kemungkinan, unit yang diimpor ini akan jadi model studi untuk para karyawan pabrik sebelum merakit CX-3.

Spek Thailand disinyalir akan punya 2 pilihan mesin, yaitu 1.500 cc turbo diesel dengan transmisi matik 6 percepatan atau mesin bensin 2.000 cc. Untuk pasar global, fitur-fitur yang akan menjadi standar CX-3 adalah cruise control, jok belakang 60:40, kamera belakang, lampu depan LED, fog lamp LED, pelek alloy 18 inci, automatic climate control, jok depan berpemanas, Bose audio system, sunroof dan jok kulit. Komplit juga ternyata.

Di Thailand, ia akan diluncurkan sekitar September atau Oktober mendatang dan akan dikirimkan pada awal tahun 2016. Kalau Indonesia kapan? Entahlah, kami sendiri tak begitu tahu pasti, tapi jika di IIMS 2014 lalu Mazda 2 SkyActiv melakukan debut perdana ASEAN di Indonesia, bukan mustahil kalau Mazda CX-3 akan melakukan debut perdana ASEAN juga di IIMS atau GIIAS Agustus mendatang.

Ingat, itu masih kemungkinan, jadi bisa saja kita mendapat CX-3 belakangan setelah diluncurkan di Thailand. Tapi jika melihat fitur standar untuk versi global, sepertinya akan membuat ia jadi kandidat kuat untuk bersaing dengan lawan-lawannya yang sudah hadir lebih dulu di Indonesia seperti Honda HR-V. Bagaimana menurut anda, harus ditambah fitur apa lagi dari spek global yang sudah disebutkan tadi? Sampaikan di kolom komentar!

Photo credit : HeadlightMag

AutonetMagz.com – Di India,  Honda Jazz GK5 yang sekarang sudah sering berseliweran di jalanan Indonesia ternyata belum diluncurkan. Hatchback yang berbagi platform dengan Honda HR-V tersebut rencananya baru akan meluncur di India sekitar bulan Juni atau Juli tahun ini. Diprediksi, peluncuran Jazz versi India akan mendapat sorotan lebih dari banyak pihak, karena India akan jadi negara pertama yang memasarkan Jazz GK5 dengan opsi mesin diesel.

Iya, di negara manapun yang sudah mendapat Jazz GK5, belum ada Jazz bermesin diesel. Paling tidak mesin yang bisa kita temui di Honda Jazz adalah mesin bensin 1.500 cc hybrid, non-hybrid dan 1.300 cc. Mesin diesel Jazz diklaim akan sama persis dengan yang dipakai Brio Amaze, City dan Mobilio di India. Pilhan transmisinya ada manual dan CVT, sama seperti spek Indonesia.

Kami pernah mereview Honda Mobilio Diesel India bersama rekan kami dari Indianautosblog dalam bentuk tulisan (Baca juga : First Impression and Test Drive Review Honda Mobilio Diesel 1.5 i-DTEC M/T). Kekuatan mesin diesel berteknologi EarthDream ini bisa mencapai 100 PS dan 200 Nm. Di atas kertas, kedengarannya tenaganya cukup dan torsinya lebih dari cukup.

Bagi yang tidak suka mesin diesel, Honda menawarkan pilihan mesin bensin 1.200 cc yang sengaja disematkan Honda agar memenuhi persyaratan di India untuk bisa dikelompokkan sebagai mobil kecil, demi mendapatkan pajak yang murah dan bisa menekan harga jual. Ini ibarat mesin Brio atau Brio Satya dipasang di Jazz yang jelas lebih berat.

Honda Jazz GE8 dulu tidak dikenal sebagai mobil yang terjangkau oleh masyarakat India karena sebagian besar komponennya masih impor. Maka dari itu, Honda Jazz baru akan diproduksi secara CKD di pabrik Tapukara yang bertempat di Rajasthan dengan target 90 persen komponen Jazz GK5 adalah buatan lokal agar harganya terjangkau. Wah, sedikit mirip dengan kebijakan LCGC di Indonesia ya?

Mengenai kemungkinan penyebaran Jazz diesel ke luar India, masih belum ada kabar mengenai hal tersebut. Bagaimana menurut anda, kira-kira pantas tidak kalau Honda Jazz di Indonesia pakai mesin diesel? Sampaikan opini anda di kolom komentar!

AutonetMagz.com –Industri otomotif Malaysia, yaitu Proton dan Perodua sangat didukung penuh oleh pemerintahnya sendiri. Selain di Malaysia, mereka juga sudah perambah pasar global dan bisa ditemukan di negara-negara lain, Afrika Selatan misalnya. Tapi sepertinya Proton sedang mengalami masa sulit, sebab menurut laporan dari IOL, Proton kini sudah tidak menjual mobil lagi di Afrika Selatan.

Ini berarti, usia Proton di negara tersebut hanya sekitar 10-11 tahun saja di sana sejak pertama kali mendarat di tahun 2004. Waktu itu, Proton melakukan joint venture dengan Pearl Automotive Pty Ltd. dan memperkenalkan Gen 2 setahun kemudian, barulah kemudian model lain seperti Saga, Satria Neo, Savvy dan Persona ikut meramaikan.

Di sana, Proton dikenal sebagai mobil dengan harga yang kompetitif dibanding merek lain dan sampai saat ini sudah terjual sekitar 5.000 unit. Meski sudah tidak jualan lagi, Proton meyakinkan kalau urusan after sales service dan garansi mobil tetap mereka layani. Ada 6 multi-franchise dealer yang akan membantu Proton di Nelspruit, East London, Pinetown, Bloemfontein, Edenvale dan Menlyn.

“Sebenarnya brand Proton masih aktif, tapi jika menimbang nilai kurs, biaya produksi dan impor model-model baru sekarang bisa membuat harganya tidak kompetitif lagi. Urusan pelayanan after sales masih akan berjalan normal, tapi kami akan menjual mobil kembali nanti jika ada permintaan yang mencukupi saat kondisi stabil,” ujar Kyri Michael, General Manager dari Associated Motor Holdings.

Akan tetapi, meski stop jualan untuk beberapa waktu di Afrika Selatan, Proton akan mencoba peruntungan baru dengan merantau untuk berjualan di Bangladesh. Ya baiklah, semoga berhasil di tempat barunya. Oh ya, ngomong-ngomong Proton, jangan lupa kalau bulan ini city car Proton Iriz diluncurkan di Indonesia lho, harganya pun diklaim lebih murah dari versi Malaysia. Bagaimana menurut anda? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Bagi kamu yang menggemari dunia modifikasi mobil, kemungkinan besar sudah tak asing lagi dengan tuner Rauh-Welt Begriff atau yang biasa disingkat RWB. Ya, ini adalah tuner Jepang yang digawangi oleh Akira Nakai dan mengkhususkan diri untuk menyulap Porsche keluaran lawas menjadi sebuah karya seni yang ekstrim. Kebanyakan yang dimodifikasi adalah 911 yang masih berpendingin udara, karena pria ini tak begitu menyukai teknologi.

Di Indonesia, sudah ada 3 karyanya yang terkenal, yaitu Porsche 911 milik kolektor di Bandung. Dari ketiga 911 tersebut, 2 di antaranya adalah coupe dan 1 lagi berjenis targa alias atap terbuka. Masing-masing mobil ini punya nama sendiri, yaitu Erabareshi Mono (Porsche 911 hijau), Ciska (Porsche 911 biru) dan Terror Targa (Porsche 911 Targa silver).

Akan tetapi, rupanya hasrat sang kolektor Porsche belum selesai sampai di sini. Suatu waktu, ia meminta Nakai-san datang lagi ke Indonesia untuk melakukan sejumlah permak pada koleksinya yang lain. Koleksi yang dimaksud adalah Porsche 356 Speedster.

Sejatinya, mobil ini adalah Porsche 930 yang sudah dimodifikasi dengan bagian front end dan rear end dari 901/912/911 Series 1, sementara bagian kaca depan adalah asli milik 356 Speedster.

Hari Minggu kemarin adalah waktunya Nakai mempertontonkan proses modifikasinya kepada banyak orang. Sama seperti hasil karya sebelumnya, hampir semua pekerjaan body kit adalah hand-made, mulai dari over fender, bumper depan-belakang, sampai atap hard top-nya semuanya adalah buatan tangan. Untuk moulding pembentuk atapnya, Nakai menggunakan sejumlah kayu yang disusun sedemikian rupa.

Tak seperti 3 model RWB Indonesia yang lahir duluan, RWB nomor 4 ini tidak menggunakan rear spoiler besar ataupun side skirt. Perbedaan lainnya ada pada pemilihan pelek yang tidak memakai dari merek Work Wheels, namun pakai merek fifteen52 yang diimpor dari Amerika Serikat. Alasannya, supaya kesan vintage dari mobil ini tetap terjaga. Setelah melalui sejumlah trial and error, akhirnya karya seni bernama RWB Speedster ini sudah jadi.

Sang kolektor langsung mengajak Nakai untuk test drive barang koleksinya yang sudah mendapat sentuhan dari tangan dingin RWB. Seketika, deru mesin boxer terdengar siap menjelajahi jalanan Bandung, diikuti dengan iringan orang-orang yang ingin mengabadikan momen-momen berharga ini. Bagaimana tidak, jarang-jarang lho kita bisa melihat mobil yang bernilai tinggi ini berkeliaran di jalanan.

Selesai test drive, RWB Speedster kembali ke kandangnya untuk pemasangan hard top dan sesi foto bersama dengan Erabareshi Mono, Ciska dan Terror Targa. Dengan demikian, makin komplitlah karya seni RWB Indonesia yang punya daya tarik kuat, khususnya bagi para car enthusiast dan penggemar modifikasi. Welcome to Indonesia, RWB Speedster #004, Arigatō Gozaimasu, Nakai-San!

Dari keempat model RWB Indonesia ini, manakah yang menjadi favoritmu? Erabareshi Mono, Ciska, Terror Targa atau RWB Speedster? Sampaikan di kolom komentar, dan lihat juga galeri foto dari Erabareshi Mono, Ciska, Terror Targa dan RWB Speedster di bawah ini.

Big thanks to Daniel Kurniadi and 7Speed Autograph for the photo

AutonetMagz.com – Mobil best selling dari KIA, yaitu KIA Rio sudah mendapatkan facelift dan dipamerkan pertama kali di Paris. Setelah muncul di Amerika juga, hatchback Korea ini akhirnya mendarat di Malaysia. Sekarang Rio dijual hanya dalam satu tipe saja, yakni SX bertransmisi otomatis dengan harga jual sekitar 268,7 juta Rupiah jika dikurskan. Terus, apa saja yang kita dapat jika beli KIA Rio versi Malaysia?

Dari luar mungkin tidak ada yang berbeda dari KIA Rio facelift versi Eropa. Kita bisa menyimak bumper depan-belakang baru, fog lamp dengan aksen yang menyeruai canard pada body kit aftermarket dan pelek alloy palang 8 berukuran 17 inci. Wow, besar juga peleknya ya? KIA Rio Malaysia sudah punya lampu projector dan sunroof, berikut lampu DRL LED di depan dan lampu rem LED.

Perbedaan mencolok dibanding versi Eropa baru terasa saat kita masuk ke dalamnya. Jika Rio Eropa punya dashboard two-tone hitam dan beige, Rio Malaysia hanya dilabur warna hitam saja. Audio versi Malaysia hanya mengalami sedikit perubahan di tombol-tombolnya, namun tetap tanpa monitor. Indikator pengingat seat belt sekarang pindah posisi di dekat kisi AC tengah.

Fiturnya kini menjadi semakin lengkap, sebab selain keyless entry dan tombol start-stop engine, auto light dan auto wiper seperti yang kita dapatkan di Mazda 2 SkyActiv atau Ford Fiesta juga sudah jadi standar. Di samping itu, ada auto climate control with cluster ioniser, steering switch control dan jok ISOFIX. Lumayan juga nih.

Urusan safety, KIA Rio Malaysia cukup menjanjikan dengan hadirnya sensor parkir, hill start assist, ABS, stability control dan 6 buah airbag. Pilihan warnanya hanya ada 4, yaitu silver, merah, biru dan putih. Tidak ada warna kuning cerah seperti yang didapatkan oleh KIA Rio facelift Amerika. Mesin KIA Rio facelift versi Malaysia pun masih sama seperti sebelumnya, demikian juga dengan garansi 5 tahunnya.

KIA Indonesia dengar-dengar memang sedang mempersiapkan Rio facelift dan Picanto facelift untuk dimasukkan ke Indonesia. Sunatan fitur dibanding versi Malaysia sepertinya pasti, namun kami harap tidak banyak yang dihilangkan. Apa saja yang anda harapkan untuk KIA Rio versi Indonesia? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Setelah Suzuki Indonesia mengundang beberapa awak media untuk merasakan bagaimana rasanya Suzuki Karimun Wagon R berpedal dua berkat teknologi Auto Gear Shift (AGS), Suzuki langsung membawanya ke India untuk dilakukan tes jalan sebelum resmi. Masih sama seperti spek Indonesia, komponen Automated Manual Transmission (AMT)-nya dibuat oleh merek Italia, Magneti Marelli.

Bedanya, Wagon R AGS di India diklaim akan punya lampu belakang bermika bening, begitulah menurut Indianautosblog. Selain itu, Suzuki juga akan menyematkan fitur idling start-stop di Wagon R AGS untuk menghemat BBM, dan ini tidak kita temukan di Wagon R versi Indonesia. (Baca juga : First Ride Review Suzuki Karimun Wagon R AGS Automatic)

Seperti i-Stop pada Mazda 2, sistem ini akan mematikan mesin saat mobil berhenti total dan akan menyala kembali saat rem dilepas agar penggunaan bahan bakar bisa makin hemat. Oke, fitur tersebut memang sangat berguna dan menarik, tapi kami akan lebih berkenan apabila Suzuki mau memprogram ulang modul AMT-nya agar karakternya yang jauh dari kata bagus bisa menjadi lebih baik, minimal sehalus transmisi matik torque converter sudah cukup.

Suzuki akan membanderol Wagon R AGS di India dengan selisih harga lebih mahal 8 jutaan dari yang versi manual, masih cukup masuk akal ternyata bedanya. Tapi kalau anda bisa memilih, khususnya bagi yang sudah test drive Wagon R AGS, pilih transmisinya diperhalus atau pakai sistem idling start stop? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Saat Toyota Vios TRD Sportivo diluncurkan di Malaysia dan Indonesia, kami sempat membandingkan antara Vios TRD Malaysia dan Vios TRD Indonesia untuk melihat kelebihan dan kekurangan dari varian termahal small sedan Toyota yang beda kewarganegaraan ini. Baru-baru ini, Toyota baru menjual Vios TRD Sportivo dijual di Thailand, padahal kami kira Indonesia sudah paling telat meluncurnya, ternyata ada lagi yang lebih telat. Hehehe…

Apa bedanya dibanding versi Indonesia dan Malaysia? Jika dilihat dari eksteriornya, Vios TRD Sportip… eh, Sportivo Thailand cenderung lebih mirip dengan versi Malaysia berkat body kit depan yang mempunyai banyak lekukan di area sekitar fog lamp, lengkap dengan LED DRL. Gril Vios termahal ini kini dilabur warna piano black, cluster headlamp-nya juga dibuat lebih gelap.

Dari samping, kita akan melihat ada stiker TRD Sportivo yang ditempel di fender depan dan pintu bagian atas, beda dengan versi Malaysia maupun Indonesia yang stikernya ditempel di pintu bagian bawah. Mengenai apakah desainnya norak atau tidak, kami serahkan kepada selera masing-masing.

Layaknya Vios TRD Malaysia, versi Thailand datang dengan pelek yang didesain khusus untuk varian ini, sementara versi Indonesia peleknya masih sama dengan Vios tipe G yang kastanya berada di bawah TRD Sportivo. Meski begitu, ukurannya hanya 15 inci, lebih kecil 1 inci daripada versi Indonesia. Di bagian belakang, Vios TRD diimbuhi dengan add on kit di bumper belakang, spoiler kecil dan muffler dengan finishing stainless steel.

Di dalamnya, kami bisa bilang kalau menu upgrade-nya mirip dengan versi Malaysia, tapi sedikit lebih baik. Hal tersebut terlihat dari interiornya yang berwarna hitam, jok kulit, setir dan tuas transmisi lapis kulit, karpet TRD, serta head unit baru. Head unit milik Vios TRD menggunakan monitor touch screen dengan kemampuan membaca USB, SD Card, koneksi HDMI, bluetooth dan kamera parkir. Emblem TRD Sportivo juga tersebar di seluruh kabin.

Di Thailand, Vios TRD dijual seharga 694 ribu Baht, atau sekitar 271 juta Rupiah. Setelah Thailand, rencananya Toyota juga akan meluncurkan Vios di India, karena di negeri Bollywood itu Toyota Vios sudah berkali-kali tertangkap basah sedang dites di jalanan. Bagaimana menurut anda, mana yang lebih keren antara Vios TRD Malaysia, Vios TRD Indonesia dan Vios TRD Thailand? Sampaikan pilihanmu di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Pertama kali kami mengenal hatchback bermesin 1.000 cc turbo adalah di Ford Fiesta EcoBoost yang tenaga dan efisiensinya sudah berkali-kali diganjar penghargaan International Engine of The Year. Tentu saja ini membuat merek lain iri dengan keberhasilan Ford, lalu berlomba-lomba membangun mesin sejenis yang ukurannya kecil, bertenaga dan juga hemat BBM.

Yang pernah terdeteksi membuat mesin seperti itu adalah Hyundai, Honda dan Suzuki. Kabar terbaru sekarang datang dari Suzuki, sebab mereka sudah memberi konfirmasi kalau hatchback Suzuki Swift generasi baru dipastikan akan memakai mesin 1.000 cc 3 silinder turbo. Wuihhh…

Jenis mesin yang akan dipakai adalah mesin BoosterJet yang diperkenalkan di model Suzuki iK-2 Concept pada Geneva Motor Show kemarin. Mesin BoosterJet ini memang rencananya dibuat untuk iK-2 dulu, tapi ke depannya akan banyak model Suzuki yang pakai mesin sejenis. Sayangnya, tenaga, torsi dan efisiensi mesinnya masih dirahasiakan.

“Mesin baru ini juga akan memakai teknologi direct injection, agar menghasilkan efisiensi BBM yang sangat baik, layout mesin yang kompak dan bobot mesin yang ringan,” demikian ungkap Suzuki. Menurut kami, jika ingin bersaing dengan hatchback 1.000 cc turbo lainnya, minimal 124 PS dan 170 Nm harus bisa dihasilkan mesin BoosterJet ini.

Kalau ditanya tentang karakter mesin Suzuki, sebenarnya Suzuki cukup berpengalaman mendesain berbagai jenis mesin, baik N/A atau Turbo. Mesin N/A Suzuki yang bagus salah satunya bisa kita temukan di Suzuki Swift Sport yang mesinnya hanya 1.600 cc tapi tenaganya bisa 136 PS. Sementara soal mesin turbo, dulu ada Suzuki Wagon R bermesin 1.000 cc turbo yang mesinnya jamak menjadi incaran pemilik Karimun DX dan GX di Indonesia untuk modifikasi engine swap.

Selain mesin 1.000 cc turbo, keluarga BoosterJet juga akan punya versi 1.400 cc turbo yang tenaganya jelas lebih besar. Mesin ini disiapkan untuk dipasang di Suzuki SX4 S-Cross dan Suzuki Alivio. Wah, persaingan hatchback berturbo makin hari makin panas ya. Bagaimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!