AutonetMagz.com – Seperti yang sudah diberitahukan bocorannya oleh rekan Hillsat dalam bentuk sketsa, rupanya kita tidak perlu menunggu terlalu lama. Yup, inilah model terbaru dari KIA bernama KIA Cadenza alias KIA K7, nama yang digunakan untuk pasar Amerika Serikat. Benda yang tentu saja sulit masuk pasar Indonesia ini justru sudah diperkenalkan di negeri ginseng baru baru ini.

Model saloon full size yang berhadapan dengan Acura RLX / Honda Legend dan Ford Taurus ini merevisi tampilannya dengan desain baru, bila anda pernah memperhatikan desain Cadenza sebelumnya sangat mirip dengan desain Chrysler 200C. Namun kali ini KIA membuat pembeda dengan merevisi tampilan tiger-nose dengan model lebih menyipit dan bentuknya lebih tajam, desain headlamp dibuat lebih simple dengan LED headlights dan fender yang lebih berotot.

Roofline di atas kini dibuat lebih landai sesuai dengan teaser kemarin dan pada buntut belakang Cadenza diberikan chrome stripe yang menyatu antar taillights. Untuk bagian mesin, Cadenza diberikan badge “3.3” yang artinya bagian engine bay akan diletakkan mesin 3.3-liter V6 twin-turbo terbaru yang belum diungkapkan secara resmi oleh Hyundai – KIA. Menurut kabar pada varian tertentu akan disematkan pula mesin Hybrid namun hal ini belum dikonfirmasi lebih lanjut.

Bagian eksterior belakang semakin cakep saja dengan imbuhan knalpot ganda chrome dan multi-spoke alloy wheel. Meskipun pabrikan belum memberikan foto resmi perihal interior terbarunya, namun saya rasa kualitas interiornya bakal lebih baik dari sebelumnya dengan desain premium dan lebih banyak ruang lagi.

Menariknya bila saya melihat forum-forum di Amerika-Serikat, KIA Cadenza dibekali nappa leather seat dimana hanya merk premium seperti BMW dan Mercedes-benz yang berani memberikan fitur ini di line up nya. Namun toh sekalipun affordable belum tentu KIA Indonesia tertarik membawa Cadenza kesini, Optima saja masih kewalahan untuk dipasarkan di Indonesia. Ya jelas, karena disini merek baling-baling, cincin dan bintang memang lebih membawa pride dibanding logo dengan huruf saja. Bagaimana komentarmu? Monggo utarakan pendapat di bawah ini.

AutonetMagz.com – Gairah orang-orang kaya saat melihat mainan baru berupa mobil eksotik nan kencang yang dibuat dalam jumlah terbatas pastinya sangat besar, karena ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk tampil beda dibanding orang lain, tidak peduli berapa pun uang yang keluar dari rekeningnya. Ferrari bisa membuktikan hal itu dengan F12tdf, yakni versi hardcore dari supercar Ferrari F12.

Ferrari hanya membuat 799 unit F12tdf di seluruh dunia, dan mobil ini baru diperkenalkan pada pertengahan bulan Oktober lalu. Supercar bertenaga 780 PS dari mesin 6.300 cc V12-nya ini mampu dikontrol lebih baik berkat aerodinamika yang direvisi lebih baik, bobot lebih ringan dan hadirnya 4 wheel steering seperti pada Porsche 918 Spyder. Oh ya, nama tdf berasal dari singkatan Tour de France.

Supercar yang diset untuk bersaing dengan Lamborghini Aventador ini bisa melaju dari 0-100 km/jam hanya dalam 2,9 detik saja, dan dari 0-100 km/jam cukup 7,9 detik. Kemampuan berhenti dari 100-0 dalam 30,5 meter saja dan 200-0 cukup 121 meter. Sudah kejang dengan angka performanya? Berniat memilikinya? Sayang sekali, sekarang kecupan dewi fortuna bukan hak anda.

Maksudnya, anda sudah tidak bisa memilikinya, karena ke-799 unit Ferrari F12tdf sudah terjual habis di seluruh dunia, demikian menurut Autovisie. Banderol selangit yang sudah menyentuh angka 310.184 Euro (4,5 M Rupiah) rupanya tidak masalah bagi konsumennya.

Ingat, itu baru harga mobilnya saja, belum opsi personalisasi, pajak, ongkos pengiriman dan lain-lain yang pastinya membuat harganya makin seperti lagu Anggun C. Sasmi. Melambung jauh, terbang tinggi, bersama mimpi.

Hm, kira-kira di Indonesia ada yang pesan tidak ya? Pasti ada sih, minimal 2 unit lah, seperti pendahulunya 599 GTO yang sudah terdeteksi 2 unit di sini, satu warna merah dan satu lagi warna biru gelap. Kira-kira, menurutmu berapa unit F12tdf yang bakal nyasar ke sini? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Beberapa merek otomotif punya cara masing-masing untuk saling mengembangkan popularitasnya. Nah inilah yang kami suka dari beberapa pabrikan di eropa, cara mereka mengembangkan popularitasnya dengan turut mewadahi penggemar mobil klasik. Soal setia jelas tidak perlu ditanya, mereka pasti para golongan fans boy die hard. Berbeda dengan pabrikan pada umumnya yang kadang menganggap mereka hanyalah golongan “terjebak masa lalu” dan dilupakan.

Nampaknya Porsche melek akan hal tersebut. Maka atas dasar tersebut, mereka meluncurkan Porsche Classic Centre, sebuah dealership khusus untuk mobil klasik Porsche di Gelderland, Belanda.  Apa saja fungsinya? yah mirip-mirip dengan dealer pada umumnya, ada service, workshop dan sales tentunya namun khusus untuk mobil klasik Porsche. Ada pula sertifikat lisensi Porsche Classic Center dealership yang rencananya akan dibangun beberapa di seluruh dunia.

Porsche menginginkan membuat jaringan dealer dan servis Porsche Classic Center internasional yang kuat untuk mobil klasik Porsche. Bukan apa-apa, setelah dikalkulasi oleh Porsche rupanya pengguna merek asal Jerman ini 70% lebih adalah model klasik yang diproduksi di Zuffenhausen dan semua masih berjalan. Jaringan baru ini akan menyediakan kebutuhan untuk model lawas Porsche selain model baru Porsche dan akan ada sertifikasi khusus untuk Porsche Classic Partners pada dealer yang terpilih.

Bersamaan dengan peresmian Porsche Classic Center di Belanda rupanya Porsche pun sudah mengantongi beberapa Porsche Classic Partner yang berjumlah 24 buah. Terdiri dari 10 dealer di Jerman, Estonia, Perancis, Inggris, Italia, Jepang, Swiss, Hungaria, Afrika Selatan, Thailand dan Uni Emirat Arab. Porsche Classic Center yang turut dibangun setelah Belanda diantaranya adalah Australia, Belgia, Kanada and Amerika Serikat.

Berbicara soal personilnya, para staf dari Classic Center ini memang beda karena sudah diberikan special training yang didedikasikan khusus untuk mobil klasik Porsche. Untuk Porsche Classic Partner, para owner dan mekaniknya diberikan tool khusus dan pedoman instruksi memperbaiki dengan model tertentu dan tentu saja Porsche menjamin kualitas tingkat tinggi untuk pengguna mobil klasiknya. Wah kayaknya boleh juga kalau ada Porsche Classic Partner di Indonesia, ada yang mau mengajukan?

AutonetMagz.com – Sekarang, Subaru hanya memiliki XV di kelas crossover dan Forester di kelas SUV, tapi sepertinya daftar mobil jualan mereka di kelas crossover akan bertambah satu dalam beberapa tahun mendatang. Markas Subaru sudah menunjuk pabriknya di Amerika Serikat untuk membuat sebuah crossover baru dengan 3 baris tempat duduk untuk diluncurkan 3 tahun lagi.

Subaru mengatakan, kendaraan yang akan diluncurkan di Amerika Serikat pada tahun 2018 ini akan memiliki ukuran yang lebih besar dari Subaru Tribeca dengan jok 3 baris yang memadai. Ada kemungkinan ia akan didesain untuk memuat 8 orang, tapi yang kemungkinannya lebih besar sih cukup dengan kapasitas 7 orang saja. Bisa muat 7 sukur, bisa muat 8 ya bagus.

Soal nama crossover baru ini, Subaru enggan menyematkan nama Tribeca lagi. Pokoknya, mereka akan memberi nama baru yang identik dengan petualangan alam terbuka. Nama-nama seperti Subaru Outback, Forester dan Crosstrek adalah contohnya, namanya sudah sangat mewakili mobil yang cocok untuk bepergian menikmati alam bukan?

Crossover baru ini akan menjadi model keempat Subaru yang dibuat di Amerika Serikat setelah Legacy, Outback dan Impreza sedan serta hatchback,sekaligus menyatakan bahwa generasi model kompak mereka, yakni Subaru Impreza hatchback yang tampil dalam bentuk konsep di Tokyo Motor Show kemarin akan masuk produksi di akhir tahun 2016.

Thomas Doll, Presiden dan COO dari Subaru Amerika mengomentari pengumuman itu, “Kami telah menikmati rekor penjualan selama tujuh tahun berturut-turut dan pengenalan Impreza terbaru buatan Amerika diikuti oleh crossover 3 baris baru yang lebih besar akan membantu menjaga momentum penjualan yang kuat. ” Akan tetapi, saat Impreza masuk produksi, kami sangsi ia bakal tetap keren seperti versi konsepnya.

Sekedar informasi, selain berkat BRZ dan WRX, Subaru di sana terkenal dengan crossovernya, di samping klaim durabilitasnya yang menyatakan setiap mobil Subaru bakal tahan dipakai minimal 10 tahun. Klaim yang menakjubkan untuk mobil AWD yang komponennya bejibun.

Tahun 2018 mungkin kita sudah tidak demam crossover, tapi mobil dengan 7 tempat duduk biasanya susah ditolak masyarakat Indonesia. Tapi Subaru Indonesia apa kabarnya ya? Kami hanya berharap mereka bisa kembali bersaing lagi di sini.Kalau kamu bagaimana? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Keinginan seseorang untuk menjadi unik dan berbeda dibanding yang lain adalah hal yang ingin diraih tanpa kompromi, khususnya saat tampil dengan kendaraannya. Sebagai merek mobil premium, BMW sadar bahwa hal itu penting bagi konsumennya, maka dari itulah BMW Indonesia meluncurkan layanan BMW Individual untuk semua konsumennya, dan BMW 7 Series terbaru didaulat sebagai model yang bisa mendapatkan layanan ini terlebih dulu.

Inti dari BMW Individual adalah, konsumen bisa merancang BMW-nya sendiri sesuai keinginannya, mulai dari pilihan cat mobil, trimming interior, pilihan material dan warna kulit pada kabin, pilihan warna jahitan, panel-panel interior, dan masih banyak lagi. Bahkan layanan untuk menjahit inisial nama, logo perusahaan atau siluet foto anda di bantalan headrest bisa dilakukan via layanan BMW Individual. Wow!

Tentu saja sesuai dengan kelasnya, semua opsi personalisasi itu akan dikerjakan oleh tangan-tangan handal dari BMW yang memang sudah pakarnya dalam mengolah material premium. Asal materialnya pun tak main-main, hanya ternak dengan kualitas terbaik yang bisa lolos dalam seleksi BMW, demikian pula dengan bahan kayu untuk dijadikan panel interior dan kualitas cat untuk bodi mobil. Semuanya yang terbaik, semuanya tanpa batas dan semuanya terserah anda.

“Untuk pertama layanan ini memang khusus BMW 7 Series dulu, tapi nanti seiring waktu mungkin menjalar ke model lain. Salah satu model selain BMW 7 Series yang juga merupakan hasil layanan BMW Individual adalah BMW M4 MOCI Edition yang dipesan khusus oleh M Owners Club Indonesia kepada BMW pusat di Jerman,” ungkap Dennis A. Kadaruskan, Product Planning Manager BMW Group Indonesia.

Bagaimana jika pilihan personalisasi yang anda inginkan sedikit agak “unik”, misalnya anda ingin panel interior dilapis dengan kelopak bunga mawar asli atau lainnya?”Pada dasarnya BMW Individual memang menawarkan personalisasi tanpa batas, namun kami mempertimbangkan 2 aspek penting saat pemilihan bahan, yakni brand image dan keselamatan. Jika bahan yang dipilih konsumen sudah melewati proses pertimbangan dari BMW soal brand image dan keselamatan, kami tentu akan penuhi keinginannya,” tambah Dennis.

Ternyata ucapan ini memang tidak main-main. Seorang BMW Product Genius yang kami wawancara saat acara berlangsung menuturkan bahwa di luar negeri sana, ada seorang pengusaha ikan salmon sukses yang memesan layanan BMW Individual dengan pesanan berupa panel interior dari sisik kulit ikan salmon. Hasilnya? Ternyata para craftmanship BMW sanggup memenuhi permintaannya, dan kini BMW dengan panel interior sisik ikan salmon itu sudah memuaskan hasrat individualnya.

Luar biasa menakjubkan bukan layanan BMW Individual ini? Dengan ini, BMW yang anda pesan dijamin tidak akan sama persis dengan BMW orang lain, karena semuanya sudah diatur dengan masterpiece yang berasal dari pemikiran anda sendiri tentang sebuah kereta kencana beroda 4 yang layak disebut sebagai barang seni dengan nilai yang tinggi. Kira-kira, apa kombinasi BMW Individual yang tepat untukmu? Sampaikan masterpiece-mu di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Mungkin Mercedes Benz memang tidak tertarik dengan perihal memproduksi hypercar baru untuk dilempar ke pasar, tapi bukan berarti mereka tidak ketagihan dengan mobil-mobil performa tinggi. Dengan AMG GT dan GT S, Mercedes Benz punya amunisi terkuat untuk bersaing dengan rivalnya di segmen mobil performa tinggi, khususnya Porsche 911 yang memang menjadi target utama AMG GT.

Akan tetapi, warta dari Motor Trend mengungkapkan bahwa Mercedes Benz tengah meracik sebuah AMG GT yang lebih mantap lagi dibandingkan dengan AMG GT S yang beredar sekarang. Kemunculannya diklaim pada tahun depan, dan akan menyandang nama AMG GT R. Lho, kok namanya mirip-mirip dengan sang supercar killer Nissan GT-R ya?

Kami tidak tahu apakah Nissan akan mempermasalahkan kemiripan nama ini atau tidak, soalnya dulu hal tersebut pernah terjadi di antara Porsche dan Aston Martin. Saat Porsche tahu bahwa Aston Martin menyiapkan sebuah mobil bernama V8 Vantage GT3, Porsche langsung protes karena nama GT3 sudah mereka pakai di 911 GT3. Akhirnya, Aston Martin mengalah dan mengganti nama GT3 menjadi GT12.

Apalagi karena Mercedes Benz tengah membangun double cabin yang berbasis Nissan Navara NP300, tidak diketahui apa reaksi Nissan jika tahu soal ini. Apalagi mobil yang pakai nama GTR kan banyak, sebut saja BMW M3 GTR, McLaren F1 GTR, McLaren P1 GTR, Mercedes Benz CLK GTR dan lain-lain. Masa mau semuanya diprotes? Repot juga dong.

Untuk AMG GT R, Mercedes Benz akan menyematkan teknologi-teknologi baru yang belum dipakai oleh AMG GT S yang sekarang. Di antaranya termasuk 4 wheel steering, aerodinamika aktif, suspensi dengan katup adjustable dan penggunaan ban belakang yang lebih lebar dari sekarang. Mesinnya masih 4.000 cc V8 twin turbo, tapi akan ditingkatkan lagi dari tenaga AMG GT S yang sekarang punya 503 hp.

Soal apakah nanti Nissan protes atau tidak, lihat nanti saja deh ya, soalnya Mitsubishi saja harus punya perjanjian dulu dengan Audi supaya bisa memakai nama Sportback pada varian Mitsubishi Lancer tanpa buntut alias hatchback. Menurutmu, mungkin tidak antara Mercedes Benz dan Nissan sudah ada perjanjian agar kesamaan nama GTR ini tidak jadi masalah besar? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Manuver Hyundai yang berani mencoba merambah mobil premium dengan peluncuran merek Genesis rupanya mendapat sambutan yang bagus, setidaknya di negaranya sendiri yakni Korea Selatan. Surat kabar lokal, Korea Joongang Daily melaporkan bahwa pemesanan Genesis G90 sudah tembus 4.300 unit dalam waktu kurang dari 24 jam pasca lembaran buku pemesanan dibuka pertama kali, tepatnya 4.342 unit. Wih, laris juga untuk merek perdana.

Padahal seharusnya sedan ini meluncur pertama kali pada tanggal 9 Desember mendatang di Korea untuk menggantikan Hyundai Equus yang sekarang ada. Setelah diluncurkan di Korea, barulah tahun depan Genesis G90 diluncurkan secara global. Target Genesis adalah merek-merek seperti BMW, Audi dan Mercedes Benz yang sudah established duluan.

Secara statistik, konsumen Genesis G90 lebih banyak berasal dari kalangan individual dengan persentase mencapai 60%, sementara sisanya berasal dari korporat. Hyundai Genesis yang sekarang nanti akan di-rebadge menjadi Genesis G80, untuk memenuhi janji Hyundai soal bakal hadirnya 6 model Genesis hingga tahun 2020 nanti.

Sebagai flagship, Hyundai berencana membekali Genesis dengan 3 pilihan mesin, mulai dari 3.300 cc V6 twin turbo 370 hp, 3.800 cc V6 GDI non turbo 334 hp dan 5.000 cc V8 425 hp. Pilihan transmisinya akan disediakan transmisi otomatis 8 percepatan, begitu pula pilihan penggerak AWD dari Hyundai. Boleh juga, setidaknya secara pilihan mesin tidak kalah dengan sedan full size premium dari Eropa.

Menu suguhan Genesis G90 nanti adalah fitur self-driving yang disebut highway driving assist, di samping fitur keselamatan seperti DAA (Driver attention Alert), ASD (Active Sound Design) dan HVCS (Hyundai Variable Control Suspension). Kalau begitu wajib tunggu tanggal mainnya nih, untuk melihat apa Hyundai serius di kelas ini. Apa pendapatmu? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Ada kabar yang cukup menarik dari divisi spesialis mobil performa tinggi Fiat, Abarth sedang menambah line up terbaru lagi dan mengembangkan jaringan dealershipnya lebih luas. Hal ini dilakukan sebab Abarth kini berhasil menjual 10.000 unit mobilnya. Perkembangan yang terhitung cepat dari pabrikan kalajengking ini, padahal saat ini Abarth hanya menawarkan versi kencang dari Fiat 500 saja untuk saat ini.

Paolo Gagliardo, Bos dari Abarth, menjelaskan bahwa nantinya akan ada tambahan varian hi-performance terbaru, dan sayangnya saat ditanya tentang line up yang digarap pak bos ini justru diam seribu bahasa. Sedangkan dikutip dari media AutoNews, Fabrizio Simoni, Abarth’s head of Marketing, memberitahukan line up yang digarap yaitu 500X SUV dan 124 Spider, namun perihal kapan perilisannya, pak kepala marketing ini diam seribu bahasa.

Menilik dari penjualannya Abarth yang kini melonjak drastis dibanding dulu, menurut Gagliardo sudah ada 350 dealership yang tersebar di seluruh belahan dunia. Planning kedepan Abarth akan mengembangkan jaringan dealership ini hingga berjumlah 750, ini berarti Abarth mengusahakan penambahan 400 dealership. Secara logika target ini bisa saja tercapai bila line up Abarth kembali ditambah, yup 500X dan 124 Spider memang bahan yang cocok untuk proyek berikutnya.

Bicara tentang Abarth 124 Spider yang akan dibangun, memang mobil ini sempat terpantau kamera paparazzi di berbagai tempat. Berdasarkan sumber yang mengetahui proyek ini, Abarth berencana men-tuning mesin 1.4-liter turbocharger yang menjadi standar di Fiat 124 Spider standar.

Menariknya, masih dari sumber yang sama, Fiat menginginkan hi-performance 124 Spider ini sebagai basis dari mobil rally baru mereka. Wow berita baik nih berarti Fiat berencana kembali ke medan World Rally Championship dan mobil yang mereka gunakan agak anti mainstream. Bagaimana pendapatmu? silahkan sampaikan komentar di bawah ini ya.

AutonetMagz.com – Kiprah Yamaha di dunia roda empat sebenarnya sudah banyak, bahkan sangat signifikan bagi merek mobil yang menjalin kerja sama dengannya. Khususnya dengan Toyota, saat Yamaha membantu perancangan Toyota 2000GT yang legendaris dan membangun mesin 1LR-GUE 4.800 cc V10 552 hp milik Lexus LFA yang merdu itu. Tak hanya itu, mesin Volvo XC90 yang bersarang di Noble M600 sudah dimodifikasi Yamaha sehingga bisa meletupkan 650 hp.

Tapi Yamaha merasa sudah cukup berperan di balik layar, sekarang mereka ingin tampil sebagai kontestan utama juga. Dengan Sports Ride Coupe, Yamaha berusaha masuki pasar mobil sport kecil yang selama ini dihuni oleh Lotus, Alfa Romeo dan merek-merek lain. Dia akan dibangun di pabrik baru Yamaha di Eropa, bersamaan dengan city car Yamaha Motiv yang rumornya bakal lolos produksi juga.

Untungnya, Sports Ride Coupe diklaim tidak jadi menggendong mesin 1.000 cc kecil yang speknya setara dengan city car biasa, melainkan diganti dengan mesin 1.500 cc 4 silinder turbo yang sudah pasti lebih layak diusung Sports Ride Coupe, demikian menurut Motoring. Kombinasikan dengan layout sasis carbon fiber yang dirancang oleh Gordon Murray sang pencipta McLaren F1, hasilnya pasti bagus.

Konsep mobil ini sama dengan Lotus Elise atau Alfa Romeo 4C, yakni mobil sport kecil bermesin tengah dan penggerak roda belakang. Panjang mobil ini 3.900 mm, lebarnya 1.720 mm, tinggi 1.170 mm dan bobot tidak lebih dari 750 kilogram. Jauh lebih ringan daripada Alfa Romeo 4C, bahkan beratnya nyaris setara Suzuki Cappucino.

Mesin 1.500 cc turbo rata-rata bisa menghasilkan tenaga 173 hp (ambil contoh Honda Civic baru), dan itu lebih dari cukup untuk menghela bobot 750 kilogram. Jika tidak ada aral melintang, versi siap jual dari Sports Ride Coupe harusnya muncul pada penghujung tahun 2017. Menurutmu, bisa tidak Yamaha Sports Ride Coupe mengacak-acak pasar Lotus Elise dan Alfa Romeo 4C? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Pertanyaan umum kalau punya supercar, terutama di sini adalah “Mentok polisi tidur nggak tuh?” Wajar sih, karena wujudnya ceper, supercar tidak pernah bersahabat dengan permukaan jalan yang keriting, atau penuh dengan lubang dan polisi tidur. Suara dek bawah mobil atau bagian bumper depan bergesekan dengan aspal itu jauh lebih horor daripada suara tertawa hantu saat malam Jumat Kliwon. Lebih horor lagi saat melihat tagihan reparasinya.

Hal itu juga yang dialami Rune Berge Vik, seorang pemilik Lexus LFA di Norwegia. Ia menempuh perjalanan 7 jam pulang dari Osio, Norwegia ke kampung halamannya di Stavenger. Jalanannya sih mulus, tapi ada 1 polisi tidur yang menyusahkannya, karena mungkin merusak bagian depan dan bawah LFA-nya. Sekedar info, ground clearance Lexus LFA adalah 11 cm.

Karena malas berkutat dengan hal ini setiap kali mudik, Rune Berge Vik menghubungi pemeritah setempat untuk mengusulkan supaya polisi tidur tersebut dimusnahkan agar ia bisa berjalan dengan LFA-nya tanpa ada masalah berarti. Cukup mengagetkan, karena pemerintah mengabulkan usulnya, polisi tidur tersebut dihancurkan dan Lexus LFA itu bisa melaju lebih lancar lagi.

Kami agak kaget juga, mengingat peraturan polisi tidur di sana lebih rapi dan ketat daripada di sini yang setiap orang bisa bikin polisi tidur seenaknya sendiri. Belum ada sumber yang pasti mengapa usulan tersebut diwujudkan, mungkin karena di tempat tersebut jarang kecelakaan atau pengendaranya tahu diri untuk tidak ngebut, jadi polisi tidur di sana yang mungkin tadinya dipasang untuk mengingatkan pengendara agar pelan-pelan bisa dihancurkan.

Apa kabarnya kalau di sini ya? Soalnya rata-rata pemilik supercar di sini melengkapi mobilnya dengan opsi front nose lift untuk mengangkat mobil hingga beberapa sentimeter supaya aman saat harus melewati jalanan jelek. Tapi kadang sih rasanya kami ingin menghancurkan polisi tidur yang dibuat asal-asalan dan tidak sesuai aturan, malah bisa merusak kaki-kaki mobil. Apa pendapatmu tentang dikabulkannya usul pemilik Lexus LFA itu? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Ducati adalah pabrikan yang cukup terkenal sebagai produsen sepeda motor dengan mesin yang terkenal ganas dan galak. Pembawaan motor ini memang tidak setenang Honda, bahkan Honda CBR1000RR Fireblade yang dianggap tergalak di line up honda pun jauh lebih easy to use dibanding Ducati 1199 Panigale. Racikan keganasannya itu ada pada komponen mesinnya yang mendekati ke spek sirkuit dan rancangan mesin L-Twin. Namun sepertinya tahun 2016 menjadi ujian berat bagi Ducati.

Dikutip dari Auto Evolution, beberapa pabrikan kini harus berjuang melewati regulasi Euro 4 pada 2016. Ini artinya mau tidak mau pabrikan harus membuat mesin dari nol demi lulus regulasi, tidak terkecuali mesin L-Twin Ducati. Bagaimanakah caranya melompati regulasi tersebut? ada 3 cara : memperbesar kapasitas mesin, memaksanya memakai knalpot super bantet nan mampet atau menggunakan forced induction alias supercharger atau turbo.

Cara pertama dan kedua sudah tercermin lewat Ducati lewat 959 Panigale, memperbesar kapasitas done… menggunakan knalpot super mampet done… dan hasilnya tentu saja minim pujian para biker. Knalpot Euro 4 berhasil sukses mengebiri tenaga mesin walau kubikasi mesin sudah membengkak. Cara satu-satunya yang paling ideal adalah forced induction alias supercharger / turbocharger.

Media Perancis Moto-Station cukup penasaran pada rumor ini dan mencoba menanyakannya kepada Stefano Strappazzon, Product Manager of Ducati. Strappazzon tidak memberikan jawaban perihal tersebut, namun ia menambahkan point bahwa industri roda 2 kini sedang mengalami problem teknologi, terlebih bila mengaplikasikan forced induction. Saat motor menggunakan supercharger / turbocharger maka hal yang harus dihadapi adalah masalah baru : berat motor, kompleksitasnya, biaya dan keterbatasan lahan produksi.

Sedangkan Stefano Tarabusi, project manager XDiavel memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan, mesin Panigale sudah tidak bisa diperbesar kapasitasnya lagi. Namun Tarabusi memberikan sinyalemen bahwa mengganti model mesin bisa menjadi solusi seperti mekanisme V4 atau menggunakan forced induction.

Di kancah MotoGP, konstruksi V4 menuai hasil yang positif dan sebenarnya downgrade menjadi spek jalan raya justru lebih mudah dengan V4 dibandingkan forced induction. Tarabusi menambahkan Ducati punya full support dari Audi namun Ducati tidak pernah meminta bantuan teknologi kepada owner baru ini. Padahal soal inovasi di bidang teknologi tentu saja kita tak pernah meragukan kualitas Audi.

Pada kenyataannya, kawasaki dan suzuki sudah menerapkan proyek forced induction dan tentu saja akan menjadi kejutan bila anda pabrikan lain yang mengikuti langkah ini. Penerapan V4 sendiri bukanlah langkah yang buruk bagi Ducati. Namun menyampingkan hal tersebut setidaknya masih ada secercah harapan untuk meningkatkan kemampuan mesin MotoGP Ducati di tangan Gigi Dall’Igna, sang CEO Ducati Corse baru. Yah untuk Ducati, apapun pertimbangannya, jangan lupa kalau “Kami suka turbo, Hmm…”

AutonetMagz.com – Beres soal kehebohan Toyota Kijang Innova baru dan Toyota Hilux sudah hadir saat gelaran GIIAS 2015, sekarang yakni tinggal satu mobil IMV Toyota lain yang belum hadir di Indonesia, yakni Toyota Fortuner. Menurut warta dari Kompas Otomotif, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sudah menggelontorkan dana sebesar 5 T Rupiah supaya Fortuner bisa di-CKD-kan di pabrik mereka, berdampingan dengan All New Toyota Kijang Innova.

Hal ini sekaligus menandakan dihentikannya produksi Fortuner lama, karena menurut data penjualan Gaikindo, ada penurunan penjualan SUV secara nasional. Pada bulan Agustus 2015, 1195 unit Fortuner sudah terjual, namun turun menjadi 943 unit pada bulan September dan 427 unit pada bulan Oktober. Itu adalah data Fortuner yang dijual ATPM ke dealer, bukan dari dealer ke customer.

Soal mengapa penjualan bisa turun, alasannya bisa lebih dari satu. Pertama, kondisi ekonomi labil. Kedua, crossover yang lebih kecil sudah mulai menarik minat konsumen, sebagaimana kami prediksi tahun depan adalah tahunnya crossover. Ketiga, pesaing sekelas Fortuner yang sudah meluncurkan model barunya di sini (baca : Ford Everest) sudah curi start dalam menggaet konsumen SUV besar Indonesia.

Soal kapan Toyota Fortuner akan diluncurkan, Warih Andang Tjahjono selaku Wapres TMMIN berkata,”Sebentar lagi kok, tinggal menunggu waktu saja.” Kalau boleh jujur, untuk kali ini kami ada sedikit rasa optimis bahwa Fortuner akan hadir dengan fitur yang jauh melebihi Fortuner yang sekarang, seperti halnya yang dilakukan Toyota pada Innova baru.

Kami justru malah khawatir dengan harga Fortuner nanti saat resmi dijual. Jika sekarang Kijang Innova harganya mulai 280 hingga 424 jutaan, mau berapa harga Fortuner nanti? Jika nanti harganya sudah mencapai angka 650 jutaan (untuk tipe tertinggi), kami akan kaget pastinya. Biarpun logonya Toyota, rasanya kalau harga sudah menjulang begitu bakal sedikit membuat konsumen bertopang dagu dan berpikir lagi, apalagi jika harga vs fitur kurang sepadan.

Apa pendapatmu? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Biarpun katanya menunda proyek hypercar, toh rupanya Mercedes Benz susah move on kalau tidak punya mobil kencang yang performanya jauh di atas rata-rata mobil sport. Ada sih AMG GT, tapi sepertinya mereka masih tidak puas. Untuk tahu mobil seperti apa yang membuat Mercedes Benz kangen memproduksinya, kita mundurkan waktu beberapa tahun ke belakang.

Ingat pada waktu Mercedes Benz SLR McLaren pertama kali muncul? Buah karya Mercedes Benz dan McLaren ini adalah mobil yang sadis di masanya. Mesin 5.400 cc V8 SOHC plus supercharger berkuasa memuntahkan tenaga 617 hp dan torsi 780 Nm, dan semuanya diteruskan ke roda belakang via transmisi otomatis 5 percepatan.

Dengan sejumlah edisi yang dirilis termasuk 722 Edition, Roadster dan Stirling Moss, SLR McLaren langsung stop produksi pada tahun 2010. Akan tetapi, sebuah media Jerman mengatakan bahwa nama SLR akan kembali lagi. Lebih tepatnya, sebagai Mercedes Benz AMG SLR pada tahun 2018, dan menggunakan teknologi hybrid.

Tapi menurut sumber, Mercedes Benz sedang galau memilih mau pakai format mesin depan seperti SLR kemarin atau pindah menjadi mesin tengah. Bila tetap mengandalkan mesin depan, SLR AMG bakal mengusung teknologi aerodinamika aktif, gaya bukaan pintu baru dan kombinasi mesin V6 supercharger dengan motor listrik.

Jika menjadi mobil bermesin tengah seperti McLaren P1, Porsche 918 atau Ferrari LaFerrari, Mercedes akan pakai mesin V8 supercharger untuk menggerakkan roda belakang dan 2 motor listrik 125 kW untuk roda depan. Total tenaga diklaim mencapai 1.050 hp, yang artinya lebih besar daripada P1, LaFerrari atau 918.

Jika jadi diproduksi, unitnya akan dibuat sangat terbatas, maksimal 750 unit saja dengan harga jual diklaim lebih mahal daripada Ferrari LaFerrari. Oke, jika menurut pendapatmu, Mercedes Benz AMG SLR nanti harus pakai format mesin depan atau tengah? Kenapa alasannya? Sampaikan opinimu di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Setelah kemunculan dari Toyota All New Kijang Innova dan Toyota All New Hilux di Indonesia, nampaknya tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk Toyota All New Fortuner nimbrung disini. Yup benar saja, kami sudah mendapat bocoran perihal harga yang akan diberikan untuk Toyota All New Fortuner. Dengar-dengar memang Toyota Astra Motor sudah mempersiapkan segalanya demi merakit mobil triple ladder SUV ini di Indonesia.

Berdasarkan sumber dari pembaca setia kami, TAM akan menawarkan 5 varian pada All New Fortuner dengan 2 trim yaitu tipe G dan tipe V. Bahkan tidak ketinggalan versi 4×4 juga ikut disediakan Toyota pada All New Fortuner. Namun bila berbicara soal harga memang cukup tinggi yang ditawarkan All New Fortuner dibandingkan dengan versi lawasmya. Yup melihat harganya yang mencapai Rp.624 juta, Toyota sudah sukses membuat kami kaget.

Walaupun begitu perbedaan harganya setidaknya sudah sesuai prediksi kami dan gap harga antara baru dengan yang lama pun memang mirip seperti yang terjadi di All New Kijang Innova dengan Kijang Innova lama. Untuk variam terendahnya dimulai dari tipe 2.4 diesel G 4×2 manual dengan harga Rp.468,1 juta. Naik sedikit ada 2.4 diesel V 4×2 matic Rp.534,4 juta, lalu ada pula 2.7 bensin V 4×2 matic Rp.565,7 juta, bergeser ke 2.8 diesel V 4×2 matic Rp.596,9 juta dan terakhir 2.8 diesel V 4×4 matic dengan harga Rp.624,2 juta.

Untuk mesinnya nampaknya Toyota memilih mengabsenkan mesin 2.2-liter diesel ke dalam Indonesia. Entah kenapa Toyota tidak memasukkan mesin ini ke dalam variannya. Namun melihat perbedaan harga 2.0 bensin All New Kijang Innova dan 2.4 diesel All New Kijang Innova tidak terlampau jauh mungkin penggunaan 2.2 diesel tidak akan menyumbang value yang besar.

Pertama untuk mesin sepertinya 2.4-liter diesel dengan kode 2GD-FTV serupa All New Kijang Innova dipilih untuk menggusur 2.5 liter dengan tenaga 150 PS dan torsi 400 Nm. Sedangkan 2.7 liter bensin adalah mesin 2TR-FE yang menghasilkan 166 PS dan 245 Nm. Untuk 2.8-liter diesel 1GD-FTV sebagai varian teratas menawarkan tenaga 177 PS dan torsi 450 Nm.

Sayangnya perihal fitur kami masih belum tahu bagian mana dari All New Fortuner yang digusur oleh TAM dan mana yang tidak. Tapi melihat harga Fortuner lawas masih berada di rentang harga Rp.424,8 – 532,7 juta tentu saja kita berharap tidak ada penggusuran fitur pada All New Fortuner ini. Tertingginya saja sudah mendekati harga Rp.650 juta. Bagaimana menurut anda? monggo sampaikan opini di bawah ini.

AutonetMagz.com – Para petrolhead tentu saja mengenal Caterham, sang pembuat sports car ringan dari tanah Britania, yang konsisten dan setia dengan model ikoniknya, Caterham Seven. Sebenarnya bagaimana asal-usul Caterham yang saat ini dimiliki oleh Bos Air Asia, Tony Fernandez, dan apakah ada model lain selain Caterham Seven yang terkenal itu? mari kita bahas di artikel di bawah ini.

Caterham sendiri pada dasarnya adalah sebuah dealer mobil Lotus yang dimiliki oleh Graham Nearn yang menjual Lotus 7 Seri ke 2 sejak tahun 1959, dimana Lotus 7 sendiri merupakan kreasi dari sang pendiri Lotus, Colin Chapman, yang menginginkan mobil dengan penampilan sporti, center of gravity yang rendah, pengendalian yang tajam, dan ringan (berat Lotus Seven hanya sekitar 329 kg), sehingga dengan mesin yang tidak terlalu besar, tetap dapat menghasilkan rasio power to weight yang amat baik.

Setelah Lotus memutuskan untuk mengakhiri produksi Lotus Seven di tahun 1972, Graham Nearn memutuskan untuk membeli hak cipta dari Lotus Seven, dan mendirikan Caterham untuk memproduksinya, maka lahirlah merk Caterham pada tahun 1973, dengan model pertama mereka Caterham Seven yang berbasiskan Lotus Seven.

Pada awalnya Caterham ingin mengembangkan Caterham Seven yang berbasiskan Lotus Seven seri ke 4, dengan wheel arch yang memanjang dan hidung yang lebih mengotak, namun dikarenakan popularitas seri ke 4 ini kurang, maka mereka memutuskan untuk menjadikan seri ke 3, dengan desain yang ikonik menjadi Caterham Seven yang sampai sekarang masih tidak banyak mengalami perubahan.

Pada awalnya Caterham Seven menggunakan mesin Buatan Lotus-Ford dengan output sekitar 100-an bhp, namun seiring perkembangannya, mereka juga pernah menggunakan mesin dari MG Rover, mesin Ford Duratec, mesin Vauxhall, bahkan mesin Honda Fireblade dan Mesin Suzuki Hayabusa untuk beberapa pasar tertentu.

Pasti banyak yang bingung, mengapa variasi mesin yang digunakan begitu banyak, ini dikarenakan, pada dasarnya Caterham menjual Caterham Seven dalam bentuk kit atau terurai, sehingga untuk beberapa pasar, mereka dapat mengganti mesin bawaannya untuk menyesuaikan harga dan ketersediaan suku cadang di pasar tersebut (selain untuk meningkatkan performanya).

Saat ini, Caterham menjual caterham Seven dalam beberapa varian, seperti 160/165 yang merupakan versi terjangkau, dengan mesin 880 cc dari Suzuki yang menghasilkan 80 hp dan dihargai mulai dari  £14.999 (Sekitar IDR 300 Juta). Versi kedua adalah Roadsport, yang menggunakan mesin Ford Sigma 1.6 liter (125 bhp) atau mesin Ford Duratec 2.0 liter (175 bhp) dengan beberapa tambahan seperti suspensi double wishbone dengan anti-roll bar, pemanas, atap, karpet interior, dan dudukan ban cadangan.

Versi tertingginya adalah Superlight, dengan wide-track suspensi depan, transmisi 6-percepatan, dashboard dan sayap depan terbuat dari carbon fiber, yang membuat Superlight 50 kg lebih ringan dari Roadsport. Untuk tipe ini, mesin yang digunakan adalah Ford Duratec dengan 2.000 cc yang dioptimasi lebih lanjut untuk menghasilkan tenaga sampai 269 bhp (pada versi R500).

Caterham Seven Superlight R500 sendiri pernah tampil di Top Gear, dengan catatan mengitari Top Gear sirkuit dalam 1 menit dan 17.9 detik yang menjadikannya sebagai yang tercepat ke 13 mengalahkan Bugatti Veyron. Wajar juga sih, mengingat dengan bobot yang ringan dan tenaga diatas 270 bhp, Caterham Seven Superlight R500 dapat berakselerasi 0-100 km/jam dalam 2.88 detik saja dan top speed mencapai 240 km/jam, benar-benar kecil-kecil cabe rawit.

Hal unik lainnya dari Caterham Seven adalah, di beberapa negara, mobil ini dilarang untuk berpartisipasi di ajang-ajang balapan, karena alasan yang klise, “Terlalu cepat untuk balapan”. sebagai contohnya di Amerika, dimana mobil ini dilarang untuk berpartisipasi di balapan pada tahun 1960-an dan di Inggris pada tahun 1970-an. Ketika larangan tersebut dicabut, Caterham Seven R400 berpartisipasi di ajang Nurburgring 24 hours dengan prestasi menang di kelasnya dan berada pada posisi ke 11 dari 200 partisipan, mengalahkan Prosche dan BMW, yang sekali lagi mengakibatkannya dilarang untuk berpartisipasi di ahjang balapan di tahun-tahun berikutnya, loh kok gitu yah.

Ok, cukup tentang Caterham Seven, karena pada dasarnya Caterham pernah memproduksi mobil lain selain Caterham Seven, yaitu Caterham 21 yang pada dasarnya berbasis sasis spaceframe tubular dari Caterham Seven, namun dibungkus oleh bodi luar berbentuk roadster. Caterham 21 sendiri sebenarnya lebih rigid dari Seven, dikarenakan adanya pengembangan sasis dan penambahan bodi luar. Namun tampaknya membuat model raodster bukan keahlian Caterham, karena pada saat diperkenalkan, banyak pelanggan lebih memilih Lotus Elise ketimbang Caterham 21, sehingga hanya 48 unit yang pernah dibuat dan model ini hanaya sebatas membantu Caterham dalam mengembangkan wide-track suspensi depan untuk versi Caterham Seven selanjutnya.

Sekian sejarah singkat mengenai Caterham dan produknya, seperti kami sebutkan sebelumnya, bahwa pada dasarnya Caterham tersedia dalam bentuk terurai, atau yang sering disebut sebagai “Car Kit” yang dapat dirakit sendiri, jadi mungkin saja di Indonesia ada yang iseng mengimpor salah satu mobil ini, dan menggunakannya untuk Sunday Racing di sentul melawan Ferrari atau Lamborghini? siapa takut!

AutonetMagz.com – Bertempat di sirkuit Internasional Sentul jawa Barat, hari ini (1 Desember), PT. General Motors Indonesia meluncurkan crossover/SUV Kompak terbaru mereka, The New Chevrolet Trax dengan spesifikasi dan fitur berbanding harga yang menurut kami cukup wow untuk kelasnya.

Seperti yang kita lihat pada preview mobil ini di GIIAS 2015, Chevrolet Trax datang ke Indonesia dengan mesin 1.400 cc Ecotec Turbo yang menghasilkan tenaga sampai 140 PS dan torsi mencapi 200 Nm mulai dari 1.850 rpm sampai 4.900 rpm, wah setara dengan mesin 1.4 liternya VW yang dipasang di Touran dan Golf TSi nih.

Berita bagus lainnya adalah, fitur-fitur yang kami lihat sewaktu mencoba Trax di Korea juga tidak banyak yang dihilangkan, paling hanya Bose Audio-nya saja yang hilang, sedangkan safety fitur seperti 6 airbag (depan, samping, dan tirai), Electronic Stability Control (ESC), ABS, dan sensor parkir maupun kamera parkir tetap hadir sebagai standard.

Sedangkan pada interiornya, Chevrolet Trax dilengkapi dengan jok berlapis kombinasi kulit dan fabric seperti pada Ford EcoBoost, dan 7 inchi layar touch screen multimedia yang disebut MyLink. Dimana pada MyLink ini, merupakan yang pertama di segmennya yang menawarkan Siri Eyes Free untuk pengguna iPhone iOS 6, 7, dan 8. Di samping itu, Chevrolet MyLink juga dilengkapi dengan port USB dan Bluetooth untuk streaming musik dan konektivitas ke smartphone kita, beserta aplikasi radio TuneIn dan Stitcher.

Satu fitur yang bisa menjadi unique selling point untuk Trax adalah pada socket 230V AC pada kabin belakang yang dapat digunakan untuk menyalakan beberapa peralatan elektronik, seperti laptop, kulkas kecil, dll yang menggunakan socket normal seperti di rumah.

Chevrolet Trax mulai tersedia di seluruh jaringan penjualan Chevrolet Indonesia mulai Desember 2015 ini, dalam 2 tipe, LT dan LTZ, dengan harga mulai IDR 267 Juta untuk LT, dan IDR 291 Juta untuk tipe LTZ (harga promosi untuk waktu yang terbatas).

Penasaran mengenai detailnya? nantikan first impression dan Driving impression review kami, hanya di AutonetMagz!

Sentul, AutonetMagz – Setelah lama diperkenalkan di Indonesia sejak GIIAS 2015 silam, akhirnya Chevrolet secara resmi meluncurkan New Chevrolet Trax di Indonesia dengan harga yang sangat menggiurkan, Bagaimana tidak? mobil ini dibanderol dengan harga mulai 267 juta Rupiah untuk varian terendahnya.

Varian LT yang menjadi varian terendah dari Chevrolet Trax dibanderol dengan harga 267 juta Rupiah on the road, kemudian tipe LTZ yang merupakan varian tertinggi akan dibanderol dengan harga 291 juta Rupiah on the road, baik LT dan LTZ, keduanya memiliki transmisi otomatis 6 percepatan yang tiptronic generasi ketiga untuk perpindahan gigi yang lebih halus dan responsif.

Kehadiran Chevrolet Trax ini menurut kami adalah obat dari penyakit dari compact crossover yang selama ini selalu dinilai underpower karena hanya menggunakan mesin 1.500 cc yang menghasilkan tenaga di kisaran 110 hingga 120 PS. Chevrolet Trax menggunakan mesin bensin 1.400 cc turbo yang mampu mengeluarkan tenaga hingga 140 PS dan torsi 200 Nm. Sesuai dengan hasil test drive Chevrolet Trax di Korea, mesin ini mampu menghasilkan tenaga yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kompetitornya.

Untuk varian LTZ, Chevrolet Trax akan dibekali dengan spesifikasi keamanan yang lebih lengkap mulai dari 6 buah airbags, sunroof, hill start assist, cruise control, hill descent control, jok kulit, power outlet 230 volt dan head unit dengan internet radio serta Chevrolet MyLink, Rear Parking Camera, Siri Eyes Free yang dapat terhubung dengan iPhone iOS 6 hingga iOS 9.

Lantas bagaimana dengan varian LT? Ternyata sama saja seperti varian LTZ untuk fitur keselamatan mulai dari 6 airbags, Traction Control, Hill Start Assist dan Electronic Stability Control. Hanya saja minus Audio Mylink, Sunroof, Cruise control, Rear View Camera dan jok kulit.

Dengan harga 267 juta Rupiah, mungkin bisa dibilang Chevrolet Trax merupakan mobil dengan bensin turbo termurah saat ini di Indonesia, atau mesin bertenaga besar paling murah saat ini. Eits, tunggu dulu, menurut Chevrolet, harga ini hanya berlaku sebentar saja, karena tahun depan bisa dipastikan harganya naik. Gimana menurut kalian?

AutonetMagz.com – Dengan mengonfirmasi bahwa Lamborghini akan membuat SUV baru untuk memperluas modelnya, mereka menyiapkan segala sesuatunya untuk siap melahirkan banteng terbesar mereka (secara ukuran). Dengan menggunakan konsep Lamborghini Urus sebagai basis, bos Lamborghini Stephen Winkelmann dan kepala R&D Lamborghini Maurizio Reggianisudah mengabari Autocar tentang jantung Lamborghini Urus, yakni mesin 4.000 cc V8 twin turbo.

“Mesin itu akan membuat Urus menjadi super sport SUV paling bertenaga yang pernah ada,” ujar Stephen Winkelmann, CEO Lamborghini. Kesannya agak kecil memang untuk sebuah Lamborghini yang biasanya bermesin V10 atau V12 dan minimal 5.000 cc, tapi mesin seperti itu punya benefit di torsi putaran bawah yang besar dan emisi yang lebih rendah dibanding mesin naturally aspirated, dan pastinya cocok buat sebuah SUV.

“Ia akan menyeimbangkan DNA merek Lamborghini, yakni menjadi sebuah mobil yang benar-benar layak dikendarai ditambah dengan kemampuan off-road yang mumpuni, tapi akselerasi di jalan mulus lebih kami utamakan,” tambahnya. Maksudnya, Urus bakal dibuat agar bisa melaju di dua alam seperti SUV lainnya, namun dengan gaya Lamborghini, meski kami ragu ada yang mau pakai SUV Lamborghini buat main tanah ataupun lumpur.

Soal versi produksinya, Winkelmann menjanjikan kalau urus baru bakal lebih berseni daripada versi konsepnya dan menyuguhkan kabin yang lapang. Uniknya, meski mesin 4.000 cc V8 twin turbo bukan hal yang susah ditemukan di perusahaan pemilik Lamborghini, yakni VW Group, Lamborghini mengklaim bahwa mesin itu hanya akan dipakai spesial untuk Lamborghini, sementara merek VW Group yang lain tidak akan ada yang pakai.

Varian plug-in hybrid sebenarnya juga mungkin ada, mengingat Urus memang didesain untuk dipasangi baterai dan motor listrik. Lamborghini Urus akan menggunakan platform yang sama dengan milik Audi Q7, Bentley Bentayga dan Porsche Cayenne. Versi final dari Lamborghini Urus dijadwalkan akan tampil di Geneva Motor Show 2018 atau Frankfurt Motor Show 2017.

Kami sendiri punya prediksi, jika Lamborghini Urus ini masuk Indonesia, dia pasti akan jadi pilihan utama bagi orang-orang kaya yang ingin bergaya dengan Lamborghini tapi dengan mahar yang tidak sesadis Aventador atau Huracan. Memang sih belum ada prediksi harganya, tapi masa iya sih mau dibanderol lebih mahal dari Aventador, gila itu namanya. Bagaimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Sebenarnya sudah ada beberapa orang kaya di dunia yang punya hak eksklusif untuk melihat Bugatti Chiron secara langsung sebelum diluncurkan secara resmi, tapi mereka dilarang mengabadikannya dengan kamera. Oleh karena itu, kita yang belum beruntung hanya bisa menikmati foto-foto dari para paparazzi hypercar yang ada di luar sana. Untungnya, belakangan ini foto yang cukup jelas sudah beredar.

Foto di atas paragraf pertama misalnya. Kelihatan juga kalau muka Chiron merupakan penyederhanaan dari Bugatti Vision Gran Turismo. Identitas Bugatti berupa gril tapal kuda masih dipertahankan, tapi wajahnya kini dihiasi dengan lampu depan sipit, fender yang melebar dan penutup bagasi yang lebih berlekuk. Bagasi? Ya dong, Bugatti kan bagasinya di depan.

Sementara di bagian belakangnya menampakkan knalpot tengah yang terdiri dari 4 lubang, lain dengan Veyron sebelumnya. Diffuser belakang pun membingkai knalpot tersebut sekaligus memperbaiki nilai aerodinamika, dan lampu belakangnya dibuat lebih futuristik meski pada dasarnya sama dengan lampu Veyron, yakni berupa 4 buah lingkaran LED. Sama seperti Veyron, spoiler belakang Chiron bakal berfungsi juga sebagai rem udara.

Mesin 8.000 cc W16 dengan 4 turbo bakal diperas energinya hingga mampu menyentuh 1.500 hp dan 1.500 Nm. Beberapa pihak mengklaim Chiron bakal dibantu teknologi hybrid sehingga kecepatan puncaknya akan lebih sadis lagi, sanggup menyentuh 290 mph atau 464 km/h. Jelas, bakal jadi PR berat buat rivalnya, Koenigsegg Regera untuk bersaing dengan Bugatti Chiron.

Tanggal resmi kapan Bugatti akan memperkenalkan teror jalanan baru ini belum muncul ke permukaan, tapi paling dekat mungkin saat gelaran Geneva Motor Show 2016 pada bulan Maret, artinya sekitar 4 bulan lagi. Selain itu, Bugatti berjanji bahwa Chiron versi targa akan disiapkan 3 tahun mendatang. Bagaimana menurutmu tampang Bugatti Chiron itu? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Kami hampir lupa kalau Ferrari punya FF, soalnya yang kami ingat dari Ferrari baru-baru ini paling hanya California T, 488 GTB, F12 Berlinetta dan LaFerrari. Satu-satunya supercar Ferrari yang pakai penggerak AWD ini kini usianya sudah 4 tahun, dan Ferrari memikirkan kalau sudah saatnya FF diberikan kosmetik baru untuk alasan anti-aging, alias facelift. Menu facelift-nya tidak macam-macam, yang simpel-simpel saja.

Ferrari akan mengubah wajah FF dengan headlamp baru yang diklaim bakal berbentuk mirip dengan Ferrari lainnya, gril yang didesain khusus untuk FF dan bumper depan baru. Untuk bagian belakangnya, Ferrari tak mau bicara banyak. Model keseluruhan FF tetap dipertahankan, yang artinya tetap bisa memuat 4 orang dengan baik dan punya bagasi yang lebih besar dari Renault Scenic (meski tetap saja modelnya aneh bagi saya).

Lain cerita di balik kap mesin. Jika California T dan 488 GTB kini ikut tren downsizing plus turbo, FF tidak akan ikut-ikutan, karena mesin naturally aspirated 6.300 cc V12-nya bakal dipompa hingga menyentuh 700 hp, alias setara Lamborghini Aventador. Transmisi DCT-nya bakal ditambah jumlah giginya, yang tadinya 7 gigi nanti jadi 8 gigi.

Sekedar info, Ferrari FF adalah Ferrari yang unik (atau aneh), terutama di sistem AWD-nya. Karena Ferrari tidak mau meniru sistem AWD dari mobil lain semisal Bentley, maka Ferrari merancang AWD-nya sendiri dengan 2 girboks di depan dan belakang. Girboks bagian depan ukurannya sangat kecil dan hanya bisa menahan 20% output mesin, ia pun hanya bisa dipakai sampai gigi 4 saja. Kalau sudah masuk gigi 5, girboks depannya mati total, sehingga ia berubah dari AWD menjadi RWD.

Ferrari FF facelift akan dijadwalkan untuk pamer perdana di sebuah pameran besar tahun depan, akan tetapi baru akan dijual setahun setelahnya sebagai model year 2017. Seaneh-anehnya FF, sebuah Ferrari pasti dapat citra spesial baik dari konsumen maupun penggemarnya. Bagaimana opinimu tentang Ferrari FF? Sampaikan di kolom komentar!