Quantcast
Channel: AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia
Viewing all 12415 articles
Browse latest View live

Sang Legendaris Ferrari Dino Akan Lahir Kembali Dengan Mesin V6 Twin Turbo

$
0
0

ferrari-dino

AutonetMagz.com – Bagi penggila mobil sport klasik, Ferrari Dino adalah salah satu mobil koleksi yang haram dilewatkan namun susah dicari. Yang membuat Ferrari Dino menjadi spesial adalah ini merupakan salah satu bukti cinta kasih yang amat kuat dari orang tua ke anaknya. Sedikit cerita, Ferrari ini mesinnya dirancang dan dibangun oleh Alfredo Ferrari, anak pertama dari Enzo Ferrari. Malangnya, Alfredo yang akrab disapa Dino wafat di umur 24 tahun karena penyakit Distrofi Otot Duchenne (DMD).

Sebagai penghormatan terakhir untuk anaknya, Enzo Ferrari akhirnya menyematkan mesin V6 rancangan Dino ke salah satu mobil sport baru yang mereka buat. Ferrari bermesin V6 inilah yang kemudian kita kenal sebagai Ferrari Dino. Mungkin bagi beberapa orang, Enzo Ferrari terlihat sangat angkuh terutama setelah mengusir Ferrucio Lamborghini yang komplain soal Ferrari 250 GT miliknya yang katanya jelek, namun nyatanya ia tetap seorang ayah yang sayang anak. So much better love story than Twilight.

Mesin-Ferrari-488-GTB-Twin-Turbo

Nah, kabar terbaru dari Ferrari mengatakan kalau mereka akan segera mengerjakan Ferrari Dino baru. Wujudnya memang belum ketahuan, tapi mesinnya akan tetap berkonfigurasi V6 seperti Ferrari Dino asli, tapi biar tak kalah kencang dengan mobil sport Eropa terkini, akan ada sepasang turbo yang dicangkokkan.

Belum terungkap detail mesin yang akan dipakai, apakah mesin baru atau mengambil dari mesin yang sudah ada. Kalau mengambil mesin yang sudah ada, kemungkinan adalah mesin 3.000 cc V6 twin turbo milik Maserati Quattroporte atau Ghibli dengan sejumlah doping agar tenaganya tembus 500 hp. Diklaim, Dino baru akan lahir di tahun 2018 atau 2019.

Maserati Ghibli wallpaper

Dengan prediksi harga jual sekitar 180.000 dollar AS (2,4 M rupiah), Ferrari menolak kalau Dino baru akan menjadi Ferrari entry level meski mesinnya memang paling kecil di antara Ferrari lainnya. Nah, dengan lahirnya kembali nama Dino, kami harap baik Dino Ferrari dan Enzo Ferrari bisa tersenyum dari atas surga sana, terutama jika hasilnya sangat brilian. Bagaimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!


Kazutoshi Misuno, Godfather dari Nissan GT-R : Nissan GT-R Harus Berat!

$
0
0

nissan-gtr-emblem

AutonetMagz.com – Sungguh, ini merupakan salah satu topik yang menarik jika anda sangat antusias dengan segala hal yang berkaitan dengan engineering dunia otomotif yang menjadi hobi kita bersama ini. dalam hal ini, ada pernyataan menarik dari Kazutoshi Mitsuno, sang mastermind di balik Nissan GT-R yang legendaris. Saat membicarakan tentang Nissan GT-R R36 terbaru bersama Top Gear, Kazutoshi-san bicara kalau GT-R baru akan mempertahankan satu ciri khasnya : bobot yang berat.

nissan-gtr-nismo

Kalau biasanya supercar melakukan diet ketat agar bobotnya ringan dan bisa lari lebih kencang, lain halnya dengan GT-R. Mulai dari generasi paling lawas sampai sekarang, tak ada yang bilang GT-R lebih ringan dibandingkan mobil sport atau supercar lain. Sebagai gambaran, Nissan GT-R R35 sekarang beratnya 1.740 kg, sangat berat jika dibandingkan Porsche 911 Turbo yang 1.605 kg. Kok begini sih pak?

“Semua jurnalis otomotif bilang GT-R itu berat, berat, berat – mobil ini harus lebih ringan, ringan, ringan! Saya bilang saja, semua jurnalis harus membangun tingkat pemikiran yang jauh lebih profesional! Belajar lagi! Pahami sejumlah riset! GT-R memang harus seberat ini. Mobil yang lebih ringan tak akan bisa dikontrol dengan baik. Bobot yang enteng bisa berbahaya, bisa membuat mobil tak dikuasai dengan baik oleh pemakai,” demikian ucap Kazutoshi Mitsuno.

nissan-gtr-rear-wallpaper

Salah satu teori yang mendasari pemikirannya adalah gaya tekan ke bawah alias downforce. “Berat mobil F1 adalah 560 kg, tambah pembalapnya jadi sekitar 600 kg. Berapa besar downforce yang bisa dihasilkan mobil F1? Sekitar 1.300 kg, jadi berat totalnya bisa lebih dari 1.800 kg saat ngebut. Mobil balap GT1 beratnya sekitar 1.200 hingga 1.300 kg, ditambah downforce 600 kg saat ngebut, beratnya bisa sampai 1.800 kg,” demikian katanya.

Karena mobil-mobil seperti Nissan GT-R dan lain-lain adalah road car dan bukan mobil balap yang punya wujud dan perangkat aerodinamika yang ekstrim, maka total gaya tekan ke bawah yang dihasilkan saat melaju kencang tak sebesar mobil F1 atau GT1. Maka dari itu, dengan berat sekitar 1.700 kg dan sistem aerodinamika seperti sekarang, Nissan GT-R akan berbobot setara dengan mobil F1 atau GT1 saat ngebut.

Nissan-gtr-wallpaper-front

“Performa GT-R juga masih harus bisa dikontrol oleh pengguna. Saya punya tanggung jawab besar kepada pelanggan,” demikian katanya. Terlepas mengenai pas atau tidaknya teori ini untuk membuat sebuah mobil seperti GT-R, hasilnya bisa kita lihat sekarang. Meski berat, tapi GT-R kini bisa mempermalukan mobil yang harganya jauh lebih mahal dan bobotnya lebih ringan.

nissan-gtr-panning-shoot

Selain itu, kami setuju dengan Kazutoshi Mitsuno kalau kami harus belajar banyak, masih banyak hal yang belum kami pahami dan harus kami dalami demi meningkatkan kualitas pemikiran kami. Tak hanya kami, anda para pembaca juga kami rasa sedang banyak belajar dan saling berbagi pengetahuan satu sama lain. Kita semua hanya berhenti belajar kalau kita sudah mati.

Bagaimana menurut anda pernyataan Godfather of GT-R tersebut? Sampaikan di kolom komentar!

SRT Tomahawk, Mobil Vision Gran Turismo Tergila Dengan 2.590 HP, 646 Km/Jam dan Kepakan Sayap Maut

$
0
0

srt-tomahawk-vgt

AutonetMagz.com – Rasanya SRT Tomahawk pantas kok diberi judul artikel seperti ini. Kami tahu kalau mobil-mobil Vision Gran Turismo penampilannya tidak pernah “biasa”, dan kalau mendengar Tomahawk kami jadi ingat Dodge Tomahawk yang sadis itu. Tapi Tomahawk yang satu ini sangat sadis dari segala sisi, baik desainnya, mesinnya, tenaganya dan larinya. Kalau sudah melihat SRT Tomahawk, mobil Vision Gran Turismo lain jadi kelihatan biasa saja.

Selain karena bentuk pipih nan aerodinamis dan 5 buah knalpot di belakangnya, yang jadi perhatian banyak orang adalah active panels flap yang beroperasi secara pneumatik. Jika anda pikir Pagani Huayra yang punya 4 flap saja sudah menakjubkan, ini lebih banyak lagi. SRT Tomahawk punya 8 panel yang saat semuanya terbuka membuatnya kelihatan seperti sayap.

srt-tomahawk-vgt-flaps

Panel-panel ini berguna sebagai penambah downforce, rem udara dan menambah traksi ban ke lintasan. Inilah yang membuat kami menamainya kepakan sayap maut, karena tak ada mobil dengan panel bak sayap sebanyak dan seekstrem ini. Tapi memangnya kenapa SRT Tomahawk butuh sayap sebanyak itu? Ada apa dengan mobil ini?

srt-tomahawk-wallpaper

Jawabannya ada di mesinnya. Mesin 7.000 cc V10 milik SRT Tomahawk bisa memuntahkan tenaga 2.590 hp di versi balapnya, jauh lebih besar daripada Bugatti atau Koenigsegg. Top speed-nya juga tak main-main, bisa 646 km/jam! Makannya, sayap-sayap tadi dibutuhkan agar mendapatkan performa pengereman yang optimal, karena rem cakram saja pasti kurang.

srt-tomahawk

Untungnya, semua angka performa ini hanya virtual, jadi silakan saja kalau mau ngebut pakai mobil ini di game Gran Turismo, toh tak ada yang melarang anda merasakan tenaga 2.590 hp dan 646 km/jam. Lagipula, sejauh ini kami belum menemukan jalan yang cocok di dunia nyata buat memacu mobil hingga 600 km/jam, bahkan di lingkaran Nardo sekalipun.

Mobil ini akan segera hadir di Gran Turismo 6 sebagai DLC. Sembari mempersiapkan nyalimu untuk menembus 646 km/jam, yuk kita simak videonya di bawah ini!

First Impression Review Suzuki Celerio oleh AutonetMagz

$
0
0

Suzuki-Celerio-Indonesia

AutonetMagz.com – Dalam kasus jual beli barang, kadang ada penjual yang suka melakukan preview barang dengan berbagai macam alasan, seperti sedang menilai minat publik, barang asli masih dipesan, dan lain-lain. Kalau sudah ada konsumen yang tertarik dengan barang tersebut, namun ujung-ujungnya barang yang diterima berbeda jauh dengan apa yang dilihat saat preview, tentu saja akan menimbulkan kekecewaan dari pihak konsumen.

Nah, bagaimana dengan Suzuki? Tahun lalu mereka melakukan preview Suzuki Celerio yang rencananya dipasang sebagai city car di atas Karimun Wagon R. Setelah studi dan riset hampir setahun, sekarang mereka resmi merilis Celerio untuk pasar Indonesia. Dengan status CBU Thailand, apakah mobil ini berbeda jauh dengan yang sempat kami review di IIMS? Mari kita telusuri dalam First Impression Review Suzuki Celerio Indonesia bersama AutonetMagz.

Eksterior

Dibanding Celerio yang kami jumpai tahun 2014, Celerio yang dijual oleh Suzuki Indonesia agak terlihat gundul karena tidak memakai body kit yang lengkap dari depan, samping hingga belakang termasuk roof spoiler. Stiker bermotif carbon printing pada gril, cekungan handle pintu dan beberapa sektor lain juga absen. Sepertinya semua hal tadi merupakan paket upgrade yang bisa dibeli secara terpisah.

gril-suzuki-celerio

Gril depannya masih mengandalkan 2 bilah chrome dengan frame berwarna matt black, bukan diwarnai sewarna bodi ataupun pakai bingkai chrome juga. Tiga bilah di bagian air dam bumper depan juga tak diberikan aksen chrome. Lumayan, setidaknya tidak membuat tampilannya norak dan lebay gara-gara kebanyakan chrome seperti beberapa mobil yang bisa kita temui di pasaran.

Harga Suzuki Celerio Indonesia 2015

Di sisi samping, kita melihat kalau mobil ini sebenarnya agak-agak boxy, tapi ada sejumlah alur desain dan kontur body yang dihadirkan untuk mengaburkan kesan mengotak. Jika dibandingkan duo Agya-Ayla, kami rasa mobil ini desainnya lebih sip meski tak sebaik penampilan Datsun GO Panca. Pada sektor kaki-kaki, kita mendapat pelek 6 spoke 14 inci yang berdesain bak kipas angin.

plat-bodi-suzuki-celerio

Kami tahu ada beberapa konsumen yang suka iseng mengetuk-ngetuk bodi ketika melihat-lihat sebuah mobil untuk mencari tahu seberapa baik materialnya. Untuk Celerio ini, ketika diketuk-ketuk sama sekali tidak terkesan murahan, ditekan pakai jari pun masih terasa lumayan kokoh. Coba bandingkan dengan beberapa mobil yang harganya lebih mahal tapi panel bodinya terkesan kurang kokoh dan mudah penyok saat ditekan dengan jari. Poin plus untuk Celerio di material eksterior.

karet-pintu-suzuki-celerio

Sayangnya, saat keisengan kami berlanjut untuk memeriksa karet-karet pintu, kami menemui kalau karet pintu belakang pemasangannya belum cukup baik, terutama di bagian sudut pintunya. Kasus tersebut hanya terjadi di pintu belakang saja, kalau di pintu depannya pemasangan karetnya sudah rapi dan tak gampang lepas. Tak terlalu masalah, setidaknya ia sudah dilengkapi dengan karet peredam ganda.

suzuki-celerio-belakang

Bagian belakangnya mungkin agak terkesan datar dengan pintu bagasi yang cenderung rata, namun keuntungannya desain seperti ini bisa memaksimalkan kapasitas bagasi. Overall, eksterior Celerio lumayan oke meski kalau dibandingkan dengan Splash misalnya, kami masih lebih suka desainnya Splash meski sudah agak berumur. Pada akhirnya, tinggal selera anda yang menentukan apakah Celerio enak dipandang atau tidak.

Interior

Tak ada yang berbeda sama sekali dari interior Celerio yang sempat kami simak di IIMS kemarin, masih dengan dominasi warna hitam, aksen silver di beberapa bagian, head unit indash dan bahan plastik di dashboard dan doortrim. Tahun lalu, kami tak sempat memeriksa secara penuh tentang build quality interiornya, dan akhirnya kemarin sempat kami periksa. Bagaimana hasilnya?

interior-suzuki-celerio

Karena desain dashboard-nya tidak banyak lekukan tajam dan tarikan garisnya halus, celah antar panel dashboard dan doortrim cenderung minim, konsisten dan rapi. Hanya saja di aera dashboard tengah antara pengemudi dan penumpang depan, area itu masih bisa sedikit goyang saat ditekan. Selain area tersebut, semuanya terkesan well built.

kualitas-dashboard-suzuki-celerio

Head unit indash-nya minimalis, baik dari segi desain dan kemampuan entertainmentnya. Hanya cukup untuk mendengarkan radio, CD dan MP3 dengan koneksi AUX dan USB. Mode selektor AC-nya lengkap dengan pengaturan arah hembusan, sirkulasi udara, suhu dan kecepatan kipas AC. Dibanding kompetitor yang harganya mirip-mirip, Daihatsu Sirion facelift misalnya, mungkin fasilitasnya tak beda jauh, paling hanya steering switch control yang tak akan kita temui di Celerio.

audio-suzuki-celerio

Di balik setir yang berdesain mirip dengan Ertiga dan Swift dan punya tilt steering, ada panel instrumen yang punya MID sebagai fitur standar dan dual airbag untuk pengemudi dan penumpang depan. Joknya masih menggunakan motif polkadot seperti unit yang tampil di IIMS, dan sebagai pilihan transmisi, ada varian manual 5 speed dan CVT yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan dan kocek anda.

setir-suzuki-celerio

Mengenai kepraktisan, Celerio tidak terlalu bagus namun juga tidak buruk. Ia punya glove box yang besar, door pocket yang besar di pintu depan dan 2 buah cup holder di depan rem tangan. Tapi saat dilanjut ke belakang, door pocket-nya tidak begitu panjang dan hanya ada 1 cup holder di belakang tuas handbrake, tak ada center console box.

penyimpanan-suzuki-celerio

Duduk di bangku depan Celerio masih terasa pas, namun kami masih kurang sreg dengan kursi yang headrest-nya menyatu karena membuatnya tidak bisa disetel untuk berbagai postur orang, tapi jika anda sudah coba duduk dan rasanya pas, berarti tak ada masalah. Yang menurut kami harus banyak diberi masukan adalah kabin belakang Celerio.

kabin-depan-suzuki-celerio

Dengan adanya 3 seatbelt, berarti kabinnya dirancang untuk memuat 3 orang di belakang, tapi dengan headrest yang hanya setinggi leher orang dewasa, terasa kurang nyaman karena kepala tak punya tempat untuk bersandar. Hidup ini sudah cukup miris jika tak punya sandaran iman dan sandaran hati, masa iya sandaran kepala juga ikut-ikutan hilang?

kabin-belakang-suzuki-celerio

Selain itu, penumpang yang duduk di tengah akan merasa kurang lengkap dibanding penumpang lainnya, karena tidak ada headrest sama sekali dan seatbelt-nya hanya 2 titik. Berita baiknya, headroom dan legroom-nya sangat lega untuk ukuran mobil sekecil ini, tidak akan membuat penumpangnya merasa sumpek.

kapasitas-Bagasi-Suzuki-Celerio

Bagasi Celerio punya kapasitas 254 liter, dan jika masih kurang, jok belakangnya yang terpisah 60:40 bisa dilipat hingga rata, meski tidak rata lantai seperti Ertiga. Kita mendapatkan cover tray pemisah bagasi dan tempat penyimpanan ekstra yang rapi, bisa buat menyimpan alat-alat seperti kotak P3K dan lain-lain. Untuk fitur keselamatannya, selain dual airbags yang sudah disebutkan, ada rem ABS yang siap mencegah roda terkunci saat hard braking.

Mesin

Mesin Celerio harusnya sudah familiar untuk orang Indonesia, terutama yang sudah pernah mencoba LCGC Karimun Wagon R karena mesinnya sama persis. Berkode K10B, mesin 1.000 cc 3 silinder ini bisa menghasilkan 68 PS dan 90 Nm, cukup untuk menggendong bodi Celerio yang beratnya hanya 805 kg (manual) dan 840 kg (CVT).

mesin-suzuki-celerio

Selain itu, seharusnya mesin ini juga bisa berbagi komponen suku cadang mesin dengan Karimum Wagon R, jadi tak usah khawatir soal suku cadang. Engine bay Celerio tidak semuanya dicat sewarna bodi, dan masih ada beberapa bagian yang terasa kasar saat disentuh. Kap mesinnya tidak dilengkapi peredam meski saat diraba terkesan halus.

kap-mesin-suzuki-celerio

Perlu diingat juga, di luar negeri Celerio mengalami isu miring soal keselamatan akibat masalah brake failure yang menyebabkan mobil gagal ngerem. Menurut pihak Suzuki Indonesia, masalah tersebut sudah diselesaikan melalui prosedur recall dan unit yang beredar di Indonesia berbeda. Makannya, Suzuki berani menjamin masalah tersebut tak akan ditemui di Celerio spek Indonesia.

Kesimpulan

Sebagai sebuah mobil kecil yang bukan LCGC dan bermesin 1.000 cc, Suzuki Celerio bisa jadi pilihan bagi mereka yang sedang mencari mobil pertama dan mengutamakan kualitas baik, kabin lega, ukuran bodi dan mesin kecil serta suka dengan kehalusan berkendara, karena Celerio adalah mobil Jepang 1.000 cc CVT pertama di pasar Indonesia. Seperti kita tahu, CVT unggul di transmisinya yang ringan, akselerasi yang halus dan konsumsi BBM yang cenderung lebih irit. Kami juga senang kalau Suzuki tak banyak menyunat hal-hal yang dimiliki Celerio preview di IIMS dan Celerio yang dijual sekarang.

Akan tetapi, pernyataan Suzuki yang menyatakan tak memasang target penjualan dan berusaha menaikkan brand image melalui Celerio dan Swift GS membuat kami sedikit berpikir. Memang, mengubah mindset publik soal brand image akan makan waktu lama, tapi tak pernah terpikirkan untuk mengubah brand image dengan menjual city car 1.000 cc CBU Thailand. Menurut kami saja, dengan beraninya Suzuki menjual hot hatch Swift Sport saja itu sudah cara yang bagus untuk menaikkan brand image secara perlahan.

peluncuran-suzuki-celerio

Lalu, karena Splash masih dijual oleh Suzuki Indonesia dengan selisih harga yang tak begitu jauh dari Celerio, kami sempat berpikir, apa mungkin orang yang tadinya mau beli Celerio bisa lari ke Splash? Tambah sedikit budget dari harga Celerio, bisa dapat Splash bermesin 1.200 cc yang setara dengan Etios, Brio, March dan lain-lain serta durabilitas yang sudah teruji oleh waktu. Beberapa keunggulan Celerio dibanding Splash adalah desain baru, transmisi CVT yang halus dan harga lebih murah.

Celerio sekarang sudah dijual dengan harga OTR Jakarta sebesar 146 juta (manual) dan 158 juta (CVT). Bagaimana menurutmu Suzuki Celerio Indonesia? Sampaikan di kolom komentar!

Foto Terbaru Toyota Land Cruiser 2016 Tersebar di Dunia Maya

$
0
0

toyota-land-cruiser-2016-front-fascia

AutonetMagz.com – Kemarin sempat muncul prediksi render dari majalah di Jepang yang menggambarkan wujud Toyota Land Cruiser terbaru yang mengalami ubahan drastis di mukanya. Kini, masih dari sumber yang sama yakni akun instagram Hamad1Two3 sudah membocorkan lagi foto-foto SUV ikonik dari Toyota ini. Kali ini, lengkap dengan tampilan belakangnya, dan mari kita bandingkan sekaligus dengan Land Cruiser yang sudah-sudah.

toyota-land-cruiser-komparasi

Tampilan depannya sama persis dengan render buatan artist yang tampil di majalah Jepang yang kami sampaikan sebelumnya. Lampu depannya berbentuk kotak besar dengan projector lens ganda, tentu saja sudah ber-LED DRL. Grilnya kini punya batang chrome yang melebar ke samping kiri dan kanan hingga menembus headlamp, lalu bumpernya juga serba kotak, sama halnya dengan foglamp beserta housing-nya.

toyota-land-cruiser-2016-rear

Di belakang, ubahannya mencakup lampu belakang baru yang sudah LED, garnish chrome belakang yang menghubungkan kedua backlamp serta wujud bumper yang agak mengotak. Suka tak suka, inilah kenyataan dari Land Cruiser yang akan datang dalam beberapa waktu ke depan. Soal penilaiannya, entah jadi lebih gagah atau malah aneh, biarlah menjadi perdebatan dari hasil desainer Toyota ini.

komparasi-interior-toyota-land-cruiser

Di dalamnya, tim Toyota sepertinya sangat fokus ke pembenahan interior. Terbukti dengan kisi AC yang diubah, head unit dengan jumlah tombol yang lebih sedikit dibanding generasi sekarang dan pilihan setting sistem 4WD yang lebih banyak kalau-kalau miliuner yang mampu membeli SUV besar ini harus meninggalkan mulusnya aspal di sekitar perumahannya dan harus merasakan jeleknya jalanan di daerah.

lexus-lx-570-facelift

Menurut bocoran juga, Land Cruiser terbaru akan tetap memakai mesin V8 berkapasitas 5.700 cc yang punya 389 hp dan 546 Nm dengan transmisi otomatis 6 percepatan. Tak menutup kemungkinan juga mesin yang sama masih akan dipakai saudara kembarnya yang lebih mahal, yakni Lexus LX570 facelift. Bagaimana komentarmu setelah melihat Land Cruiser baru? Sampaikan di kolom komentar!

Citroen Dinobatkan Sebagai Merek Mobil Lokal Terfavorit Orang Prancis

$
0
0

Citroen-C4-cactus

AutonetMagz.com – Jika ada pertanyaan “Apa sih merek mobil yang Prancis banget?” tentu pilihan jawabannya tak jauh-jauh dari Peugeot, Renault, Citroen atau Bugatti, tapi yang manakah yang paling difavoritkan oleh orang Prancis sendiri? Rupanya berdasarkan survei dari Posternak-Ifop, merek mobil yang paling bisa memenangkan perhatian warga Prancis adalah Citroen, dan itu berlaku di semua kategori mobil.

Menurut survey, Citroen dan perusahaan ban Michelin yang menempati merek terfavorit di Prancis meninggalkan jauh saudara-saudara dan rivalnya di belakang. Saudara seperguruannya di bawah tenda PSA Peugeot Citroen, yakni Peugeot harus puas di posisi keenam, sementara Renault hanya bisa pasrah dengan mendapat peringkat kesembilan.

citroen-c1

Polling yang dilakukan di bulan Mei 2015 ini menampilkan kalau Citroen punya indeks merek 77, sementara Peugeot hanya dapat 71 dan Renault meraih 65. “Kami puas dengan hasil yang kami raih dalam usaha pemulihan citra merek kami, di antaranya dengan program-program baru untuk produk, materi komunikasi serta kepuasan pelanggan di dealer dan website kami ” ujar Linda Jackson selaku CEO Citroen.

Semua aspek ini bisa membangun brand image kami kembali, di sinilah kami ingin menunjukkan perbaikan kami sebagai produsen mobil yang inovatif dan perhatian kepada pengemudi dan penumpang. Dengan menempatkan kami di posisi pertama, publik Prancis telah mengekspresikan penghargaan mereka atas semangat Citroen yang unik,” tambahnya.

citroen-ds3

DI Indonesia, Citroen pernah dijual beberapa tahun yang lalu, namun sempat hengkang dan sekarang Citroen modern hanya dijual oleh IU, salah satunya adalah hatchback Citroen DS yang bisa ditemui di jalanan Jakarta dan kota besar lainnya. Apa ada yang punya pengalaman atau opini mengenai Citroen? Sampaikan di kolom komentar!

Koenigsegg Resmikan Dealernya yang Ketiga di Amerika Serikat

$
0
0

Cover-Koenigsegg-Agera-R

AutonetMagz.com – Meski punya desain yang identik satu sama lain, Koenigsegg tak ada duanya kalau ditanya soal nilainya yang eksklusif. Mereka sangat menjaga kesan spesial mobil-mobilnya dengan cara memproduksi mobil dalam jumlah sedikit, tapi sekarang Koenigsegg sangat terkenal dan ingin memperluas bisnisnya. Setelah memperkenalkan Agera RS dan Regera, Koenigsegg langsung merancang strategi bisnis berikutnya, salah satunya dengan penambahan jumlah dealer.

Di Amerika Serikat, Koenigsegg baru saja meresmikan kerja sama dengan Lake Forest Sportcars di Chicago untuk menjadi dealer resmi Koenigsegg. Ini menambah jumlah dealer Koenigsegg yang tadinya hanya 2 kini menjadi 3. Kedua dealer sebelumnya adalah Momentum Auto Collection di San Fransisco dan Manhattan Motorcars di New York.

Koenigsegg-regera-belakang

“Kami bangga bisa bekerja sama dengan dealer yang bersemangat dan terhormat seperti Lake Forest Sportcars,” kata founder dan CEO Koenigsegg, Christian von Koenigsegg. “Semangat, kemampuan dan rekam jejak Lake Forest Sportcars akan menjadi pondasi untuk sebuah kolaborasi yang sukses, untuk bisa menunjukkan mobil-mobil kami yang menarik ke konsumen di sini.”

Sekarang, mobil-mobil yang dijual Koenigsegg hanya 2 model, yakni Agera RS dan Regera, namun hanya Regera yang belum masuk jalur produksi meski sosok utuhnya sudah dipamerkan di Geneva Motor Show kemarin. Bagaimana dengan megacar One:1? Yah, sayang sekali, keenam Koenigsegg One:1 yang dibuat semuanya sudah habis terjual, hanya satu unit yang datang ke Amerika Serikat.

Koenigsegg One1

Ngomong-ngomong, tahun lalu Koenigsegg juga membuka dealer di Malaysia, dan menyatakan siap memenuhi pesanan Koenigsegg dari negara mana pun di Asean, tentu saja termasuk Indonesia. Soal perawatan dan lain-lain, mobil bisa dikirim ke Malaysia atau mekaniknya yang datang ke Indonesia. Wah, kira-kira di Indonesia ada yang beli Koenigsegg tidak ya? Kalau menurutmu bagaimana? Sampaikan di kolom komentar!

Inilah Sketsa Pertama Hyundai Creta, Small SUV Global dari Hyundai

$
0
0

sketsa-hyundai-creta

AutonetMagz.com – Setelah merilis All New Hyundai Tucson dan Santa Fe facelift, Hyundai kelihatan serius untuk menambah jumlah model SUV ataupun crossover-nya. Di negeri tirai bambu, Hyundai meluncurkan crossover ix25 yang sekarang sudah dijual. Untuk pasar global, Hyundai tak akan menggunakan ix25, namun mereka akan membuat small SUV bernama Creta (baca : krita, bukan kereta).

Menurut Hyundai, nama Creta mengambil inspirasi dari nama pulau terbesar di Yunani, Crete yang menurut penduduk setempat merupakan pulau yang menghubungkan Asia, Afrika dan Eropa. Nama Creta dipilih karena gampang diingat dan diucapkan.

Hyundai iX25 China

Hyundai juga sudah menyebarkan gambar sketsa perdana dari Hyundai Creta. Desainnya masih memiliki bentuk yang mirip dengan ix25, bahkan jadi mirip baby Tucson. Dimensi Creta tak akan jauh beda dengan ix25 : panjang 4.270 mm, lebar 1.780 mm, tinggi 1.630 mm dan wheelbase 2.590 mm. Hyundai berharap Creta bisa meraih lebih banyak konsumen di pasar-pasar yang sedang mengalami perkembangan.

Soal mesin, tak ada spesifikasi resmi karena Hyundai menyerahkan pilihan mesin menurut hasil studi mereka untuk sejumlah negara. Untuk Eropa misalnya, Hyundai akan menggunakan mesin kecil berturbo, lalu untuk negara lain akan dapat mesin 2.000 cc yang belum terungkap detailnya. Prediksi kami, setidaknya pasti ada mesin 1.600 cc turbo dan 1.500 cc diesel.

Hyundai iX25 Side View

Nah, di Indonesia kan pasar small SUV atau crossover juga ramai, ada Honda HR-V, Nissan Juke, Ford EcoSport, Renault Duster, Rush-Terios, dan belum lagi nanti Mazda CX-3 digosipkan mau masuk. Kalau buat pasar Indonesia, kira-kira Creta cocoknya pakai mesin yang bagaimana? Sampaikan di kolom komentar!


Elio Motors Janjikan Sebuah Mobil 900 cc Beroda Tiga, Konsumsi BBM 35,7 Kilometer Per Liter

$
0
0

elio-motors-depan

AutonetMagz.com – Kalau kita-kita di Indonesia ditanya soal kendaraan beroda tiga, pasti ingatnya langsung ke bemo, bajaj, motor yang punya bak di belakangnya dan lain sebagainya. Akan tetapi, Elio Motors yang berniat membuat sebuah mobil 3 roda dengan harga terjangkau sepertinya tidak akan rela mobilnya dipanggil bemo, bajaj atau lainnya. Soalnya konfigurasinya memang agak beda, 2 roda di depan dan 1 di belakang, kebalikan dengan bemo atau bajaj yang kita kenal.

Elio Motors adalah merek startup buatan Paul Elio yang berambisi membuat kendaraan yang ringkas nan murah. Sekarang mereka sedang membangun sebuah prototype bernama P5 yang akan memakai mesin 900 cc 3 silinder buatan perusahaan IAV dari Jerman dan transmisi manual buatan Aisin. Mesin kecilnya diklaim bisa meraih konsumsi BBM seirit 35,7 km/liter.

CEO-Elio-Motors

Meski irit, Elio Motors berani menjamin performa P5. Akselerasi 0-100 km/jam mobil kecil ini bisa tuntas dalam 9,6 detik dan top speed mampu lebih dari 160 km/jam. Cukup oke untuk mesin 900 cc 3 silinder, tapi rasanya tak akan ada yang berani memacu P5 kencang-kencang, apalagi ia bukan mobil performance oriented dan rodanya hanya 3. Lain ceritanya kalau mobil 3 rodanya seperti Peugeot 20Cup 3 Wheelers, mungkin masih berani.

“Membangun P5 adalah langkah penting dalam usaha kita terhadap produksi dan merupakan puncak dari beberapa inisiatif strategis yang penting dan telah kita selesaikan atau luncurkan pada beberapa bulan terakhir,” kata founder dan CEO Paul Elio. “Penyelesaian prototipe mesin kami, kami menawarkan kepada investor terakreditasi dan pemasok kami baru-baru ini merupakan contoh yang sangat baik dari kemajuan kami setiap hari.”

elio-motors-belakang

Harga P5 diperkirakan tak akan lebih dari 6.800 dollar AS (90,67 juta rupiah), dan dengan harga segitu, kita sudah dapat AC, airbags, power window, power door lock, sistem audio dan 2 jok. Sembari mempersiapkan 25 varian lain, Elio Motors mempersiapkan agar mobilnya bisa diluncurkan pada pertengahan tahun 2016.

Kira-kira mobil seperti ini cocok tidak sih di Indonesia? Apa malah buat menggantikan armada bajaj atau dirakit lokal dan masuk kategori LCGC? Sampaikan opinimu di kolom komentar!

Hyundai Grand i10X Akan Gempur Segmen City Car Bermodalkan Styling Crossover

$
0
0

Hyudai-grand-i10X-brosur

AutonetMagz.com – Di India, Hyundai punya hatchback bergaya crossover yang bernama Hyundai i20 Active, dan sepertinya Hyundai di Indonesia juga ingin mencoba hal yang sama untuk salah satu mobil jualan mereka. Karena i20 sudah tidak dijual di Indonesia, mereka mencoba peruntungan dengan city car mungil Hyundai Grand i10. Nah, hari ini Hyundai akan menampilkan preview city car crossover yang bernama Hyundai Grand i10X.

Yang dilakukan Hyundai pada Grand i10X kira-kira mirip dengan i20 Active, yakni menyematkan sejumlah body kit bergaya adventure. Di bumper depan, ada protector berwarna hitam yang komplit dengan fog lamp beserta LED DRL. Profil sampingnya makin berisi dengan side protector berwarna hitam dan bumper belakang juga punya lower protector hitam.

detail-hyundai-grand-i10x

Kosmetik tambahannya makin komplit dengan adanya roof spoiler, muffler tip dan pelek 14 inci two tone. Praktis, Hyundai Grand i10X menjadi satu-satunya city car di Indonesia yang berani tampil sebagai sebuah crossover. Saat diperkenalkan, ada aksesoris roof bar yang bisa dibeli sebagai opsional, berguna untuk menaruh barang-barang seperti sepeda atau hal lainnya.

Di interiornya, setirnya kini sudah dilapis kulit dan punya aksen silver bezel di tengahnya. Sisanya, kita masih digoda dengan motor driven power steering, LED Cluster biru, auto lock, tilt steering, head unit double DIN yang bisa memainkan berbagai media seperti CD, MP3, USB dan punya 4 speaker di sekujur kabin.

harga-hyundai-grand-i10x

Mesinnya masih sama, 1.250 cc D-CVVT bertenaga 87 PS dan torsi 12,2 kg-m, tapi karena Hyundai hanya menyediakan Grand i10X dengan transmisi manual saja, mungkin akan sedikit jadi gangguan saat macet-macetan di jam sibuk. Dengan harga 155,5 juta Rupiah, harganya terbilang amat sangat bersaing dibandingkan mobil sejenisnya yang belum tentu punya tampilan seperti ini.

Penasaran? Pantengin terus AutonetMagz untuk warta lebih lanjut mengenai Hyundai Grand i10X, sampaikan juga opinimu di kolom komentar!

Mitsubishi Akhirnya Kembangkan Lancer Baru, Kemungkinan Bermitra Bersama Nissan

$
0
0

Mitsubishi-Lancer-front-by-Theophilus-Chin

AutonetMagz.com – Entah Mitsubishi ini plin-plan atau sudah berubah karena mendengar suara fanatiknya, itu yang kami pikirkan saat menerima berita ini. Mitsubishi kemarin sempat menyatakan kalau mereka sudah tak mau membuat sedan lagi, tapi fokus ke SUV. Mitsubishi tadinya mau bekerja sama dengan Renault-Nissan Alliance untuk membuat Lancer generasi baru, tapi rencana tersebut tak jadi dilanjutkan.

Mitsubishi sebenarnya masih sibuk mencari partner yang mau diajak mengembangkan sedan C-segment seperti Lancer, tapi ternyata sedan legendaris mereka ini tak mereka tinggalkan begitu saja, karena diam-diam mereka sedang merencanakan pengembangan untuk Lancer.

Mitsubishi-Lancer-rear-by-Theophilus-Chin

Kami bicara soal rekan kerja yang potensial untuk saat ini, tapi secara bersamaan kami juga sedang mendesain mobil ini secara internal. Kami melakukan hal ini secara paralel karena kami tak bisa menunggu lagi untuk melihat bagaimana kalau kami bekerja sama dalam membuat mobil ini. Kalau rencananya gagal lagi, kita akan mundur satu tahun ke belakang,” kata Executive VP Mitsubishi Motors Amerika Utara, Don Swearingen.

Untuk sekarang, Mitsubishi sedang berdiskusi dengan Nissan – Nissan saja, Renault tidak ikut – yang memang sudah punya kerja sama dengan Mitsubishi sebelumnya. Baik di segmen kei car dan double cabin, mereka pernah bahu membahu dalam membuat produk terbaiknya. Sejujurnya, Swearingen sendiri sudah melayangkan pakta ke Mitsubishi Jepang soal nasib kelanjutan sedan ini, tapi ia ragu CEO MMC Jepang mau menyetujuinya atau tidak.

Mitsubishi Lancer EX the winner of Anime Festival Asia ID 2014 from Itasha Indonesia

Kalau pun persetujuan dari MMC Jepang sudah keluar, berarti kita baru dapat melihat Lancer baru dalam waktu 1,5 atau 2 tahun ke depan. Selain itu, ada kabar lagi kalau Mitsubishi tidak jadi membuat penerus Galant, karena menurut Swearingen sedan D-segment seperti Galant tidak kompetitif lagi, apalagi jika dibandingkan pesaingnya di Amerika Utara.

Jika memang Lancer jadi dilanjutkan, kami harap tampilan next generation Lancer harus bisa sekeren render yang dibuat oleh Theophilus Chin yang anda simak di awal artikel, atau setidaknya bisa lebih keren lagi. Bagi penggemarnya, berdoa saja biar Mitsubishi Jepang mau menyepakatinya. Tapi bagaimana ya dengan Evo?

Mitsubishi-Lancer-Evolution-X

Seperti kita tahu, Evo nantinya tak akan berwujud sedan Lancer Evolution, tapi jadi SUV seperti Outlander Sport. Kira-kira Mitsubishi Jepang masih bisa dikomporin nggak ya buat mengembalikan wujud Evo ke asal mulanya sebagai sedan Lancer Evolution, atau Lancer Evolution X Final Edition benar-benar jadi Lancer Evo terakhir? Bagaimana pendapatmu? Sampaikan di kolom komentar!

Ford EcoSport Rakitan India Akan Dieskpor ke Amerika Serikat

$
0
0

Ford-Ecosport-tanpa-konde

AutonetMagz.com – Meski dijual di Amerika Selatan, Ford EcoSport tidak pernah dijual di Amerika Serikat, setidaknya sampai saat ini. Nah, Ford India baru saja melayangkan kabar kalau mereka akan mengekspor Ford EcoSport rakitan pabrik mereka di Chennai ke negara asal Ford, yakni Amerika Serikat. Jadi, Amerika minta India untuk merakit mobil yang bakal dijual di Amerika? Hmm… Sudah kuduga.

Siklus produk Ford EcoSport mengisyaratkan kalau Ford EcoSport facelift-lah yang akan diekspor ke sana, yang artinya ia tak punya ban serep konde sebagai standar. Sekitar 90.000 unit Ford EcoSport rakitan India akan segera dikirim ke Amerika Serikat, dan jumlah ini melebihi jumlah EcoSport yang dijual di India sendiri.

Ford-EcoSport-facelift-2016-belakang

Kesempatan ini juga kemungkinan akan dimanfaatkan oleh produsen komponen di India untuk menaikkan level mereka. Karena penduduk Amerika Serikat tergolong cerdas dan waspada saat memilih kendaraan, terutama dalam hal kualitas, maka para produsen komponen akan melakukan peningkatan dalam proses manufaktur mereka.

Selain itu, sebenarnya Ford India juga sudah mengekspor EcoSport buatan India ke Eropa, jadi setidaknya ekspektasi akan kualitas industri manufaktur yang tinggi di India sudah bisa kelihatan buktinya. Kalau ekspor ini disetujui, Ford EcoSport akan jadi model dari merek Amerika pertama yang diproduksi di luar Amerika lalu diimpor ke Amerika lagi untuk dijual.

Interior-Ford-EcoSport-facelift-2016

Kalau dibandingkan dengan Indonesia, misalnya, sebenarnya kita juga pernah melakukan sesuatu yang mirip-mirip. Coba diingat-ingat, Daihatsu GranMax yang merupakan produksi Indonesia sudah diekspor ke Jepang untuk dijual sebagai Toyota Town Ace. Memang kelasnya beda jauh dengan Ford EcoSport, tapi setidaknya itu membuktikan kualitas manufaktur kita tak kalah saing kok dengan negara lain. Bukan begitu?

Mercedes Benz E-Class Terbaru Akan Ditawarkan Self-Driving Tech dan Mesin 6 Silinder Inline

$
0
0

Mercedes-Benz-E-Class-Saloon

AutonetMagz.com – Biasanya, orang yang mampu membeli Mercedes Benz E-Class sudah mampu untuk membayar seseorang sebagai supir pribadinya, tapi ada kemungkinan saat E-Class baru dimunculkan, para majikan yang ingin ganti dari E-Class lama ke E-Class baru segera menyiapkan uang pesangon untuk supir pribadinya. Kenapa begitu? Sebab menurut laporan terbaru, Mercedes akan mempersiapkan E-Class baru dengan self-driving tech yang membuatnya mampu berkendara sendiri.

Teknologi self-driving ini akan mengombinasikan peranti-peranti mutakhir seperti laser, kamera dan sensor lainnya untuk mengendalikan mobil di jalan tol hingga kecepatan sekitar 130 km/jam. Sistem ini diklaim bisa lebih membuat rileks dan juga lebih aman, karena ia cukup pintar untuk mendeteksi adanya risiko kecelakaan sebelum hal yang tak diinginkan itu terjadi dan mampu menghindarinya.

Mercedes-Benz-E-Class-Elegance

Lalu, apa semua E-Class baru bakal dilengkapi otak robotik dan sejumlah sensor canggih yang bisa membuatnya berkendara sendiri? Lalu apa para supir pribadi para konglomerat yang merasa mata pencahariannya terancam bakal bersiap untuk mendemo Mercy dengan unjuk rasa di bundaran HI dengan embel-embel antek iluminasi, rhemasol, konstipasi wahyudi dan kompilasi-komplikasi aneh lainnya? Sepertinya belum tentu, karena teknologi self-driving ini hanya opsional. Tenang saja para supir pribadi, kalian masih dibutuhkan kok oleh bos.

Ubahan lainnya ada di sektor mesin. Untuk pertama kalinya dalam waktu 20 tahun terakhir, Mercedes Benz akan menyematkan mesin 6 silinder segaris untuk E Class. Mesin baru ini akan tersedia dalam versi bensin maupun diesel untuk menggantikan mesin V6 yang sekarang ada. Setelah dimunculkan di E-Class, mesin ini nanti akan meluas ke seluruh varian seperti S-Class, C-Class, GLE-Class dan SL-Class.

Mercedes-Benz-E-Class-Coupe

Untuk tipe paling hardcore yakni E63 AMG, mesin milik ML63 AMG akan dipasangkan di E63 AMG yang baru. Mesin 5.500 cc V8 twin turbo tersebut mampu memuntahkan 577 hp dan 561 lb-ft, dan akan menggerakkan 4 rodanya via transmisi otomatis terbaru milik Mercedes-Benz. Merek berlogo three-pointed star ini sepertinya serius ingin mengancam rival abadinya BMW M5, karena ada kabar kalau M5 baru juga akan memakai penggerak AWD.

Mengenai desainnya, Mercedes akan bermain aman seperti biasanya, yakni membuat desain E-Class benar-benar seperti paduan S-Class yang besar dan C-Class yang ringkas. Sama dengan kebiasaan Mercedes yang sudah-sudah, pembeli bisa memilih 2 tipe tampilan depan, mau yang sport dengan logo Mercy besar di gril depan atau yang elegan dengan logo Mercy kecil berdiri di atas kap mesin.

Mercedes-Benz-E-Class-Estate

Detail-detail selanjutnya akan dibeberkan beberapa bulan mendatang, dan penampilannya akan bisa dilihat di Detroit Motor Show bulan Januari 2016 mendatang dan akan dipasarkan sebagai MY2017 (Model Year 2017). Selain sedan, format bodi coupe, convertible dan station wagon akan menyusul belakangan. Bagaimana opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

KIA Jajal Peruntungan di Pasar Meksiko dengan Forte, Sportage dan Sorento

$
0
0

Mobil KIA Sportage dan KIA Soul di recalled

AutonetMagz.com – Perluasan populasi mobil-mobil KIA kini sudah merambah ke Meksiko, negara yang belum pernah mereka hadiri sebelumnya. Dengan diadakannya sebuah perayaan di Mexico City oleh sekitar 250 utusan pemerintahan, pimpinan industri dan media, KIA mengatakan akan mulai menjual mobil-mobilnya di 21 dealer di 10 kota mulai 1 Juli mendatang.

Penjualan akan dimulai dengan model-model berikut : KIA Forte sedan atau yang juga dikenal sebagai KIA Cerato, lalu KIA Sportage dan KIA Sorento. Sedan KIA Optima yang generasi terbarunya meluncur tahun ini juga akan diperkenalkan di sana pada November mendatang.

Gambar-Kia-Sorento-Indonesia-2015

Untuk garansi, KIA memberlakukan masa garansi selama 7 tahun atau 150.000 kilometer. Selain itu, mereka akan mengembangkan jaringan mereka dengan 26 dealer baru hingga Januari 2016 dan menjadi 65 dealer di tahun 2017. Semua dealer KIA di Mexico bisa dikenali via signature kubus merah.

“Sebagai salah satu pasar terakhir yang tersisa di dunia di mana merek KIA tidak memiliki penjualan di sini sebelumnya, masuknya kami ke Meksiko adalah tanda yang jelas tentang pentingnya pasar ini berlaku untuk masa depan kita,” kata KIA Motors Executive Vice President & Chief Operating Officer Tae-Hyun.

KIA-Optima-Next-generation-rear

KIA juga bilang kalau pabrik pertamanya di negara tersebut sudah 50 persen selesai. Dengan dana 1 M dollar AS, pabrik ini siap memproduksi mobil untuk keperluan pasar pada pertengahan tahun 2016 dengan kapasitas produksi setahun sebanyak 300.000 unit.

Awalnya, pabrik ini akan membangun sedan KIA Forte, diikuti oleh model KIA lainnya. Kendaraan yang dibangun di Meksiko akan diekspor ke sejumlah negara di kawasan termasuk Amerika Serikat dan pasar Amerika Latin lainnya. Nah, semoga KIA Indonesia bisa meniru semangat KIA Meksiko untuk memperluas jaringannya ya.

Hyundai Meluncurkan Grand i10 X, City Car Crossover Pertama Di Indonesia!

$
0
0

Harga Hyundai Grand i10X

Cibubur, AutonetMagz – Bertempat di diler Hyundai Cibubur, kemarin 10 Juni 2015, Hyundai Indonesia memperkenalkan  model baru untuk Indonesia, yang diharapkan akan menjadi trendsetter di pasar Indonesia yaitu Hyundai Grand i10X yang merupakan city car pertama di Indonesia (jika tidak menghitung Geely LC-Cross yah…) yang menerapkan desain ala Crossover pada sebuah City Car.

Hyundai Grand i10X Test

Jujur saja, ketika selubung dibuka, saya kagum dengan desainnya, karena Hyundai Indonesia berhasil membuat tampilan Grand i10 yang tadinya terkesan lucu, menjadi sporty dan gahar. Hyundai menambahkan beberapa item kosmetik pada eksteriornya, seperti lower protector skid plate pada bagian depan dari plastik beraksen silver, lampu DRL di atas fog lamp, lalu side rocker shield dan lower protector belakang yang juga dengan aksen silver.

Pada bagian samping, terlihat desain velg baru dengan two tone aksen, ban yang lebih tebal dengan profil 125/70 yang turut meningkatkan ground clearance dan yang cerdiknya lagi, Hyundai juga menambahkan sticker hitam di pilar C, sehingga menimbulkan kesan floating roof. Sedangkan di interior, lingkar kemudi sudah ditambahkan bahan kulit, sehingga lebih nyaman digenggam, lalu ada fitur Auto lock yang bekerja ketika mobil berjalan pada kecepatan sekitar 20 km/jam juga telah menjadi standar.

Hyundai Grand i10X Launch

Pada Grand i10Xwarna putih  yang ditampilkan, juga dipasangkan roof rack buatan Thule, yang ditawarkan dengan harga sekitar IDR 2.3 juta yang dapat dibeli terpisah, sepertinya cocok untuk persiapan mudik nih. Sedangkan pada sektor mesin, mobil ini tetap mengandalkan mesin 1.25 liter MPi D-CVVT Kappa, yang sama dengan Grand i10 GLS dan GL.

Dengan penambahan kosmetik seperti ini, Hyundai Grand i10X dibandrol sebesar IDR 155.500.000 (hanya tersedia di dalam versi transmisi manual), yang sekaligus memposisikan varian ini diantara tipe termahal GLS dengan tipe  GL yang merupakan tipe termurah dari Grand i10. Jadi apakah mobil ini worthed,  dan mengapa harganya bisa cukup kompetitif, mengingat biasanya mobil dengan tampilan crossover seperti ini dihargai amat mahal? tunggu first impression review dan test drive-nya hanya di AutonetMagz!


Santa Fe Sport, Hyundai Santa Fe Yang Lebih Terjangkau!

$
0
0



yundai Santa Fe Sport Launch

Cibubur, AutonetMagz – Rupanya penamaan sport pada sebuah varian sekarang mulai bergeser, makin banyak pabrikan yang menamai versi terjangkaunya sebagai ….Sport, seperti pada Pajero Sport, Outlander Sport, yang merupakan versi lebih terjangkau dari Pajero dan Outlander. Bersamaan dengan peluncuran Grand i10X kemarin, Hyundai Indonesia juga memperkenalkan varian terjangkau dari Big SUV mereka, yang dinamakan Hyundai Santa Fe Sport.

Santa Fe Sport hanya tersedia dalam varian mesin bensin saja, dengan kapasitas 2.4 liter MPI D-CVVT Theta II, yang mampu menghasilkan 176 hp dan 23.1 Kg.m torsi yang sama dengan Santa Fe D-Spec  bensin. Perbedaan utamanya lebih banyak di sisi eksterior dan fitur.

Hyundai Santa Fe Sport 2015

Pada eksterior, Hyundai merubah grill depan krom pada varian D-Spec dengan Grill perpaduan sewarna bodi kendaraan dan krom yang membuat tampilan luar menjadi lebih sporty. Lalu pada bagian kaki-kaki, ukuran velg diperkecil menjadi 17 inchi dari 18 inchi pada D-Spec, namun tetap dengan penyetelan suspensi yang menekankan pada kenyamanan lebih. Sedangkan lampunya tetap menggunakan tipe proyektor, namun tanpa teknologi Xenon (HID), melainkan hanya halogen biasa.

Pada sisi Interior, penggantian bahan kursi dari kulit menjadi fabric turut membuat varian Sport ini menjadi lebih terjangkau, namun tanpa mengurangi kemewahan interiornya. Selain itu, fitur-fitur seperti cruise control, panoramic roof , dan AC digital juga dihilangkan. Untungnya Santa Fe sport tetap dilengkapi dengan kursi yang dapat mengakomodir 7 penumpang dan dilipat rata lantai untuk meningkatkan fleksibilitas.

Pada sisi safety, pengurangan Airbag dari dua menjadi satu hanya pada sisi pengemudi saja menurut kami agak mengecewakan, untungnya, fitur keamanan aktif seperti ABS, EBD, dan BA tetap dijadikan standard.

Hyundai Santa Fe Sport Harga

Sisanya, fitur dan kenyamanan khas Santa Fe tetap disematkan, seperti steering audio remote control,  transmisi 6-percepatan otomatis dengan shiftronic, 6 speaker, LED DRL, Active ECO mode, blower AC di pilar B baris kedua, dan Remote folding untuk kursi baris kedua tetap ada.

Dengan segala macam fitur dan optimalisasi desain ini, Hyundai Santa Fe Sport Gasoline ditawarkan dengan harga IDR 417.500.000,- On the Road Jakarta, dan tersedia dalam 3 pilihan warna (White, Phantom Black, dan Red Merlot). Jadi apakah Hyundai Santa Fe Sport ini mampu melawan rival-rivalnya dari Jepang yang memiliki kisaran harga mirip? tunggu ulasan mendetil kami di First Impression Review & Test Drive Hyundai Santa Fe Sport, hanya di AutonetMagz!

Wujud Mobil Sport Misterius Honda Muncul, Mobil Apakah Ini?

$
0
0

Honda Concept Sportscar front quarter

AutonetMagz.com – Perlahan tapi pasti, Honda akan membangkitkan satu per satu mobil sport mereka dari kubur dan kembali menyemarakkan persaingan sportscar global. Dimulai dari kembalinya sang legenda Honda NSX, hadirnya Honda S660 penerus Beat dan mengganasnya Honda Civic Type R Turbo baru menjadi 3 bukti nyata yang sangat digilai para petrolhead di dunia, khususnya fanboy Honda.

Honda Concept Sportscar front

Selain ketiga mobil tersebut, Honda juga menjanjikan untuk mengembalikan Honda S2000 dan Integra. Keduanya memang masih lama munculnya, tapi baru-baru ini Honda tertangkap basah sedang mendaftarkan mobil baru mereka di kantor pendaftaran hak paten Amerika Serikat. Foto-foto ini dialah wujudnya.

Honda Concept Sportscar rear quarter

Seperti dilaporkan oleh situs Belanda, De Telegraaf Autovisie, wujud mobil ini adalah coupe 2 pintu. Muka solid wing face-nya jelas menandakan kalau ini adalah mobil Honda, dan dengan adanya side vents, bisa diprediksi kalau mobil ini bermesin tengah alias mid-engine.

Honda Concept Sportscar side

Langsung saja banyak orang beramai-ramai main tebak-tebakan, mobil apa ini sebenarnya? Ada yang bilang Honda Prelude, ada yang bilang Honda S2000, dan masih banyak lagi. Tak salah sih kalau ada yang bilang ini next gen S2000, soalnya Honda memang bilang kalau S2000 baru bakal bermesin tengah.

Nah, kalau menurut kamu, kira-kira Honda apakah ini? Sampaikan di kolom komentar!

Tren Desain Mobil Baru : Chrome Menembus Lampu dan Floating Roof

$
0
0

tren-desain-mobil-baru

AutonetMagz.com – Pada umumnya, memang desain antara satu mobil dengan yang lain tak bisa dipukul rata alias disamaratakan karena terbentur beberapa alasan seperti peruntukan mobil (SUV, MPV, sedan, dll) dan identitas desain yang jadi ciri khas mobil seperti Hoftmeister Kink pada mobil-mobil BMW, gril tigernose pada mobil-mobil KIA dan bahasa desain Kodo-nya Mazda. Tapi meski begitu, ada beberapa hal yang bisa dideteksi menjadi tren yang menjangkiti beberapa model mobil. Apa sajakah tren tersebut?

Tren pertama menurut kami adalah adanya aksen hitam di pilar belakang mobil (pilar C pada sedan/hatchback dan pilar D pada SUV/MPV). Asal mula tren ini sebenarnya tidak begitu jelas, tapi alasan pemakaian aksen hitam pada pilar tersebut sepertinya cukup bisa ditebak. Daripada mewarnai pilar sewarna dengan bodi, melabur pilar dengan warna hitam akan membuat atap terkesan mengambang dari bodi mobil, atau bahasa Sunda.. eh, Inggrisnya maksudnya floating roof.

tren-desain-floating-roof

Selain membuat atap terkesan mengambang, ini bisa membuat kaca-kaca jendela mobil terlihat penuh dan padat mengelilingi setengah bodi atas mobil. Seingat kami, yang cukup lama bertahan dengan gaya ini adalah MINI Cooper modern, lalu beberapa mobil mulai mengikuti meski tak semua pilarnya diwarnai hitam. Tren desain seperti ini bisa disimak di Honda Mobilio, Toyota Yaris lele, Nissan Murano, Lexus RX, Mazda CX-3, Honda Civic Tourer dan masih banyak lagi.

Yang kedua adalah detail bilah chrome yang didesain panjang hingga menembus lampu mobil, baik itu lampu depan atau belakangnya. Kami juga tak tahu asal mula desainnya, tapi kami jadi teringat akan tren modifikasi jaman dulu di mana ada pemilik mobil yang menambahkan eye lid pada mobilnya agar lampu mobil terlihat lebih sipit, terutama bagi mobil yang headlamp-nya agak belo seperti mata ikan mas koki, VW Golf Mk5 contohnya.

tren-desain-headlamp

Menurut kami, kurang lebih sepertinya tujuannya mirip, yakni agar lampu yang bisa diibaratkan sebagai “mata” mobil tampil komplit dan berkarakter seperti punya “alis” dengan mendesain chrome sedikit menembus headlamp. Contoh desainnya bisa kita simak di Toyota Vios, Mazda 6, Honda Accord, Mitsubishi All New Pajero Sport (belum meluncur), Citroen DS 6WR dan sejumlah mobil lainnya. Tak hanya lampu depan, kadang lampu belakang juga kena detail seperti ini, misalnya pada Toyota Camry facelift dan BMW Seri 7 terbaru.

Itulah tren desain mobil terbaru tahun 2015 yang bisa kami tangkap setelah meneliti desain sejumlah mobil baru. Apa anda juga termasuk perhatian dengan detail desain mobil? Jika iya, detailing apa lagi yang bisa anda simak sebagai tren yang ada di kebanyakan mobil terkini? Sampaikan di kolom komentar!

First Impression Review Viar Cross X 200 SE

$
0
0

first-impression-review-viar-cross-x-200-se-front

AutonetMagz.com – Mungkin kita masih ingat di jaman dulu ada Suzuki TS125 yang bermesin 2 tak dan Hyosung Karion 125 menjadi pilihan para garukers di tanah air . Namun dikarenakan masa produksi motor tersebut sudah dihentikan maka otomatis tak ada lagi pilihan trail value bagi konsumen di Indonesia. Akhirnya trend motor dengan ban pacul sempat redup di tanah air dan hanya diisi oleh motor trail bermerek eropa yang harganya kelewat jauh sejauh cintaku padanya di ufuk senja sana #eh?

Namun dunia garukers kembali hidup dengan adanya pilihan dari merk jepang dengan huruf alfabet ke 11, sayangnya merk ini dimensinya kurang proper untuk bermain tanah. Melihat celah tersebut, Viar akhirnya datang ke daerah yang dibanjiri oleh konsumen hobiies ini setelah mereka pede dengan penjualan kendaraan niaganya. Akhirnya Viar meluncurkan Viar Cross X -series dengan postur dan mesin yang proper untuk disuruh menggaruk tanah.

first-impression-review-viar-cross-x-200-se-back-landscape

Seperti yang akan saya coba ini adalah Viar Cross X 200 SE, so mari kita rasakan impresinya bareng-bareng.

Eksterior

first-impression-review-viar-cross-x-200-se-lamp

Apabila kita melihat desain dari Viar Cross X 200 SE ini bisa dibilang tampil beda dibanding trail pada umumnya. Menurut kami tampilan motor enduro jebolan Viar ini terlihat gagah, bahkan enduro ini sekilas malah seperti motorcross yang biasanya dijual secara off the road. Namun secara desain tampilan depannya justru mengingatkan kami pada lini enduro KTM, begitu pula pada decalnya. Setidaknya yang cukup membedakan adalah tulisan Cross yang terlihat seperti font Arial hehe…

first-impression-review-viar-cross-x-200-se-fork-usd

Nah ini yang menarik, motor ini sudah dilengkapi fork Up Side Down (USD) dan ukurannya cukup besar di kalangan trail 150 cc – 200 cc. Sementara belakang mengadopsi suspensi monoshock dengan mekanisme seperti uni-track pada trail kawasaki.

first-impression-review-viar-cross-x-200-se-swingarm

Swingarm dengan material alumuniumnya juga terlihat padat dan penuh layaknya motor enduro berkubikasi besar.  Untuk ukuran kaki kakinya juga cenderung besar dan untuk Viar Cross X 200 SE 2015 sudah mengadopsi velg alumunium berdimensi 21 inchi depan dan 18 inchi belakang.

first-impression-review-viar-cross-x-200-se-bracket-stoplamp

Beralih ke belakang, sektor lampu lampu dibuat lebih simpel dengan penggunaan LED di stoplamp maupun lampu sein. Untuk yang versi 2015 ini Viar Cross X 200 SE juga mengalami perombakan di bagian buntut belakang yang lebih panjang untuk mencegah cipratan air atau lumpur mengenai rider maupun boncenger. Selain itu motor ini juga disematkan bracket multiguna yang bisa digunakan untuk menaruh barang saat ber-adventure ria.

first-impression-review-viar-cross-x-200-se-overview-belakang

Saat kita melihat area knalpot yang dibuat di purbalingga ini, sosoknya terlihat padat dan berisi dibanding kompetitornya. Sayangnya anda mungkin akan tidak terbiasa dengan suara knalpotnya karena walaupun dibilang standar, suaranya terdengar seperti knalpot racing.

Center Fascia

Saat saya mulai menaiki motor ini dengan postur saya yang berada di 180 cm, well… saya terpaksa takluk dengan motor ini. Cross X 200 SE dengan sukses membuat saya jinjit balet, namun dari segi egronomi saya masih rileks menunggangi motor ini. Namun untuk orang yang mempunyai tinggi tubuh dibawah 170 cm, bersiaplah untuk kewalahan saat motor ini berhenti.

first-impression-review-viar-cross-x-200-se-menaiki-motor

Melihat material jok yang digunakan cukup apik. Pengoperasian tombol memang tidak selancar motor keluaran jepang, namun boleh diadu kok dengan motor non-jepang lainnya. Mungkin dari segi kualitas sama dengan motor India. Satu yang minus ada dari speedometernya yang terlihat apa adanya, sejujurnya speedometer ini seperti tidak ada bedanya dengan speedometer pendahulunya, Viar VX2. Respon tachometernya pun terlambat dengan putaran mesin yang ada. Untuk kapasitas tangki Viar Cross X 200 SE cukup pede dengan 5,5 liter.

first-impression-review-viar-cross-x-200-se-quality

Kami cukup tertarik melihat finishing bodi dari motor ini, secara kualitas motor ini bisa dibilang well build, plastiknya pun solid namun tidak getas seperti motor dengan huruf alfabet ke 8. Sayangnya striping livery motor ini masih rentan untuk lepas meskipun memakai 3M. Finishing semakin terlihat baik saat tiap baut di bodinya juga dilengkapi dengan seal karet agar meredam getaran. Apabila pernyataan ini terlihat heboh, mungkin anda patut melihat basic mesin yang ada di gambar. Bagaimana? Paham kan kenapa kami bilang begitu hehe…

Mesin

first-impression-review-viar-cross-x-200-se-engine

Yak tidak salah juga kalau anda anggap mesin ini terlihat seperti kaizen engine alias bawaan Tiger 2000. Mesin ini memang mempunyai basis yang sama dengan motor legendaris tersebut. Memang satu hal minus yang mengganggu di mesin ini, yah semacam penyakit bawaan lah, adalah sensasi relaksasi getar yang terasa. Oleh sebab itu Viar mengimprovment mesin ini dengan menambah balancer di engine mounting dan menambah seal karet di titik-titik baut agar vibrasi teredam.

first-impression-review-viar-cross-x-200-se-mesin

Perihal spesifikasi, mesin ini mempunyai SOHC 2 klep, 5 percepatan. Tenaga yang dihasilkan cukup beringas, berada di 13.4 hp @ 7.500RPM dan torsi sebesar 13.5 Nm @ 7.000RPM. Viar pun sudah meracik mesin ini agar karakternya pas untuk dipakai blusukan. Pemilihan mesin dengan basic kaizen cukup bijak mengingat mesin ini mudah dikilik untuk naik-turun gunung serta sparepart yang masih tersedia dimana-mana. Bagaimana dengan performanya? nanti ya setelah kami test ride dahulu.

Kesimpulan

Jujur kami tidak menyangka motor ini cukup berhasil melakukan improvment di berbagai sektor. Dari segi tampilan pun motor ini cukup menjanjikan, apalagi dengan kaki kaki yang kokoh dan velg alumunium dengan diameter besar. Penggunaan mesin GL juga menurut kami sangat cukup buat anda yang sudah mendambakan motor enduro yang ready to trail. Selain itu rupanya finishing bodi motor ini juga jauh melebihi ekspektasi kami, bahkan jauh lebih baik dibanding pendahulunya.

first-impression-review-viar-cross-x-200-se-dimensi

Rasanya cukup wajar bila Viar berani saja menggembleng motor ini dengan melakukan perjalanan jarak jauh dalam event Viar Jelajah Negeri. Selain itu Viar cukup rajin memasukkan Cross X 200 SE ke dalam event trail dan komunitas trail yang ada saat ini. Melalui strategi tersebut, nampaknya Viar berhasil meyakinkan kepada konsumen indonesia bahwa produk Cross X 200 SE berani diadu dengan merk trail lainnya.

Harga Viar Cross X 200 SE ini dibanderol di angka Rp. 20.300.000,- OTR Jabodetabek, dengan harga segini dan apa yang didapat kami merasa masih worth it untuk dipinang sebagai partner garuk tanah. Bagaimana menurut pemirsa? sampaikan di kolom komentar!

 

Begini Wajah Toyota Avanza Veloz Facelift 2015 Menurut Desainer Muda!

$
0
0

Toyota-Avanza-Veloz-Facelift-2015

Jakarta, AutonetMagz – Masih ingat dengan wajah Toyota Avanza Facelift terbaru yang dibocorkan AutonetMagz beberapa minggu lalu? Kali ini, kami mendapatkan bentuk render dari Toyota Avanza Veloz dari seorang pemuda berbakat dari Facebook kepada AutonetMagz mengenai wajah Toyota Avanza Veloz Facelift 2015.

Mengacu pada bocoran gambar yang sudah terlihat sebelumnya, ia mencoba menggambarkan wajah Toyota Avanza Veloz yang akan memiliki tampilan lebih mewah dan futuristik dibandingkan dengan model tipe G yang lebih dulu dibocorkan, perbedaannya ada pada bentuk grille depan yang lebih mewah, chrome di bilah grille bagian atas, dan body kit bawah yang dibuat lebih elegan.

Baca juga: New Toyota Avanza Facelift 2015 Akan Dibekali Mesin Baru?

Tampak-depan-Toyota-Avanza-Baru-2015

Menurut Raditya Brahmanah, ia mengambil wajah depan dari Honda Odyssey terbaru sebagai dasar dari pembuatan model depan dari Avanza Veloz Facelift, karena mobil tersebut memiliki beberapa kesamaan dari tarikan garis lampu, grille hingga bumper bawah dari Toyota Avanza terbaru. Sehingga untuk membuat render wajah depan Avanza Veloz terbaru tidak begitu banyak yang harus dimodifikasi.

Kami juga setuju dengan pendapatnya bahwa Toyota Avanza Veloz terbaru sangatlah identik dengan Honda Odyssey maupun Honda HR-V terbaru, bahkan kami juga telah membuat artikel komparasi wajah Toyota Avanza baru 2015 dengan kedua produk Honda tersebut. Tetapi meskipun begitu, kami suka sekali dengan wajah Toyota Avanza Veloz terbaru yang diperkirakan oleh Raditya.

Baca Juga : Membandingkan Wajah Toyota Avanza Dengan Produk Honda

Honda Odyssey vs Avanza

Percaya atau tidak, pembuat gambar ini ternyata adalah pelajar yang masih duduk di kelas 3 SMP di salah satu sekolah ternama di Bandung, bukan seorang desainer grafis berpengalaman atau orang yang bekerja di bidang tersebut selama bertahun-tahun, bahkan menurut kami, selain berbakat, ia juga memiliki selera yang bagus.

Bagaimana pendapatmu dengan wajah dari Toyota Avanza Veloz terbaru? Semoga saja model aslinya bisa sebagus buatan Raditya. Thanks bro Radit atas kiriman gambarnya!

Punya karya yang ingin dimuat di AutonetMagz? Kirim karya kamu ke mail@autonetmagz.com

Viewing all 12415 articles
Browse latest View live