Quantcast
Channel: AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia
Viewing all 12329 articles
Browse latest View live

BMW M4 Competition, Baru Hadir Langsung Sold Out!

$
0
0

AutonetMagz.com – BMW M4 F82 dalam waktu dekat akan menuntaskan masa baktinya, tentu saja bersamaan dengan varian BMW 4 Series lainnya. Itu karena BMW 3 Series yang menjadi basis BMW 4 Series sudah lanjut dari generasi F30 ke G20, maka 4 Series juga demikian. Salah satu varian pamungkas yang disiapkan BMW adalah BMW M4 Competition, dan mobil ini sudah menginjakkan keempat bannya di Indonesia.

Untuk memperkenalkan mobil ini, BMW Indonesia sengaja mengubah Eurokars Gallery di Plaza Indonesia dengan tema M Town, kota fantasi BMW yang memiliki tagline “Where too much is just right”. Perbedaan antara BMW M4 Competition dengan M4 biasa adalah detailing eksterior seperti gril, emblem, kisi udara samping dan lis jendela. Pelek pun beda, karena BMW M4 Competition memakai pelek yang sama dengan BMW M4 GTS.

Sementara buat bagian dalam, BMW M4 punya jok spesial yang dirancang biar lebih sporty dan ringan daripada sebelumnya plus sabuk pengaman dengan jahitan berwarna khas BMW M. Selain setir dan persneling BMW M yang masih sama, ada sedikit perubahan di spidometer. Pada layar MID, tulisan saat mobil dinyalakan bukan lagi M4, melainkan M4 Competition.

Untuk menjiwai nama “Competition”, BMW M4 Competition kini menaikkan potensi mesin 3.000 cc inline 6 twin turbo berkode S55 bawaan M3 dan M4. Meski torsinya tetap 550 Nm, tenaganya naik dari 431 hp jadi 450 hp. Melalui girboks kopling ganda M-DCT 7 percepatan dan penggerak roda belakang, BMW M4 Competition hanya butuh 4 detik pas untuk lari dari 0-100. Oh ya, mobil ini tidak punya sistem water injection seperti BMW M4 GTS.

Peranti penunjang kontrol pada BMW M4 Competition sudah termasuk Active Differential, Adaptive Suspension dan sistem stability control baru. Khusus mobil ini, propeller shaft-nya juga sudah berbahan CFRP. BMW M4 Competition resmi dijual seharga 2,349 M Rupiah off the road, tapi sayang mobil ini hanya masuk Indonesia sejumlah 2 unit dan sudah terjual habis. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!


Geely London Taxi Resmi Masuk ASEAN, Rakit Lokal di Thailand

$
0
0

AutonetMagz.com – Bagi kalian yang mengagumi negeri Inggris alias United Kingdom (UK) utamanya di sisi transportasi, maka kalian tentu tahu bahwa ada beberapa kendaraan di UK yang cukup ikonik. Mulai dari bus bertingkat berwarna merah sebagai transportasi massal, hingga pada bentuk taksi unik mereka yang berwarna hitam. Yap, London taxi alias hackney alias hackney carriage merupakan salah satu moda transportasi yang umum di UK. Dan menariknya, produsen dari London Taxi adalah Geely. Dan kabar terbaru, mobil ini telah resmi masuk ke pasar ASEAN.

Yap, London Taxi yang berada dalam naungan Londo EV Company (LEVC) telah resmi masuk ke pasar ASEAN melalui Thailand. Di negeri gajah putih tersebut, pihak Geely akan memproduksi London Taxi seri TX4 yang juga digunakan di Inggris sejak beberapa tahun silam. Sedikit menambah wawasan, sebenarnya kerjasama antara Geely dengan LTI (London Taxi Company) sudah diresmikan sejak tahun 2007 silam, dimana keduanya bersepakat untuk membangun JV bernama Shanghai LTI. Seiring berjalannya waktu, pihak Geely pun menaruh minat lebih pada London Taxi dan akhirnya mengakuisisinya pada tahun 2013.

Nah, Geely pun membawa kesuksesan dari London Taxi ke kawasan ASEAN, dimana di kawasan ini pihak Geely juga sedang membangun usaha mereka bersama Proton. Alih – alih merakit lokal London Taxi TX4 di Malaysia, pihak Geely memilih Thailand sebagai lokasi produksi mobil ikonik ini. Di Thailand, produksi dari London Taxi akan ditangani oleh Asia Cab. Untuk membedakan London Taxi versi UK dengan versi ASEAN, pihak Geely mewarnai mobil ini dengan warna Biru di Thailand. Oiya, mobil ini juga memiliki konfigurasi kursi yang tergolong unik.

Konfigurasinya adalah 1 + 2 + 3. Tenang, kalian tidak salah baca, karena 1 disini berarti hanya ada 1 orang di sisi depan yaitu supir. Sedangkan di ruang belakangnya sejatinya ada 3 kursi yang proper dan menghadap ke depan seperti mobil kebanyakan. Hanya saja, di seberang dari kursi tersebut ada 2 kursi lain yang posisinya terlipat. Jadi, jikalau memang dibutuhkan, mobil ini bisa mengangkut 5 orang penumpang, hanya saja pastikan 2 diantaranya tidak mudah mabuk karena harus menghadap ke belakang. Sayangnya belum ada spesifikasi resmi dari mobil ini.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.

Sumber : Paul Tan

Mitsubishi Mirage Facelift Dijual Mulai 222 Jutaan Rupiah

$
0
0

AutonetMagz.com – Kalian tentu sudah tahu bahwa Mitsubishi Mirage versi terbaru (bukan generasi baru) sudah diperkenalkan secara resmi di Thailand. Mobil mungil dari Mitsubishi ini akhirnya mendapatkan ubahan eksterior yang terbilang masif, walaupun hanya di sisi depan. Sedangkan sisi samping dan belakang dari mobil ini masih mirip dengan versi terdahulu. Lantas, bagaimana detail ubahan dari Mitsubishi Mirage facelift? Dan berapa harga serta opsi varian dari Mitsubishi Mirage facelift? Mari kita bedah.

Jadi, Mitsubishi Mirage facelift dijual dalam 4 opsi varian. Nah, untuk varian termurah merupakan varian GLX dengan transmisi manual 5 percepatan. Varian ini dilepas ke pasaran dengan harga 474 ribu Baht atau setara dengan 222 jutaan Rupiah. Jikalau kalian enggan merepotkan kaki kiri kalian untuk menginjak kopling, maka varian GLX CVT bisa ditebus dengan banderol 509 ribu Baht atau setara dengan 238 jutaan Rupiah. Varian lain yang ditawarkan di Mitsubishi Mirage facelift adalah varian GLS bertransmisi otomatis yang dibanderol 574 ribu Baht atau setara 268 ribu Rupiah.

Untuk varian tertinggi adalah varian GLS Limited CVT yang dibanderol dengan harga 619 ribu Baht atau setara 289 jutaan Rupiah. Mahal? Jikalau kita bandingkan dengan harga jual Mitsubishi Mirage di Indonesia dahulu jelas cukup jauh perbedaannya. Malahan, secara kasar harga jual dari Mitsubishi Mirage facelift setara dengan small hatchback setara Honda Jazz dan Toyota Yaris di Indonesia. Mesin yang digunakan oleh Mitsubishi Mirage facelift juga masih sama seperti Mitsubishi Mirage yang kita kenal, yaitu 1.200cc 3 silinder MIVEC. DIbandingkan versi terdahulu di Thailand, harga dari Mitsubishi Mirage facelift ini naik 7 ribu hingga 10 ribu Baht.

Beberapa detail ubahan yang belum sempat kami singgung saat bocoran mobil ini muncul di internet beberapa waktu lalu adalah tambahan lampu Bi-LED proyektor di sisi depan, velg 15 inci baru, panel instrumen baru, dan jok kulit. Sedangkan fitur keselamatannya antara lain adalah ABS, EBD, BA, VSC, Traction Control, HSA, ESS, Frontal collision warning system, Radar Sensing Misacceleration Mitigation System, Cruise Control, dan Dual Airbag. Oiya, di versi terbaru ini pihak Mitsubishi juga menambahkan warna baru yaitu Sand Yellow.

Jadi, bagaimana menurut kalian sosok Mitsubishi Mirage Facelift? Sudah sesuai ekspektasi? Wajibkah mobil ini kembali hadir di Indonesia?

Kemenperin : Toyota & Honda Siap Tanam Modal di Indonesia

$
0
0

AutonetMagz.com – Nampaknya sudah bukan rahasia lagi kalau Hyundai menjadi salah satu pabrikan yang paling getol ingin menanamkan modal di tanah air. Nah, nampaknya bukan hanya pabrikan asal korea selatan itu saja yang berniat untuk melakukan investasi di Tanah Air. Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian RI, menyebutkan bahwa ada 2 merk otomotif lain yang berminat mengikuti jejak Hyundai. Dan sesuai judul diatas, keduanya adalah Toyota dan Honda.

Sebenarnya, baik Toyota maupun Honda sudah menanamkan investasi mereka di Indonesia berupa pabrik perakitan. Untuk Toyota, beberapa produk yang dirakit lokal adalah Astra Toyota Agya, Astra Toyota Calya, Toyota Avanza, Toyota Innova, Toyota Sienta, Toyota Rush, Toyota Yaris, dan beberapa produk lainnya. Sedangkan Honda memiliki Honda Brio Satya, Honda Brio RS, Honda Mobilio, Honda BR-V, dan Honda Jazz yang berstatus rakitan lokal. Nah, investasi kali ini nampak lebih ‘spesial’ karena Menperin menyebut terkait Super Deduction Tax.

Jadi, Super Deduction Tax adalah produk hasil PP No 45 tahun 2019 yang memberikan keuntungan hingga 300% bagi para perusahaan otomotif yang membangun fasilitas R&D di Indonesia. Nah, jelas kebijakan ini memberikan ransangan yang menarik bagi para perusahaan otomotif. Dan bagi Indonesia sendiri, selain mendapatkan investasi, nantinya Indonesia juga berpeluang untuk menjadi salah satu pusat R&D dari kendaraan bermotor di kawasan ASEAN. Menperin juga menyebutkan bahwa dari kunjungannya ke Jepang beberapa waktu lalu, Honda dan Toyota setuju menggelontorkan dana total 33 triliun Rupiah untuk investasi.

Nah, dari angka tersebut, 28,3 Triliun merupakan dana yang kabarnya digelontorkan Toyota untuk pengembangan merk Toyota, Daihatsu dan juga Hino. Sedangkan Honda sendiri bersedia menanamkan modal sebesar 5,1 Triliun Rupiah. Investasi ini sendiri akan dilaksanakan mulai tahun ini hingga tahun 2023 mendatang. Kedua merk tersebut akan mengembangkan pusat R&D alias Pusat Riset dan Pengembangan untuk mobil – mobil yang kelak akan dipasarkan di tanah air. Tentunya akan sangat menarik untuk melihat bagaimana kiprah fasilitas R&D dari Toyota dan Honda ke depannya.

Kalau menurut kalian bagaimana? Yuk sampaikan pendapat kalian, kawan.

Sumber :Kemenperin

Audi Sport Asia Trophy : Wadah Baru Konsumen Audi Yang Cinta Balap

$
0
0

AutonetMagz.com – Kalau kalian adalah pecinta merk mobil premium asal Jerman, Audi, maka kalian tentu mengenal ajang Audi Sport R8 LMS Cup. Yap, ajang tersebut merupakan proyek Audi Sport yang terbilang sukses, dan tahun ini penyelenggaraannya sudah memasuki tahun ke delapan. Nah, per tahun 2020 mendatang, pihak Audi sendiri akan menghadirkan strategi baru untuk bidang Motorsport yang berorientasi pada konsumen mereka. Dan strategi baru tersebut berpusat pada program terbaru mereka, yaitu Audi Sport Asia Trophy.

Jadi, Audi Sport Asia Trophy akan menggeser posisi dari Audi Sport R8 LMS Cup yang selama ini selalu menjadi pusat dalam hal pengembangan industri motorsport di kawasan Asia. Martin Kuehl, Director of Audi Sport Customer Racing Asia menyebutkan, “Strategi motorsport terbaru kami untuk Asia merefleksikan perubahan pada salah satu pasar motorsport paling dinamis di dunia.Hampir setiap akhir pekan, konsumen kami berkompetisi di beberapa kejuaraan di seluruh Asia. Kami ingin memperkenalkan proyek Audi Sport Asia Trophy dan juga insentif bagi baru konsumen kami sehinggasesuai dengan evolusi dunia balap saat ini”.

Nah, Audi Sport Asia Trophy sendiri akan terbuka pada para konsumen Audi dan pembalap independen dengan beberapa kelas seperti Audi R8 LMS GT3, Audi R8 LMS GT2, Audi R8 LMS GT4 serta Audi RS 3 LMS. Nah, capaian di tiap seri sendiri akan menghasilkan skor yang menitik-beratkan pada seberapa kompetitif tiap seri tersebut dan juga kategori mobil masing – masing. Dari skor tersebut akan dibuat ranking, dan posisi tiga teratas dari musim 2020 mendatang akan mendapatkan kesempatan berharga untuk didanai penuh sebagai pembalap independen Audi Sport Asia Team. Selanjutnya, ketiga orang beruntung tersebut akan turut serta dalam ajang Suzuki 10 Hours 2021 mendatang.

Menarik? Tentunya. Oiya, semua capaian ini tentunya tidak lepas dari kesuksesan Audi Sport R8 LMS Cup. Kebetulan, tim Redaksi AutonetMagz yang diwakili oleh @claudius Surya akan melipir ke Malaysia guna melihat season finale dari Audi Sport R8 LMS Cup. “Saat kami memulai Audi Sport R8 LMS Cup di 2012, kompetisi balap GT di Asia masih berada di tahap awal. Sejak itu, kompetisi ini telah menjadi katalisator yang kuat untuk pengembangan segmen GT. Sekarang, kami akan berpindah ke babak baru dengan Audi Sport Asia Trophy”, tutup Martin Kuehl. Dengan strategi baru, tentunya kami berharap kompetisi GT di tubuh Audi akan menjadi lebih seru lagi kedepannya.

Jadi, bagaimana menurut kalian?

Bos Bugatti Tolak Elektrifikasi Hingga 1 Dekade Ke Depan

$
0
0

AutonetMagz.com – Elektifikasi atau peralihan sumber tenaga kendaraan dari ICE (Internal Combustion Engine) ke sumber tenaga listrik atau hibrida adalah sebuah hal yang pasti. Banyak pabrikan sudah menggelontorkan dana besar untuk melakukan riset dan pengembangan yang mengarah ke sana. Namun, patut disadari bahwa elektrifikasi juga menjadi ancaman tersendiri bagi eksistensi beberapa mobil kencang atau mobil super yang menggunakan mesin berkubikasi besar. Salah satu diantaranya adalah Bugatti.

Jika kita amati, beberapa pabrikan mobil kencang seolah terbelah dua dalam menanggapi tren elektrifikasi. Porsche dan Ferrari nampak cukup mantap untuk menatap pasar mobil listrik, sedangkan Lamborghini dan Bugatti agaknya tidak. Bahkan, beberapa saat lalu, CEO dari Bugatti juga menyebutkan via AutoCar bahwa pihaknya menolak elektrifikasi setidaknya sampai pada penghujung pada dekade mendatang alias mendekati 2030. Stephan Winkelmann, CEO dari Bugatti, mengatakan bahwa hingga waktu tersebut, dirinya yakin bahwa mesin ICE masih menawarkan masa depan yang menjanjikan, setidaknya untuk Bugatti tentunya.

Winkelmann juga menambahkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan mesin listrik, namun pihaknya membutuhkan bantuan dari induk mereka, yaitu VW Group. Winkelmann menyebutkan bahwa jikalau nantinya Bugatti memproduksi mobil listrik, maka mobil tersebut tidak hanya menjadi hadir dan dijual di pasar saja melainkan akan menjadi yang terbaik di pasar mobil listrik, menarique. Nah, selagi menunggu 1 dekade lagi, pihak Bugatti sendiri harus bekerja keras untuk menekan emisi yang dihasilkan baik dari mobil produksi mereka maupun dari fasilitas perakitan yang mereka miliki.

Setidaknya, pihak Bugatti harus menanam 4.000 pohon per tahunnya untuk menanggulangi polusi yang diciptakan oleh mobil rakitan mereak. Dan pihak Bugatti sendiri sudah sadar akan hal ini dengan membangun sebuah kerjasama dengan French Enviromental Organization. Selain itu, Bugatti juga menggunakan clean gas dan green electricity di pabrik perakitan mereka di Molsheim, Perancis. Secara terpisah, sebelumnya Bugatti dan VW Group sendiri telah mengumumkan diskusi mereka untuk melihat peluang membangun sebuah mobil listrik baru di fasilitas produksi Molsheim. Nah, kita tunggu saja bagaimana kelanjutannya.

Kalau menurut kalian bagaimana? Apakah kalian setuju dengan pernyataan CEO Bugatti? Atau malah tidak?

Ganti Kepemilikan, JD Power Akan Tinggalkan ASEAN

$
0
0

AutonetMagz.com – Bagi para penggemar data, khususnya yang ada kaitannya dengan otomotif, maka nama JD Power tentu tidak asing di telinga kalian. Bagi beberapa dari kalian yang asing dengan nama JD Power, sebenarnya perusahaan asal Amerika ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang survey dan data bidang otomotif. Salah satu keluaran JD Power yang paling dikenal adalah Customer Satisfaction Research yang juga ada di kawasan ASEAN termasuk di Indonesia.

Sayangnya, kabar kurang menyenangkan nampaknya harus dihadapi oleh pihak JD Power. JD Power dikabarkan via GoAutoNews akan meninggalkan pasar ASEAN. JD Power sendiri beroperasi di beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, dan juga Vietnam. Pada pertengahan tahun 2020 mendatang, JD Power akan resmi meninggalkan pasar ASEAN. Dan keputusan ini sendiri menjadi salah satu efek dari kehadiran Thoma Bravo Investment. Thoma Bravo sendiri baru saja membeli saham JD Power dengan nilai yang diperkirakan mencapai 1,9 Milyar USD.

Keputusan ini diambil sebagai salah satu rencana restrukturisasi JD Power di Asia. Selain pasar ASEAN, pihak JD Power juga menyebutkan akan berhenti beroperasi di Australia pada penghujung tahun 2019 ini. Sedangkan Thailand dan Singapura akan menyusul di kuartal kedua 2020, pasca proyek dari client yang digandeng saat ini berakhir. Proyek – proyek consulting yang baru akan ditransfer ke kantor JD Power di Amerika Serikat, Tokyo, Beijing, dan juga Shanghai. Di kawasan Asia sendiri, pihak JD Power akan berfokus untuk operasional mereka di China dan Jepang.

Walaupun begitu, pihak JD Power masih akan menerima proyek – proyek di negara – negara yang ditinggalkannya asalkan proyek tersebut menjanjikan keuntungan. JD Power sendiri menyajikan beberapa riset dan juga laporan terkait otomotif di Indonesia seperti Indonesia Customer Service Index. JD Power sendiri didirikan pada tahun 1968 silam oleh James David Power III. Mr Power sendiri sebelumnya bekerja untuk Ford Motor, dan bertugas untuk mencari Customer Satisfaction. Di tahun 1973, JD Power mulai menarik perhatian ketika menghasilkan laporan terkait survey mesin rotary Mazda.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Baojun RS-7 : SUV 7 Seater Baru Dengan Mesin Almaz

$
0
0

AutonetMagz.com – Jika kalian bertanya – tanya, mengapa produk Baojun banyak kami bahas di situs ini, maka jawabannya sederhana. Yap, karena Wuling Indonesia menggunakan ragam produk dari Baojun untuk dipasarkan di Indonesia, seperti Wuling Cortez yang berasal dari Baojun 730 FL, dan Wuling Almaz dari Baojun 530. Nah, pihak Baojun sendiri baru saja tertangkap kamera sedang mempersiapkan sebuah produk baru. Da produk ini lagi – lagi berbentuk SUV dengan komposisi kursi 7 penumpang. Mobil ini berkode CN300S dan diperkirakan bernama Baojun RS-7.

Jadi, beberapa waktu terakhir ini beredar foto yang mempertontonkan sosok Baojun RS-7 berkelir putih. Nah, jika dilihat dari dimensinya saja, sudah terlihat bahwa mobil ini adalah mobil dengan 3 baris kursi. Secara desain, Baojun RS-7 tampil dengan desain ala Baojun kekinian, dengan wajah depan berbahasa desain Interstellar Geometry. Lampu utamanya berada di sisi bawah dengan teknologi proyektor, dan menariknya, housing-nya dilabur warna hitam sehingga agak terlihat samar. Sedangkan lampu di sisi atas nampaknya adalah LED DRL dan juga lampu sein.

Grille-nya cukup besar dengan ornamen garis vertikal dan horisontal yang jumlahnya jamak. Sedangkan bumpernya lebih minimalis dengan tarikan garis tegas dan perpaduan warna hitam. Pindah ke sisi samping, Baojun RS-7 memiliki garis tegas yang menyambung dari lampu depan ke lampu belakang. Velg-nya dilabur warna hitam dengan model dual spoke palang 5 yang terlihat pas secara ukuran. Side body moulding-nya terbilang tipis di sisi bawah, dan kalian tidak akan menemukan aksen ala SUV di sekitar fender-nya. Oiya, sisi samping ini menurut kami menyimpan sebuah kejanggalan.

Jika kalian perhatikan, bagian atas body di sisi pilar A hingga pilar C mobil ini nampak melengkung, namun body diantara pilar C dan D mobil ini mengotak, agak kurang enak dipandang. Baojun RS-7 juga dilengkapi dengan pamoramic roof, roof rail, dan antena model sirip hiu. Di sisi belakang, Baojun RS-7 menggunakan lampu belakang sipit yang jujur saja mengingatkan kami pada bentuk lampu Range Rover. Sisi belakangnya dihiasi dengan wiper kecil, rear spoiler, dan bumper belakang hitam dengan knalpot palsu. Baojun RS-7 sendiri memiliki panjang 4,9 meter, lebar 1,9 meter dan tinggi 1,7 meter dengan wheelbase mencapai 2,9 meter.

Untuk urusan dapur pacu, Baojun RS-7 akan menggunakan mesin 1.500cc Turbo yang secara basis sama dengan milik Wuling Almaz. Hanya saja, untuk keluaran tenaga di Baojun RS-7 meningkat menjadi 177 PS untuk mengakomodir bobot body yang lebih berat. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?


Toyota RAV4 Prime PHEV Dirilis : Jalan Lebih Kencang & Lebih Jauh

$
0
0

AutonetMagz.com – Di gelaran Los Angeles Auto Show 2019 yang sedang berlangsung saat ini, pihak Toyota telah memperkenalkan sosok Toyota RAV4 Prime PHEV, nama yang panjang untuk sebuah mobil. Walaupun begitu, nama mobil ini cukup menjelaskan teknologi apa yang ditanamkan pada SUV medium tersebut. Yap, Toyota RAV4 akhirnya hadir dengan teknologi Plug in Hybrid, menemani varian Hybrid yang sudah terlebih dahulu ada. Lantas, apa perbedaanya dengan versi hybrid selain bisa di-charge secara eksternal? Yuk kita bedah.

Kalau kita bicara perihal desain, sebenarnya perbedaan paling kentara antara versi Hybrid dan PHEV ada pada penggunaan lampu kabut. Jikalau di versi hybrid ada lampu kabut berbentuk bulat, maka di versi PHEV digantikan oleh LED DRL. Velg juga jelas berbeda, dan untuk varian PHEV mendapatkan emblem ‘Prime’ yang menegaskan identitasnya. Oke, selain urusan eksterior, bisa dibilang ubahan paling kentara dari varian PHEV ini ada di bagian teknologi. Seperti halnya Toyota Prius Prime PHEV, Toyota RAV4 Prime PHEV mengandalkan baterai lithium ion dengan kapasitas tinggi yang akan mendukung kinerja motor listrik.

Dan di Toyota RAV4 Prime PHEV ini, motor listriknya diklaim menghasilkan tenaga lebih besar. Pihak Toyota tidak mengumbar berapa tenaga dari motor listriknya, namun total tenaga dari mobil ini mencapai 302 hp, alias 83 hp lebih kuat tenaganya dibandingkan versi hybrid. FYI, untuk mesin bensinnya sendiri menggunakan mesin 2.500cc yang sejatinya hanya bertenaga 176 hp dengan torsi 228 Nm. Perpaduan tenaga dari mesin bensin dan motor listrik di Toyota RAV4 Prime PHEV membuat mobil ini mampu berakselerasi dari diam hingga 100 km/jam hanya dalam 5,8 detik saja.

Sedangkan total jarak tempuh yang dihasilkan mode EV saja mencapai 63 km, dimana angka tersebut diklaim Toyota sebagai angka tertinggi untuk capaian EV Mode di segmen crossover saat ini. Toyota RAV4 Prime PHEV akan dipasarkan di US dengan dua trim, yaitu SE dan XSE. Toyota Safety Sense juga ditawarkan sebagai standar, dan meliputi automatic high beam headlights, adaptive cruise control and a pre-collision system with pedestrian detection. The suite also features lane departure alert with steering assist, lane tracing assist (lane centering) dan road sign assist.

Untuk harga, belum ada bocoran dan informasi yang disampaikan secara resmi. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

All New Honda Accord Raih Bintang 5 di ASEAN NCAP

$
0
0

AutonetMagz.com – Sudah menjadi hal yang lumrah apabila sebuah mobil baru diuji tabrak oleh pihak independen yang bertanggung ajwab di area tersebut. Dan hal yang sama pun dialami oleh Honda Accord generasi terbaru yang baru dirilis di ASEAN pada tahun ini, dan diperkenalkan di Indonesia di GIIAS 2019 kemarin. Nah, pihak ASEAN NCAP sendiri menguji tabrak sedan medium milik Honda ini. Hasilnya? Seperti yang bisa kalian baca di judul di atas, All New Honda Accord mampu meraih bintang 5 alias lulus dengan memuaskan.

Uji coba yang dilakukan oleh ASEAN NCAP sendiri dilaksanakan pada bulan Juli 2019 silam, dan pada tanggal 21 November 2019 kemarin pihak Honda Prospect Motor (HPM) menerima penghargaan atas capaian All New Honda Accord dalam acara yang digelar di Bali. Walaupun laporan resminya belum muncul di situs ASEAN NCAP, namun rilis resmi dari Honda menjabarkan bagaimana detail dari capaian sedan mereka. All New Honda Accord mendapatkan peringkat 5 bintang dengan nilai total sebesar 91,79 dari 100, setelah melalui serangkaian uji tabrak termasuk uji dampak frontal offset, uji dampak samping, dan evaluasi fitur keselamatan.

Dalam tes tersebut, generasi terbaru dari Accord ini mendapatkan skor mengesankan yakni 49.07 untuk perlindungan terhadap penumpang dewasa (Adult Occupant Protection), 23.28 poin untuk perlindungan terhadap penumpang anak-anak (Childs Occupant Protection), dan 19,44 untuk Safety Assist Technologies (SATs). Capaian yang didapatkan oleh All New Honda Accord terbilang masuk akal, karena mobil ini merupakan mobil pertama Honda di Indonesia yang dibekali Honda Sensing dengan fitur yang cukup kekinian. Sebut saja Forward Collision Warning (FCW), Road Departure Mitigation System (RDM), Lane Departure Warning (LDW), Lane Keeping Assist System (LKAS), Adaptive Cruise Control (ACC) dan Low Speed Follow (LSF).

Honda Accord generasi kesepuluh sendiri secara resmi diluncurkan di Asia Tenggara dimulai dari negara Thailand pada Maret 2019, diikuti oleh Indonesia pada bulan Juli, Filipina dibulan September, serta Singapura dan Vietnam pada bulan Oktober. Oiya, kalau mau dibandingkan, All New Toyota Camry yang merupakan rival sengit dari Accord juga meraih capaian serupa di tahun 2018 kemarin. Angka Adult Occupant Protection keduanya bersaing tipis, sedangkan untuk Accord unggul dalam hal Childs Occupant Protection dan Camry unggul dalam hal Safety Assist Technologies.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.

Mazda CX-8 Resmi Dirilis : Mulai 664 Jutaan & Dapat Captain’s Chair

$
0
0

AutonetMagz.com – Setelah beberapa waktu terakhir isu mengenai kehadiran SUV bongsor dari Mazda ini terus menyeruak, akhirnya pihak Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku APM dari Mazda di Tanah air memperkenalkan secara resmi sosok Mazda CX-8. Mobil yang secara kasar bisa dibilang sebagai Mazda CX-5 versi LWB ini diperkenalkan di Indonesia dalam dua varian, yaitu Touring dan Elite. Nah, berhubung urusan desain tidak ada perbedaan dengan versi ASEAN, maka kita kupas saja perbedaan dua trim tersebut.

Tipe Touring

Sebagai awalan, kalian perlu tahu bahwa Mazda CX-8 Touring dilepas ke pasar dengan banderol 664,8 jutaan Rupiah OTR Jakarta, sedangkan untuk Mazda CX-8 Elite dijual 80 juta lebih mahal alias sekitar 746,8 jutaan Rupiah. Tentu kalian kepo kenapa ada perbedaan harga sebesar banderol motor 250cc 2 silinder. Dan jawabannya ada pada fitur yang ditanamkan. Untuk Mazda CX-8 Touring sendiri akan mendapatkan beberapa fitur standar seperti Lampu depan auto dengan teknologi LED dengan LED DRL, lalu auto wiper, setir kulit dengan audio steering switch, MZD Connect 8 inci, audio dengan 6 speaker, Auto AC, dan jok elektrik untuk sopir dengan memory.

Untuk fitur keselamatan, Mazda CX-8 Touring dibekali dengan rem ABS, EBD, dan BA yang dipadukan dengan Dynamic Stability Control, Traction control, HSA, ESS, G-Vectoring Control Plus, sensor parkir depan dan belakang, serta kamera mundur tentunya. Untuk airbag sendiri ada sepasang di sisi depan, di sisi samping, dan juga curtai airbags. Sayangnya, untuk varian Touring ini tidak dibekali dengan fitur i-ActivSense dalam bentuk apapun. Fitur keselamatan aktif tersebut hanya bisa kita jumpai di varian Elite.

Tipe Elite

Nah, di trim Elite inilah semua fitur di Mazda CX-8 bak di unlock. Tentunya, Mazda CX-8 Elite memiliki seluruh kelengkapan dari tipe Touring, dengan beberapa tambahan. Pertama, di sisi belakang ada signature lamp, dan ada tambahan power tailgate. Sistem Audio-nya sudah 10 speaker lansiran Bose. Active Driving System dan navigasi juga diberikan di mobil ini. Di sisi interior, Mazda CX-8 Elite juga sudah dibekali dengan kursi elektrik di sisi penumpang depan termasuk dengan fitur ventilated seat, lalu Captain’s Chair alias Captain Seat untuk bangku baris kedua yang dibekali seat warmer, dan juga ada sun shade.

Oiya, kursi di trim Elite ini dilapis Nappa Leather, berbeda dengan trim Touring yang masih fabric. Tambahan lainnya, Mazda CX-8 Elite juga mendapatkan kamera 360 derajat. Nah, yang paling membedakan trim Elite dan Touring ada pada fitur i-ActivSense. Trim Elite mendapatkan sepaket lengkap Mazda i-ActivSense yang meliputi Adaptive LED Headlight, Blindspot Monitoring, Rear Cross Traffic Alert, Lane Departure Warning System, Lane Keep Assist System, Smart City Brake Support versi forward dan reverse, lalu ada juga pedestrian brake dan driver attention alert.

Dimensi, & Mesin

Mazda CX-8 sendiri memiliki dimensi yang bongsor, walaupun sejatinya tetap tidak lebih besar dari sang kakak, Mazda CX-9. Mazda CX-8 memiliki panjang 4,9 meter, dengan lebar 1,8 meter dan tinggi 1,7 meter. Dari angka saja jelas Mazda CX-8 lebih kecil dari Mazda CX-9, walaupun begitu ternyata wheelbase keduanya sama persis yaitu 2.930mm. Mesin yang digunakan oleh Mazda CX-8 adalah mesin 2.500cc 4 silinder segaris dengan teknologi SkyActiv-G yang memiliki keluaran tenaga maksimal 190 PS pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 252 Nm pada 4.000 rpm.

Angka tersebut berarti tenaga puncak mobil ini sama persis dengan Mazda CX-5 namun torsi nak 1 Nm tapi diraih di putaran mesin yang lebih tinggi. Roy Arman Arfandy, Presdir PT EMI dalam peluncuran mobil ini menyebutkan, “All New Mazda CX-8 ini awalnya hanya dijual di Jepang saja. Tetapi karena meluasnya permintaan di luar Jepang maka mulai dijual ke Australia dan untuk pasar Asia Tenggara hanya tersedia di Malaysia, Filipina, Thailand, dan Indonesia. Saya percaya bahwa mobil ini akan memuaskan banyak orang dan memperkaya hidup mereka”.

Jadi, bagaimana menurut kalian sosok Mazda CX-8 ini? Sudah sesuai ekspektasi?

Bank BJB Hadirkan Kembali The Elite Showcase di Tahun 2019

$
0
0

AutonetMagz.com – Bagi kalian yang mengaku petrolhead, maka salah satu destinasi untuk mewujudkan eyegasm kalian adalah kontes ataupun showcase dari mobil – mobil modifikasi ataupun mobil – mobil langka. Nah, menyadari hal ini, Bank BJB kembali melaksanakan kegiatan tahunan mereka yaitu The Elite Showcase 2019. The Elite Showcase seri tahun ini merupakan penyelenggaraan keempat setelah sebelumnya event ini diinisiasi pada tahun 2015 silam. Lantas, kejutan apa yang akan muncul di seri 2019 ini? Mari kita bahas.

Seperti biasa, The Elite Showcase akan menghadirkan mobil – mobil modifikasi terbaik di Indonesia dalam 2 hari penyelenggaraanya. Seluruh mobil-mobil yang sudah dimodifikasi dan mendaftar dari seluruh Indonesia akan diseleksi ulang sesuai dengan standar yang ada pada event The Elite. Penyeleksian dilakukan dan dilihat dari berbagai aspek modifikasi, mulai dari part yang digunakan, tema yang dipilih oleh modifikator hingga keharmonisan tema dalam memodifikasi mobilnya.

The Elite Showcase kami suguhkan sebagai tolak ukur modifikasi di Indonesia dan untuk memajukan industry otomotif tanah air,” ujar Riswan Rusdiansyah selaku Ketua Pelaksana The Elite Showcase 2019. The Elite Showcase 2019 mendatangkan 3 juri sebagai Guest Star dari Amerika, antara lain Junior dari WEKFEST USA, Mark Arcenal dari ILLEST, dan Jofel Tolosa dari SUPERSTREET. “Event ini tentunya berbeda dengan event serupa lainnya. Mobil-mobil yang ditampilkan pada Elite Showcase bisa merepresentasikan gaya modifikasi anak bangsa yang sudah maju dan siap bersaing dengan modifikator dunia. Oleh karena itu kami mengundang bintang tamu dan juri dari luar Negeri,” tambah Riswan.

Jika pada tahun-tahun sebelumnya event The Elite hanya diselenggarakan 1 hari, untuk The Elite Showcase 2019 ini diselenggarakan 2 hari mulai Sabtu 23 November dan Minggu 24 November 2019. Lokasi yang digunakan masih tetap sama di hall 2 dan 3 ICE, BSD City, Tangerang. Direktur Konsumer & Ritel Bank BJB, Suartini menyampaikan, “Penggemar otomotif cenderung punya alokasi dana lebih yang bisa bekerjasama untuk jadi banking partner Bank BJB. Ini juga merupakan cara kami memperkenalkan brand Bank BJB kepada komunitas dan konsumen otomotif. Hasilnya Alhamdulillah, saat ini para penggemar otomotif mengenal Bank BJB”.

Jadi, bagaimana menurut kalian, sob? Sudah siap melipir ke BSD hari ini atau besok?

BMW M Trip To Jogja : Ngebut Naik BMW M2 Competition Bareng MOCI

$
0
0

AutonetMagz.com – Kali ini Tim Redaksi AutonetMagz berkesempatan untuk melakukan road trip dari Jakarta hingga Jogjakarta bersama dengan BMW. Tapi di acara ini kami tidak sendirian, melainkan bersama teman-teman dari MOCI alias M Owner Club Indonesia. Yap, dari nama club ini kita bisa tahu kalau membernya terdiri dari para pemilik BMW M. Rombongan sendiri terdiri dari 17 mobil, diantaranya ada 6 unit BMW M5, 2 unit BMW M4, 1 unit BMW M3, 1 BMW M2, 2 unit BMW M2 Competition, dan 1 unit BMW Z3 M dan mobil lainnya. Oh ya, thanks to BMW Indonesia yang telah meminjamkan kami satu unit BMW M2 Competition supaya bisa berbaur dalam acara ini.

Ngebut Dari Jakarta Ke Semarang

Perjalanan dimulai di BMW Eurokars Kebon Jeruk pukul 9.00 pagi, lantas kami langsung menuju Cirebon untuk makan siang. Perjalanan menuju ke Cirebon dengan menggunakan BMW M2 Competition memang terdengar sangat keren dan menyenangkan, tetapi mobil ini memliki setting suspensi yang cukup keras. Alhasil, kami merasakan guncangan saat melewati Tol Cikampek hingga Cipali yang jalanannya tidak rata dan bergelombang. Tapi disaat yang sama kami merasakan kelebihan BMW M2 competition dibandingkan dengan mobil peserta lainnya, yaitu dimensinya yang kompak membuat mobil kami lebih mudah bermanuver melibas kemacetan tol Cikampek.

Kemudian kami masuk ke tol Cipali, trafik kendaraan yang cukup longgar membuat kami bisa menjajal tenaga dari BMW M2 Competition ini. Walaupun begitu, kami sangat waspada karena tekstur jalanan yang tidak mulus dan cenderung membahayakan. Dengan dikawal oleh Patwal, kami beserta rombongan melakukan full throttle. Dan ternyata, lembar spesifikasi tidak berbohong, BMW M2 Competition yang memiliki tenaga sebesar 410 hp dan torsi 550 Nm langsung melempar kami untuk duduk manis (dan tegang). Suara mesin 3.000cc 6 silinder segaris dengan M TwinPower Turbo juga sangat menggugah adrenalin kami.

BMW M2 Competition yang dapat mencapai kecepatan 100km/jam hanya dalam 4,2 detik ini memungkinkan kami untuk tetap keep up dalam rombongan yang sebagian besar menggunakan seri M yang lebih tinggi. Oh iya, di tengah perjalanan, ada peserta yang menyusul rombongan dengan menggunakan BMW M5 Wagon yang merupakan mobil yang sangat langka di Indonesia. Kami sangat suka mendengar suara raungan mesin V10 6.0 liter yang langsung membungkam suara mesin mobil kami. Kami tiba di Cirebon pukul 13.00 WIB. Lanjut makan siang di Empal Gentong H. Apud, Good food, good cars, good day. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan langsung ke Semarang.

Di tengah perjalanan kami menyadari sesuatu, yaitu mobil-mobil BMW M memiliki kesamaan dengan kami, yaitu cepat lapar/haus sehingga rombongan kami rajin ber-silaturahmi dengan pom bensin. Setibanya di Semarang kami langsung menuju BMW Astra dan disana kami dijamu dengan makanan-makanan khas Semarang, and it was damn good. Oke daripada lanjut membahas kuliner, kita lanjut lagi bahas acara ini. Setelah itu kami ke hotel tempat kami menghabiskan malam dan lanjut hari ke-2.

Lanjut Menuju Ke Jogja

Hari ke-2 dimulai, dan ini adalah hari yang paling membuat kami excited, karena ada acara fun drag race di Landasan Pacu Pantai Depok, Jogjakarta. Kami kemudian berangkat pukul 8.00 WIB menuju lokasi. Nah, perjalanan dari Semarang menuju Jogjakarta ini kami tidak mengemudi, tapi kami menumpang pada mobil panitia yaitu BMW 530i M-Sport yang menurut kami adalah mobil paling nyaman di acara ini, dan kamipun tidak kuasa menahan kantuk yang disebabkan tumpangan Seri 5 yang nyaman, hehehe..

singkat cerita kami tiba di Landasan Pacu Depok, tempatnya benar-benar pas di sebelah Pantai Parangtritis, sehingga pemandangannya sangat bagus. Kapan lagi bisa drag race di tepi pantai ya kan? Pemimpin MOCI kemudian membuka acara drag race dengan sedikit briefing mengenai acara ini. Disini kami sedikit kecewa karena pemimpin acara mengharuskan kami untuk menyalakan selalu traction control sehingga tidak memungkinkan kami untuk mencoba launch control pada M2 Competition.

Mulai Drag Race

Acara dimulai, dibuka dengan balapan sengit antara BMW M4 dan M5. Jujur saja, kami agak minder karena mengendarai M2 yang kasta-nya tidak setinggi mobil peserta lainnya. Kami menunggu antrian sambil menonton peserta lain, dan alunan suara knalpot BMW M yang sangat merdu benar-benar memanjakan telinga kami pada acara itu, benar-benar music to my ears. Okay! It’s time, giliran kami untuk masuk ke drag strip, dan lawan kami ternyata sesama BMW M2 Competition. Countdown dimulai 3,2,1 go! Kami langsung tancap gas dan ternyata kami menang dalam balapan itu.

Melihat balapan tersebut, kemudian peserta lain penasaran dengan M2 Competition, sehingga banyak yang menjajalnya. Dalam lintasan sepanjang 500 meter, BMW M2 Competition benar-benar dominating. Tercatat BMW M2 Competition memiliki waktu 0-500m di angka 13.97 detik dengan kecepatan maksimum 235 km/jam dan langsung membuat BMW M2 competition menjadi mobil dengan waktu tercepat di acara tersebut mengalahkan kakak-kakaknya.

Kesimpulan

Kami benar-benar kagum dengan BMW M2 competition. Awalnya kami menduga BMW M2 Competition adalah versi “racing” dari BMW M2 saja, tapi ternyata bukan. Menurut kami BMW M2 competition adalah mobil yang berbeda. Meskipun terdapat penyederhanaan dari segi kemewahan yang dimiliki BMW M2 biasa seperti AC digital dan sunroof dihilangkan, namun kekurangan tersebut bisa dimaafkan dengan performa mesin yang responsif dan kencang. Selain itu suspensinya bisa dibilang masih cukup nyaman untuk sebuah sports car.

Menurut kami, jika kalian menginginkan sports car yang memiliki dimensi kompak, dan suspensi yang tidak terlalu keras, serta bobot yang cukup ringan, plusGround clearance aman untuk perkotaan sehingga bisa dipakai harian namun juga galak di track, maka BMW M2 Competition adalah mobil yang cocok. Demikian acara ini selesai dan benar-benar membuktikan kepada kakak-kakaknya bahwa sang adik (BMW M2 competition) tidak bisa diremehkan walau angka yang disandang bukanlah nominal besar. Bagaimana menurut kalian?

Buat yang ingin menonton hasil liputannya, vlog nya bisa dilihat di bagian atas artikel ini.

By Grady Ewaldo – ‘Jangan Lupa Makan’

Lexus UX 300e : Mobil Listrik Produksi Massal Pertama

$
0
0

AutonetMagz.com – Beberapa hari lalu kami sudah sempat mengabarkan bahwa pihak Lexus akan memperkenalkan produk elektrik pertama mereka secara global. Dan kami sendiri berteka-teki produk apa yang akan mendapatkan kehormatan tersebut. Awalnya, kami mengira pihak Lexus akan membidik segmen super mevvah untuk mobi pertama mereka dengan versi produksi dari Lexus LF-30 Concept. Namun, ternyata tebakan kami salah total. Malahan, mobil listrik pertama dari Lexus dibangun dari basis mobil termurah dan terkompak Lexus saat ini.

Yap, pihak Lexus telah resmi memperkenalkan sosok Lexus UX 300e. Seperti namanya, mobil ini sejatinya adalah Lexus UX series yang telah menanggalkan mesin ICE maupun mesin hybrid dan berganti mengandalkan motor listrik secara penuh. Lexus UX 300e sendiri diperkenalkan secara resmi di Guangzhou Auto Show 2019 China beberapa hari lalu. Nah, secara spesifikasi, Lexus UX 300e mengusung motor listrik dengan tenaga maksimal mencapai 204 PS yang akan menggerakkan roda depannya. Sedangkan baterai lithium ion dengan kapasitas 54,3 kWh akan menjadi ‘nyawa’ utama dari SUV atau crossover listrik ini.

Dengan metode pengujian NEDC, Lexus UX 300e sendiri diklaim mampu berjalan sejauh 400 km dari posisi baterai penuh hingga habis total. Angka tersebut jelas cukup untuk penggunaan dalam kota. Oiya, menariknya, Lexus menempatkan baterai untuk mobil ini di lantai, sehingga membantu center of gravity mobil ini. Selain itu, penempatan baterai tersebut juga memberikan ruang yang lebih lega untuk bagasi mobil ini, selain turut membantu memberikan handling yang lebih baik. Sejauh ini, beum ada informasi detail mengenai Lexus UX 300e. Namun pihak Lexus berani menggaransi bahwa Lexus UX 300e akan menjadi mobil yang lincah dengan peforma yang bisa diandalkan.

Informasi lain yang sempat diberikan adalah mengenai teknologi Active Sound Control (ASC) yang akan mengeluarkan suara natural selayaknya mengendarai mobil – mobil lain pada umumnya. Pemilik Lexus UX 300e juga bisa mengakses beberapa informasi seperti kapasitas baterai real time, beserta dengan sisa jarak tempuh melalui aplikasi khusus yang dikembangkan oleh Lexus. Lexus UX 300e sendiri akan mulai dijual di China dan Eropa pada awal tahun 2020 mendatang. Sedangkan pasar Jepang akan menyusul di tahun 2021. Lexus UX 300e sendiri akan menambah panjang list produk dengan basis TNGA-C yang bertenaga listrik murni.

Sebelumnya juga sudah ada Toyota C-HR EV dan Toyota Izoa EV yang juga menggunakan tenaga listrik murni. Jadi, bagaimana menurut kalian sosok Lexus UX 300e ini? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.

VW Viloran Diperkenalkan di China, Panjang 5,3 Meter!

$
0
0

AutonetMagz.com – Masih ingat dengan nama Volkswagen Viloran? Jadi, Volkswagen Viloran merupakan sebuah MPV bongsor yang sebelumnya sedang dipersiapkan secara resmi oleh SAIC-VW. Nah, di Guangzhou Auto Show 2019 pihak SAIC-VW telah resmi memperkenalkan sosok Volkswagen Viloran. Mobil ini tampil dengan desain yang cantik, atap rendah, dan juga body yang terbilang bongsor. Bahkan, panjang dari Volkswagen Viloran melebihi 5 meter yang membuatnya lebih panjang dari beberapa MPV besar lain seperti Toyota Alphard ataupun Honda Odyssey.

Oke, kita bedah perihal desain terlebih dahulu. Dari sisi depan, bisa dikatakan Volkswagen Viloran memiliki wajah yang cantik. Lampu depan LED dengan teknologi proyektor berbentuk mengotak dan LED DRL yang cantik membuat tampang mobil ini masih cocok dibawa ke pesta. Grille dari Volkswagen Viloran sejujurnya agak overkill, karena bentuknya yang besar dan fullchrome. Namun bagian tersebut masih tertolong dengan bentuk bumper depan yang lebih minimalis dan masih senada dengan grille-nya. Oiya, di sisi depan juga terlihat ada 4 titik sensor, dan emblem VW yang dipasangkan sudah menggunakan desian logo VW terbaru.

Pindah ke sisi samping, tidak ada kata lain yang bisa kami ucapkan kecuali, ‘Panjang’. Yap, panjang total dari Volkswagen Viloran mencapai 5,3 meter, yang mana setara dengan Mercedes-Benz V-Class versi Extra Long. Sedangkan untuk lebarnya mencapai 2 meter dengan jarak sumbu rodan di angka 3,1 meter. Volkswagen Viloran sendiri dibangun menggunakan platform MQB Modular milik VW Group. Masih di sisi samping, mobil ini menggunakan pintu model sliding, dan velg dual tonemultispoke yang terlihat pas – pas saja. Pindah ke belakang, Volkswagen Viloran menggunakan lampu belakang sipit yang dihiasi krom lurus dan juga bumper belakang yang terbilang minimalis.

Sayangnya belum ada gambar official dari Volkswagen yang memperlihatkan dashboard dari Volkswagen Viloran. Namun, beberapa foto official memperlihatkan bahwa Volkswagen Viloran menggunakan kursi captain seat yang lengkap dengan leg support yang seluruhnya dibalut bahan kulit berwarna cerah dan pengaturannya sudah elektrik. Untuk urusan dapur pacu, Volkswagen Viloran dilepas ke pasar China dengan menggunakan mesin 2.000cc TSI Turbo-Four berkode EA888 yang memiliki tenaga maksimal 220 PS dengan torsi maksimal 350 Nm. Nah, transmisinya menggunakan DSG 7 percepatan yang akan menyalurkan tenaga ke roda depan.

Dengan seluruh kelebihan yang ditawarkan, nampaknya Volkswagen Viloran akan menjadi pesaing yang cukup oke untuk Lexus LM yang sudah diperkenalkan di China beberapa bulan lalu. Jadi, bagaimana kalau menurut kalian?


Festival Avanza-Veloz Sebangsa Berakhir Manis di Jakarta

$
0
0

AutonetMagz,com – Sejak bulan Agustus lalu, pihak Toyota memiliki sebuah agenda spesial untuk konsumen dari mobil paling laris mereka yaitu Toyota Avanza dan Toyota Veloz. Yap, acara Festival Avanza-Veloz Semakin Bangga Sama-sama atau disingkat Festival Avanza-Veloz Sebangsa telah bergulir di 10 kota dan berakhir di kota ke-11 pada akhir pekan lalu. Penyelenggaraan Festival Avanza-Veloz Sebangsa Jakarta resmi menutup acara akbar ini dengan menghasilkan akhir yang manis. Kok bisa? Mari kita bahas.

Jika kita bicara angka, Festival Avanza-Veloz Sebangsa telah diikuti tak kurang dari 100.000 masyarakat di 11 kota besar Indonesia, termasuk pengguna Avanza-Veloz yang kini semakin menjadi ‘bangsa’ yang besar dengan total pengguna sebanyak hampir 1,8 juta sejak pertama dijual di Indonesia. Resmi dimulai di kota Medan 10 Agustus lalu, penyelenggaraan Avanza-Veloz Sebangsa berlanjut ke kota Balikpapan, lalu ke Surabaya, Palembang, Pekanbaru, Semarang, dan ke Manado, Makassar, Bali, serta Bandung. Final dari acara ini dilaksanakan di Jakarta pada 23 November 2019 kemarin.

Avanza adalah produk Toyota yang memiliki hubungan erat dengan masyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari angka penjualan Avanza-Veloz selama semester kedua 2019 yang semakin menguat dengan market share yang turut meningkat. Setidaknya, selama Oktober 2019 penjualan Avanza-Veloz tembus hingga lebih dari 8.000 unit dengan market share tertinggi di kelasnya sebesar 38%. Avanza yang telah menjadi Part of Indonesia Greatness selama 16 tahun terakhir, dapat mempertahankan posisi nomor satu sebagai MPV terlaris di kelasnya,” kata Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto.

Nah, selama 4 bulan pelaksanaan dari Festival Avanza-Veloz Sebangsa ini, pihak Toyota menawarkan beberapa hal menarik. Antara lain adalah Sebangsa Fun Trip, Sebangsa Festival, dan Sebangsa Seru yang dilengkapi dengan berbagai macam kompetisi menarik serta pagelaran musik yang dimeriahkan oleh banyak penyanyi dan group band ternama di Indonesia. “Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pengguna Avanza-Veloz yang telah menerima dengan baik fitur-fitur terbaru yang kami hadirkan pada New Avanza dan New Veloz. Kami bersyukur penjualan Avanza-Veloz di tahun ini naik sebesar 8,9% dibandingkan tahun lalu, sementara market Low MPV terkoreksi 11,8% di periode yang sama,” tutup Soerjopranoto.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Mazda Power Drive : Test Drive Sambil Rilis Mobil Baru

$
0
0

AutonetMagz.com – Mazda termasuk salah satu merek yang rutin mengadakan acara test drive, soalnya kami masih ingat kalau Mazda membuat acara tersebut pasti di area Epicentrum Kuningan. Kali ini, event test drive Mazda yang disebut Mazda Power Drive berpindah tempat ke daerah SCBD dan menggunakan jalanan area bisnis tersebut sebagai rute test drive. Sambil menyelam minum susu, Mazda juga meluncurkan 2 mobil baru di acara test drive itu.

Ada Mazda CX-5 facelift dan Mazda 2 facelift

Keduanya adalah Mazda CX-5 facelift 2019 dan Mazda 2 facelift 2019. Keduanya memang facelift, tapi ubahan-ubahan yang meliputi kedua mobil ini patut dibahas, khususnya di Mazda 2. Perlu diketahui, harga Mazda 2 facelift 2019 turun menjadi 285,3 juta Rupiah untuk tipe R dan 302,8 juta Rupiah untuk tipe GT. Jarang kan saat facelift harga jadi turun menjadi lebih murah? Sayangnya, harga murah itu sebenarnya disebabkan karena hilangnya 1 fitur penting, yakni SCBS.

SCBS Mazda 2 kini dihilangkan, jadi Mazda 2 tak lagi punya kemampuan untuk mengerem secara otomatis. Kami jadi ingat saat Suzuki Ertiga generasi pertama facelift dan ABS-nya hilang, itu sangat disayangkan, apalagi rem otomatis di Mazda 2. Apakah itu akan menjadi deal breaker atau tidak, kita akan lihat nanti. Perubahan yang terlihat di trim interior adalah trim yang dulunya hitam-merah kini menjadi biru gelap, jok fabric pun kini biru gelap.

Pada bagian eksterior, Mazda 2 facelift mendapatkan muka baru yang lebih mirip dengan Mazda 6 yang dipesekkan. Gril depan kini tidak terlalu tajam ke bawah namun agak melebar, desain kromnya pun kini tidak menembus ke dalam lampu depan, melainkan ke bawahnya. Tidak ada lagi lampu kabut di model ini, sengaja demi desain yang lebih bersih. Pelek barunya pun punya desain spoke yang bagus, tapi warna single tone membuatnya tidak terlihat sporty.

Bagian belakang Mazda 2 kini dibuat lebih segar sedikit dengan cluster lampu yang berbeda dan font baru di bagasinya. Sebelumnya, font Mazda selalu miring bak font Italic, namun sekarang lebih normal dan berkesan elegan, sedikit mirip Times New Roman. Kaca samping belakang kini tinted seperti Mazda 2 versi JDM dan untuk bagian mesin tidak ada perubahan berarti.

Kalau Mazda CX-5, Bagaimana?

Mazda juga menyegarkan SUV andalan mereka, Mazda CX-5 dengan sedikit facelift. Sebenarnya secara keseluruhan, dia nyaris sama saja dengan Mazda CX-5 yang sudah lama beredar di jalanan Indonesia. Perbedaan yang kelihatan di depan hanya bumper guard baru berwarna silver plus roof rail, selain itu tidak ada lagi beda yang lumayan memisahkan Mazda CX-5 facelift baru dengan yang lama. Jika belakangan hanya ada tipe Elite, sekarang tipe GT dan Touring kembali lagi.

Interior Mazda CX-5 kini kian mirip Mazda 6, terutama dengan panel instrumen layar 7 inci yang menjadi spidometer dan MID di tengahnya. Kamera 360 pun sudah standar, apalagi dengan sistem keselamatan lain seperti 6 airbags, ABS, EBD, BA, stability control, traction control, Blind Spot Warning, Lane Keep Assist dan Driver Attention Assist. Fitur andalan seperti head up display, RCTA, dan hill start assist juga ada. Untungnya, SCBS tidak hilang di Mazda CX-5 baru.

Tidak ada yang perlu diperkenalkan ulang soal mesinnya, sebab ia masih memakai mesin 2.500 cc 4 silinder SkyActiv non-turbo bertenaga 190 PS dan 251 Nm. Meski di luar sana ada CX-5 SkyActiv Turbo, nampaknya harganya akan terlalu mahal jika versi turbo ada di sini. Fasilitas penunjang driver di Mazda CX-5 baru kini ditambah dengan adanya G-Vectoring Control, yang mampu membantu kelincahan mobil saat memasuki tikungan.

Ada Apa Saja di Mazda Power Drive?

Mazda menyediakan semua lini model mereka untuk dicoba langsung oleh semua pihak. Mulai dari si kecil Mazda 2, crossover Mazda CX-3, sedan dan hatchback Mazda 3, ada Mazda 6 sedan dan estate, Mazda CX-8 yang masih baru diluncurkan, Mazda CX-9 yang jadi Mazda paling powerful di Indonesia dan roadster legendaris Mazda MX-5.

Sesi test drive pada gelaran MAZDA POWER DRIVE ini dibagi dalam beberapa kegiatan terpisah antara lain “Oneness Driving Sensation” yang digelar di dalam kelas, serta sesi uji coba yang menyuguhkan filosofi “Jinba-Ittai Experience”. Setiap kegiatan test drive akan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk dapat merasakan fitur-fitur berteknologi mutakhir yang disematkan ke dalam model-model Mazda favorit mereka.

Mazda Power Drive kami selenggarakan untuk terus memperkuat kehadiran merek Mazda di Indonesia, khususnya produk yang telah dilengkapi pilar-pilar utama teknologi Mazda termasuk filosofi desain KODO – Soul of Motion, SKYACTIV Technology, fitur keselamatan i-ACTIVSENSE, serta fitur infotainment terbaru milik Mazda,” tambah Roy Arman Arfandy, Presdir PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) . Mana Mazda favoritmu? Sampaikan di kolom komentar!

All New Honda City Diperkenalkan, Fix Pakai Mesin Turbo!

$
0
0

AutonetMagz.com – Akhirnya, sebuah sedan berbasis All New Honda Jazz yaitu All New Honda City diperkenalkan secara resmi dalam world premiere di Thailand kemarin sore. Yap, All New Honda City tampil dengan tampang baru yang lebih segar, serta beberapa improvement lain di sisi fitur dan juga mesin. Nah, kehadiran All New Honda City juga menjadi momen dimana akhirnya pihak Honda menanamkan mesin 1.000cc 3 silinder VTEC Turbo untuk mobil kompak mereka di kawasan ASEAN. Oke, mari kita bedah mobil ini.

Seperti biasa, mari kita mulai dari desain eksterior dari mobil ini. Kalau kita amat – amati, siluet ala Honda Accord generasi sebelum sekarang nampak muncul di wajah depan All New Honda City. Hal ini wajar, karena All New Honda City menggunakan lampu depan LED model reflektor dengan bentuk yang mirip dengan Honda Accord old gen. Selain itu, All New Honda City juga masih menggunakan grille khas sold wing face Honda dengan laburan krom yang memanjang hingga membentuk alis di atas lampu depannya. Oiya, di antara lampu dan ornamen tersebut terdapat LED DRL tipis yang bak alis menyala. Nah, kalau tipe RS, grille-nya dilabur warna hitam.

Sedangkan Lekukan di bumpernya dihiasi oleh housing lampu kabut berwarna hitam, tapi hanya untuk trim atas saja. Di sisi samping, sayangnya tarikan garis desain sisi ini tidak secantik sisi depan dan belakangnya. Jujur saja, ada beberapa garis yang bertabrakan dengan bentuk depan dan belakang di sisi samping mobil ini. Untuk velg, All New Honda City menggunakan dual tone dengan model yang berbeda untuk 2 trim teratas. Spionnya sudah ada lampu sein, dan untuk trim RS dilabur warna hitam. Pindah ke belakang, All New Honda City menggunakan lampu belakang cantik dengan LED bar yang sekilas mirip milik BMW.

Padahal, kalau diperhatikan lagi, lampu belakang ini masih senada dengan bentuk lampu belakang All New Honda Jazz, dan All New Honda CRV Turbo. Bumper belakangnya minimalis dengan lekukan tegas di sisi terluar dan ada antena model sirip hiu di atapnya. Masuk ke interior, nuansa gelap dihadirkan melalui penggunaan material jok dan dootrim yang kehitaman, hingga dashboard dan atap yang juga hitam. Penggunaan warna semacam ini menghadirkan kesan sporty. Dashboard-nya masih memiliki sedikit kesamaan ide dengan saudara hatchback-nya, hanya saja setirnya masih palang tiga seperti mobil kebanyakan.

Panel instrumennya menggabungkan analog dan digital, dan sistem infotainment-nya tentu sudah layar sentuh serta terlihat integrated. AC sudah digital dan ada mode auto walaupun masih single zone. Namun kabar baiknya, kontroler AC sudah lebih ergonomis dengan model putar dibandingkan model touch panel yang senseless. Di sekitar kontroler AC terdapat beberapa colokan USB dan laci penyimpanan terbuka. Untuk urusan dapur pacu, All New Honda City menggunakan mesin 1.000cc 3 silinder DOHC VTEC-Turbo. Tenaga yang dihasilkan mobil ini mencapai 122 PS, yang mana unggul 2 PS dibandingkan mesin lawasnya yang berkubikasi 1500cc n/a.

Sedangkan torsinya mencapai 173 Nm pada rentang 2.000 hingga 4.500 rpm, sudah sangat cukup untuk sebuah sedan kompak perkotaan. Transmisi? Masih sama menggunakan model CVT dengan 7 percepatan virtual, dan di generasi ini sudah tidak ada transmisi model real man. Untuk urusan fitur keselamatan, All New Honda City dibekali dengan 6 buah airbags, ABS, EBD, BA, HSA, VSA, dan juga kamera mundur. All New Honda City dijual dalam 4 trim di Thailand, yaitu S dengan banderol 579.500 Baht (270,3 jutaan Rupiah), lalu V dengan banderol 609.000 Baht (284 jutaan Rupiah), SV dengan banderol 665.000 Baht (310,2 jutaan Rupiah) serta RS dengan banderol 739.000 Baht (334,7 jutaan Rupiah).

Nah, jadi bagaimana tanggapan kalian terkait sosok All New Honda City ini? Suka atau tidak? Jelaskan kenapa.

Mazda Boyong CX-8 Dan Mazda2 Facelift ke Surabaya

$
0
0

Surabaya, AutonetMagz.com – Pihak Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku APM dari Mazda di Indonesia baru saja memperkenalkan Mazda CX-8 dan juga Mazda2 facelift serta Mazda CX-5 facelift dalam acara mereka di akhir pekan silam di Jakarta. Dan tak mau menunggu terlalu lama, ketiga mobil tersebut langsung diboyong ke Kota Pahlawan, Surabaya. Yap, Pihak EMI berdampingan bersama dengan dua diler Mazda di Surabaya yaitu Mazda Panglima Sudirman dan Mazda Adityawarman pun menggelar seremonial peluncuran di Surabaya.

Bertempat di Galaxy Mall 2 Surabaya, pihak Mazda membawa beberapa line up mereka untuk dipajang dan bisa diakses oleh pengunjung Mall. Selain Mazda CX-8 dan Mazda2 facelift serta Mazda CX-5 facelift, pihak Mazda Surabaya juga memajang Mazda3 serta Mazda CX-3. Turut hadir dalam peluncuran kali ini adalah Presiden Direktur dari PT EMI, Bapak Roy Arman Arfandy. “Saya percaya bahwa All New Mazda CX-8 akan memuaskan banyak orang dan memperkaya hidup mereka. Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi kami jika Mazda CX-8 ini dapat membawa kebahagiaan bagi konsumen dan kebanggaan sejati dalam memilikinya,” ungkap Roy.

Mazda CX-8 sendiri hadir sebagai alternatif untuk konsumen yang ingin memiliki Mazda CX-5 dengan segala kelengkapannya, tapi membutuhkan kapasitas penumpang mencapai 6 atau 7 orang. Mazda CX-8 sendiri dijual di Surabaya dengan harga mencapai 671,8 jutaan Rupiah untuk trim Touring yang berkapasitas 7 penumpang, dan trim Elite dengan banderol 753,8 jutaan Rupiah yang memiliki kapasitas 6 penumpang. Sedangkan Mazda2 facelift dilepas ke pasaran dengan wajah baru yang kini lebih berkesan elegan dibandingkan dengan versi lawasnya. Small hatchback ini dilepas dengan dua trim, yaitu trim R seharga 295,3 jutaan Rupiah dan trim GT dengan harga 310,8 jutaan Rupiah.

Untuk Mazda CX-5 facelift sendiri dilepas ke publik Surabaya dengan banderol 515,8 juta Rupiah untuk trim Touring, 555,8 juta Rupiah untuk trim GT serta 595,9 juta Rupiah untuk trim Elite. Bagi kalian arek – arek Suroboyo yang ingin melihat lebih dekat 3 mobil terbaru dari Mazda ini bisa melipir ke Galaxy Mall Surabaya. Pihak Mazda juga menyediakan beberapa unit test drive, seperti Mazda3, Mazda CX-5, Mazda CX-9, dan Mazda CX-3 yang bisa kalian coba. Tentunya kalian bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk bisa melihat langsung mobil – mobil Mazda yang dijual di Indonesia.

Jadi bagaimana menurut kalian, kawan?

Hyundai Teken MoU Untuk Bangun Pabrik di Indonesia

$
0
0

AutonetMagz.com – Dalam satu tahun terakhir ini ada sebuah kabar menarik yang terus berhembus mengenai pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai. Yap, kabar tersebut terkait dengan rencana investasi Hyundai di Indonesia berupa pabrik perakitan lokal. Dan kini kabar tersebut telah terkonfirmasi dengan penanda-tanganan MoU antara pihak Hyundai dan Pemerintah Indonesia. Penandatanganan MoU ini makin spesial karena Presiden RI yaitu Bapak Joko Widodo turut ambil bagian. Mari kita bahas lebih lanjut.

Acara penandatanganan MoU antara pihak Hyundai dan Pemerintah Indonesia secara resmi diadakan hari ini di pabrik Hyundai Motor di Ulsan, Korea Selatan. Seperti kami singgung diatas, acara ini dihadiri oleh Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia; Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia; Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia; Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM); Euisun Chung, Executive Vice Chairman Hyundai Motor Group serta Wonhee Lee, Presiden dan CEO Hyundai Motor Company.

Pembangunan pabrik manufaktur Hyundai Motor di Indonesia dapat terlaksana berkat kerja sama dan dukungan dari pemerintah Indonesia,” kata Euisun Chung. “Hyundai secara aktif akan terus mendengarkan dan menanggapi setiap harapan dan kebijakan pemerintah Indonesia berterkaitan dengan kendaraan ramah lingkungan serta akan terus berupaya berkontribusi terhadap komunitas ASEAN”. Nah, pabrik Hyundai di Indonesia sendiri adalah fasilitas produksi pertama pabrikan asal Korsel tersebut di kawasan ASEAN. Pabrik ini memiliki luas 8,35 juta kaki persegi (77,6 hektar) dan terletak di Kota Deltamas, sebuah kawasan industri, komersial di sebelah timur Jakarta.

Fasilitas perakitan baru ini memiliki nilai investasi kurang lebih sebesar USD 1,55 miliar hingga tahun 2030, termasuk biaya operasional dan pengembangan produk. Fasilitas manufaktur ini akan mulai dibangun pada bulan Desember tahun ini dan diharapkan untuk memulai produksi komersial pada paruh kedua tahun 2021, dengan kapasitas tahunan sekitar 150.000 unit. Pabrik ini nantinya pada kapasitas penuh akan dapat memproduksi sekitar 250.000 kendaraan setiap tahunnya. Hyundai berencana untuk memproduksi SUV kompak, MPV kompak, dan model sedan yang dirancang khusus untuk pelanggan di pasar Asia Tenggara di pabrik baru Indonesia ini.

Selain itu, Hyundai juga tengah menjajaki produksi kendaraan listrik kelas dunia di pabriknya di Indonesia. Hyundai berkomitmen untuk membantu mengembangkan ekosistem EV Indonesia.

Viewing all 12329 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>